Вы находитесь на странице: 1из 22

XI MEKATRONIKA 1

SMK Negeri 1 Batam

RESUME TEKNIK
MEKANIKA DAN ELEMEN
MESIN
Julius Ronaldo Bethanov

1.Besaran Vektor
Vektor adalah jenis besaran yang mempunyai nilai dan arah. Besaran yang termasuk
besaran vektor antara lain perpindahan, gaya, kecepatan, percepatan, dan lain lain. Sebuah
vektor digambarkan sebagai sebuah ruas garis berarah yang mempunyai titik tangkap (titik
pangkal) sebagai tempat permulaan vektor itu bekerja. Panjang garis menunjukkan nilai
vektor dan arah panah menunjukkan arah vektor itu bekerja. Garis yang melalui vektor
tersebut dinamakan garis kerja.
Penulisan sebuah simbol besaran vektor dengan menggunakan huruf tegak dicetak tebal,
misalnya vektor AB ditulis AB. Selain itu, dapat pula dinyatakan dengan huruf miring dengan
tanda panah di atasnya :
Besar (nilai) sebuah vektor dinyatakan dengan huruf miring AB. Selain itu dapat pula
dituliskan dalam garis mutlak, yaitu dua garis tegak sejajar, pada kedua sisi notasi vektor,
misalnya, besarnya vektor AB = AB = |AB|.

Menggambar Vektor Dalam Bidang Datar (Dua Sumbu)

Pada bidang datar, vektor mempunyai dua komponen yaitu pada sumbu x dan sumbu y,
tampak seperti pada gambar diatas. Sebuah vektor dapat saja mempunyai satu komponen bila
vektor tersebut berada pada salah satu sumbu x atau y. Komponen vektor adalah vektorvektor yang bekerja pada saat yang bersamaan sehingga menghasilkan satu vektor dengan
arah tertentu (resultan). Oleh karena vektor tergantung pada besar dan arah, maka vektor
tersebut dapat dipindahkan titik tangkapnya asal besar dan arahnya tetap.

Penulisan matematis A dapat ditulis dalam komponenkomponennya : A = Ax + A y; A


merupakan jumlah dari komponen-komponennya.
Cara lain untuk menuliskan vektor, yaitu:
A = Axi + A y j
Dimana Ax dan Ay menunjukan besar (harga) vektor pada masing-masing komponen sumbu
x dan sumbu y, sedangkan i dan j adalah vektor satuan pada masing-masing komponen
sumbu x dan sumbu y.
Vektor Satuan

Vektor satuan adalah vektor yang besar/harganya satu satuan; vektor yang telah diuraikan ke
sumbu x(i), sumbu y(j), dan sumbu z(k). Dikatakan vektor satuan karena besar vektor = |i| = |j|
= |k| = 1. Misalnya, vektor A mempunyai komponen sumbu x(Ax ), pada sumbu y(Ay ) dan
sumbu z(Az ), maka vektor A dapat ditulis dalam lambang vektor sebagai berikut.
A = Ax i + Ax j + Ax k
Panjang vektor A adalah :

2.Sistem Satuan
Suatu benda, dalam dipelajari secara kualitatif dan kuantitatif. Dalam fisika sendiri, sutau
benda dipelajari secara kuantitatif yang nantinya akan dinyatakan dalam bilangan atau satuan.
Untuk mempermudahkan dalam penganalisaan terhadap suatu benda, maka diperlukan suatu
besaran standar atau besaran umum yang nantinya akan digunakan secara umum oleh setiap
orang. Dan dalam menyatakan suatu besaran dalam suatu dimensi atau kondisi, maka perlu
aturan-aturan yang harus ditentukan. Sistem pengaturan ini disebut sistem satuan...
Dalam dunia fisika, ada 4 jenis sistem satuan, yakni:
->> Sistem Statis (besar dan kecil)
->> Sistem Dinamis (MKS dan CGS)
->> Sistem Inggris (Absolut dan teknik)
->> Sistem International (SI)
Wah, kok njilemet ya..???? Sebenarnya tidak, klo kita bisa membedakan antara satu dengan
yang lain. seperti orang harus tau perbedaan sebelum menyimpulkan kesamaan segala
sesuatu. Nah, Langsung ja....
Sistem Statis itu biasanya dipakai dalam penyimpulan terhadap suatu benda, namun sebelum
tau nilai besarnya secara angka.
Sistem Dinamis biasanya dipakai dalam suatu pernyataan yang membutuhkan penyamaan
persepsi terlebih dahulu dalam suatu soal atau permasalahan. Contoh, ketika da suatu soal,
atau suatu permasalahan yang sejak awal satuan massa adalah kilogram, maka untuk
selanjutnya gunakan yang sebanding dengan kilogram, yakni untuk panjang adalah meter,
untuk gaya adalah newton, untuk waktu adalah sekon/detik, yang kemudian dikenal dengan
sistem MKS. Begitu juga untuk massa digunakan satuan gram, maka untuk selanjutnya,
satuan yang digunakan adalah yang sebanding yakni untuk panjang adalah sentimeter, untuk
gaya adalah dyne, untuk waktu adalah sekon/detik, yang kemudian disebut sistem CGS.
Adapun jika ada yang berbeda atau tidak sebanding, maka harus diperlukan konversi antara
kedua satuan tersebut.
Sedangkan untuk sistem Inggris, ini sering digunakan dalam menyatakan suatu yang besar
(kuantitas besar) dan sering dipakai oleh orang teknik.
Untuk satuan internasional adalah satuan
yang telah disapakati dengan para ilmuwan
untuk digunakan dalam setiap menyatakan
besaran. Oleh karena itu, dalam pelajaran2
yang ada di tempat kita digunakan SI.
Tabelnya ini:

3.Hukum Newton
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika klasik.
Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak
yang disebabkannya. Hukum ini telah dituliskan dengan pembahasaan yang berbeda-beda
selama hampir 3 abad, dan dapat dirangkum sebagai berikut:
Hukum Newton I
Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol maka benda yang mula-mula diam
akan terus diam, sedangkan benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan
kecepatan tetap.

Sifat benda yang cenderung mempertahankan keadaan geraknya (diam atau bergerak) inilah
yang disebut sebagai kelembaman atau inersia (kemalasan). Oleh karena itu hukum I Newton
disebut juga dengan hukum kelembaman atau hukum inersia.
Hukum Newton II
Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding
lurus dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan
massa benda.

Satuan SI untuk gaya adalah newton (N), untuk massa dalam kg dan percepatan dalam m/s2.
Hukum Newton III
Jika A mengerjakan gaya pada B, maka B akan rengerjakan gaya pada A, yang
besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.
atau
Untuk setiap aksi, ada suatu reaksi yang sama besar tetapi berlawanan arah

Beberapa Jenis Gaya


Gaya Berat (Berat)
Berat (w) adalah gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda (sering disebut dengan
gaya tarik bumi).
w = mg
Vektor berat suatu benda di bumi selalu digambarkan berarah tegak lurus ke bawah, dimana
pun posisi benda diletakkan, baik pada bidang horizontal, pada bidang miring, atau pada
bidang tegak.

Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa arah vektor berat selalu tegak lurus ke
bawah.
Gaya Normal
Gaya normal (N) didefinisikan sebagar gaya yang bekerja pada benda, dan berasal dari
bidang tumpu. Arahnya selalu tegak lurus pada bidang tumpu.

Berdasarkan gambar di atas, menunjukkan bahwa arah gaya normal selalu tegak lurus bidang
tumpu
Gaya Gesekan
Gaya gesekan (f) termasuk gaya sentuh yang muncul jika permukaan dua benda bersentuhan
langsung secara fisik. Arah gaya berlawanan dengan kecenderungan arah gerak.
Ketika mendorong sebuah benda dan benda tidak bergerak, maka gaya gesekan pada benda
adalah gaya gesekan statis (fs) Tetapi jika bergerak, maka gaya gesekannya adalah gaya
gesekan kinetis (fs). Gaya gesekan statis mulai dari nol dan membesar sesuai dengan gaya
dorong yang diberikan sampai mencapai suatu nilai maksimum (fs maks). Sedangkan, gaya
gesekan kinetis selalu lebih kecil daripada gaya gesekan statis maksimum.
Gaya Tegangan Tali
Tegangan tali (T) adalah gaya tegang yang bekerja pada ujung-ujung tali karena tali tersebut
tegang.
Gaya Sentripetal
Gaya sentripetal (Fs) adalah gayayang bekerja pada benda yang bergerak melingkar. Arahnya
menuju pusat lingkaran.

4.Gaya
Pengertian Gaya
- gaya adalah suatu tarikan atau dorongan
- gaya adalah penyebab suatu benda menjadi bergerak, diam, berubah bentuk, dan berubah
arah
Pembagian gaya
Gaya dibagi menjadi 2, yaitu :
- gaya sentuh. Gaya sentuh adalah gaya yang bersentuhan langsung dengan benda. contoh :
gaya otot, gaya gesekan, gaya pegas, gaya angin, gaya mesin.
- gaya tak sentuh. Gaya tak sentuh adalah gaya yang tidak bersentuhan langsung dengan
benda. contoh : gaya gravitasi bumi, gaya listrik, gaya magnet.
Pada saat gaya sentuh berlangsung, terjadi 2 jenis gaya, yaitu :
- gaya gesekan, yaitu gaya yang sejajar dengan bidang sentuh, arahnya cenderung berlawanan
dengan arah gerak benda.
- gaya normal, yaitu gaya yang tegak lurus dengan bidang sentuh. contoh : gaya otot, gaya
gesekan, gaya pegas, gaya angin, gaya mesin.
yang ditimbulkan oleh gaya :
a. benda diam menjadi bergerak
b. benda bergerak menjadi diam
c. mengubah bentuk dan ukuran benda
d. mengubah arah gerak benda.
Alat ukur gaya adalah neraca pegas atau dinamometer.
satuan gaya yaitu :
- newton, merupakan Satuan Internasional (SI). Diambil dari nama Sir Isaac Newton, ilmuan
asal Inggris yang menemukan hukum tentang gerak dan hukum gravitasi.
- dyne (bukan SI).
Gaya termasuk besaran turunan, gaya merupakan besaran vektor karena memiliki arah dan
nilai (besar). Besaran vektor dapat digambarkan dengan diagram vektor.
Resultan
Resultan adalah gaya pengganti/jumlah gaya.
Resultan gaya adalah jumlah besar tiap-tiap gaya secara aljabar biasa.
Keseimbangan
Keseimbangan terjadi ketika resultan R = 0
- Keseimbangan yang terjadi pada benda yang diam disebut keseimbangan statis.
- Keseimbangan pada gaya-gaya yang mulanya bergerak, dan tetap bergerak lurus beraturan
setelah gaya-gaya seimbang bekerja disebut keseimbangan dinamis.
Mengapa pada saat kita naik pesawat kita tidak merasa sedang bergerak?

Karena pada pesawat terbang, gaya angkat ke atas sama dengan gaya berat pesawat yang
arahnya ke bawah. Adapun gaya dorong, gaya yang dihasilkan mesin seimbang dengan gaya
gesekan udara. Akibatnya, pesawat memiliki kecepatan tetap dan stabil sehingga penumpang
tidak merasakan sedang bergerak.
Gaya gesekan
Gaya gesekan yang merugikan :
- gaya gesekan antara mobil dan udara : dapat menguangi kecepatan mobil/menghambat laju
mobil.
- gaya gesekan antara mobil dan permukaan jalan : membuat ban mobil cepat gundul,
menghambat gerak mobil.
- gesekan antara air dan perahu : dapat menghambat gerak perahu.
- gesekan antara mesin mobil dan kopling : menimbulkan panas dan mesin mobil cepat aus.
- gesekan antara roda kereta api dengan rel : kereta api tidak dapat melaju dengan cepat.
Gaya gesekan yang menguntungkan :
- ban mobil dibuat bergerigi agar mobil tidak tergelincir ketika direm.
- penerjun payung : gesekan udara dapat memperlambat kelajuan jatuh parasut.
Gaya dan Massa :
Massa : Massa adalah jumlah zat yang terkandung dalam suatu benda.
Alat ukur massa adalah neraca. Massa termasuk besaran skalar karena tidak memiliki arah.
Berat : Berat adalah gaya gravitasi bumi yang bekerja pada benda. Lambang berat yaitu w
(weight).
Alat ukur berat adalah neraca pegas/dinamometer.
RUMUS
Resultan :
- Jika gaya nya searah, maka, F1 + F2 = F3 (dijumlahkan)
- Jika gaya nya berlawanan arah, maka F1 - F2 = F3 (dikurangi)
- Jika gaya nya tegak lurus, maka menggunakan rumus phytagoras
*jika arahnya ke kanan : +
jika arahnya ke kiri : jika arahnya ke atas : +
jika arahnya ke bawah : Berat, massa, gravitasi bumi :
*Berat = w
Massa = m
Gravitasi Bumi = g

Berat
w=mxg
Massa
m = w/g
Gravitasi Bumi
g = m/w

Pengertian Gaya
- gaya adalah suatu tarikan atau dorongan
- gaya adalah penyebab suatu benda menjadi bergerak, diam, berubah bentuk, dan berubah
arah
Pembagian gaya
Gaya dibagi menjadi 2, yaitu :
- gaya sentuh. Gaya sentuh adalah gaya yang bersentuhan langsung dengan benda. contoh :
gaya otot, gaya gesekan, gaya pegas, gaya angin, gaya mesin.
- gaya tak sentuh. Gaya tak sentuh adalah gaya yang tidak bersentuhan langsung dengan
benda. contoh : gaya gravitasi bumi, gaya listrik, gaya magnet.
Pada saat gaya sentuh berlangsung, terjadi 2 jenis gaya, yaitu :
- gaya gesekan, yaitu gaya yang sejajar dengan bidang sentuh, arahnya cenderung berlawanan
dengan arah gerak benda.
- gaya normal, yaitu gaya yang tegak lurus dengan bidang sentuh. contoh : gaya otot, gaya
gesekan, gaya pegas, gaya angin, gaya mesin.
yang ditimbulkan oleh gaya :
a. benda diam menjadi bergerak
b. benda bergerak menjadi diam
c. mengubah bentuk dan ukuran benda
d. mengubah arah gerak benda.
Alat ukur gaya adalah neraca pegas atau dinamometer.
satuan gaya yaitu :
- newton, merupakan Satuan Internasional (SI). Diambil dari nama Sir Isaac Newton, ilmuan
asal Inggris yang menemukan hukum tentang gerak dan hukum gravitasi.
- dyne (bukan SI).
Gaya termasuk besaran turunan, gaya merupakan besaran vektor karena memiliki arah dan
nilai (besar). Besaran vektor dapat digambarkan dengan diagram vektor.
Resultan
Resultan adalah gaya pengganti/jumlah gaya.
Resultan gaya adalah jumlah besar tiap-tiap gaya secara aljabar biasa.
Keseimbangan
Keseimbangan terjadi ketika resultan R = 0
- Keseimbangan yang terjadi pada benda yang diam disebut keseimbangan statis.
- Keseimbangan pada gaya-gaya yang mulanya bergerak, dan tetap bergerak lurus beraturan
setelah gaya-gaya seimbang bekerja disebut keseimbangan dinamis.
Mengapa pada saat kita naik pesawat kita tidak merasa sedang bergerak?
Karena pada pesawat terbang, gaya angkat ke atas sama dengan gaya berat pesawat yang
arahnya ke bawah. Adapun gaya dorong, gaya yang dihasilkan mesin seimbang dengan gaya
gesekan udara. Akibatnya, pesawat memiliki kecepatan tetap dan stabil sehingga penumpang

tidak merasakan sedang bergerak.


Gaya gesekan
Gaya gesekan yang merugikan :
- gaya gesekan antara mobil dan udara : dapat menguangi kecepatan mobil/menghambat laju
mobil.
- gaya gesekan antara mobil dan permukaan jalan : membuat ban mobil cepat gundul,
menghambat gerak mobil.
- gesekan antara air dan perahu : dapat menghambat gerak perahu.
- gesekan antara mesin mobil dan kopling : menimbulkan panas dan mesin mobil cepat aus.
- gesekan antara roda kereta api dengan rel : kereta api tidak dapat melaju dengan cepat.
Gaya gesekan yang menguntungkan :
- ban mobil dibuat bergerigi agar mobil tidak tergelincir ketika direm.
- penerjun payung : gesekan udara dapat memperlambat kelajuan jatuh parasut.
Gaya dan Massa :
Massa : Massa adalah jumlah zat yang terkandung dalam suatu benda.
Alat ukur massa adalah neraca. Massa termasuk besaran skalar karena tidak memiliki arah.
Berat : Berat adalah gaya gravitasi bumi yang bekerja pada benda. Lambang berat yaitu w
(weight).
Alat ukur berat adalah neraca pegas/dinamometer.
RUMUS
Resultan :
- Jika gaya nya searah, maka, F1 + F2 = F3 (dijumlahkan)
- Jika gaya nya berlawanan arah, maka F1 - F2 = F3 (dikurangi)
- Jika gaya nya tegak lurus, maka menggunakan rumus phytagoras
*jika arahnya ke kanan : +
jika arahnya ke kiri : jika arahnya ke atas : +
jika arahnya ke bawah : -

Berat, massa, gravitasi bumi :


*Berat = w
Massa = m
Gravitasi Bumi = g

Berat
w=mxg
Massa
m = w/g
Gravitasi Bumi
g = m/w

5.Tegangan dan Regangan


Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan perubahan bentuk,
Tegangan (stress) didefinisikan sebagai perbandingan antara
Perubahan bentuk dan ukuran benda bergantung pada arah dan letak gaya luar yang
diberikan. Ada beberapa jenis deformasi yang bergantung pada sifat elastisitas benda, antara
lain tegangan (stress) dan regangan (strain). Perhatikan Gambar 3.4 yang menunjukkan
sebuah benda elastis dengan panjang L0 dan luas penampang A diberikan gaya F sehingga
bertambah panjang L . Dalam keadaan ini, dikatakan benda mengalami tegangan.
a. Tegangan
Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan perubahan bentuk benda.
Tegangan (stress) didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya yang bekerja pada benda
dengan luas penampang benda. Secara matematis dituliskan:
= F/A
dengan:
= tegangan (Pa)
F = gaya (N)
A = luas penampang (m2)

Benda elastis dengan pertambahan panjang L

Satuan SI untuk tegangan adalah pascal (Pa), dengan konversi:


1 Pa = 1 N/m2
Tegangan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu regangan, mampatan, dan geseran,
seperti ditunjukkan Gambar berikut.

Jenis-jenis tegangan

b. Regangan
Adapun regangan (strain) didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan
panjang batang dengan panjang mula-mula dinyatakan:
e = L / L
dengan:
e =regangan
L = pertambahan panjang (m)
L = panjang mula-mula (m)

Regangan merupakan ukuran mengenai seberapa jauh batang tersebut berubah bentuk.
Tegangan diberikan pada materi dari arah luar, sedangkan regangan adalah tanggapan materi
terhadap tegangan.
Pada daerah elastis, besarnya tegangan berbanding lurus dengan regangan.
Perbandingan antara tegangan dan regangan benda tersebut disebut modulus elastisitas atau
modulus Young. Pengukuran modulus Young dapat dilakukan dengan menggunakan
gelombang akustik, karena kecepatan jalannya bergantung pada modulus Young. Secara
matematis dirumuskan:
E = /e
E = (FL) / (A.L)
dengan:
E = modulus Young (N/m2)
F = gaya (N)
L = panjang mula-mula (m)
L = pertambahan panjang (m)
A = luas penampang (m2)
Nilai modulus Young hanya bergantung pada jenis benda (komposisi benda), tidak
bergantung pada ukuran atau bentuk benda. Nilai modulus Young beberapa jenis bahan dapat
kalian lihat pada Tabel 3.1. Satuan SI untuk E adalah pascal (Pa) atau N/m2.
Bahan

Modulus Young (N/m2)

Alumunium

70 x 109

Baja

200 x 109

Beton

20 x 109

Contoh aplikasi tegangan dan regangan dalam Pembangunan Tembok.


Tali, rantai, atau kawat dapat dimanfaatkan jika dalam keadaan tegang. Sementara itu,
batu bata dapat di manfaatkan jika dalam keadaan mampat. Jika batu bata dimampatkan, la
akan memberikan gaya balik yang setara. Itulah dasar pembangunan tembok. Bobot batu
bata,ditambah muatan seperti lantai dan atap, menekan bata bersamaan dan membentuk

struktur kuat. Semen yang diselipkan di antara bata hanya untuk menyebarkan beban agar
merata di seluruh permukaannya.

6.Momen
a. Momen Gaya
Momen gaya merupakan besaran yang dipengaruhi oleh gaya dan lengan. Besaran
yang dapat menyebabkan benda berotasi itulah yang dinamakan momen gaya atau torsi.
Benda dapat melakukan gerak rotasi karena adanya momen gaya. Momen gaya timbul akibat
gaya yang bekerja pada benda tidak tepat pada pusat massa.
Momen gaya merupakan besaran yang dapat
menyebabkan sebuah titik partikel berputar (berotasi).
Gambar dibawah menggambarkan seseorang sedang
mengencangkan sebuah baut pada tempatnya.
Contoh Momen Gaya
Agar orang tersebut dapat dengan mudah
mengencangkan baut tersebut dapat melakukan dua
cara yaitu :

memberi gaya yang besar memberi lengan


gaya yang panjang. Atau dengan kata lain,

orang tersebut harus memberi momen gaya yang besar.

Momen Gaya F

Momen gaya dilambangkan dengan gambar momen gaya diatas menyatakan


sebuah gaya F sedang mengadakan momen gaya terhadap titik O dengan lengan gaya L,
sehingga titik O berputar dengan arah putar searah putaran jarum jam. Momen gaya F
terhadap titik O didefinisikan sebagai hasil kali silang antara lengan gaya dan gaya F, seperti
dalam persamaan berikut :

Besar momen gaya :


= L . sin . F atau = L . sin . F
Dimana :
F = besar gaya (N)
L = panjang lengan gaya (m)
= besar momen gaya (N.m)
= sudut antara arah lengan gaya dan arah gaya
Momen gaya merupakan besaran vektor
Momen gaya ada dua macam, yaitu momen gaya positif dan momen gaya negatif.

Macam-macam momen gaya


Jika pada sebuah partikel bekerja beberapa buah momen gaya sebidang maka momen
gaya resultannya merupakan jumlah aljabar momen-momen gaya tersebut.
R=
Pada materi pokok terdahulu, kita telah mempelajari gerak melingkar beraturan
(GMB) dan gerak melingkar berubah beraturan (GMBB), harap dipahami kembali lagi
beberapa ketentuan dan beberapa persamaan pada GMB maupun GMBB.

c. Momen Kopel
Seorang sopir bus selama menjalankan busnya sering memberikan kopel pada stir bus
agar jalannya bus dapat teratur. Apakah yang dimaksud kopel? Kopel adalah pasangan dua
buah gaya yang sama besar, sejajar dan berlawanan arah. Kopel penyebab sebuah benda
berotasi.

Keterangan :
a) gambar sebuah momen kopel
b) menunjukan bahwa momen kopel adalah besaran vektor
Momen kopel merupakan hasil kali vektor antara vektor gaya dan vektor lengan gaya.

Sehingga besar momen gaya dapat dinyatakan:


M = L . F sin
Dengan :
M = momen kopel (N . m)
L = lengan gaya (m)
F = gaya (N)
= sudut antara lengan gaya dan gaya
Macam momen kopel ada dua, yaitu kopel positif dan kopel negatif

a. momen kopel positif


b. momen kopel negatif
Jika pada sebuah benda bekerja kopel-kopel sebidang momen kopelnya dapat
dinyatakan:
MR = M
Sifat-Sifat Momen Kopel
1) Sebuah kopel dapat diganti dengan kopel yang lain yang arah dan besarnya sama.
2) Jumlah momen kopel dari kopel-kopel yang sebidang sama dengan jumlah aljabar
momen kopel dari kopel itu.
Resultan sebuah gaya dan sebuah kopel adalah gaya yang besarnya sama dengan gaya
mula-mula dan letaknya bergeser sejauh :

7.Gaya Aksi - Reaksi


Hukum Newton ke 3 (Hukum III Newton) disebut juga dengan hukum aksi-reaksi.
Artinya jika pada suatu benda diberikan gaya sebagai aksi maka benda tersebut akan
melawan dengan gaya sebagai gaya reaksi.
Pernyataan Hukum Newton Ke 3
Hukum III Newton menyatakan Jika suatu benda I mengerjakan gaya terhadap benda
II maka benda II mengerjakan gaya pada benda I yang besarnya sama, tetapi dengan arah
yang berlawanan dengan arah gaya dari benda I.
Persamaan Matematis Hukum Newton Ke 3
Secara matematis hukum III Newton dapat dinyatakan :

Faksi = Freaksi
Untuk lebih jelasnya, perhatikan kejadian di bawah ini :

Seorang yang naik kereta roda menarik


tali yang diikatkan pada tembok
Ketika orang tersebut menarik tali ke arah belakang, yang terjadi orang beserta kereta
rodanya bergerak ke depan. Hal tersebut dapat terjadi karena pada saat orang memberi aksi
pada tali ke arah belakang maka tali meberi reaksi pada orang ke arah depan. Dari kejadian
tersebut jelaslah bahwa jika kita memberi aksi pada benda, maka benda itu memberi reaksi
pada kita yang besarnya sama dengan arah berlawanan.
Untuk lebih jelasnya mengenai panjang aksi dan reakasi, perhatikan gambar dibawah
berikut yang menggambarkan sebuah buku yang terletak di atas meja.

Pengamatan Hukum III Newton Dalam Kehidupan


Keterangan:
WB = Gaya bumi menarik buku
WB = Gaya buku menarik bumi
N1 = Gaya normal oleh meja terhadap buku
N2 = Gaya normal oleh buku terhadap meja

Dari gaya-gaya yang muncul pada sistem tersebut di atas, maka yang merupakan
pasangan gaya aksi dan reaksi adalah:
a. WB dan WB
b. N1 dan N2
Pada Hukum Newton ke 3 (Hukum III Newton) menyatakan bahwa aksi = reaksi

8. Tumpuan
Tumpuan ialah tempat perletakan konstruksi atau dukungan bagi konstruksi dalam
meneruskan gaya-gaya yang bekerja ke pondasi.

Dalam ilmu analisa struktur dikenal 3 jenis tumpuan yaitu tumpuan sendi, tumpuan
rol dan tumpuan jepit.
a. Tumpuan Sendi
Tumpuan sendi sering disebut juga sebagai tumpuan engsel, karena cara kerjanya
mirip dengan engsel. Tumpuan mampu memberikan reaksi gaya horizontal dan vertikal,
artinya tumpuan sendi dapat menahan gaya vertikal maupun gaya horizontal dan tidak dapat
menahan momen.

b. Tumpuan Rol
Tumpuan rol adalah tumpuan yang dapat bergeser kea rah horizontal sehingga
tumpuan ini tidak dapat menahan gaya horizontal. Pada tumpuan rol terdapat roda yang dapat
bergeser yang gunanya untuk mengakomodir pemuaian pada konstruksi sehingga konstruksi
tidak rusak. Tumpuan rol hanya mampu memberikan reaksi arah vertikal saja, artinya
tumpuan rol hanya bias menahan gaya secara vertikal saja dan tidak bias menahan gaya
horizontal dan momen.

c. Tumpuan Jepit
Tumpuan jepit ialah merupakan tumpuan berupa balok yang terjepit pada tiang atau
kolom. Pada tumpuan ini mampu memberikan reaksi terhadap gaya vertikal, horizontal
bahkan mampu memberikan reaksi terhadap putaran momen.

Вам также может понравиться