Вы находитесь на странице: 1из 19

CASE REPORT SESSION

KETOASIDOSIS DIABETIKUM E.C DIABETES


MELITUS TIPE I

Presentan:
Desyani Aviciena A. P.
12100115058
Partisipan :
Natasha Annisa Putri
Melvina Afika
M. Ris Lubis
Galuh Prasetiyo
Ridha Diastari
Rangga Satria P.
Faiz Moch. Silmy
Gigih Perwira Mukti

12100115105
12100115064
12100115032
12100115005
12100115017
12100115152
12100115145
12100114068

Preseptor:
Hana Sofia Rachman, dr., SpA

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD AL IHSAN BANDUNG
2016

BAB I
KASUS
1.1

Identitas Pasien
Nama
Jenis Kelamin
Tempat, tgl lahir
Umur
Alamat

: An. SS
: Perempuan
: Bandung, 20 November 2010
: 5 tahun 9 bulan
: Pangalengan

1.2

Tgl masuk
Tgl pemeriksaan

Identitas Orang tua Pasien


Nama ayah
: Tn Ir
Umur
: 40 tahun
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
:-

Nama ibu
Umur
Pendidikan
Pekerjaan

1.3
1.3.1

: 21 Agustus 2016
: 22 Agustus2016

: Ny. Im
: 38 tahun
: SMA
: Karyawan Swasta

Anamnesis(alloanamnesis)
Keluhan Utama
Sesak Nafas

1.3.2 Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien dibawa oleh ibunya ke IGD RS Al Ihsan dengan keluhan sesak
sejak 3 hari SMRS. Ibu pasien mengatakan sesak terjadi secara tiba-tiba dan
terus menerus. Sesak yang dirasakan pada awalnya masih dapat tertahankan
oleh pasien, dan pasien masih bisa melakukan suatu aktivitas. Namun keluhan
sesak semakin memberat hingga hari dimana pasien masuk RS sesak semakin
memburuk dan membuat pasien gelisah. Pada awalnya sesak pasien berkurang
jika pasien tidak terlalu banyak aktivitas atau istirahat, dan memburuk jika
pasien telah melakukan suatu aktivitas. Namun sekarang tidak dipengaruhi
oleh apapun.
Keluhan sesak disertai lemas badan, yang semakin memburuk jika
pasien makan banyak. Ibu pasien mengatakan anaknya seperti mengantuk.
Keluhan juga disertai penurunan berat badan kurang lebih 10 kg dalam 1 bulan
terakhir ini. Ibu pasien juga mengatakan anaknya memiliki nafsu makan yang
berlebih namun tidak disertai dengan peningkatan berat badan. Pasien juga
terlihat banyak minum dan sering Buang Air Kecil, pada saat malam hari BAKnya lebih dari 3 kali.
Ibu pasien menyangkal sebelumnya pasien mengeluh sakit menelan,
ngorok saat tidur, tiba-tiba terbangun saat tidur lalu merasa sesak. Pasien juga
menyangkal pernah memasukkan benda asing kedalam mulut dan tersangkut
tidak bisa keluar atau sebelumnya tersedak oleh suatu bendak atau makanan.
Tidak ada sesak yang disertai suara tambahan mengi, ataupun dada terasa
seperti ditekan. Ibunya juga menyangkal keluhan sesak tidak disertai dengan
batuk dan demam. Pasien tidak pernah mengalami sesak yang disertai demam
2

yang lama dan hilang timbul disertai batuk lama ataupun benjolan disekitar
leher. Keluhan sesak juga tidak disertai dengan nyeri pada dada saat menarik
nafas. Keluhan sesak tidak dipengaruhi oleh perubahan posisi. Tidak ada sesak
saat berbaring. Mencret dan muntah hebat juga disangkal oleh ibu pasien.
Tidak ada sesak yang disertai nafas berbau aseton. Kaki dan tangan tidak
dingin, tidak ada rasa berdebar dan penurunan kesadaran. Pasien tidak
mengalami hambatan pada pertumbuhan dan perkembangan pasien. Tidak ada
keluhan mati rasa pada anggota badan. Tidak ada perilaku pasien
mengernyitkan matanya ketika melihat tulisan yang jauh, atau benda yang jauh.
Sejak umur 4 tahun, pasien sering merasa lemas. Orang tuanya pernah
membawa pasien ke dokter dan menyarankan ke dokter anak, pertengahan
tahun 2016, pasien mengalami hal yang serupa dan didiagnosis memiliki
penyakit kencing manis, pada saat itu pasien sempat dirawat. Semenjak itu
pasien harus memeriksakan keadaannya 1 bulan sekali ke dokter anak
memantau kadar gula darah. Namun 1 bulan SMRS pasien tidak kontrol dan
tidak menggunakan obatnya dengan alasan ekonomi yang tidak memadai.
1.3.3 Riwayat Penyakit Dahulu
Pertengahan tahun 2016 pasien didiagnosis DM tipe 1 dan sempat dirawat di
RSUS Al Ihsan karena sesak.
1.3.4 Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan dan riwayat penyakit yang
sama seperti pasien.

1.3.5 Riwayat Kehamilan dan Persalinan


Pasien lahir dari ibu P3Ao, dengan berat badan lahir 3500gram dan
panjang badan 49 cm. Pasien lahir dibidan dengan spontan, dan langsung
menangis. Setelah lahir, tidak ada masalah gangguan pernapasan ataupun
demam yang mengharuskan pasien dirawat dirumah sakit. Selama kehamilan
ibu pasien mengaku tidak ada riwayat keputihan, demam, trauma, darah tinggi,
dan kencing manis. Segera setelah lahir bayi disuntik vitamin K.
1.3.6 Anamnesis Makanan
0 1 bulan
1 bulan 10 bulan
10 bulan 1 tahun
1 tahun 2 tahun
2 tahun sekarang
Pasien biasanya selalu

: ASI
: PASI + MPASI
: PASI + MPASI (nasi tim, buah-buahan)
: PASI + menu makanan keluarga
: Menu makanan keluarga
menghabiskan makanannya, dan selalu

ingin

menambah makanan terutama setelah umur 2 tahun keatas pasien meminta


menambah makanan.
3

1.3.7 Riwayat Imunisasi


Pasien telah mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap dan
dilakukan sesuai waktunya di bidan. Namun untuk imunisasi yang diberikan
apa saja, orangtuanya lupa.
1.3.8 Riwayat Tumbuh Kembang
Orang tua pasien tidak ingat mengenai perkembangan pasien secara detail.
Motorik

Motorik kasar

Halus

Bahasa

Sosial
Bermain

Berjalan : usia 13
bulan
Berlari : usia 2

Menulis : usia
4.5 tahun

Berbicara

dengan

lancar : 13

teman

bulan

sebaya : usia

tahun

3 tahun
Disekolah, pasien adalah salahsatu murid yang lebih cepat mengerti pelajaran
dibandingkan teman yang lainnya, terutama di mata pelajaran matematika.
1.4

Pemeriksaan Fisik (Tanggal 22 Agustus 2016)


Kesadaran
Keadaan umum
Tanda vital :
- Tekanan darah
- Nadi
- Respirasi
- Suhu

: compos mentis
: tampak sakit sedang
: 120/80 mmHg
: 96 kali / menit, reguler, equal, isi cukup
: 36 kali / menit, reguler, tipe abdominotorakal
: 35,8O C

Antropometri
:
- TB
: 112 cm
- BB
: 17 kg
- BMI
: 13.5kg/m2

Status gizi

Berada diantara 0 dan -1 SD

Berada tepat di garis -1 S

Berada di antara 0 dan -2 SD


Kesimpulan
- TB / U
- BB / U
- BMI/U
- Kesan

: di antara garis 0 SD sampai -1 SD Normal


: berada tepat di garis -1 SD Normal
: diantara garis 0 SD dan -2 SD Normal
: Gizi Baik

Kepala
Bentuk: normosefal, deformitas (-)
Wajah : simetris, edema (-), deformitas (-)
Rambut
: hitam halus, tidak mudah rontok
Mata
: edema palpebrae (-), konjungtiva anemis -/- sclera icteric -/-,
pupil bulat isokor, reflex cahaya +/+, injeksi konjungtiva (-/-), mata berair
Telinga
: lokasi normal, simetris, bentuk normal, sekret (-)
Hidung
: lokasi normal, deviasi septum (-), sekret (-/-), epistaksis
(-/-), pch (-).
Mulut :
Bibir
: kering, perioral sianosis (-)
Gigi
: karies (-), gigi goyang (-)
Gusi
: gusi berdarah (-)
Mukosa
: basah, lembab
Lidah
: coated tongue (+)
faring
: tenang
Tonsil
: T1/T1

Leher
JVP
Kel. Tiroid
KGB

: tidak meningkat
: tidak ada pembesaran
: tidak teraba pembesaran KGB

Thoraks
6

Inspeksi

: bentuk normal, pergerakan simetris, retraksi intercostal

(-)
Palpasi
: pergerakan ka=ki
Auskultasi :
Bunyi paru anterior : VBS kanan=kiri, ronkhi (-/-), wheezing (-/-), slam
(-/-)
Bunyi paru posterior : VBS kanan=kiri, ronkhi (-/-), wheezing (-/-), slam

(-/-)
Bunyi jantung S1, S2 murni regular, murmur (-) gallop (-)
Abdomen
Auskultasi
Inspeksi
Palpasi

: bising usus (+) 12x/menit


: datar, lembut
: lembut, liver dan lien tidak terdapat pembesaran, turgor

normal, NT suprapubik (-), NT epigastrik (-)


Perkusi
: timpanik

Punggung
Ketok CVA (-/-)
Genital

: tidak dilakukan

Ekstremitas
Bentuk normal, deformitas (-)
Sianosis perifer (-), petechiae(-) clubbing finger (-)
Akral hangat
CRT < 2 detik
Neurologis:
Tanda rangsang meningens:
Kaku kuduk (-)
Burdzinski I, II, III : (-)
Kernigs Sign : (-)
Saraf Kranialis:
I, II, VIII : dalam batas normal
III, IV, VI : dalam batas normal
V, VII, IX, X, XI,XII : dalam batas normal
Refleks Fisiologis:
Biceps tendon reflex : +/+
Triceps tendon reflex : +/+
Knee-patellar reflex : +/+
Refleks Patologis:
Babinski
: -/ Chaddok
: -/ Gordon
: -/ Oppenheim
: -/Fungsi Motorik
: 5/5/5/5
Fungsi Sensorik
: dalam batas normal
Fungsi Otonom
: dalam batas normal

1.5

Resume
7

Pasien An. SS perempuan 5 tahun 10 bulan dengan gizi baik datang


dibawa ibunya dengan keluhan sesak sejak 3 hari SMRS disertai lemas badan
dan penurunan BB yang drastis sejak 1 bulan SMRS. Menurut ibunya, pasien
memiliki nafsu makan yang berlebih, sering merasa haus, dan sering BAK.
Tidak ada hambatan pertumbuhan dan perkembangan pasien. Keluhan yang
dirasakan merupakan kejadian yang kedua kalinya, kejadian sebelumnya pasien
mengalami hal yang sama dan diagnosis memiliki penyakit DM tipe 1. Hal
tersebut membuat pasien harus kontrol ke dokter, namun sudah 1 bulan pasien
tidak kontrol dan tidak melnajutkan obat yang seharusnya digunakan dengan
alasan ekonomi.
Pada pemeriksaan fisik pada saat masuk IGD pasien terlihat sakit berat,
tachypneu dengan pola pernapasan kusmaul. Tanda-tanda vital yang lain dalam
batas normal. Pada pemeriksaan Gula darah Sewaktu, kadar Gula darah pasien
adalah 568 mg/dl.
1.6

Diagnosis Banding
1. DM Tipe 1 dengan Komplikasi KAD Ringan (paska koreksi dalam 24 jam)
2. DM Tipe 1 dengan Komplikasi KAD Sedang (paska koreksi dalam 24 jam)

1.7

Usulan Pemeriksaan
1. Darah Rutin
2. Gula Darah Sewaktu
3. Elektrolit
4. HBA1C
5. Analisis Gas Darah
6. Urin : pH, keton

1.8

Diagnosis Kerja
DM Tipe 1 dengan Komplikasi KAD Ringan (paska koreksi dalam 24 jam)

1.9

Penatalaksanaan
Umum
1.
2.
3.
4.

Rawat inap
Tirah baring
O2 2L/m
IVFD NaCl 0.9%
(10kg x 100) + (7kg x 50) = 1000+350 = 1350 cc/hari
5. Pengaturan Makan (Usia <12 tahun) : 1000 + (5 th x 100) = 1500 kkal
Dengan komposisi :
55-60% KH, 15% protein, dan 25 % lemak
Porsi :
Makan
Pagi
20%

Snack

Makan

10%

Siang
20%

Snack

Makan

Snack

10%

Malam
30%

10%

Khusus

1. KAD :
8

50 IU + 500 ml NaCl 0.9% 10 ml larutan = 1 IU insulin


dimulai dengan dosis 0.05 IU- 0.1 IU/kgBB/jam
BB pasien = 17kg 0.05 IU- 0.1 IU x 17 kg = 8,5cc - 17 cc/jam
o Dicek 1 jam kemudian jika penurunan GD <50mg/dl/jam
kecepatan infus tingkatkan
o Jika penurunan GD >100mg/dl/jam kecepatan kurangi
o Hentikan jika :
- Penderita sadar penuh
- Gula darah optimal 120-180mg/dl
- pH darah > 7.35 dan HCO3 >15mEq/L
- harus diberikan sesuai intruksi
2. Kontrol DM :
- Dengan insulin kerja cepat atau kerja pendek 0.5-1 UI/kgBB/hari
(3-4x/hari) disuntik 30 menit sebelum makan
0.5-1 UI x 17kg = 8.5 17 UI/hari dibagi kedalam 3-4 dosis
Dosis terendah : 3 UI 3 UI 3UI Subkutan 30menit a.c
Dosis tertinggi : 6 UI - 6 UI- 6 UI Subkutan 30 menit a.c
-

Target kadar GD :
Sebelum makan : 80-140 mg/dl
Sesudah makan : < 180mg/dl
Pemeriksaan GD : Dilakukan setiap hari dan diukur pada saat 30
menit sebelum makan, dan sesudah makan, atau minimal 2-3x/hari.

Edukasi

Edukasi masalah penyakit DM


Pemberian insulin
Pengaturan dan pemilihan makan
Pentingnya olahraga
Pementauan gula darah dan urin dirumah
Pengenalan gejala hiperglikemi dan hipoglikemi
Tindakan darurat untuk mengatasinya
Olahraga, dikarenakan :
Dapat menurunkan kadar GD yang berlangsung sampai

1.10

beberapa waktu pasca olahraga


Meningkatkan sensitivitas insulin terhadap jaringan

Prognosis
Quo ad vitam
Quo ad functionam
Quo ad sanationam

: ad bonam
: ad bonam
:dubia ad bonam

1.11
Tgl
21/08
/2016

Follow Up
Hari
Perawa
tan ke1

PF

Sesak Napas
dan Lemas
badan
(IGD)

Kesadaran : Apatis
Tekanan Darah :
120/80mmHg
Nadi : 96x/m
Suhu : 36.50C
Tachypnea
Respirasi 36x/m

O
Pemeriksaan Penunjang
Nama Test

Hasil

Fla

HEMATOLOGI
Darah Rutin
Hemoglobin

13

Lekosit

8400

Eritrosit

4,49

Hematokrit

37,4

Trombosit

309.000

Kimia
Na

130

4.0

Ca

1.38

SGOT

SGPT

10

Ureum

32

Creatinin

1.04

Gula Darah Sewaktu


GDS (stick/saat datang
IGD)

22/08
/2016

23/08
/2016

Menurut
ibu :
anaknya
masih
terlihat
lemas, masih
sesak namun
berkurang,
mual(-),
Muntah(-),

TD : 110/70
Nadi : 76x/m
Respirasi : 24x/m
Suhu : 35.8 0C

GDS :
07.00
09.30
11.30
14.00
17.00

123
423
342
507
287

Masih
terlihat
lemas
namun sesak
sudah
berkurang

TD : 110/80
Nadi : 74x/m
Respirasi : 22x/m
Suhu : 36.2 0C

GDS
06.00
11.30
17 30

319
190
301

568

10

24/08
/2016

25/08
/2016

26/08
/2016

27/08
/2016

28/08
/2016

29/08
/2016

Masih
terlihat
lemas, sesak
(-), Mual(-),
Muntah (-)

TD : 100/70
Nadi : 82x/m
Respirasi : 20x/m
Suhu : 36.1 0C

GDS
06.00
11.30
17.00

337
337
359

Sudah tidak
terlihat
lemas, nafsu
makannya
semakin
meningkat

TD : 120/80
Nadi : 72x/m
Respirasi : 20x/m
Suhu : 35.9 0C

GDS
06.00
11.30
17.00

324
130
241

Lebih aktif
dibandingka
n hari
sebelumnya,
sesak sudah
tidak a da.
Pasien
mengeluh
gatal pada
punggung

TD :120/80
Nadi : 78x/m
Respirasi : 18x/m
Suhu : 36.3 0C

GDS
06.00
11.30
17.00

299
324
349

Ibu
mengatakan
bahwa
anaknya
sudah tidak
ada keluhan
lagi, namun
nafsu makan
masih tidak
tertahan
Pasien tidak
ada keluhan

TD : 100/80
mmHg
Nadi : 84x/m
Respirasi : 16x/m
Suhu : 36.4 0C

GDS
06.00
11.30
17.00

312
205
202

TD : 110/80 mmHg
Nadi : 76x/m
Respirasi : 20x/m
Suhu : 36.8 0C

GDS
06.00
11.30
17.00

323
250
177

Tidak ada
keluhan

TD : 120/80 mmHg
Nadi : 82x/m
Respirasi : 16x/m
Suhu : 36.5 0C

GDS
06.00
11.30

316
3017

Status
Dermatologi:
Papula eritem @
regio punggung,
lesi datar dan
kering

HASIL LABORATORIUM TANGGAL 23/08/2016


Nama Test
URINE
Urin Rutin
KIMIA URINE

Hasil

Unit

Nilai
Rujukan

Nama Test

Hasil

Mikrosko
pis Urin
Lekosit
3-5
Eritrosit
0-1

Unit

/lpb
/lpk
11

Warna Urin

Kunin
g
Agak
keruh
7.5
1.020

Kejernihan
pH Urine
Berat Jenis Urine
Keton Urine
Albumin Urine
Glukosa Urine
Nitrit Urine
Urobilinogen Urine
Bilirubin Urine
Darah Samar Urin

Negati
f
Negati
f
POS+
++
Negati
f
0.1
Negati
f
Negati
f

Kuning

mg/d
L
/uL
mg/
dL

4.8~7.5
1.002~1.0
30
Negatif

Sel epitel

Positif 1

/uL

Kristal

Negatif

/lpk

Silinder
Jamur

Negatif
Negatif

/lpk
/lpk

Bakteri

Negatif

/lpk

Negatif
Negatif
Negatif

mg/d
L
mg/d
L
/uL

<1
Negatif
Negatif

BAB II
PEMBAHASAN
Aspek
Anamnesis

Kasus
Pasien anak
perempuan usia 5
tahun 10 bulan,
Sesak Napas Sejak 3
hari SMRS

Teori
DD dengan Keluhan Sesak,
dapat terjadi pada
PULMO
TONSILITIS :
mengeluh sakit menelan, ngorok
saat tidur, disertai demam pada
pasien disangkal
CORPUS ALIENUM :
Benda asing masuk ke trache a
menyebabkan obstruksi, riwayat
tersedak, terjadi tiba-tiba pada
pasien disangkal
ASMA :
Sesak nafas disertai suara mengi,
batuk, dada tersa seperti ditekan
disangkal
PNEUMONIA :
12

Batuk kering hingga berdahak,


sesak, demam, sulit makan Dn
minum disangkal
TB PARU :
sesak yang disertai demam yang
lama dan hilang timbul disertai
batuk

lama

ataupun

benjolan

disekitar leher. disangkal


EFUSI :
sesak disertai dengan nyeri pada
dada

saat

menarik

nafas.

disangkal
NON PULMO
GAGAL JANTUNG :
Sesak saat aktivitas, ortopneu
disangkal
DM

I : lemas, lesu, keluhan

sering kencing(ngompol), makan


banyak

tetapi

badan

semaki

kurus, air kencing dikerubungi


semut
ELECTROLYTE IMBALANCE :
Riwayat

pasien

mencret

dan

Klasik

DM

muntah-muntah.
KAD

gejala

(polifagia,

polidipsi,

poliuri),

Berat Badan menurun, Faktor


pencetus (infeksi, tidak disuntik
insulin, stres psikologis). Sesak
Nafas dengan pola kusmaul.
Pembahasan :
Keadaan
selama

sesak
3

hari,

napas
yang

terjadi
dapat

disingkirkan yaitu corpus alienum,


13

yang terjadi secara tiba-tiba. Jika


hanya dilihat dari keluhan utama
saja

tanpa

gejala

penyerta

kemungkinan pada penyakit yang


lain

masih

belum

bisa

pada

pasien

disingkirkan.
Disertai lemas badan, Pembahasan:
dan 1 bulan terakhir

Keluhan

penyerta

terjadi penurunan BB tidak ada demam tonsilitis,


10kg pada pasien.

pneumonia dapat disingkirkan.


Keluhan penyerta pasien tidak ada
suara tambahan Asma dapat
disingkirkan
Keluhan sesak tidak dipengaruhi
oleh perubahan posisi dan nyeri
pada saat menarik nafas efusi
dapat disingkirkan
Sesak

Nafas

yang

disertai

lemas badan dan penurunan


BB dapat terjadi pada :
-

KAD
TB Paru
Efusi ec TB paru

Pembahasan :
Pada pasien poin skoring TB =
, sehingga TB paru atau Efusi
Riwayat pasien

karena TB dapat disingkirkan.


Pembahasan :

memiliki penyakit

Disimpulkan bahwa gejala yang

DM 1, yang sudah

ditimbulkan

tidak kontrol dan

kepada

pasien

diagnosis

mengarah
Ketoasidosis

tidak menggunakan

Diabetikum dengan gejala sbb :

obat 1 bulan. Sejak

Pasien dengan riwayat DM 1, dan

kecil pasien sering

tidak disuntikkan insulin selama 1

haus dan nafsu

bulan, datang dengan keadaan

makan berlebih

sesak. dengan kesadaran apatis.


14

disertai frekuensi
Pemeriksaan
Fisik

kencing yang sering.


Pada pemeriksaan

Pada pemeriksaan fisik DM

didapatkan

didapatkan :

tachypnea pada

1. Hambatan pertumbuhan TB

pasien, dengan pola

dan BB diplot Kurva

pernapasan kusmaul,

pertumbuhan status gizi

kesadaran apatis
(pada saat masuk

baik
2. Gangguan maturitas
kelamin pada anak

IGD) mengarah

menginjak dewasa belum

kepada gejala KAD


Berdasarkan plot
kurva WHO,
didapatkan status
gizi pada pasien
Gizi Baik

dapat dinilai
3. Jika KAD, terdapat :
Dehidrasi
Muntah
Asidosis metabolik
Napas bau aseton
Pernapasan
Kusmaull
Kesadaran menurun
4. Tanda Infeksi
5. Tanda Autoimun
Pembahasan :
pada pasien
-

Tidak ada hambatan


pertumbuhan berdasarkan

kurva WHO
Terdapat gejala KAD pada
saat masuk IGD :
pernapasan kusmaul,

Pemeriksaan
Penunjang

GDS

kesadaran apatis
DARAH

pada saat masuk ke

Pada DM dan KAD, dapat

IGD : 568 mg/dl

dilakukan pemeriksaan

Pada pemeriksaan

berikut

Urin :

Gula Darah :

Glukosa urin Positif


(+++)
Keton Urin (-)

1. GDP > 126 mg/dl


2. GDS > 200mg/dl
Pada penderita yang asimtomatik,
15

biasanya selain GDS > 200mg/dl


didapatkan GDP > normal dengan
Uji toleransi Glukoasa yang
terganggu pada >1x pemeriksaan
*Pada KAD terdapat trias :
- GDS >/= 300mg/dl
- Ketonemia
- Asidosis Metabolik AGD : pH
<7.3, bikarbonat darah <15mEq/L
HbA1C
C-Peptide menurun
Autoantibodi
-

Islet Cell antibodies


Insulin autoantibodies
Glutamic Acid
decarboxylase

URIN
Reduksi (+)
Ketonuria (pada KAD)
Mikroalbuminuria
Pembahasan :
Pada kasus yang diperiksa hanya
pemeriksaan

darah

rutin,

gula

darah sewaktu dan Kimia darah.


Pemeriksaan kimia darah pada
KAD dapat diketahui dari kadar
Natrium

yang

dikoreksi

dan

Kalium. Pada pasien kimia darah


masih dalam batas normal.
Selain itu untuk mendiagnosis
KAD,

diperlukan

pemeriksaan

analisis gas darah dan urin rutin.


Pada

kasus

tidak

dilakukan

pemeriksaan AGD.
16

Saran :
Pemeriksaan AGD dan Urin Rutin
juga disarankan untuk
Terapi

Terapi awal :

diperiksa

sejak awal pasien masuk.


Tatalaksana sesuai protab

- Rehidrasi Nacl
0.9% 2500cc/24
jam

(Pedoman Terapi Anak)

-drip insulin 50IU +


Nacl 500cc mulai
dengan 10cc/jam

ml larutan = 1IU insulin

-periksa GD serial 1
jam

Dicek 1 jam kemudian hika

-Cefotaxim 3x600mg
IV

KAD :
50 IU + 500 ml NaCl 0.9% 10
Dimulai dengan 8,5cc samapi
dengan 17 cc/jam
penurunan GD <50mg/dl/jam
kecepatan infus tingkatkan
Jika penurunan GD >100mg/dl
100mg/dl/jam

-Invomit 3x2mg IV
-Wiacid 2x20mg IV
Jika GDS masih
>250mg/dl
naikkan menjadi
11.9cc
Jika sudah masuk
ruangan :
- kontrol diuresis
-kontrol GDS
Terapi Kontrol DM :
Tgl
22

Novorapid
9-9-9 IU

23

Novorapid
10-6-6

24

Novorapid
6-6-7 IU

25

Novorapid
7-7-7 IU

KONTROL DM :
1. Insulin
- Dengan insulin kerja
cepat atau kerja pendek
0.5-1 UI/kgBB/hari (34x/hari) disuntik 30
menit sebelum makan
Pada pasien jika sesuai teori
8.5 17 UI/hari
2. Pengaturan Makan
Usia <12 tahun :
1000 + (5 tahun x 100) =
1500 kkal
Dengan komposisi
55-60% KH, 15% protein,
dan 25 % lemak
Porsi
20% makan pagi,
20%makan siang,30%
makan malam (diantara
makan dan sebelum tidur
17

26

Novorapid
8-8-8

27

Novorapid
8-8-8

28

Novorapid
9-9-9

29

Novorapid
10-10-10

Pengaturan makan :
- makan 1500 kkal
60%KH, 15% Protein,
25% Lemak
- Porsi : 20% makan
pagi, 20%makan
siang,30% makan

diberikan snack masingmasing 10%)


3. Edukasi diabetes
- Edukasi masalah
-

penyakit DM
Pemberian insulin
Pengaturan dan

pemilihan makan
Pentingnya olahraga
Pementauan gula darah

dan urin dirumah


Pengenalan gejala
hiperglikemi dan
hipoglikemi
Tindakan darurat untuk

mengatasinya
4. Olahraga
- Dapat menurunkan
kadar GD yang

malam (diantara

berlangsung sampai

makan dan sebelum

beberapa waktu pasca

tidur diberikan snack


masing-masing 10%)

olahraga
Meningkatkan
sensitivitas insulin
terhadap jaringan

Target kadar GD :
-

Sebelum makan : 80-140 mg/dl


Sesudah makan : < 180mg/dl

Pemeriksaan GD :
Dilakukan setiap hari dan diukur sebelum makan, bila tidak mungkin 2-3
hari/minggu dan pada hari lainnya dilakukan pemeriksaan glukosa urin
Kriteria Kontrol yang Baik :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Glukosuria minimal atau tidak ditemukan


Tidak terdapat ketonuria
Jarang terjadi hipoglikemi
Tidak ada ketoasidosis
Glukosa postprandial normal
HBA1C normal
Sosialisasi baik
Tingkat maturasi kelamin sesuai dengan usianya
Pertumbuhan dan perkembangan anak normal
18

10. Tidak terdapat penyulit

19

Вам также может понравиться