Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Impor Ikan Adalah Ironi untuk Indonesia, Negeri Kaya di Laut | Mongabay.co.id
Home
Tentang
Kontak
Mongabay.com
Cari
Tentang Mongabay-Indonesia
783
Meski Indonesia sukses menerapkan pemberantasan perikanan ilegal sejak akhir 2014,
tetapi kritikan tajam tetap dialamatkan kepada Pemerintah Indonesia yang dinilai gagal
mengendalikan pasokan ikan secara nasional. Akibatnya, untuk pertama kali dalam
sejarah Indonesia, kebutuhan ikan terpaksa dikirim dari negara lain alias diimpor dengan
jumlah yang besar.
Kritikan tersebut diungkapkan Ketua Umum Gerakan Nelayan dan Tani Indonesia (Ganti)
Rokhmin Dahuri, kemarin. Menurut dia, meski sebelumnya Indonesia juga sudah pernah
melakukan impor, namun itu biasanya berupa tepung ikan sebagai bahan baku untuk
industri pakan ternak dan ikan.
Mongabay-Indonesia
76.876 suka
Sukai Halaman
Bagikan
Selain itu ada juga jenis-jenis ikan yang tak bisa diproduksi di dalam negeri, seperti
Salmon dan Kepiting Alaska. Namun, impor kedua produk laut tersebut dilakukan dalma
volume terbatas dan dengan nilai kecil, ucap dia.
Mongabay-Indonesia
41 menit
Ikan dalam keranjang hasil tangkapan nelayan siap dijual di Pangkalan Pendaratan Ikan
(PPI) Pasiran, Pulau Sabang, Aceh pada Minggu (01/05/2016). Foto : M Ambari
Rokhmin kemudian mencontohkan, pada 2004 total nilai ekspor perikanan Indonesia
mencapai sebesar USD2,9 miliar, sementara nilai impornya hanya USD0,1 miliar. Lalu,
pada 2014 nilai ekspor perikanan mencapai USD4,7 miliar, dan nilai impornya mencapai
USD0,46 miliar.
Melihat kenyataan tersebut, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu mengaku sedih
karena Indonesia sejak lama menyandang sebagai negara kepulauan terbesar di dunia,
yang tiga perempat wilayahnya adalah berupa lautan. Dari fakta tersebut, lautan
Indonesia menyimpan potensi produksi lestari ikan laut yang besar hingga 7,3 juta ton
per tahun atau sekitar 8 (delapan) persen dari total stok ikan laut di dunia.
Di perairan umum darat yang mencakup danau, sungai, waduk, dan perairan rawa
tawar, terdapat pula potensi produksi ikan 0,9 juta ton/tahun, jelas dia.
Selain itu, Rokhmin menambahkan, total potensi produksi perikanan budidaya
http://www.mongabay.co.id/2016/06/17/impor-ikan-adalah-ironi-untuk-indonesia-negeri-kaya-di-laut/
1/3
9/21/2016
Impor Ikan Adalah Ironi untuk Indonesia, Negeri Kaya di Laut | Mongabay.co.id
Tweets
Dengan demikian, jumlah tersebut tidak hanya banyak, tapi juga dinilai bisa mencukupi
kebutuhan ikan dalam negeri. Karena, dengan konsumsi ikan per kapita sekitar 38
kilogram dari jumlah penduduk 254 juta, maka total kebutuhan ikan nasional sejatinya
hanya mencapai 9,7 juta ton per tahun.
by @MongabayID
Mongabay Indonesia
@MongabayID
Artinya, jika sektor perikanan dikelola secara cerdas dan benar, Indonesia tak hanya
akan mampu memasok ikan untuk kebutuhan domestik, tetapi juga bisa mengekspor
beragam produk perikanan untuk kebutuhan global secara berkelanjutan, tutur dia.
Produksi Ikan Naik karena Moratorium eks Kapal Asing?
Selain mempertanyakan tentang kebijakan impor ikan, Rokhmin kemudian
mempertanyakan klaim dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang menyebut
bahwa produksi ikan secara nasional meningkat sejak kebijakan moratorium eks kapal
asing, transhippment, dan penggunaan seluruh jenis pukat hela dan pukat tarik
diberlakukan.
Seharusnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) jauh sebelumnya sudah
mempersiapkan teknologi penangkapan ikan (kapal ikan dan alat tangkap) beserta SDM
nelayannya yang mampu menangkap ikan yang berlimpah itu secara lebih produktif,
efisien, dan ramah lingkungan, ungkap dia.
Embed
View on Twitter
Mongabay.com
Mongabay.com (Inggris)
Rainforests (Inggris)
783
Related
http://www.mongabay.co.id/2016/06/17/impor-ikan-adalah-ironi-untuk-indonesia-negeri-kaya-di-laut/
2/3
9/21/2016
Impor Ikan Adalah Ironi untuk Indonesia, Negeri Kaya di Laut | Mongabay.co.id
DISKUS
0 Comments
Sort by Oldest
Add a comment...
http://www.mongabay.co.id/2016/06/17/impor-ikan-adalah-ironi-untuk-indonesia-negeri-kaya-di-laut/
3/3