Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perkembangan
teknologi
dan
informasi
saat
ini
semakin
mempermudah kerja manusia, khususnya
di bidang industri
makanan dan
elektronika, obat obatan dan bahan kimia.
Dengan perkembangan teknologi di
indutri tersebut, perusahaan dituntut
untuk bekerja efisien, efektif dan
hygienic. Oleh karena itu pemakaian alat
bantu manusia sangat dibutuhkan untuk
mengganti kerja manusia yang dirasa
memakan cost yang terlalu besar. Contoh
pemakaian
alat
bantu
untuk
menggantikan
manusia
adalah
memindahkan barang dari line satu ke
line yang lain menggunakan lengan
pneumatic. Pemakaian alat ini dapat
menghemat cost untuk membayar
karyawan hanya untuk memindahkan
barang berupa makanan dan barang
elektronika yang membutuhkan ke
hygienisan.
1.2.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian
ini mengenai hal-hal sebagai berikut:
1.3.
1.
2.
Bagaimana sistem
Programmable Logic Control
lengan pneumatic tersebut?
3.
4.
5.
Bagaimana
pengaruh
luas
penampang
benda
terhadap
tekanan ke bawah yang di
hasilkan benda atau object.
Tujuan
Tujuan penelitian ini dibuat adalah:
1.
2.
Mengetahui
sistem
Programmable Logic Control
lengan pneumatic tersebut.
6.
3.
7.
4.
5.
1.4.
1.5.
Manfaat penelitian
Dalam penelitian ini, memiliki
manfaat untuk perkembangan industri
antara lain:
1.
2.
3.
Dapat
mengetahui
kerja
Programmable Logic Control
untuk mengontrol pneumatic
SMC.
4.
5.
Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian
ini adalah:
1.
Menggunakan
SMC.
Pneumatic
2.
Menggunakan
jenis
Omron tipe CP1E N20.
3.
Menggunakan
kompresor
single silinder dengan tekanan
maksimal 8 bar.
4.
5.
PLC
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.
Teknik Otomasi
Otomatisasi adalah suatu pengubahan
input menjadi output yang lebih baik.
Proses pengubahan input menjadi
output ini menggunakan teknik
kontrol, sehingga untuk mendapatkan
sistem kontrol yang otomatis maka
digunakan sistem kontrol yang
otomatis juga (Deutche Institut fr
Normung (DIN), 1922: 6).
Proses
control Plc
Output (Actuator)
Limit switch
2.2.
adalah udara.
Sedangkan
udara,
yaitu
campuran gas yang terdiri dari
Nitrogen 78%, oksigen 21% dan
sisanya adalah campuran karbon
dioksida, argon, hydrogen, neon,
helium, krypton dan xenon. Udara ini
di mampatkan oleh compressor hingga
tekanan mencapai 8 10 bar.
Dan jika berbicara tentang udara
atau fluida maka kita tidak akan lepas
dari prinsip hukum bernaulli tentang
aliran
udara.
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah
di dalam mekanika fluida yang
menyatakan bahwa pada suatu aliran
fluida, peningkatan pada kecepatan
fluida akan menimbulkan penurunan
tekanan pada aliran tersebut.
Prinsip
ini
sebenarnya
merupakan
penyederhanaan
dari
Persamaan
Bernoulli
yang
menyatakan bahwa jumlah energi
pada suatu titik di dalam suatu aliran
tertutup sama besarnya dengan jumlah
energi di titik lain pada jalur aliran
yang sama. Prinsip ini diambil dari
nama ilmuwan Belanda/ Swiss yang
bernama Daniel Bernoulli.
Dalam bentuknya yang sudah
disederhanakan, secara umum terdapat
dua bentuk persamaan Bernoulli; yang
pertama berlaku untuk aliran taktermampatkan (incompressible flow),
dan yang lain adalah untuk fluida
termampatkan.
2. Prinsip Dasar pneumatic
Teori Dasar
1. Satuan Turunan :
Tabel 2.1 : Satuan Turunan di Pneumatic
Besaran Simbol
Satuan
Gaya
F
Newton (N)
Luas
A
Meter persegi
(m)
Volume
V
Meter kubik (m)
Volume
Q
(m/s)
aliran
Tekanan
P
Pascal (Pa)
A
b
s
o
l
u
t
e
P
r
e
s
s
u
r
e
(
B
a
r
)
G
a
u
g
e
P
r
e
s
s
u
r
e
(
B
a
r
)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian skripsi ini akan dilakukan di
laboratorium Pneumatic dan Hidrolik Politeknik
Sugar Group Companies dan di Lab Universitas
Muhamadiya Metro. Sedangkan waktu penelitian
dilakukan pada rentang waktu pada bulan
oktober hingga bulan april 2015.
38
B
C
D
E
50%
2
2
4
S
5
3
1
50%
2
1
+24V
STOP
9 10 11 12
R3
R2
START
R3
R4
R1R11
R2
B
13 14 15 16 17
R4
R5
7 8
R5
18 19 20
R6
R2
R3
24
21 22 23
R6
25
R7
R7
R8
27
R8
28
29
R9
R10
30
31 32
R10 R1
R9
D
26
R11
R11
R7
33
R4
R8
R7
R6
34
R5
R11
R11
R8
R11
R10
R9
R11
R6
R1
R2
R3
R4
R5
R7
R8
R9
R10
R11
0V
3
32
6
20
9
21
8 12
13
5 15 2 18
17
23
14 19 17 22
24
26
25
27
25 28
29
24 30
31
8 4
11
14
17
27
29
3.2.3
a.
Gambar 3.30: Gambar tampak samping
b.
c.
d.
e.
38
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
P2
Gambar 4.1 vacum pad pada air
supplay 2 bar
a) Tekanan vacum pad
P1= Patm P(input)
38
P2
Gambar 4.2 vacum pad pada air supplay
3 bar
a) Tekanan vacum pad dan Gaya Angkat
vacum pad
P1 vacum = 76700 N/m
F = 76700 N/mx (1/4 x 3,14 x d)
F =76700 N/m x (1/4 x 3,14 x 0,012
m)
F = 76700 N/m (0,00011304 m)
F = 8,67 N
b) Kemampuan usaha dan energi
potensial vacum pad
F x h = EP
F (hmax hmin) = EP
EP = 8,67 Nx (hmax hmin)
EP=(8,67Nx 0,87m)-(8,67Nx 0,79m)
EP = 0,6936 Nm
Jadi hasil perhitungan vacum pad pada
penelitian ini, benda bisa terangkat jika :
a. P2< P1 = 23300 N/m dan EP
benda < EP = 0,21158 Nm untuk
tekanan dari kompressor 2 bar.
38
Silinder Baja 3
luas 0.01244 m
Tekanan ke bawah
Silinder Baja 2
luas 0.01m
PCB dengan
luas 0,0023 m
PCB dengan
luas 0,01 m
Silinder Baja 1
luas 0.00255 m
Silinder
Kuningan luas
0.0012837 m
Tekanan Supplay
38
luas
PCB luas
0.0023 m
Silinder
kuningan luas
0.001283 m
Silinder baja3
luas 0.01244
m
perhitungan
hasil
rangkaian
penelitian ini yaitu tekanan
kebawah < Pvacum = 23300 N/m,
akan tetapi pada percobaan ke
empat objek baja 2 dan 3 tidak
memenuhi hasil ketentuan dari
penelitian ini yaitu EP benda > EP
= 0,21158 Nm, sehingga silinder
baja 2 dan 3 jatuh atau tidak
terangkat sempurna. Untuk tekanan
3 bar dari kompresor, silinder baja 2
dan 3 tidak terangkat juga karena
Energi potensial lengan pneumatic
untuk mengangkat lebih kecil di
bandingkan energy potensial ke
bawah benda.
5. Dengan massa yang sama dan luas
penampang berbeda, menghasilkan
tekanan ke bawah yang berbeda
juga, semakin kecil luas penampang
benda, semakin besar tekanan ke
bawah benda tersebut.
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan,
pembuatan dan pengujian lengan
pneumatic menggunakan PLC sebagai
controlnya, maka penulis dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Cara kerja alat distributing of object
menggunakan lengan pneumatic yaitu
memindahkan benda dari satu sisi ke
sisi lain, dengan tiga sumbu silinder
sebagai lengan dan menggunakan
prinsip venturi sebagai dasar untuk
membuat
vacuum
pad
bekerja
menghisap benda atau obyek.
2. Sistem
Programmable
Logic
.
5.2 Saran
Setelah melakukan perancangan,
perangkaian,
pemrograman
dan
pengujian alat distributing of object
menggunakan lengan pneumatic dan PLC
CP1E N 20 penulis memberi saran:
1. Memperkuat sambungan antara
silinder sumbu Z dengan sumbu Y,
dikarenakan bantalan sumbu Z dan
sumbu Y dari SMC modul hanya
dibaut dengan ukuran diameter 2
mm, sehingga tidak kuat jika
digunakan beban diatas 5 kg.
2. Memperkuat penempatan vacum
pad pada silinder Y, di karenakan
tidak ada penghubung dari modul
SMC antara vacuum pad dengan
silinder sumbu Y, sehingga pemakai
harus membuat sendiri.
3. Hasil ketentuan benda terangkat
dan tidak terangkat, masih hanya
berlaku pada penelitian ini saja,
peneliti belum bisa memastikan
38
DAFTAR PUSTAKA
Al
Antoni
Ahmad.2012.Perancangan
Simulasi
sistem
Pergerakan
dengan
Pengontrolon Pneumatic untuk
Mesin
Pengamplas Kayu Otomatis.
Douglas
M.
Considine.
(1993).
Process/Industrial
Instruments
&
Controls Handbook. McGraw-Hill,
International Editions, Singapore.
Festo
international
modul.2011/2012.
Learning system. Festo.
38