Вы находитесь на странице: 1из 3

BAGIAN F

http://healindonesia.com/2009/07/12/susu-mentah-lebih-sehatdibandingkan-susu-olahan/
Buat usulan untuk mengurangi???
DAMPAK NEGATIF
Pasteurisasi Merusak Enzim Pada Susu
Namun, proses pengolahan susu belum selesai sampai di situ.
Sebelum dipasarkan, susu homogen dipasteurisasi dengan panas
untuk menekan berkembang biaknya berbagai kuman dan bakteri.
Ada 4 cara dasar pasteurisasi bagi susu, yaitu:

Pasteurisasi suhu rendah berkelanjutan (LTLT = low temperature


long frme/suhu rendah waktu lama). Pasteurisasi dengan
memanaskan hingga 62,2-65C selama 30 menit. Cara ini
biasanya disebut metode pasteurisasi suhu rendah.
Pasteurisasi suhu tinggi berkelanjutan (HTLT = high temperature
long t/me/suhu tinggi waktu lama). Pasteurisasi dengan
memanaskan hingga lebih dari 75C selama lebih dari 15 menit.
Metode suhu tinggi waktu singkat (HTST = high temperature short
time].Pasteurisasi pada suhu lebih dari 72C selama lebih dari 15
detik. Cara ini adalah metode pasteurisasi yang paling banyak
digunakan di seluruh dunia.
Pasteurisasi suhu sangat tinggi waktu singkat (UHT = ultra high
temperature).Pasteurisasi dengan memanaskan hingga 120130C selama 2 detik (atau hingga 1 50C selama 1 detik).
Metode yang paling banyak digunakan di dunia adalah proses
pasteurisasi suhu tinggi waktu singkat dan suhu sangat tinggi
waktu singkat. Enzim sensitif terhadap panas dan mulai terurai
pada suhu 48C. Pada suhu 115C, enzim sudah hancur
seluruhnya. Oleh karena itu, terlepas dari lama waktu yang
digunakan dalam pemrosesan, pada saat suhu mencapai 130C,
enzim telah hampir seluruhnya rusak.

Terlebih lagi, jumlah lemak yang teroksidasi meningkat lebih


banyak lagi pada suhu sangat tinggi dan suhu tinggi mengubah
kualitas protein yang terdapat dalam susu. Sama halnya seperti
kuning telur yang lama direbus mudah pecah, perubahan yang
serupa pun terjadi pada protein susu. Laktoferin, yang sensitif
terhadap panas, juga rusak.
Oleh karena telah dihomogenisasi dan dipasteurisasi, susu yang
dijual di supermaket-supermaket di seluruh dunia tidak baik bagi
Anda.
Dalam usaha pasteurisasi mencegah keasaman susu, susu yang
asam justru sangat baik untuk kesehatan dan mudah untuk
dicerna. Tapi justru dengan proses pasteurisasi, bakteri
menguntungkan jadi hilang sehingga meningkatkan bakteri
merugikan di dalam perut kita. Itulah sebabnya tidak jarang orangorang mengalami masalah pencernaan sesudah minum susu
olahan.
Mitos yang beredar di masyarakat adalah bahwa tuberculosis pada
anak disebabkan oleh kuman berbahaya pada susu mentah. Inilah
yang menjadi landasan kuat untuk diadakannya pasteurisasi.
Namun para ilmuwan telah menguji dan meneliti ribuan sampel
susu, juga telah bereksperimen pada ratusan hewan, untuk
mencari tahu tentang penyebab tuberculosis pada susu. Dari
penelitian tersebut didapati bahwa susu mentah itu sebenarnya
BERSIH, lebih berkualitas dibandingkan susu olahan, dan tidak
mengakibatkan tuberculosis.
Dalam suatu penelitian selama 5 tahun mengenai penyebaran
tuberculosis melalui susu, didapati bahwa selama 5 tahun
tersebut, 70 anak rutin diberikan susu mentah dan hanya ada 1
kasus tuberculosis muncul. Sedangkan ketika diberikan susu
olahan, muncul 14 kasus tuberculosis pada mereka.
Selain menghancurkan sebagian vitamin A, vitamin B Kompleks,
vitamin C dan bakteri menguntungkan pada susu, pasteurisasi

juga merubah komponen gula pada susu, yaitu laktosa, menjadi


beta-laktosa. Beta-laktosa ini lebih cepat larut dan dengan
demikian cepat diserap ke dalam sistem yang membuat anak jadi
lapar lagi.
Proses pasteurisasi menjadikan kalsium yang terkandung pada
susu susah untuk dicerna. Hal ini menyebabkan kelainan tulang
pada anak (rickets), gigi rusak, dan syaraf pun bermasalah karena
kalsium sangat diperlukan bagi pertumbuhan anak.
Pasteurisasi juga menghancurkan 20% iodine dalam susu,
sehingga mengakibatkan sembelit.

Вам также может понравиться