Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Biogas merupakan salah satu sumber alternatif energi yang berpotensi untuk
dikembangkan. Penyusun utama biogas adalah metan (CH4) dan karbondioksida (CO2)
dengan sejumlah kecil H2. Biogas juga mengandung sejumlah kecil hidrogen sulfida,
nitrogen, hudrogen dan oksigen. Biogas dihasilkan dari dekomposisi bahan organik pada
kondidsi anaerob. Biogas generasi kedua menggunakan bahan baku limbah lignoselulosa.
Bahan baku lignoselulosa bisa didapat dari limbah residu organik. Salah satunya adalah
limbah ampas tebu. Bahan baku lignoselulosa sulit untuk diproses karena strukturnya yang
sulit ditembus oleh karena itu perlu dilakukan pretreatment bahan baku.Dalam penelitian ini
akan dikaji mengenai pengaruh waktu terhadap produksi biogas dengan perbandingan
komposisi antara bahan baku ampas tebu dan EM-4, pengaruh pretreatment fisika, kimia,
dan biologi pada bahan baku ampas tebu terhadap produksi biogas, kandungan komposisi
biogas paling banyak menggunakan bahan baku ampas tebu melalui proses anaerobik
digestion. Produksi biogas dilakukan melalui tahap hidrolisis, acidogenesis dan
metanogenesis. Rasio Feedstock/innolucum digunakan 10 dan 25 % dengan pretreatment
fisik <16 mesh, kimia perendaman dalam larutan NaOH, dan biologi dengan microbial
consotium. Proses pembentukan biogas dilakukan selama 2 bulan, dengan respon uji hasil
kuantitatif berupa volume biogas tiap 2 hari. Hasil menunjukkan bahwa pretreament fisik
mengehasilkan produksi biogas terbanyak
Kata Kunci : Biogas, ampas tebu (Bagas), lignoselulosa, pretreatment,gas chomatography.
PENDAHULUAN
Kebutuhan
energi
dunia
diperkirakan akan meningkat cukup tinggi
seiring dengan pertumbuhan populasi dan
perkembangan ekonomi dunia (Yan et al.,
2012). Pertumbuhan penduduk Indonesia
menurut Bappenas dan BPS yaitu pada
tahun 2014 adalah 1,49%. Hal tersebut
menunjukkan kebutuhan energi yang akan
semakin banyak. Harga minyak juga
diperkirakan akan mencapai 126,4
USD/barrel pada tahun 2030 (Priyanto,
2014). Biogas merupakan suatu alternatif
solusi masalah krisis energi. Banyak
negara maju dan berkembang sudah
mengembangkan teknologi biogas, bahkan
alat penghasil biogas secara anaerobik
pertama dibangun pada tahun 1900 (Fang
et al., 2011). Biogas dapat digunakan
sebagai bahan bakar kendaraan serta untuk
Tahap Persiapan
Pada
tahap
ini
dilakukan
pengambilan bahan baku limbah pertanian
yaitu Bagasse dari Pabrik gula Trangkil
yang terletak di Kabupaten Pati dan rumen
sapi yang berasal dari Rumah Pemotongan
Hewan Penggaron Semarang serta
pembelian microbial consortium dan
NaOH sebagai pretreatment untuk
pendegradasi
lignoselulosa
bagasse.
Mempersiapkan
urea
sebagai
mikronutrien.
Tahap Pretreatment
Pretreatment melalui 3 tahap, yaitu:
Pretreatment Fisika
Bagasse yang dibutuhkan setiap
variabel yaitu 232 gram. Pada
pretreatment fisika terdapat ukuran
kasar dan ukuran halus (<6mesh).
Ukuran halus diperoleh dengan cara
memblender bagasse sampai halus
kemudian saring sesuai ukuran.
Pretreatment Kimia
Bagasse yang berukuran kasar dan
halus akan ditambahkan NaOH
sebanyak 3% g/gTS kemudian
didiamkan selama 24 jam.
Pretreatment Biologi
Bagasse
yang
sudah
melalui
pretreatment kimia selama 24 jam
kemudian diatur pH terlebih dahulu
sebelum
ditambahkan
microbila
consortium,
pengaturan
pH
menggunakan HCl. Setelah pH netral
tambahkan microbial consoritum 5%
gr/v
Tahap Operasi (pembuatan biogas)
Substrat yang telah mengalamai
pretreatmen dicampur dengan rumen sapi
sebanyak 200ml (untuk tiap variabel) yang
bertindak
sebagai
starter
mikroba
60
50
kasar+ liquid state+C/N 25
produksi komulatif biogas (ml/grTS )
40
halus+liquid state+C/N 25
30
20
10
halus+liquid state+C/N 30
waktu (hari)
dan 30
halus+liquid state+C/N 25
waktu (hari)
48
halus+liquid state+C/N 30
32
40
8
16
24
0.5
0
50
30
40
0
10
20
3.5
3
2.5
2.5
1.5
yield 1.5
halus+solid state+C/N 25
1
halusr+solid state+C/N 30
60
50
halus+solid state+C/N 25
35
52
44
48
36
40
25
halus+liquid state+bakter+C/N 25
yield 20
day
52
halus+liquid state+bakter+C/N 30
44
48
0
0
waktu (hari)
36
40
48
32
40
8
16
24
10
28
32
15
20
24
halusr+solid state+C/N 30
8
12
16
20
40
30
30
28
32
70
40
20
24
day
halus+liquid state+bakter+C/N 30
8
12
16
32
40
8
16
24
48
waktu (hari)
0.5
0.5
halus+liquid state+bakter+C/N 25
2.5
yield
halus+solid state+bakter+C/N 25
1.5
1
52
36
40
28
32
20
24
8
12
16
kasar+solid state+bakter+C/N 30
44
48
0.5
day
70
60
50
40
halus+solid state+bakter+C/N 25
yield
30
20
day
52
36
40
28
32
20
24
8
12
16
kasar+solid state+bakter+C/N 30
44
48
10
0
3
2.5
2
yield 1.5
Pengaruh
Penambahan
Bakteri
Konsorsium Pada Bagasse Kasar Kondisi
Liquid State Terhadap Produksi Biogas
4
kasar+liquid state+C/N 30
3.5
1
0.5
2.5
yield
kasar+solid state+C/N 30
1.5
kasar+liquid state+mikroba+C/N 30
0
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
44
48
52
day
0.5
kasar+solid state+mikroba+C/N 30
0
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
44
48
52
day
60
50
40
yield 30
kasar+liquid state+C/N 30
20
0
0
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
44
48
52
kasar+liquid state+mikroba+C/N 30
day
50
yield
40
30
kasar+solid state+C/N 30
20
10
0
kasar+solid state+mikroba+C/N 30
0
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
44
48
52
10
60
day
halus+ liquidstate+C/N 25
2.5
2
1.5
1
0.5
0
halus+liquid state+mikroba+C/N 30
0
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
44
48
52
day
60
50
halus+ liquidstate+C/N 25
40
yield 30
20
10
0
halus+liquid state+mikroba+C/N 30
0
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
44
48
52
yield
day
4
3.5
3
2.5
yield
1.5
1
0.5
halus+solid state+mikroba+C/N 30
0
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
44
48
52
waktu
50
40
30
20
10
0
halus+solid state+mikroba+C/N 30
0
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
44
48
52
yield
day
kasar+solid state+mikroba+C/N 30
day
50
yield
40
kasar+liquid state+mikroba+C/N 30
30
20
10
day
kasar+liquid state+C/N 30
20
kasar+solid state +mikroba+ C/N 25
10
kasar+solid state+ C/N 25
0
0
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
44
48
52
kasar+solid state+mikroba+C/N 30
kasar+solid state+C/N 30
day
day
48
52
60
kasar+solid state+C/N 30
52
0
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
44
48
52
kasar+liquid state+C/N 30
40
44
0.5
32
36
44
48
1.5
36
40
kasar+liquid state+mikroba+C/N 30
24
28
16
20
yield
4
3.5
3
2.5
kasar+ liquid state+C/N 25
yield 2
1.5
1
0.5
kasar+solid state+ C/N 25
0
28
32
2.5
20
24
8
12
3.5
8
12
16
2
halus+ liquid state+C/N 25
0.5
52
52
halus+solid state+mikroba+C/N 30
44
48
0.5
44
48
0
0
36
40
1.5
1
28
32
halus+liquid state+C/N 30
20
24
halus+liquid state+mikroba+C/N 30
yield 1.5
2.5
yield
8
12
16
2.5
3.5
day
0
0
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
44
48
52
halus+solid state+C/N 30
50
yield
40
30
halus+liquid state+mikroba+C/N 30
yield 30
halus+liquid state+C/N 30
20
halus+solid state +mikroba+ C/N 25
10
20
halus+solid state + C/N 25
0
0
10
40
0
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
44
48
52
0
halus+solid state+C/N 30
36
40
50
60
28
32
70
60
20
24
8
12
16
day
halus+solid state+mikroba+C/N 30
day
day
4
3.5
3
kasar+
2.5 liquid state+mikroba+C/N 25
yield
2
1.5
1
kasar+solid state +mikroba+ C/N 25
0.5
0
kasar+solid stat
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38
day
kasar+solid sta
30
20
kasar+solid
state +mikroba+ C/N 25
10
0
kasar+liquid sta
kasar+solid sta
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38
day
2.5
kasar+liquid state+C/N 30
1.5
kasar+solid state+ C/N 25
0.5
3
2.5 liquid state+C/N 25
halus+
yield 2
0.5
halus+solid
state + C/N 25
0
kasar+liquid state+C/N 30
20
52
44
48
36
40
halus+liquid state+C/N 30
20
0
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
44
48
52
kasar+solid state+C/N 30
day
day
48
52
halus+solid state+C/N 30
40
44
10
halus+solid state + C/N 25
0
32
36
24
28
10
day
70
kasar+ liquid state+C/N 25
40
yield 30
halus+solid state+C/N 30
28
32
day
20
24
0
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
44
48
52
kasar+solid state+C/N 30
50
halus+liquid state+C/N 30
1.5
16
20
3.5
8
12
16
yield
8
12
3.5
liquid state, volume total biogas berturutturut adalah 51,823 ml/gr TS dan 48,215
ml/gr TS. Pada bagasse C/N 30 solid dan
liquid state, volume total biogas berturutturut adalah 54,085 ml/gr TS dan 484,979
ml/gr TS. Hasil terbaik diperoleh dengan
kondisi solid state dan C/N 25.
Pengaruh Rasio C/N Terhadap Produksi
Biogas pada Bagasse Halus
2
yield 1.5
halus+liquid state+mikroba+C/N 30
1
0.5
0
0
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
44
48
52
halus+solid state+mikroba+C/N 30
day
PENUTUP
40
halus+liquid state+mikroba+C/N 30
yield 30
20
52
36
40
28
32
20
24
halus+solid state+mikroba+C/N 30
8
12
16
44
48
10
day
Kesimpulan
Produksi biogas pada bagasse
dengan diblender (halus) lebih baik
daripada produksi biogas pada bagasse
tanpa diblender (kasar) karena pengecilan
ukuran
partikel
dapat
mengurangi
kristalinitas selulosa dan gangguan
pertahanan pada lignin. Produksi biogas
pada bagasse dengan penambahan
microbial consosrtium lebih baik daripada
produksi biogas pada bagasse tanpa
penambahan microbial consortium karena
penambahan microbial consortium dapat
mempercepat
degradasi
selulosa,
hemiselulosa dan lignin. Produksi biogas
optimum diperoleh pada rasio C:N 25.
Perbandingan
C/N
substrat
akan
berpengaruh
pada
pertumbuhan
mikroorganisme, mikroba yang berperan
dalam
proses
secara
anaerobik
membutuhkan nutrisi untuk tumbuh dan
berkembang, berupa sumber karbon dan
sumber nitrogen. Produksi biogas paling
optimum terdapat pada bagasse yang
dilakukan pretreatment pengecilan ukuran
lignocelluloses
by
N
-methylmorpholineN
-oxide
( NMMO ) pretreatment : Effects of
recovery and reuse of NMMO.
Bioresource Technology, XXX. 32
Kangle, K.M. Kore, S. U. Kore. U.S. G. S,
Kulkurni. (2012). Recent Trends in
Anaerobic Codigestion : A Review
Review Article Abstract : 1 . 1
Anaerobic Digestion Process :
Universal Journal of Environmental
Research and Technology, 2(4),
pp.210219.
Kurabi, A.; Berlin, A.; Gilkes, N.; Kilburn,
D.; Bura, R.; Robinson, J.; Markov,
A.; Skomarovsky, A.; Gusakov, A.;
Okunev, O.; Sinitsyn, A.; Gregg, D.;
Xie, D.; Saddler, J. (2005). Enzymatic
hydrolysis of steam-exploded and
ethanol
organosolv-pretreated
Douglas-Firby novel and commercial
fungal cellulases. Appl. Biochem.
Biotechnol. 121, 219-230.
Liu, Y., Xu, J., Yuan, Z., & He, M. (2015).
Sequential bioethanol and biogas
production from sugarcane bagasse
based on high solids fed-batch SSF.
Energy, 90, 1199-1205.
Lu Y, Lai Q, Zhang C, Zhao H, Ma K, Zhao
X. (2009) .Characteristics of hydrogen
and methane production from corn
stalks by an augmented two- or threestage anaerobic fermentation process.
Bioresour Technol 100:2889-95.
Malau, K.M. (2009). Skripsi: Pemanfaatan
ampas tebu sebagai bahan baku dalam
pembuatan papan partikel: Universitas
Sumatera Utara
Marcelli, S. (2014). Ethanol from sugarcane
lignocellulosic residues. Sweden:
Department of Chemical engineering,
Lund University.
Marek, M. Bialobrzewski, I. Zielinski, M.
Debowski, M. (2014). Optimizing
low-temperature biogas production
from biomass byanaerobic digestion.
Agricultural
and
Biosystems
Engineering.
Panpong, K., Srisuwan, G., O-Thong, S., &
Kongjan, P. (2014). Anaerobic Co
Disgetion
of
Canned
Seafood
wastewater with Glycerol Waste for
enhanced Biogas Production. Enery
Procedia 52, 328-336.
Papacz, W. (2011). Biogas As Vehicle Fuel.
Journal of KONES Powerstrain and
Trasnport, 18(1), pp.403410
Patil, H. J. Raja, M. A. L. A. Raja, S.
B.B.Shettyc, M. K. B. P .Kumard. P.
(2013). Anaerobic Co-Digestion of
Water Hyacinth and Sheep Waste.
Energy Procedia 52 pp 572 578
Petersson, A. Mette, H.T. Nielsen, H.H.
Thomson, A.B. (2007). Potential
bioethanol and biogas production
using lignocellulosic biomass from
winter rye , oilseed rape and faba
bean. Biomass and Bioenergy, 31,
pp.812819.
Priyanto. (2014). Gas Alam Bakal Jadi
Energi Utama Industri Nasional.
Retrieved
2015,
from
kemenperin.go.id:
http://kemenperin.go.id/
Rabelo, S.C. H. Carrere. Maciel, F.R. Costa.
A.C. (2011). Production of bioethanol,
methane and heat from sugarcane
bagasse
in
a
biorefinery
concept,Bioresource Technology 102
pp. 7887-7895
Radjaram, B., dan Saravane, R. (2011).
Assesment of optimum dilution ratio
for biohydrogen production by
anaerobic co-digestion of press mud
with sewage and water. Bioresource
Technology, 102, 2773-2780.
Rashed, M. B. (2014). The Effect of
Temperature on Biogas Production
from Olive Pomace.
Ruiz, E.; Cara, C.; Manzanares, P.;
Ballesteros, M.; Castro, E. (2008).
Evaluation of steam explosion pre-
Selected
Agro-Wastes.
The
International Journal Of Engineering
And Science, 3(2), 16.
Yan, L; Yamei, G; Yanjie, W; Quan, L;
Zhiyuan, S; Borui, F; Xue, W;
Zongjun, C; Weidong, W. (2012).
Diversity
Of
A
Mesophilic
Lignocellulolytic
Microbial
Consortium Which Is Useful For
Enhancement Of Biogas Production.
College
Of
Argonomy
And
Biotechnology China Agricultural
University
Yang, L., Huang, Y., Zhao, M., Huang, Z.,
Miao, H., Xu, Z., et al. (2015).
Enhancing
biogas
generation
performance from food wastes by high
solid
thermophilic
anaerobic
disgestion : Effect of pH adjusment.
International Biodeterioration dan
Biodegradation, 153-159.
Z. Wang, D.R. Keshwani, A.P. Redding, J.J.
Cheng. (2010). Sodium hydroxide pretreatment and enzymatic hydrolysis of