Вы находитесь на странице: 1из 34

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

F DENGAN DIARE
DI RUANG ASTER RSD dr. SOEBANDI JEMBER

KIKIANITA OKTAVIA ERIYANTI


N I M 112311101063

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2016PERSETUJUAN

Asuhan Keperawatan pada An. F dengan Diare di Ruang Aster RSD. dr Soebandi Jember
yang telah disetujui dan disahkan pada:
tanggal :

Juli 2016

tempat : Ruang Aster

Jember,

Juli 2016

Pembimbing Ruangan

Pembimbing Akademik

............................................

..........................................

Kepala Ruangan ,

................................................

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER

PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK


Ruangan
Tgl. / Jam MRS
Dx. Medis
No. Reg.
TGL/Jam Pengkajian

: Aster
: 11 Juli 2016 / 10.00
: Diare + vomiting
: 127184
: 12 Juli 2016 / 16.00

A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama
Nama Panggilan
Umur / Tgl. Lahir
Jenis Kelamin

: An. F
:F
: 7 tahun
: Laki-laki

2. Identitas orang Tua


Nama Ayah
: Tn W
Umur
: 34 tahun
Agama
: Islam
Suku
: Madura
Bahasa
: Jawa
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Tani
Penghasilan
:Alamat
: Bondowoso

Nama Ibu
Umur
Agama
Suku
Bahasa
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
Alamat

: Ny.M
: 30 tahun
: Islam
: Madura
: Jawa
: SD
: IRT
:: Bondowoso

B. KELUHAN UTAMA
Ibu pasien mengatakan anaknya lemas sudah BAB cair ampas warna kekuningan
sebanyak 7x dalam sehari.
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
ibu pasien mengatakan anaknya diare sejak 3 hari yang lalu, BAB yang dikeluarkan encer
dan berlendir serta berwarna kekuningan. pasien juga mengalami muntah 2x sejak 4 hari
yang lalu kemudian di bawa ke RS. pasien pernah di rawat di ruang aster 10 hari yang
lalu karena TB.
Upaya yang telah dilakukan :
ketika anaknya sakit langsung membawa ke rumah sakit

Terapi yang diberikan :


pasien mengkomsumsi obat OAT baru sekitar 1 bulan dan ketika diare tidak diberi obat
D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
1. Penyakit yang pernah diderita
Ibu pasien mengatakan pasien menderita TB usus dan gizi buruk
2. Riwayat operasi
Ibu pasien mengatakan an F tidak pernah operasi
3. Riwayat Alergi
Ibu pasien mengatakan An F tidak memiliki riwayat alergi apapun.
4. Riwayat Imunisasi
ibu pasien mengatakan telah mengimunisasi anaknya di posyandu tapi tidak ingat
imunisasi apa saja itu tetapi ibu rutin mengikuti posyandu
E. RIWAYAT PERINATAL
1. Antenatal
an F adalah anak pertama dari Tn. W dan Ny. M . ibu pasien mengatakan rutin
memeriksakan kandungannya ke bidan selama hamil dulu dan tidak pernah
mengkonsumsi jamu selama hamil
2. Intra Natal
Ibu pasien mengatakan melahirkan secara normal di puskesmas dengan BBL 3,5 kg
dan langsung menangis ketika lahir
3. Post Natal (0-7 hari)
Ibu pasien mengatakan pasien tidaak mengalami gangguan pada 0-7 hari setelah
kelahiran.
F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Ibu pasien mengatakan beberapa kali keluarganya terkena diare, namun tidak ada yang
mempunyai riwayat TB dan tidak ada keluarga yang mempunyai riwayat batuk-batuk

GENOGRAM

Keterangan:
Laki-laki

Tinggal 1 rumah

Perempuan

Pasien

G. Keadaan Lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit


Ibu pasien mengatakan rumah tempat tinggalnya gelap karena banyak pepohonan jadi
cahaya sedikit masuk ke dalam rumah dan rumah berada di desa plosok jauh dari jalan
raya pabrikdan TPS.
.
H. POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Pola Persepsi dan Tata laksana kesehatan
Ibu pasien mengatakan memeriksakan pasien ke pelayanan kesehatan dekat
jika sakit
2. Pola Nutrisi & Metabolisme
Sebelum sakit: ibu pasien mengatakan pasien susah makan makan 2 3
sendok.
Saat sakit: ibu pasien mengatakan pasien menghabiskan 1/4 porsi dari rumah
sakit, minum 4 gelas air mineral.
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit: ibu pasien mengatakan pasien BAB 2-3x sehari. BAK sering.
Saat MRS: ibu pasien mengatakan pasien BAB 7x sehari. BAK sekitar 3x
sehari

Balance cairan:
Intake cairan:
Infus
Injeksi obat
minum
Total
Output cairan:
urine
muntah
BAB
IWL
Total

:
:
:
:
:

:
:
:
:

750
9
960
1619

cc
cc
cc
cc/24jam

300 cc
300 cc
700 cc
260 cc
1560 cc/ 24 jam

Balance cairan= intake-output= 1619 1560 = + 59 cc/24jam (balance cairan


seimbang)
4. Pola aktifitas / bermain (termasuk kebersihan diri)
pasien terbaring lemas di tempat tidur dan kadang-kadang menangis
5. Pola Istirahat tidur
sebelum MRS:Ibu pasien mengatakan pasien tidur malam sekitar pukul 20.00
dan bangun sekitar 06.00. jarang terbangun saat tidur.
saat MRS: pasien lebih sering tidur tetapi mudah terbangun.
6. Pola kognitif dan persepsi sensori
Pasien bisa mengingat nama keluarganya dan lancar diajak berbicara.
keluarga mengatatakan kurang mengetahui penyebab penyakit anaknya.
7. Pola konsep diri
Tidak terkaji
8. Pola Hubungan Peran
Ibu pasien mengatakan pasien anak pertama dan merpakan anak tunggal. Hubungan
dengan keluarga baik ditandai dengan ibu yang mendampingi pasien ayahnya belum
sempat menengok karena kerja
9. Pola Seksual seksualitas
Pasien An F berjenis kelamin laki-laki
10. Pola Mekanisme Koping
Pasien selalu menangis ketika perawat ingin melakukan tindakan
11. Personal Nilai dan kepercayaan
Pasien dan kedua orang tua pasien beragama islam
I. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status kesehatan Umum
1 Keadaan Umum : lemah
Kesadaran
: GCS 4-5-6, composmentis
akral hangat, turgor kulit baik, mukosa bibir kering

Tanda-tanda vital :
Tekanan darah
: 90/60 mmHg
Nadi
: 100 x/mnt
RR
: 28 x/mnt
Suhu
: 35,9OC
tgl 15/7/16
suhu pagi
: 37,7OC
suhu siang
: 38,6 OC
suhu sore
: 38,7OC
Panjang badan
: 113 cm
Lingkar kepala
: 49,5 cm
Lingkar dada
: 60 cm
Lingkar lengan atas
: 10 cm
Berat badan sebelum sakit : kg
Berat badan saat ini
: 13 kg
Berat badan ideal
:
BB pasien ideal = (7 x 2) + 8
=14+8
= 22 kg
Status Gizi
: (BB saat ini / BB ideal)x 100%
=(13/22)x 100%
= 59,09%
>120%

: Obesitas

110%-120% : overweight
90%-110%
: normal
70%-90%
: gizi baik
<70%
: gizi kurang
status pada pasien tergolong kategori gizi kurang
1. Kepala
Kepala : Rambut berwarna hitam, kering, penyebaran rambut merata, rambut tidak
mudah rontok, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada jejas
atau lesi
Muka

: Wajah simetris, bentuk wajah oval, tidak ada nyeri tekan

Mata

: cowong, tidak anemis, tidak ikterik, posisi mata simetris, gerakan bola
mata normal, distribusi bulu mata merata.

Hidung : Hidung tidak ada jejas atau lesi, tidak ada massa
Telinga : Posisi telinga simetris, keadaan luar telinga dalam keadaan bersih
Mulut
2

: Mukosa mulut kering

Leher :
Bentuk leher simetris, tidak ada lesi

Thorax / dada :
Jantung:
I: tidak terlihat ictus cordis
P: redup
P: teraba ictus cordis ics 6
A: s1 s2 tunggal
Paru-paru:
I: Bentuk dada simetris, pergerakan dada kanan-kiri sama,
P: pengembangan paru kanan-kiri sama
P: A: vesikuler
+
+
+
+
+

Abdomen :
I: bentuk perut datar, turgor baik
A: bising usus 16 x /menit
P: ada nyeri tekan pada daerah hipogastrik
P: timpani
pasien mengeluh tidak enak dengan perutnya. rasanya mual.

Keadaan punggung:
Bentuk punggung simetris, tidak ada jejas

Ekstremitas :
Ekstremitas atas dan bawah lengkap, terdapat lesi kemerahan pada kaki kanan dan
kiri, terasa gatal, tidak ada oedem, gerakan ekstremitas atas dan bawah
55555 55555
55555 55555

Genetalia & Anus :


Pasien berjenis kelamin laki-laki, tidak terpasang kateter, ada luka pada anus dengan
kharakteristik luka bulat menonjol diameter cm dan berwarna ptih kemerahan,
pasien mengeluhkan perih pada lubang anusnya

Pemeriksaan Neurologis :
a Nervus I (Olfactorius) : penghidu : dapat mengenali bau saat didekatkan minyak
kayu putih dengan mata mata ditutup
b

Nervus II (Opticus) : Penglihatan : Mampu melihat, lapang pandang jarak satu


tangan penguji dapat melihat saat benda didekatkan atau dijauhkan salebar atau
sejauh rentang tangan perawat.

Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)


-

Konstriksi pupil........................................................: Reflek pupil + 3

Gerakan kelopak mata...................................................: + atas bawah

Pergerakan bola mata.........................: + kekanan kiri dan atas bawah

Nervus VII (Facialis) : dapat mngerutkan dahi, tersenyum

Nervus VIII (Acusticus)


Fungsi pendengaran : +

Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus): dapat menelan makanan yang


dikonsumsi

XI (Assesorius)
-

Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : +

Nervus XII (Hypoglossus): dapat menjulurkan lidah, artikulasi bicara jelas.

H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Radiologi
Tidak dilakukan pemeriksaan radiologi
2. Laboratorium
Pada tanggal 11 Juli 2016
No
1
2
3
4
5

Jenis
pemeriksaan
Hemoglobin
Laju endap darah
Leukosit
Hematocrit
Trombosit

Hasil
13,1
2/4
14,1
35,7
518

Nilai normal (rujukan)


Nilai
Satuan
11,5-15,5
gr/dL
0-15
mm/jam
4,5-13,5
109/L
35-45
%
150-450
109/L

Pada tanggal 12 Juli 2016


No

Jenis
pemeriksaan

FACES
Makros
1 Warna

2 konsistensi
3 Darah
4 Lendir
Mikros
1 Eritrosit faces
2 Lekosit faces
3 amoeba

Hasil

Nilai normal (rujukan)


Nilai
Satuan

Kuning
kecoklata
n
lembek
negatif
positip

Kuning
kecoklatan

Lembek
Negatif
Negatip

2-5
>100
Negatip

0-2
0-2
Negatip

4
5
6
7

Telur cacing
Sisa makanan
Bakteri
Lain-lain

Negatip
Positip
Positip
Negatip

Negatip
Positip
Positip
Negatip

Tanggal 13 Juli 2016


Jenis
pemeriksaan
FAAL HATI
1 albumin
GULA DARAH
1. Glukosa sewaktu
ELEKTROLIT
1. Natrium
2. Kalium
3. Chlorida
4. Calsium
5. Magnesium
6. Fosfor
No

Hasil

Nilai normal (rujukan)


Nilai
satuan

1,3

3,4 4,8

gr/dL

101

<200

mg/dL

124,4
2,13
93,1
2,03
0,76
0,87

135- 155
3,5 -5,0
90-110
2,15 2,57
0,73 1,06
0,85 1,60

mmol/L
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mmol/L

Hasil

Nilai normal (rujukan)


Nilai
satuan

Tanggal 15 Juli 2016


Jenis
pemeriksaan
FAAL HATI
1 albumin
ELEKTROLIT
1. Natrium
2. Kalium
3. Chlorida
4. Calsium
5. Magnesium
6. Fosfor
No

2,2

3,4 4,8

gr/dL

130,1
2,24
97,8
1,81
0,83
0,70

135- 155
3,5 -5,0
90-110
2,15 2,57
0,73 1,06
0,85 1,60

mmol/L
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mmol/L

L. Terapi
I.

II.

Oral
Tanggal 12 Juli 2016
INH 100mg 1x1
RIF 150 mg 1x1
RZA 400mg 1x1
metronidazol 3x 2 cth
Tanggal 15 Juli 2016
L-bio 1 x 1
zinc Syrup 1x1 cth
entambutol 200 mg 1 x 1
Parenteral
infus Ka-en 3b 750cc/24 jam 10 tpm
cefotaxime 3 x 500 mg

III.

ondancentron 3x 2 mg
Lain lain
tanggal 12 Juli 2016
mycoz 3 x oles
Tanggal 15 Juli 2016
mycoz 2 x oles
Jember, 12 juli 2016
Mahasiswa

Kikianita Oktavia E., S.Kep.


NIM 112311101063

ANALISA DATA

Tanggal

N
o

12/7/16

Data Fokus

Problem

Etiologi

DS :
Ibu pasien
mengatakan
anaknya lemas sudah BAB
cair
ampas
warna
kekuningan sebanyak 7x
dalam sehari.

Diare

bakteri
Inflamasi
gastrointestinal
gangguan osmotic
makanan dan zat
yang tidak dapat
diserap

DO :
Bab > 7x sehari
Feses cair ampas berwarna
kuning kecoklatan
Keadaan umum lemah
Eritrosit faces 2-5
Lekosit faces >100

12/7/16

DS:
Ibu
pasien
mengatakan
anaknya lemas, sudah BAB
sebanyak 7x dalam sehari
bentuknya cair ada ampasnya
warna
kekuningan
dan
muntah 2x.
ibu pasien mengatakan bahwa
anaknya mempunyai riwayat
gizi buruk
ibu pasien mengatakan pasien
hanya menghabiskan porsi
makan dari RS
DO:
A:

B:

BB pasien saat ini: 13 kg


BBI : 22 kg
status gizi: kurang
albumin 1,3 gr/dL

C:
k/u lemah
D:

tekanan osmotic
usus naik
peningkatan
sekresi air dan
elektrolit
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

Diare
Diare
rasa mual
anoreksia
intake inadekuat
Ketidakseimbang
an nutrisi kurang
dar kebutuhan
tubuh

Nama
Terang
dan
TTD

12/7/16

13/7/16

15/7/16

terlihat pasien hanya


menghabiskan porsi makan
dari RS
pasien minum 4 gelas air mineral

DS:
Ibu pasien mengatakan bahwa
ada luka pada lubang
pantatnya.
Pasien mengeluh perih pada
lubang dipantatnya
DO:
ada
luka
pada
anus
berbentuk bulat menonjol
diameter cm warna putih
kemerahan.

Kerusakan
integritas kulit

DS:
keluarga
mengatatakan
bahwa anaknya mengalami
TB usus
DO:
ibu pasien mengetahui
penyakit anaknya namun
tidak mengetahui penyebab
penyakit anaknya

Defisiensi
pengetahuan

DS:
ibu pasien mengatakan
bahwa anakya tadi padi
panas kemudian siang hari
panas tinggi
DO
tgl 15/7/16
suhu pagi
: 37,7OC
suhu siang
: 38,6 OC
suhu sore
: 38,7OC
akral hangat pagi
akral panas siang dan sore

Hipertermia

Diare
Frekuensi BAB
meningkat
Iritasi pada
daerah perineal
Kerusakan
integritas kulit
perineal
TB usus
Diare
Kurang informasi
Defisiensi
pengetahuan
Kuman/bakteri
Inflamasi
gastrointestinal
Diare
Gangguan
absobsi
Infeksi pada usus
Metabolisme
tubuh meningkat
Hipertermia

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


Tanggal
Muncul
12 Juli
2016
12 Juli
2016
12 Juli
2016
12 Juli
2016
15 Juli
2016

No

Diagnosa Keperawatan

Diare b/d inflamasi gastrointestinal oleh bakteri

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh b/d anoreksia
Kerusakan integritas kulit perineal b/d peningkatan
frekuensi BAB
defisiensi pengetahuan b/d kurang informasi
penyakit
Hipertermie b/d infeksi pada usus

3
4
5

Nama Terang dan


Tanda Tangan

Diagnosa
Keperawatan
Diare
berhubungan
dengan faktor
fisiologis
(inflamasi,
malabsorbsi,
proses infeksi,
iritasi, atau
parasit

Tujuan dan Kriteria Hasil


Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam
diare pasien teratasi dengan kriteria
hasil:
Kriteria Hasil
Tidak ada diare
Feses tidak ada darah dan
mukus
Nyeri perut tidak ada
Pola BAB normal (>
3x/hari)
Elektrolit normal
Asam basa normal
Hidrasi baik (membran
mukosa lembab, tidak
panas, vital sign normal,
hematokrit dan urin output
dalam batas normal)

INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi
1. Kaji dan Monitoring TTV klien setiap 8
jam sekali
2. monitor balance cairan
3. kaji kulit sekitar perianal terhadap adanya
iritasi dan ulserasi
4. kaji dan monitor frekuensi warna, volume,
dan konsistensi feses
5. kaji dan monitor turgor kulit, mukosa oral
sebagai indikator dehidrasi
6. Kolaborasi pemberian antibotik

Rasional
1. mengetetahui kondisi pasien
2. mengetahui tanda dehidrasi
3. Mengantisipasi iritasi dan ulserasi
4. Memonitor output
5. Mengetahui tanda dehidrasi
6. mempercepat proses penyembuhan

Ketidakseimbang
an nutrisi kurang
dari
kebutuhan
tubuh
b/d
anoreksia

Tujuan:
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan selama 3x24 jam
pasien terbebas dari gangguan
nutrisi: kurang dari kebutuhan
tubuh
Kriteri hasil:
Makanan habis porsi rumah
sakit.
Pasien tidak lemas
Tidak ada rasa mual saat
makan

Kerusakan
integritas kulit
perineal b/d
peningkatan
frekuensi BAB

Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 3 x 24 jam integritas
kulit membaik
Kriteri hasil:
1. Integritas kulit yang baik dapat
dipertahankan (sensasi,
elastisitas, temperatur, hidrasi,
pigmentasi)
2. Tidak terdapat luka/lesi pada
kulit
3. Perfusi jaringan baik
4. Mampu melindungi kulit dan
mempertahankan kelembaban
kulit

1.
2.
3.
4.
5.

Kaji tingkat mual muntah pasien


Kaji intake nutrisi pasien
Kaji tingkat kebersihan mulut pasien
anjurkan Makan sedikit tapi sering
Kolaborasi dengan tim ahli gizi sesuai
dengan ajuran medik
6. Kolaborasi dengan tim dokter pemberian
obat anti mual.

1. kaji dan monitor karakteristik dari luka


2. Bersihkan dengan normal salin
3. Pantau proses penyembuhan luka
4. Instruksikan klien dan keluarga menjaga
kebersihan luka
5. Informasikan kepada klien dan keluarga
mengenai tanda-tanda infeksi
6. kolaborasi dalam pemberian obat topikal

1.
2.
3.
4.
5.

Mengetahui tingkat mual pasien


Mengetahui intake adekuat atau tidak
Menambah nafsu makan
Mencegah mual
Memberikan nutirisi yang sesuai

6. Untuk menambah nafsu makan.

1. Pertimbangan intervensi yang akan


dilakukan
2. Cairan fisiologis untuk perawatan
luka
3. Memantau
keefektifan
dari
perawatan luka
4. Mencegah luka terkontaminasi
5. Mencegah infeksi terjadi
6. mempercepat proses penyembuhan

Defisiensi
pengetahuan
berhubungan
dengan kurang
informasi tentang
penyakit

Tujuan:

Hipertermie b/d
inflamasi
gastrointestinal

Tujuan:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Observasi tanda-tanda vital: suhu, nadi, tensi dan 1.
selama 3x24 jam, suhu menjadi
pernapasan setiap 8 jam
normal (36,5 37,5) tanpa bantuan
obat.
2. Catatlah asupan dan keluaran cairan.
2.

Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan selama 1x24 jam,
pengetahuan pasien bertambah

Kriteri hasil:
1. Keluarga menyatakan
pemahaman tentang
penyakit, kondisi, prognosis
dan program pengobatan
2. Keluarga mampu
menjelaskan kembali apa
yang dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya

Kriteria Hasil :
a. Suhu tubuh dalam rentang normal
(36,6 37,5)
b. Nadi dalam rentang normal (70
120 x/menit)
c. RR dalam rentang normal (18 30
x/menit)
d. Tidak ada perubahan warna kulit

1. Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait 1. Mengetahui tingkat pengetahuan


penyakit yang dialaminya
pasien tentang kondisinya
2. Jelaskan mengenai proses penyakit
2. keluarga tahu tentang proses penyakit
3. Jelaskan tanda gejala penyakit
yang dialami
4. Jelaskan penanganan dan pengobatan
3. keluarga tahu tentang tanda gejala
penyakit
4. keluarga tahu tentang penanganan dan
pengobatan penyakit

3. Anjurkan pasien untuk banyak minum paling


tidak 2,5 liter tiap 24 jam dan jelaskan manfaat
bagi pasien.
4. Berikan kompres hangat pada daerah leher. axila
dan lipatan paha.
5. Anjurkan agar pasien tidak memakai selimut dari
pakaian yang tebal.
6. kolaborasi dalam pemberian cairan intravena dan
antipiretik

3.

4.
5.
6.

Suhu 38,9-41,1oC menunjukkan proses


penyakit infeksius akut. Pola demam
dapat membantu dalam diagnosis.
Mengetahui keseimbangan cairan baik
intake maupun output.
Mempercepat proses penguapan melalui
urine dan keringat, selain itu dimaksudkan
untuk mengganti cairan tubuh yang
hilang.
Memberikan efek vasodilatasi pembululuh
darah.
Untuk memudahkan dalam proses
penguapan.
Pemberian terapi cairan intravena untuk
mengganti cairan yang hilang dan untuk
penurunan panas.

TGL

Jam

12 Juli
2016

16.00

NO
DX
1

16.05

16.10

16.15

16.20

16.25

16.30

17.00

1 &2

17.30

IMPLEMENTASI
IMPLEMTASI
1. mengkaji frekuensi, warna, volume, dan konsistensi feses
hasil : BAB cair ampas warna kekuningan 5x dari pagi
sampai sore
2. mengkaji turgor kulit, mukosa oral sebagai indikator
dehidrasi, BAK
hasil: turgor kulit baik, mukosa oral kering, BAK 2x
3. mengkaji kulit sekitar perianal terhadap adanya iritasi
dan ulserasi
hasil: ada luka pada daerah anus.
4. mengkaji tingkat mual muntah pasien
hasil: ibu pasien mengatakan bahwa anaknya muntah 3x
5. mengkaji intake nutrisi pasien
hasil: ibu pasien mengatakan bahwa anaknya hanya
makan porsi dari RS
6. mengkaji karakteristik dari luka
hasil : luka pada anus menonjol berbentuk bulat dan
berdiameter kira kira cm berwarna putih kemerahan
dan pasien mengeluhkan perih
7. mengkaji TTV pasien
Tekanan darah
: 90/60 mmHg
Nadi
: 100 x/mnt
RR
: 28 x/mnt
Suhu
: 35,9OC
8. Kolaborasi dengan tim dokter pemberian obat anti mual
dan antibiotik
Hasil: injeksi ondansentron 2 mg/IV dan cefotaxime 500
mg/IV

TTD

13 Juli
2016

18.30

08.00

09.00

1 &2

11.00

11.10

11.20

11.25

11.30

9. menganjurkan kepada pasien dan keluarga makan sedikit


tapi sering
hasil: keluarga mengerti tentang apa yang dianjurkan
oleh perawat
10. mengkaji tingkat pengetahuan keluarga pasien terkait
penyakit yang dialaminya
hasil : keluarga hanya mengetahui penyakit anaknya
namun tidak mengetahui penyebab penyakit yang di
alami anaknya
1. monitoring cairan
hasil: cairan yang harus masuk masuk Ka-en 3B 180
cc/6jam. air minum 5 gelas air mineral @240ml
2. Kolaborasi dengan tim dokter pemberian obat anti mual.
Hasil: : injeksi ondansentron 2 mg/IV dan cefotaxime
500mg/IV
3. monitoring frekuensi, warna, volume, dan konsistensi
feses
hasil : BAB cair ampas warna kekuningan 3x dari pagi
sampai siang
4. mengkaji turgor kulit, mukosa oral sebagai indikator
dehidrasi, BAK
hasil: turgor kulit baik, mukosa oral kering, BAK 3x
@200 cc
5. mengkaji tingkat mual muntah pasien
hasil: ibu pasien mengatakan bahwa anaknya muntah 2x
6. mengkaji intake nutrisi pasien
hasil: ibu pasien mengatakan bahwa anaknya hanya
makan porsi dari RS masih sulit makan
7. menganjurkan kepada pasien dan keluarga makan sedikit
tapi sering

12.00

12.30

1 &3

12.35

12.40

12.45

12.50

13.00

13.15

hasil: ibu pasien mengatakan bahwaanaknya masih susah


makan
8. mengobservasi TTV pasien
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi
: 92 x/mnt
RR
: 20 x/mnt
Suhu
: 36,4OC
9. mengobservasi karakteristik dari luka di daerah perianal
hasil : luka pada anus menonjol berbentuk bulat dan
berdiameter kira kira cm berwarna putih kemerahan
dan pasien mengeluhkan perih
10. menginstruksikan keluarga menjaga kebersihan luka
dengan mengganti pampers jika pasien telah BAB dan
BAK
hasil: keluarga belum menjaga kebersihan luka terlihat
pasien masih menggunakan pampers yang masih ada sisa
BAB nya
11. mengajarkan keluarga untuk membersihkan anus ketika
setelah BAB agar luka bertambah parah
hasil: keluarga mampu membersihkan anus sesuai yang
diajarkan
12. menganjurkan untuk menjaga personal hygiene pasien
untuk tepat menyeka pasien agar kulit menjadi lembab
hasil: kulit pasien masih tampak kering
13. kolaborasi dalam pemberian obat topikal
hasil : pemberian obat mycoz 3 x oles/ hari
14. menjelaskan mengenai proses penyakit
15. menjelaskan tanda gejala penyakit
16. menjelaskan penanganan dan pengobatan
hasil : keluarga mengerti tentang informasi yang
diberikan dan mampu mnegulangi yang informasi yang
diberikan

17. menganjurkan untuk rutin mengkonsumsi OAT yang


diberikan
hasil : keluarga mengatakan akan rutin memberikan obat
yang telah diberikan
14 Juli
2016

20.30

21.00

1 &2

05.00

05.05

05.10

05.30

05.45

05.50

1&3

1. monitoring cairan
hasil: cairan yang harus masuk masuk Ka-en 3B 270
cc/9jam. air minum 5 gelas air mineral @240ml
2. Kolaborasi dengan tim dokter pemberian obat anti mual
dan antibiotik.
Hasil: : injeksi ondansentron 2 mg/IV dan cefotaxime
500mg/IV
3. monitoring frekuensi, warna, volume, dan konsistensi
feses
hasil : BAB agak padat lembek warna kekuningan 3x dari
pagi sampai siang
4. mengobservasi TTV pasien
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi
: 92 x/mnt
RR
: 20 x/mnt
Suhu
: 36,4OC
5. mengkaji turgor kulit, mukosa oral sebagai indikator
dehidrasi, BAK
hasil: turgor kulit baik, mukosa oral kering, BAK 4x
@200 cc
6. mengkaji tingkat mual muntah pasien
hasil: pasien mengatakan tidak mual dan muntah lagi
injeksi. ondansentron stop.
7. mengkaji intake nutrisi pasien
hasil: pasien hanya makan 3-5 sendok
8. mengobservasi karakteristik dari luka di daerah perianal
hasil : luka pada anus menonjol berbentuk bulat dan

15 Juli
2016

05.55

06.00

20.30

21.00

21.30

21.35

22.00

05.25

05.30

1&5

berdiameter kira kira cm berwarna putih kemerahan


dan pasien mengeluhkan perih
9. menginstruksikan keluarga menjaga kebersihan luka
dengan mengganti pampers jika pasien telah BAB dan
BAK
hasil: keluarga belum menjaga kebersihan luka terlihat
keluarga tidak mengganti pampers yang sudah ada
fesesnya
10. kolaborasi dalam pemberian obat topikal
hasil : pemberian obat mycoz 3 x oles/ hari
1. monitoring cairan
hasil: cairan yang harus masuk masuk Ka-en 3B + drip
Nacl 3% +kcc 6 cc 7 tpm.. air minum 6 gelas air mineral
@240ml
2. Kolaborasi dengan tim dokter pemberian antibiotik.
Hasil: :injeksi cefotaxime 500mg/IV
3. memberikan kompres hangat kepada pasien dan
mengajarkan kepada keluarga kompres hangat pada
daerah leher. axila dan lipatan paha bila anak panas
keluarga mampu melakukan secara mandiri
4. menganjurkan agar pasien tidak memakai selimut dari
pakaian yang tebal dan memakai pakaian yang tipis
Hasil: pasien hanya dielimuti kain sarung
5. memberikan obat antipiretik (suhu 38,70C)
Hasil: injeksi extra antrain 200 mg/IV
6. monitoring frekuensi, warna, volume, dan konsistensi
feses
hasil : BAB lembek warna kekuningan 3x dari pagi
sampai malam
7. mengobservasi TTV pasien
Tekanan darah : 90/70 mmHg

2
2
1&3
3
16 Juli
2016

15.00

16.00

1 &5

16.05

16.10

Nadi
: 132 x/mnt
RR
: 24 x/mnt
Suhu
: 37,4OC
8. mengobservasi turgor kulit, mukosa oral sebagai
indikator dehidrasi, BAK
hasil: turgor kulit baik, mukosa oral lembab, BAK 7x
@200 cc
9. mengkaji tingkat mual muntah pasien
hasil: pasien mengatakan tidak mual dan muntah lagi
10. mengkaji intake nutrisi pasien
hasil: pasien hanya makan porsi dari RS minum susu 4
kali/hari
11. mengobservasi karakteristik dari luka di daerah perianal
hasil : luka pada anus menonjol sudah mengering
12. kolaborasi dalam pemberian obat topikal
hasil : pemberian obat mycoz 2 x oles/ hari
1. monitoring cairan
hasil: cairan yang harus masuk masuk Ka-en 3B + drip
Nacl 3% +kcl 6 cc 7 tpm.. air minum 3 botol air mineral
@350ml
2. mengobservasi TTV pasien
Tekanan darah : 90/50 mmHg
Nadi
: 118 x/mnt
RR
: 20 x/mnt
Suhu
: 38,8OC
3. menganjurkan keluarga kompres hangat kepada pasien
pada daerah leher. axila dan lipatan paha bila anak panas
hasil:keluarga melakukan kompres hangat secara mandiri
4. menganjurkan agar pasien tidak memakai selimut dari
pakaian yang tebal dan memakai pakaian yang tipis
Hasil: pasien hanya diselimuti kain sarung

17 Juli
2016

16.15

17.00

18.00

18.05

18.10

18.15

18.20

1&3

18.30

08.30

09.00

09.05

09.30

5. memberikan obat antipiretik


Hasil: injeksi extra antrain 200 mg/IV
6. Kolaborasi dengan tim dokter pemberian antibiotik.
Hasil: :injeksi cefotaxime 500mg/IV
7. monitoring frekuensi, warna, volume, dan konsistensi
feses
hasil : BAB lembek warna kekuningan 3x dari pagi
sampai sore
8. mengobservasi turgor kulit, mukosa oral sebagai
indikator dehidrasi, BAK
hasil: turgor kulit baik, mukosa oral lembab, BAK 7x
@200 cc
9. mengkaji tingkat mual muntah pasien
hasil: pasien mengatakan tidak mual dan muntah lagi
10. mengkaji intake nutrisi pasien
hasil: pasien hanya makan porsi dari RS minum susu 4
kali/hari
11. mengobservasi karakteristik dari luka di daerah perianal
hasil : luka pada anus menonjol sudah mengering
12. kolaborasi dalam pemberian obat topikal
hasil : pemberian obat mycoz 2 x oles/ hari
1. monitoring cairan
hasil: cairan yang harus masuk masuk Ka-en 3B + drip
Nacl 3% +kcc 6 cc 7 tpm.. air minum 3,5 botol air
mineral @350ml
2. Kolaborasi dengan tim dokter pemberian antibiotik.
Hasil: :injeksi cefotaxime 500mg
3. kolaborasi dalam pemberian obat topikal
hasil : pemberian obat mycoz 2 x oles/ hari
4. mengobservasi turgor kulit, mukosa oral sebagai
indikator dehidrasi, BAK

09.35

09.40

09.45

1&3

11.00

1&5

11.05

13.00

13.05

13.10

hasil: turgor kulit baik, mukosa oral lembab, BAK 7x


@200 cc
5. mengkaji tingkat mual muntah pasien
hasil: pasien mengatakan tidak mual dan muntah lagi
6. mengkaji intake nutrisi pasien
hasil: pasien hanya makan porsi dari RS minum susu 4
kali/hari
7. mengobservasi karakteristik dari luka di daerah perianal
hasil : luka pada anus menonjol sudah mengering
8. mengobservasi TTV pasien
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Nadi
: 128 x/mnt
RR
: 24 x/mnt
Suhu
: 35,7OC
9. monitoring frekuensi, warna, volume, dan konsistensi
feses
hasil : pagi sampai siang belum BAB
10. memberikan obat antipiretik (suhu 38,70C)
Hasil: injeksi extra antrain 200 mg
11. menganjurkan keluarga kompres hangat kepada pasien
pada daerah leher. axila dan lipatan paha bila anak panas
hasil:keluarga melakukan kompres hangat secara mandiri
12. menganjurkan agar pasien tidak memakai selimut dari
pakaian yang tebal dan memakai pakaian yang tipis
Hasil: pasien hanya diselimuti kain sarung

EVALUASI
TGL
12 Juli
2016

No Dx
1

Evaluasi
Jam 20.00
S
Ibu pasien mengatakan anaknya BAB 5x cair ampas kekuningan dari
pagi smapai sore
O:

Turgor baik, mukosa bibir kering


BAK 2x
ada luka pada perineal
Tekanan darah
: 90/60 mmHg
Nadi
: 100 x/mnt
RR
: 28 x/mnt
Suhu
: 35,9OC

A:
Masalah belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5,6
Jam 20.00
S
Ibu pasien mengatakan anaknya muntah 3x dan menghabiskan
makan porsi
O:
k/u lemah
terlihat hanya menghabiskan seperempat porsi makanan
mual dan muntah 3x
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi 1,2,,4,5

Jam 20.00
S
Pasien mengeluh perih pada daerah anus
O:
ada luka pada anus menonjol bulat berdiameter cm berwarna putih
kemerahan
A:
Masalah belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5

Jam 20.00
S
Ibu pasien mengatakan bahwa mengetahui penyakit anaknya tetapi
tidak mengetahui penyebab penyakitnya
O:
Ibu pasien tidak dapat menjawab penyebab penyakit anaknya
Ibu hanya mengetahui penyakit anaknya
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi 2,3,4,5

13 Juli
2016

Jam 14.00
S
Ibu pasien mengatakan anaknya BAB 3x cair ampas kekuningan dari
pagi sampai siang
O:

Turgor baik, mukosa bibir kering


BAK 3x
ada luka pada perineal
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi
: 92 x/mnt
RR
: 20 x/mnt
Suhu
: 36,4OC

A:
Masalah teratasi sebagian

P:
Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5,6
Jam 14.00
S
Ibu pasien mengatakan anaknya muntah 2x, susah makan dan
menghabiskan makan porsi
O:
k/u lemah

terlihat hanya menghabiskan porsi makanan


muntah 2x

A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 1,2,,4,5
3

Jam 14.00
S
Pasien mengeluh perih pada daerah anus
O:
- ada luka pada anus menonjol bulat berdiameter cm berwarna
putih kemerahan
- pasien menggunakan pampers
A:
Masalah belum teratasi

P:
Lanjutkan intervensi 1, 4, 6
Jam 14.00
S
Keluarga mengatakan mengerti tentang informasi yang diberikan
oleh perawat
O:
Keluarga mampu mengulangi informasi yang telah diberikan
A:
Masalah ] teratasi
P:
Hentikan intervensi

14 Juli
2016

Jam 07.00
S
Ibu pasien mengatakan anaknya BAB lembek 3x dari malam sampai
pagi
O:

Turgor baik, mukosa bibir kering


BAK 4x
ada luka pada perineal
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi
: 96 x/mnt
RR
: 20 x/mnt

Suhu

: 36,4OC

A:
Masalah teratasi sebagian

P:
Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5,6
Jam 07.00
S
Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak mual dan muntah serta
hanya mau makan 3-5 sendok
O:
k/u lemah
terlihat hanya menghabiskan porsi makanan
sudah tidak mual dan muntah
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 1,2,

Jam 07.00
S
Pasien mengatatakan perih sedikit berkurang pada daerah anus
O:
- ada luka bulat menonjol pada anus merah keputihan dengan
pinggiran sudah mengering
- Pasien memakai pampers
A:
Masalah teratasi sebagian

15 Juli
2016

P:
Lanjutkan intervensi 1, 6
Jam 07.00
S
Ibu pasien mengatakan anaknya BAB lembek kuning kecoklatan 3x
dari malam sampai pagi
O:

Turgor baik, mukosa bibir lembab


BAK 7x
ada luka pada perineal yang sudah mengering
Tekanan darah : 90/70 mmHg
Nadi
: 132 x/mnt

RR
Suhu

: 24 x/mnt
: 37,4OC

A:
Masalah teratasi sebagian

P:
Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5,6
Jam 07.00
S
Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak mual dan muntah serta
anaknya sudah mau makan
O:
k/u cukup baik
terlihat hanya menghabiskan porsi makanan dan meminum
susu sehari 4 kali
tidak mual dan muntah
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 1,2

Jam 07.00
S
Ibu pasien mengatakan luka pada anus sudah mengering
O:
Luka sudah mengering dibeberapa sisi luar luka
Pasien memakai pampers
A:
Masalah teratasi sebagian

P:
Lanjutkan intervensi 1, 6
Jam 07.00
S
Ibu pasien mengatakan bahwa panas anaknya sudah turun
O:

Akral hangat
mukoa bibir lembab
Tekanan darah : 90/70 mmHg
Nadi
: 132 x/mnt
RR
: 24 x/mnt
Suhu
: 37,4OC

A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 1, bila suhu 37,5-38 OC intervensi 4,5, bila suhu
>38 OC intervensi 6
16 Juli
2016

Jam 20.00
S
Ibu pasien mengatakan anaknya BAB lembek kuning kecoklatan 3x
dari pagi sampai sore
O:

Turgor baik, mukosa lembab


BAK 7x
ada luka pada perineal yang sudah mengering
Tekanan darah : 90/50 mmHg
Nadi
: 118 x/mnt
RR
: 20 x/mnt
Suhu
: 38,8OC

A:
Masalah teratasi sebagian

P:
Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5,6
Jam 20.00
S
Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak mual dan muntah serta
anaknya sudah mau makan menghabiskan porsi makanan
O:
k/u cukup baik
terlihat hanya menghabiskan porsi makanan dan meminum
susu sehari 4 kali
tidak mual dan muntah
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 1,2,4,5

Jam 20.00
S
Ibu pasien mengatakan luka pada anus sudah mengering
O:
Luka sudah mengering disekitar luar luka
Pasien memakai pampers
A:
Masalah teratasi sebagian

P:
Lanjutkan intervensi 1, 6
Jam 20.00
S
Ibu pasien mengatakan bahwa badan anaknya panas
O:

Akral panas
mukoa bibir lembab
Tekanan darah : 90/50 mmHg
Nadi
: 118 x/mnt
RR
: 20 x/mnt
Suhu
: 38,8OC

A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 1, bila suhu 37,5-38 OC intervensi 4,5, bila suhu
>38 OC intervensi 6
17 Juli
2016

Jam 14.00
S
Ibu pasien mengatakan anaknya belum BAB dari pagi sampai-siang
O:
Turgor baik, mukosa lembab
BAK 5x
ada luka pada perineal yang sudah mengering
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Nadi
: 128 x/mnt
RR
: 24 x/mnt
Suhu
: 35,7OC
A:
Masalah teratasi sebagian

P:
Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5,6

Jam 14.00
S
Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak mual dan muntah serta
anaknya susah makan lagi hanya makan 3 sendok
O:
k/u cukup baik
terlihat sisa makanan masih banyak tetap mau minum susu
tidak mual dan muntah
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 1,2,4,5

Jam 14.00
S
Ibu pasien mengatakan luka pada anus sudah mengering
O:
Luka sudah mengering disekitar sisi luar luka
Pasien memakai pampers
A:
Masalah teratasi sebagian

P:
Lanjutkan intervensi 1, 6
Jam 14.00
S
Ibu pasien mengatakan bahwa badan anaknya sudah tidak panas lagi
O:

Akral hangat
mukoa bibir lembab
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Nadi
: 128 x/mnt
RR
: 24 x/mnt
Suhu
: 35,7OC

A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 1, bila suhu 37,5-38 OC intervensi 4,5, bila suhu
>38 OC intervensi 6

Вам также может понравиться