Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
160112140038
PEMBUATAN RESTORASI SEMENTARA DENGAN TEHNIK TIDAK LANGSUNG
Mahkota sementara sepenuhnya dibuat di laboratorium. Cetakan gigi yang telah
dipreparasi kemudian dicor menjadi model kerja. Pola lilin dibuat di model, yang nantinya
akan dipolimerisasi, penyelesaian dan insersi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan
alginat over-impression atau vacuum form template (Nallaswamy, 2003). Tehnik tidak
langsung diselesaikan diluar mulut dengan menggunakan model yang terbuat dari gips batu
quick-set (Shilingburg, 2012).
Kelebihan (Shilingburg, 2012)
1. Tehnik tidak langsung lebih akurat dibanding tehnik langsung
2. Keakuratan semua mahkota sementara yang terbuat dari resin bisa ditingkatkan
dengan menggunakan teknik tidak langsung karena pembuatan tepian (marginal fit)
dari mahkota sementara pada model lebih baik daripada mahkota sementara yang
dikeluarkan langsung dari mulut sebelum mengeras. Karena adanya shrinkage resin
akrilik pada waktu polimerasi dan distorsi pada waktu pemisahan resin akrilik dari
gigi penyangga yang telah dipreparasi.
3. Memelihara kesehatan pulpa karena tidak ada kontak antara free monomer dengan
gigi penyangga yang telah dipreparasi dan menghindarkan gigi yang telah dipreparasi
dari panas yang dihasilkan polimerasi resin akrilik.
Gigi Tiruan Jembatan Sementara Template
Armamentarium (Shilingburg, 2012)
1. Model diagnostik
2. Spatula lilin
3. Gigi artifisial
4. Crown form
5. Vacuum forming machine
6. Sendok cetak
7. Silly Putty
8. Gunting
9. Laboratory knife with no. 25 blade
10. Heavy-duty laboratory knife
Gambar 1. Gigi pasien yang edentulus dicetak menggunakan alginat kemudian dicor
sehingga menjadi model diagnostik. Mahkota artificial ditempatkan di daerah edentulous.
Letakan putty di daerah peripheral model diagnostic.
Gambar 2. Pasang lembaran resin di kerangka yang tersedia pada mesin vacuum
forming. Letakkan model diagnostic di bagian teengah dasar mesin vakum. Nyalakan elemen
pemanas pada mesin. Lembaran resin dipanaskan hingga temperature yang pas. Tunggu
hingga lembaran resin cukup lunak dan melengkung kebawah sekitar 1 inchi. Setelah itu,
nyalakan mesin vakum.
Gambar 3. Kerangka pada mesin yang terdapat lembaran resin diturunkan ke bawah
sehingga terhisap dan mencetak model diagnostic yang ada dibawahnya. Tunggu sekitar 30
detik kemudian mesin vakum dan elemen pemanas dimatikan. Setelah itu cetakan lembaran
resin dilepaskan dari model diagnostic. Jika tidak ada mesin vakum, bisa dilakukan secara
manual.
Gambar 4. Potong template menggunakan gunting, sisakan bagian gigi bakal pontik
dan minimal satu gigi di anterior dan posterior pontik.
Gambar 5. Cetak gigi pasien yang telah dipreparasi. Cor menggunakan gips batu
quick-set sehingga menjadi model kerja. Trim model kerja sesuai dengan template yang telah
kita buat. Uji coba template dan model kerja, apakah pas dan akurat.
Gambar 6. Olesi bagian gigi yang telah dipreprasi di model kerja dan daerah
sekitarnya dengan menggunakan tin foil substitute. Biarkan bahan tersebut mengering
sebelum mengaduk resin akrilik. Aduk resin akrilik di deppen dish dengan menggunakan
spatula semen. Masukkan resin kedalam template hingga mengisi daerah mahkota gigi yang
dipreparasi dan pontik yang akan dijadikan jembatan sementara.
Gambar 7. Masukkan model kerja serapat mungkin kedalam template, jangan terlalu
rapat dan terlalu longgar. Pastikan gigi pada model kerja sejajar dan pas dengan cetakan gigi.
Ikat model kerja dan template dengan karet secara tegak lurus untuk menjaga bahan jembatan
sementara tidak berubah bentuk. Model kerja-overimpression dapat dimasukkan kedalam air
panas selama 5 menit untuk membantu proses polimerisasi dan tunggu hingga selesai.
Gambar 8. Lepaskan template dan ambil jembatan sementara dari model kerja.
Masukkan jembatan sementara ke gigi pasien yang telah dipreparasi. Periksa oklusi dengan
menggunakan kertas artikulasi. Lepaskan jembatan sementara dari gigi dan kurangi bagian
yang mengalami kontak premature menggunakan bur fine. Poles mahkota sementara gigi
penyangga dan pontik menggunakan pumice dan kemudian karet poles untuk membuat
pasien lebih nyaman, mudah dibersihkan dan mengurangi proses perubahan warna. Setelah
itu tempelkan jembatan sementara menggunakan semen sementara.
3. Setelah pola lilin selesai dibuat, buat ESF dengan menggunakan shellac
(thermoplastic Sheet) atau dengan menggunakan Elastomer. (pada contoh gambar
menggunakan shellac
5. Isi shellac dengan menggunakan akrilik, lalu tempatkan shellac tersebut pada model
B.
7. Rendam dalam air hangat dalam wadah bertekanan untuk mengurangi porositas resin
8. Setelah 5 menit resin mengeras, pisahkan ESF (shellac) dari model, bersihkan
kelebihan resin pada model
9. Lepaskan resin dari model, bersihkan kelebihan dan poles dengan menggunakan
pumice basah
10. Mahkota sementara siap diujicobakan secara klinis
DAFTAR PUSTAKA
Nallaswamy, Deepak. 2003. Textbook of Prosthodontics. New Delhi: Jaypee
Rosenstiel, S.F., Land, M.F., Fujimoto, J. 2006. Contemporary Fixed Prosthodontics. 4th ed.
St. Louis: Mosby Inc.
Shillingburg, Herbert T. Shillingburg. 2012. Fundamentals of Fixed Prosthodontics, 4th
Edition. Quintessence.