Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
pembinaan
sistem
ini
dibangunkan
berlandaskan
Teori
BAB I
PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang Masalah
anak-anak mengenali angkapertama kali melalui pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari (Ginsburg,1977). angka merupakan konsep dasar dalam
pembelajaran Matematik. Konsep angka merujuk kepada bilangan yang terdapat
dalam sesuatu kumpulan dan diadaptasikan dalam bentuk angka atau simbol untuk
mewakili konsep angka.
Menurut
Rohani
Abdullah
et
al
(2004),
urutan
perkembangan
Matematik di dalam komponen kognitif melalui tiga tahap yaitu yang pertama tahap
konkrit dimana ia menggunakan objek nyata, kedua adalah tahap gambar yaitu
penggunaan gambar dan diagram tahap yang ketiga adalah tahap simbol yaitu
penggunaan 1, 2, 3 dan seterusnya. Maka ini jelas menunjukkan penguasaan tiga
tahap ini penting dikuasai oleh anak-anak bagi penguasaan konsep membilang
angkauntuk kelanjutan pembelajaran Matematik yang lebih tinggi.
Selaras dengan itu, maka pendekatan yang sesuai untuk diaplikasikan ke
dalam sistem pembelajaran ini adalah pendekatan permainan.sehingga tercipta
perasaan yang rilek dan tidak membebani.
Pendekatan bermain sambil belajar dapat meningkatkan kemampuan
kognitif, keingin tahuan, kemahiran motor kasar dan halus, kemahiran inovatif, kritis
dan kreatif serta membantu mengatasi perasaan bimbang dan tertekan.
pendekatan ini mempunyai ciri-ciri seperti aktivitas yang menggembirakan,
berinteraksi dengan sekitar, permainan bebas dan terancang, kelonggaran waktu,
percobaan ide sendiri, dan dapat lebih bersemangat.
Pada zaman teknologi sekaramg ini, komputer merupakan salah satu alat
bantu mengajar yang paling efektif semangat anak-anak akan lebih meningkat di
dalam kelas yang dilengkapi peralatan komputer dibanding kelas yang tidak
mempunyai komputer. yang sikap daya saing anak-anak akan lebih meningkat dan
kanak-kanak akan merasakan diri mereka penting apabila mereka menggunakan
komputer. Ini karena anak-anak memandang komputer itu sebagai peralatan orang
dewasa.Pembelajaran menggunakan komputer mampu menarik minat anak-anak
untuk belajar disamping meningkatkan daya pemikiran yang kreatif dan kritis di
dalam menyelesaikan masalah (Van Horn et.al, 2007).
Seiring dengan sifat dasar anak-anak yang gemar bermain dan teknologi
computer yang di aplikasikan dengan macromedia flash sehingga dapat
menghadirkan tampilan audio visualdan dimanfaatkan untuk pembelajaran sambil
bermain untuk mengajarkan konsep membilang angka 1-10 dengan cara yang
menyenangkan.
1.2. Permasalahan
Konsep membilang angka merupakan salah satu kemahiran yang perlu
dipelajari oleh anak-anak prasekolah.angka memainkan peranan yang penting dalam
menguasai pembelajaran Matematik prasekolah. Namun begitu, masih banyak guru
yang tidak memahami perkembangan anak-anak dalam perkembangan Matematik
dengan terus mengajar anak-anak simbol 1, 2, 3 dan seterusnya tanpa mengaitkan
angka-angka ini dengan objek di sekeliling (Rohani et. al, 2004).Ini menyebabkan
anak-anak tidak dapat mengaitkan angka dengan keadaan sebenarnya dan hanya
belajar secara verbal.
Dari pengamatan dan observasi guru, dalam kemampuan kognitif, indikator
no 24, 25, 26, 27, 28, 29. Pada anak kelompok A1 Taman Kanak-Kanak Aisyiyah
Bustanul Athfal 04 Pondok Modern Muhammadiyah Paciran dalam menyebut dan
membilang dengan menunjuk benda, dari 23 anak hanya ada 7 anak atau 25 % yang
I.4. Manfaat
1.4.1. Manfaat Inovasi Pembelajaran bagi anak :
1.
2.
3.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. KESIMPULAN
Setelah
melaksanakan
langkah-langkah
pembelajaran
dengan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
Jean Piaget menyatakan bahwa kegiatan belajar memerlukan kesiapan dalam
diri anak. Artinya, belajar sebagai suatu proses menumbuhkan aktivitas baik fisik
maupun psikis. selain itu kegiatan belajar pada anak harus disesuaikan dengan tahap
tahap perkembangan mental anak karena proses belajar harus keluar dari anak itu
sendiri.
Anak usia TK berada pada tahap praoperasional konkret, yaitu tahap persiapan
kearah pengorganisasian pekerjaan yang konkret dan berfikir intuitif, dimana anak
mampu mempertimbangkan besar, bentuk, dan benda benda didasarkan pada
interpretasi pengalamannya (presepsinya sendiri).
Matematika adalah sesuatu yang berkaitan dengan ide ide/konsep konsep
abstrak yang tersusun secara hierarkis melalui penalaran yang bersifat deduktif.
Matematika di PAUD adalah kegiatan belajar tentang konsep matematika melalui
aktivitas bermain dalam kehidupan sehari hari dan bersifat ilmiah.
Pada dasarnya setiap anak dianugerahi kecerdasan matematika logis. Gardner
mendefinisikan kecerdasan matematis logis sebagai kemampuan penalaran ilmiah,
perhitungan secara matematis, berfikir logis, penalaran induktif/deduktif, dan
ketajaman pola pola abstrak serta hubungan hubungan. Kecerdasan ini dapat
diartikan juga sebagai kemampuan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
kebutuhan matematika sebagai solusinya. Anak dengan kemampuan ini senang
dengan rumus dan pola pola abstrak. Tidak hanya pada bilangan matematika, tetapi
juga meningkat pada kegiatan yang bersifat analisis dan konseptual.
Prinsip prinsip permainan matematika anak usai dini :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Proses evaluasi hasil perkembangan anak harus dimulai dari awal sampai
akhir kegiatan.
2.
3.
dan Rencana Kegiatan Harian serta Lembar Observasi untuk menilai hasil kegiatan
anak.
Indikator utama yang ditampilkan dalam kegiatan harian adalah
1. Kognitif : indikator no 24
2. Kognitif : indikator no 25
3. Kognitif : Indikator no 26
4. Kognitif : indikator no 27
5. Kognitif : indikator no 28
6. Kognitif : Indikator no 29
Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru menyiapkan media yang akan
digunakan, yakni seperangkat komputer dengan aplikasi macromedia flash Mx.
Guru menyalakan komputer dan melaksanakan pembelajaran sebagaiberikut:
1.
3. Lembar Observasi
Penilaian yang dilakukan meliputi dua tahap, yakni penilaian awal, yakni
pada saat guru hanya mengajarkan membilang angka 1-10 secara verbal, dan
penilaian saat guru telah menggunakan macromedia flah mx untuk membantu
menyampaikan materi membilang angka 1-10.
Dari hasil observasi dan pengamatan ini terlihat dalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 2.3.1
Data Hasil Observasi Kemampuan anak dalam membilang angka 1-10
sebelum menggunakan Macromedia Flash Mx
NO. NAMA ANAK
Membilang
dengan benar
Menunjuk
benda dengan
lambang
bilangan
Keterangan:
:
:
Rujukan
Abd. Rahman Ahmad (1995). Pembinaan Pakej Pengajaran Pembelajaran
Berpandukan
Komputer. Kertas yang dibentangkan dalam Persidangan Kebangsaan
346
Fuson, K.C., Richard, J. & Briars, D.J. (1982). The acquisition and elaboration of
number
word sequence. In C. Brainerd (ed.) Childrens logical and mathematical
cognition. New York: Springer-Verlag.
Gelman, R., Meck, E.. (1986). The nation of principle: The case of counting. In
Hiebert,
J. (ed.), Conceptual and procedural knowledge: The case of mathematics. New
Jersey: Erlbaum.
Gelman, R., Meck, E.. (1983). Preschoolers" counting : principles before skills.
Cognition, 13, 343-359.
Gelman, R and Gallistel, C. R. (1978) The child's understanding of number.
Cambridge, MA: Harvard University Press.
Griffin, S., Case, R and Siegler, R. S. (1994). Rightstart: providing the central
conceptual
prerequisites for first formal learning of arithmetic to students risk for school
failure. In Classroom lessons: integration, cognition theory and classroom
practice. Hillsdale, NJ: Erlbaum
Ginsburg, H. P. & Baron, J (1992) Cognition: young childrens construction. In
Jensen
(ed.) Research ideas for the classroom.Early childhood mathematics. New York
NY: Macmillan.
Ginsburg, H. P. & Russell, R. L. (1981) Social class and racial factors on early
mathematical thinking. Monographs of the Society for Research in Child
Development, 46, 913
Ginsburg, H. (1977). Children's arthmetic: The learning process. New York: D Van
Nostrand.
Henderson, R. W. & Landesman, E. M. (1992). The integrative videodisk system in
the
zone of proximal development : Academic motivation and learning outcomes in
pre- calculus. Journal of Educational Computing Research, 21(3), 33-43.
Heinich, Molenda and Russell (1993). Instructional Media and The New
Technologies of
Instruction (4th Ed). New York : Macmillan.
Hiebert & Lefevre, (1986). Conceptual and procedural knowledge in mathematics:
an
introduction analysis. In Hiebert, J. (ed.), Conceptual and procedural Knowledge:
the case of mathematics. New Jersey: Erlbaum
Jamalluddin Harun et. al., (2001). Pembangunan Perisian Multimedia Satu
Pendekatan
Sistematik. Kuala Lumpur : Venton Publishing Sdn. Bhd.
Jamaluddin Harun, Zaidatun Tasir, (2000). Pengenalan Kepada Multimedia. Selangor
Darul Ehsan : Venton Publishing Sdn. Bhd.
Jamaluddin Harun, Zaidatun Tasir, (2004). Multimedia menerusi Macromedia Flash
MX
2004. Kuala Lumpur : Venton Publishing Sdn. Bhd.
Klein & Starkey (1988).Universals in the development of early arithmetic
cognition.In G.
B. Saxe & M. Gearhart (eds.). Childrens mathematics. New Directions for Child
Development, 41, 5-26.
Kamii, C. K. (1985). Young children reinvent arithmetic: Implication of Piagets
theory.
New York : Teachers College Press.
Kemp, J.E., Morrison, G.R., & Ross, S.M., (1994). Designing Effective Instruction.
New
York : Merill.
121
Kulik J.A and Kulik, C.C, (1983). Effectiveness of Computer Based Instruction.
School
Library Media Quarterly.17(3).156-159.
Malone, T (1998). What makes Things Fun to Learn? A study of Instrinsically
Motivating
Computer Games.Palo Alto : Xerox