Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
dengan bahan ajar, siswa dengan sumber belajar. 2) nilai hasil belajar kimia
siswa cukup rendah. Fakta ini teridentifikasi dari hasil evaluasi ulangan
harian, hasil tes tengah semester, dan hasil tes ulangan akhir semester 1.
Pada proses pembelajaran kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar
kinematika dan dinamika benda titik yang disajikan dengan metode
konvensional (ceramah, tanya jawab, diskusi) tampak aktivitas siswa kurang
optimal melibatkan diri dalam proses belajar. Aktivitas yang tampak paling
menonjol adalah kemauan untuk bertanya dan kemampuan mengajukan ide,
berhipotesis, menjawab pertanyaan, mau berpartisipasi menyimpulkan hasil
belajar sangat kurang. Hanya sekitar 2 % siswa yang terlibat aktif sesuai
indikasi di atas.
Hasil tes menunjukkan bahwa lebih dari 60% siswa belum tuntas dalam
menempuh kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika
dan dinamika benda titik yang diberikan. Standar ketuntasan belajar
minimal yang dipersyaratkan adalah 70. Aktivitas belajar siswa yang rendah
jika dibiarkan akan memberikan dampak yang kurang baik terhadap: 1)
sikap kritis siswa, 2) sikap terhadap mata pelajaran Fisika, 3) sikap ilmiah
siswa, 4) kemauan siswa untuk kerja keras, ulet, tekun, tidak mudah putus
asa, dan pada akhirnya berdampak pada hasil belajar yang kurang
memuaskan. Aktivitas belajar siswa yang rendah dan hasil belajar kimia
yang kurang dapat disebabkan oleh beberapa hal : 1) siswa kurang berani
dan kurang terlatih untuk bertanya saat proses pembelajaran, 2) siswa tidak
terlatih untuk mengajukan gagasan dan hipotesis saat proses pembelajaran,
3) siswa kurang banyak berperan secara optimal saat diskusi pada proses
pembelajaran, 4) siswa kurang banyak memperoleh latihan terbimbing
dalam pemecahan masalah pada saat belajar di kelas.
Penguasaan terhadap unit-unit pembelajaran atau kompetensi oleh siswa
sangat mutlak diperlukan dalam upaya meraih nilai tes yang baik. Salah satu
cara untuk meningkatkan penguasaan kompetensi adalah berlatih (exercise)
dengan tekun dan berulang-ulang. Dengan latihan secara terus menerus
maka akan terjadi aktivitas belajar yang lebih variatif, lebih interaktif, lebih
kreatif serta memungkinkan terjadi diskusi (discussion) bersama teman
sejawat dan nara sumber. Diskusi yang lebih variatif sangat perlu
dikembangkan sehingga suasana belajar siswa menjadi lebih hidup dan
bergairah. Dengan berlandaskan pemikiran tersebut, peneliti menerapkan
strategi pembelajaran dengan siklus ACE (aktivities, class discussion,
exercise) sebagai upaya memperbaiki aktivitas dan hasil belajar siswa
(Asiala. et al, 2000).
C. Rumusan masalah
Rumusan masalah yang diajukan pada penelitian tindakan ini adalah:
1)
Apakah strategi pembelajaran siklus ACE dapat meningkatkan
aktivitas belajar fisika siswa kelas X-1 SMA Penabur Harapan Indah Bekasi?
2)
Apakah strategi pembelajaran siklus ACE dapat meningkatkan hasil
belajar fisika siswa kelas X-1 SMA Penabur Harapan Indah Bekasi?
3)
Bagaimana respon siswa kelas X-1 SMA Penabur Harapan Indah
Bekasiterhadap implementasi strategi pembelajaran siklus ACE ?
D. Pemecahan Masalah
Seiring dengan permasalahan yang ditemukan dan yang diajukan, maka
alternatif pemecahannya dapat dikemukakan sebagai berikut: mengaktifkan
siswa untuk terlibat seoptimal mungkin dalam proses pembelajaran. Cara
yang dipilih pada penelitian ini adalah memberikan topik ajar pada
kompetensi hidrokarbon kepada siswa untuk disimak, kemudian siswa
mengajukan pertanyaan tertulis terkait dengan topik ajar yang mereka belum
pahami dan membuat jawaban sementara (hipotesis) terhadap pertanyaan
yang mereka ajukan. Kemudian pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
siswa didiskusikan dengan diskusi kelompok maupun diskusi kelas. Pada saat
diskusi diharapkan muncul gagasan-gagasan siswa. Setelah siswa diskusi
untuk topik ajar, maka kepada siswa diberikan latihan memecahkan masalah.
Pemilihan metode ini dipilih karena 1) siswa akan berlatih berpikir kreatif, 2)
siswa berlatih keterampilan berpikir tingkat tinggi, 3) siswa berlatih berpikir
kritis dalam memecahkan masalah. Aktivitas dan penguasaan konsep siswa
diamati dan dievaluasi, jika belum memenuhi harapan maka kepada siswa
kembali diberikan topik ajar untuk disimak, mengajukan pertanyaan dan
hipotesis, lakukan diskusi dan kembali diberikan latihan pemecahan masalah.
Sehingga proses pembelajaran merupakan sebuah siklus yakni aktivitasdiskusi kelas- latihan pemecahan masalah. Metode yang demikian dikenal
dengan siklus ACE (aktivities, class discussion, exercise). Dengan metode
tersebut di atas, diharapkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa menjadi
lebih baik dari sebelumnya.
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
Secara praktis:
ajar. Aktivita yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses
belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mendiskusikan bahan ajar
dan mengerjakan tugas-tugas. Dengan demikian, mengoptimalkan interaksi
semua komponen dalam elemen pembelajaran aktivitas belajar siswa akan
berlangsung dengan lebih baik.
4. Hasil Belajar
Hasil belajar mencerminkan keluasan dan kedalaman serta kerumitan
kompetensi yang dirumuskan dalam pengetahuan, perilaku, keterampilan,
sikap dan nilai yang dapat diukur dengan menggunakan berbagai teknik
penilaian
(Depdiknas, 2003). Untuk mengetahui hasil belajar siswa, maka
ditentukan indikator-indikator untuk setiap kompetensi yang hendak dicapai.
Pada standar kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika
dan dinamika benda titik., salah satu kompetensi dasar yang disasar adalah
Menerapkan hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak
lurus,
gerak vertikal, dan gerak melingkar beraturan.
Pencapaian hasil belajar kompetensi ini agak sulit dicapai dengan percobaan
karena keterbatasan ketersediaan bahan, oleh karena itu diperlukan strategi
tertentu dalam pencapaiannya.
H. Hipotesis Tindakan
Sejalan dengan paham konstruktivisme dalam belajar bahwa pengetahuan
hasil bentukan individu yang diperoleh melalui pengalaman belajar. Peneliti
yakin bahwa metode siklus ACE mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa
seperti motivasi untuk bertanya, membaca bahan ajar, menyampaikan
gagasan, mengajukan hipotesis, interaksi multi arah saat diskusi, serta
mampu meningkatkan sikap ilmiah siswa seperti kerja keras, tekun, ulet,
rasa ingin tahu, percaya diri, dan hasil belajar menjadi lebih baik. Secara
skematis kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berikut.
Aktivitas belajar
Hasil belajar
masih renda
Kondisi awal
Strategi pembelajaran
dengan metode siklus
ACE
Aktivitas belajar
Hasil belajar
meningkat
5. Analisis Data
Data yang terkumpul dianalisis, dievaluasi dan kemudian dilakukan refleksi
untuk perbaikan dan atau rekomendasi hasil tindakan.Data aktivitas
dikumpulkan dengan pedoman observasi, dianalisis kemudian ditentukan
persentase aktivitas siswa dengan pedoman dan kategori:
1) kategori kurang aktif jika aktivitas kurang dari 25%,
2) kategori cukup aktif jika aktivitas 25% -50 % ,
3) kategori aktif jika aktivitas 51% -75 %,
4) kategori sangat aktif jika aktivitas 76%- 100%.
Data tes hasil belajar kimia dianalisis dengan menentukan rata-rata tes hasil
belajar pada siklus I dan siklus II dan ketuntasan individu. Rumus rerata tes
hasil belajar yang digunakan :
Rerata = , x = nilai individu dan n = jumlah siswa.
Sedangkan ketuntasan individu ditentukan berdasarkan nilai KKM yaitu 75.
Data respon siswa dianalisis dari hasil angket dengan menentukan kategori
positif jika minimal 60% siswa memberikan opsi setuju dan kurang positif
jika lebih dari 40% siswa memberi opsi tidak setuju terhadap pelaksanaan
pembelajaran.
6. Indikator Keberhasilan
Penelitian tindakan ini dianggap berhasil jika:
1.
2.
Hasil belajar siswa minimal mencapai skor rata-rata 75 dan minimal
75% siswa mencapai KKM.
3.
Siswa memberi tanggapan positif terhadap proses pembelajaran yang
dilaksanakan.
7. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dengan tiap siklus
terdiri atas 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi/evaluasi dan refleksi (Kemmis dan McTaggart, 2000). Siklus I
dilaksanakan pada topik hidrokarbon jenuh dan siklus II dilakukan pada topik
hidrokarbon tak jenuh (alkena dan alkuna). Alur penelitian secara
diagramatis adalah sebagai berikut :
Siklus I
siklus II
1. Perencanaan
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan tindakan
2. Pelaksanaan tindakan
3. Observasi/evaluasi
3. Observasi/evaluasi
4. Refleksi
4. Refleksi/rekomendasi
Siklus II
a.
b.
No.
Kegiatan
Bulan ke1
2
3
1.
Pembuatan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian siklus I
2.
Pelaksanaan pembelajaran siklus I
3.
Observasi pembelajaran siklus I
4.
Pelaksanaan tes hasil belajar siklus I
5
Analisis dan refleksi siklus I
6.
Pembuatan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian siklus II
7.
Pelaksanaan pembelajaran siklus II
8.
Observasi pembelajaran siklus II
9.
Pelaksanaan tes hasil belajar siklus II
10.
Analisis dan refleksi siklus II
11.
Penyusunan draft laporan
12.
Revisi laporan akhir
13.
Penyelesaian laporan/ pengesahan