Вы находитесь на странице: 1из 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesadaran akan harus memperhatikan lingkungan, haruslah
diajarkan dan dibiasakan sejak dini. Lingkungan jelas perlu dijaga.
Banyak

pemanasan

global

disebabkan

oleh

karena

semakin

banyaknya emisi gas seperti karbon dioksida, karbon monoksida,


golongan sulfat, dan masih banyak lagi yang bersifat menyimpang
panas matahari bukan memantulkannya. Emisi gas yang seperti ini
jelas akan meningkatkan suhu dibumi. Kebanyakan emisi gas ini
akibat asap polusi kendaran bermotor, pabrik, pembakaran dan
pemakaian energi bumi yang tidak diimbangi dengan perbaikan alam.
Cara mengatasi pemanasan global yang pertama yang paling mudah
dan bisa dilakukan setiap orang adalah dengan tidak membiarkan
adanya lahan kosong. Ketika melihat lahan kosong sebaiknya
langsung

ditanami

dengan

berbagai

jenis

tanaman.

Selain

bermanfaat, tanaman juga bisa mengurangi emisi gas yang dapat


menyebabkan

pemanasan

global.

Dengan

adanya

tanaman

lingkungan bisa menjadi lebih sejuk dan kerusakan lingkungan jadi


bisa dicegah.
Sekolah adalah tempat didikan bagi anak anak. Tujuan dari
sekolah adalah mengajar tentang mengajarkan anak untuk menjadi

anak yang mampu memajukan bangsa . Sekolah adalah sebuah


lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa dan murid di bawah
pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan
formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa kemajuan
melalui serangkaian sekolah. Nama-nama untuk sekolah-sekolah ini
bervariasi menurut negara, tetapi umumnya termasuk sekolah dasar
untuk anak anak muda dan sekolah menengah untuk remaja yang
telah menyelesaikan pendidikan dasar.
Suatu kegiatan baik formal maupun informal sangat penting
untuk dibuat programnya terlebih dahulu. Sekolah merupakan salah
satu lembaga formal dan diatur oleh Pemerintah dalam hal ini
Kementrian Pendidikan Nasional. Dengan program yang terarah maka
semua kegiatan kegiatan akan terarah pula pada akhirnya
pengelolaan sekolah tidak menyimpang dari prinsip prinsip
manajemen. Tidak terkecuali dalam dunia pendidikan, dimana
menyusun

perencanaan

sebagai

langkah

awal

akan

cukup

diperhitungkan guna mencapai tujuan yang ingin dicapai.


Pendidikan yang diterima siswa bukan hanya berorientasi pada
pemberian bekal kemampuan membaca, menulis, dan menghitung
melainkan juga pada persiapan intelektual, sosial, dan personal siswa
untuk pengembangan dirinya sebagai pribadi, anggota masyarakat,
warga negara dan makhluk Tuhan yang Maha Esa. Perkembangan
dan pertumbuhan anak usia SD merupakan tahap yang sangat

penting, karena perkembangan dan pertumbuhannya dipengaruhi


oleh beberapa faktor di antaranya makanan, teknologi, media masa
baik cetak maupun elektronik, lingkungan dan pendidikan.
Manusia diciptakan Tuhan dengan segenap potensi yang akan
menjadi modal dasar bagi perkembangannya. Akan tetapi potensi
anak tidak akan berarti jika

tanpa upaya yang dilakukan, karena

potensi bawaan dan lingkungan sama pentingnya dalam kehidupan


manusia. Pendidikan pada dasarnya untuk pengembangan potensi
individu secara optimal dengan memperdayakan lingkungan sebagai
fasilitator. Begitu juga guru selain sebagai fasilitator juga sebagai
pendidik, suri tauladan, pengaruh peserta didik dan anggota
masyarakat dalam menjalankan proses pembelajaran.
SWOT adalah singkatan dari Strenghts (kekuatan), Weakness
(kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa
SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu isu
internal dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam
memasarkan event kita. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa
situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).
Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai faktor masukan,
yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing
masing. Suatu hal yang harus diingat oleh para pengguna analisa
SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata mata sebuah alat
analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang

dihadapi atau yang mungkin akan dihadapai oleh organisasi, dan


bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan
keluar yang tepat bagi masalah masalah yang dihadapi oleh
organisasi.
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu:
1. S = Strenght, adalah situasi atau kondisi yang merupakan
kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini
2. W = Weakness, adalah situasi atau kondisi

yang

merupakan kelemahan dari organisasi atau program saat ini


3. O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang
merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan
peluang berkembang bagi organisasi di masa depan
4. T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi
organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat
mengancam eksistensi organisasi di masa depan
Analisa SWOT bertujuan untuk menemukan aspek aspek
penting dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu
lembaga sehingga mampu memaksimalkan kekuatan, meminimalkan
kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang. Dalam
dunia pendidikan, setelah fungsi pengembangan kurikulum, fungsi
perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan, fungsi keuangan,
fungsi proses belajar mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi
pengembangan iklim akademik, fungsi hubungan sekolah dengan
masyarakat, dan sebagainya dilibatkan, maka untuk mencapai tingkat

kesiapan setiap fungsi dan faktor faktornya dilakukanlah analisis


SWOT.
Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenal
tingkat kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan fungsi sekolah yang
diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Berhubung
tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing
masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT
dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor
internal maupun eksternal.
Action plan yang disusun juga mengikuti ketentuan SMART
sebagai berikut:
1. Specific artinya pokok masalah yang dijadikan program
dalam penyusunan action plan bersifat spesifik, jelas dan
terfokus pada pencapaian tujuan.
2. Measureable artinya program yang dipilih dapat diukur
pencapaiannya
3. Achieveable artinya program selain dapat diukur juga harus
dapat dicapai disesuaikan dengan berbagai kondisi di
Madrasah
4. Realistics artinya program yang dipilih realitas tidak
mengada ada, sesuai dengan kebutuhan dan keadaan
Madrasah dalam pencapaian hasilnya
5. Time Bound artinya jelas target waktu pencapaian dalam
setiap step dan kegiatan

B. Tujuan dan Manfaat


Tujuan

1. Membuat siswa memiliki keinginan lebih memilih untuk bercocok


tanam pada lahan kosong
2. Menggali potensi siswa dalam hal bercocok tanam
3. Menyadarkan siswa akan pemanasan global sejak dini
Manfaat
1. Tempat praktik mata pelajaran
Sebenarnya tempat siswa melaksanakan praktik tidak hanya di
dalam gedung laboratorium. Praktikum juga dapat dilaksanakan di
alam terbuka. Misalnya pada lahan kosong yang tersedia di sekitar
sekolah. Lahan kosong di areal sekolah dapat dimanfaatkan
menjadi tempat praktik bagi siswa. Misalnya untuk mata pelajaran
muatan lokal keterampilan pertanian dan ilmu pengetahuan alam
(IPA).

Pengelolaan tanaman herbal dan holtikultura di areal

sekolah dilakukan oleh siswa di bawah bimbingan guru kedua


mata pelajaran tersebut. Tanaman jeruk nipis sebagai media untuk
praktikum cara mencangkok pada mata pelajaran keterampilan
pertanian maupun IPA. Selain itu, budidaya tanaman herbal dan
holtikultura menjadi objek kajian mata pelajaran IPA tentang
tumbuhan.
2. Menciptakan Lingkungan yang indah dan bersih
Pemanfaatan lahan kosong di sekitar lokal belajar siswa juga
menguntungkan dalam gerakan K-3 di sekolah. Lingkungan
sekolah menjadi terlihat indah, bersih dan nyaman.
Areal sekolah tidak hanya dipenuhi oleh tumbuhan jenis bunga
tetapi juga diselingi oleh tanaman produktif yang dikembangkan di
sekolah.
3. Bernilai ekonomi

Tanaman yang dibudidayakan melalui pemanfaatan lahan kosong


sekitar lokasi sekolah bisa juga bernilai ekonomi. Jeruk nipis dapat
dipanen menjadi tambahan uang kas bagi kelas maupun sekolah.
Sedangkan tanaman cabai, tomat, terung dan lain sebagainya
dapat memenuhi kebutuhan bahan dapur bagi warga sekolah.
Dalam skala besar, hasil panenan tanaman ini bisa memenuhi
kebutuhan pasar tradisional di daerah tempat sekolah berada.

C. Ruang Lingkup dan Pengertian


1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada makalah action plan ini adalah upaya
pemanfaatan

lahan

kosong

yang

ada

disekolah

sehingga

menciptakan ruang lingkup yang asri dan sejuk


2. Pengertian
Lahan
Yunianto (1991:1) : Suatu wilayah di permukaan bumi yang
mempunyai sifat sifat agak tetap atau pengulangan sifat
sifat dari biosfer secara vertikal di atas maupun di bawah
wilayah

tersebut

termasuk

atmosfer,

geomorfologi, hidrologi, vegetasi, dan

tanah

geologi,

binatang yang

merupakan hasil aktivitas manusia di masa lampau maupun


masa sekarang, dan perluasan sifat sifat tersebut
mempunyai pengaruh terhadap penggunaan lahan oleh
manusia disaat sekarang maupun dimasa yang akan
datang.

Purwowidodo (1983:68): Suatu lingkungan fisik mencakup


iklim, relief tanah, hidrologi, dan tumbuhan yang sampai
batas batas tertentu akan mempengaruhi kemampuan
penggunaan lahan
Arsyad (1989:207) : Lingkungan fisik yang terdiri atas iklim,
relief, tanah, air dan vegetasi serta benda yang ada di
atasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan
lahan.

D. Metode Pengumpulan Data


Metode atau teknik pengumpulan data adalah cara yang
dilakukan seorang peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan.
Dengan metode pengumpulan data yang tepat dalam suatu penelitian
akan

memungkinkan

pencapaian

masalah

secara

valid

dan

terpercaya yang akhirnya akan memungkinkan generalisasi yang


obyektif. Setelah ditemukan sumber data yang digunakan kemudian
dilakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan
berbagai metode:
1. Obervasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket)
namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena
yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian
ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala
8

gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu


besar. Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain:
lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll.

BAB II
DESKRIPSI SINGKAT SEKOLAH

A. Profil Sekolah
1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah

: SDN JATIPULO 01 PAGI

N.I.S

: 100620

N.S.S

: 101016206047

PROVINSI

: DKI JAKARTA

OTONOMI

: DAERAH

KECAMATAN

: PALMERAH

DESA/KELURAHAN

: JATIPULO

JALAN DAN NOMOR

: K.S TURI No. 32 Rt. 014/03

KODE POS

: 11440

TELEPON

DAERAH

: PERKOTAAN

STATUS SEKOLAH

: NEGERI

KELOMPOK SEKOLAH

: INTI

SURAT KEPUTUSAN/SK

: 118/I/HP/A/PEMDA
TANGGAL 22 APRIL 1985

TAHUN BERDIRI

: 1975

BANGUNAN SEKOLAH

: MILIK SENDIRI

LUAS TANAH

: 1542 M2

LUAS BANGUNAN

: 550 M2

LOKASI SEKOLAH

: JATIPULO

2. Latar Belakang Sekolah


Tahun 1974 sebuah Sekolah Dasar Negeri yang berloasi di Jl. Turi
No.32 Rt. 014/003 mulai di bangun dan dapat digunakan
masyarakat pada tahun 1975
SDN Jatipulo 01 Pagi di lingkungan Kecamatan Palmerah
senantiasa bekerja keras seluruh pihak dalam rangka mengemban
amanah UUD 1945, GBHN serta UU Sisdiknas, serta menjalankan
kewajiban dan peran serta mencerdaskan kehidupan bangsa
melalui penyelenggaraan pendidikan di SDN Jatipulo 01 Pagi
3. Kondisi Saat ini
SDN Jatipulo 01 Pagi menempati satu unit standar dari Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta, dengan jumlah kelas 7 lokal dan daya
tamping sesuai dengan rasio kelas sebanyak 32/40 siswa, namun
karena banyaknya anak yang berusia sekolah maka jumlah siswa
si SDN Jatipulo 01 Pagi menjadi 10 rombongan dengan jumlah
murid 350 siswa.
4. Kegiatan SDN Jatipulo 01 Pagi

10

SDN Jatipulo 01 Pagi merupakan SDN berada di Kecamatan


Palmerah, yang selalu berupaya untuk meningkatkan prestasi
sekolah melalui usaha usaha sebagai berikut:
Melaksanakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif

dan menyenangkan
Menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

di mulai tahun 2006 / 2007 di kelas 1 sampai dengan kelas 6


Menerapkan Kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013 pada awal
semester 1 tahun pelajaran 2014 / 2015 di kelas 1, 2, 4, & 5

5. Kepala Sekolah
Nama Lengkap
Tempat, tanggal lahir
NIP
NUPTK
Jabatan
Pangkat dan Golongan
Alamat Rumah
Nomor Handphone

Nurhyati Ginting, S.Pd


Medan, 10-10-1962
196210101985032019
8342740641300083
Kepala Sekolah
Pembina / IVa
Jl. Galunggung IX Blok D11
No.18 Rt.005 Rw.010
Cengkareng Timur
: 081314470125

Tempat Tugas

: SDN Jatipulo 01 Pagi

Pendidikan Terakhir

: S-1 Sejarah

Nama Guru / Pegawai


No.
1.
2.
3.
4.

NIP / NRK
Econ Kasmyan, S.Pd.MM
195702221978031003 / 62215
Erlinda Nadar, S.Pd
196303021985032007 / 101159
Riana Sidabutar, S.Pd
195805091980032002 / 67484
Rosdiana Manurung, S.Pd

:
:
:
:
:
:
:

Jenis
Kelamin
L
P
P
P

Kuningan,

SK Terkahir
Pangkat /
Golongan
Pembina

22-02-1957

IV / b

Tempat,
Tanggal lahir

Padang,

Pembina

02-03-1963

IV / b

Tapanuli,

Pembina

09-05-1958
Sibuntuon,

IV / a
Pembina

Mengajar di
kelas / Mata Pel.
III B
IB
IA
II B

11

Keterangan

5.
6.
7.
8.
9.

195611051980102002 / 69410

05-11-1956

IV / a

Ariyanto, S.Pd

Kebumen,

Pembina

04-05-1965

IV / a

Palembang,

Pembina

17-12-1960

IV / a

196505041986031013 / 105676
Husnah Arsyad, S.Pd

196012171984032004 / 081085
M. Rahmat, S.Ag

196307171985031012/ 103562
Nurdewani Sarumpet, S.Pd

196009111982102002 / 076366
Toni Nul Ependi, S.Pd

196601142010081001 / 182759
10.
11.
12.
13.

Hikmah Tri Atmaja, S.Pd

198810212014032004 / 183904
Rahmatin Windardiyat, S.Pd.SD
1972052420141220022 /
186207
Irwansyah

P
L

198209172614121007 / 188952
Siti Utari, S.Pd

Jakarta,

Pembina

17-07-1963

IV / a

VI A
II A
VI A

Sibolga,

Penata Tk I

11-09-1960
Pesisir
Selatan,
14-01-1966

III /d
Penata Muda

I - VI

III /a

PJOK

Jakarta,

Penata Muda

21-10-1988

III /a

Jakarta,

Penata Muda

24-05-1972

III /a

Jakarta,

Pengatur Muda

I - VI

17-09-1982

II / a

PAI

III A

Bima,
12-08-1983

IV B

VI B
IV A

6. Keadaan Guru
Tabel 1
Data Keadaan Guru

7. Keadaan Tata Usaha


Tabel 2
Data Keadaan Tata Usaha
Nama Pegawai

No.

1.

NIP / NRK
Dewi Anggreni
-

Jenis
Kelamin
P

Tempat, Tanggal
lahir
Jakarta,
10-08-1994

Jabatan

Status

Tata Usaha

Non PNS

8. Keadaan Peserta Didik


Siswa SDN Jatipulo 01 Pagi sebagian besar dari golongan
menengah kebawah yang kurang memperhatikan pendidikan.

12

Meskipun demikian, kita selalu berusaha meningkatkan Mutu


Pendidikan dan berusaha mencegah siswa Drop Out sekolah.
Dalam kondisi ini mutu pendidikan SDN Jatipulo 01 Pagi baik
dari segi proses belajar mengajar, pelayanan kepada masyarakat
maupun

pengelolaan

internal

sekolah

sangatlah

baik

dan

memenuhi standar Mutu Pendidikan Nasional.


Tabel 3
Jumlah Peserta Didik
SDN Jatipulo 01 Pagi
No

Kelas

Rombongan

Jenis Kelamin

Jumlah

30

34

64

II

33

31

64

III

34

36

70

IV

40

30

70

19

21

40

VI

37

32

69

11

195

182

377

Jumlah

9. Komite Sekolah
Tabel 4
Komite Sekolah
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

NAMA

JABATAN

IIS KARTINI

KETUA KOMITE

LIA

SEKRETARIS

ENDANG

BENDAHARA

IDAH

SEKSI I

RINA

SEKSI II

PURWATI

SEKSI III

RAHMAWATI

SEKSI IV

ROSIDAH

SEKSI V

RUMIATI

SEKSI VI

13

B. Visi dan Misi Sekolah


1. Visi
Membentuk siswa

yang

cerdas,

terampil,

dan

berprestasi

berdasarkan IMTAQ
2. Misi
(1) Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
melalui Tadarus pagi, praktek Shalat berjamaah, Kultum
dihari Jumat, memperingati hari besar keagamaan
(2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif
dan Menyenangkan (PAKEM)
(3) Menerapkan pembiasaan pendidikan karakter bangsa
(4) Memotivasi siswa untuk mengenali potensi diri sehingga
dapat di kembangkan secara optimal
(5) Menerangkan manajemen parsitifatif dengan melibatkan
seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang
terkait dengan sekolah (stake holders)
C. Keadaan Sekolah saat ini yang diharapkan
Kondisi SDN Jatipulo 01 Pagi saat ini dalam keadaan prima dan siap
menerima tantangan pembaharuan sesuai dengan visi misi PEMDA
DKI

14

BAB III
MASALAH DAN PEMECAHANNYA

A. Identifikasi dan Analisis Masalah


1. Identifikasi Masalah
a. Apa yang menyebabkan hasil nilai ujian sekolah (US) kurang?
b. Mengapa hasil nilai US belum bisa sejajar dengan sekolah lain?
c. Bagaimana upaya untuk meningkatkan hasil nilai ujian sekolah
(US)?
d. Apakah metode yang harus diterapkan agar hasil nilai US
meningkat?
2. Analisis Masalah
SDN Jatipulo 01 Pagi adalah sekolah di lingkungan Ibukota
Provinsi DKI Jakarta yang terletak di daerah Jatipulo Jakarta Barat.
Ada beberapa Faktor pendidikan dan ekonomi orangtua peserta
didik di sekolah kami tergolong menengah kebawah. Dimana rata
rata pendidikan orangtua SMA ke bawah dan pekerjaan orangtua
peserta didik sebagai buruh harian. Selain itu, tingkat kepedulian
orangtua pada

15

Dengan metode atau cara yang tepat, diharapkan tujuan dapat


tercapai.

Metode

yang

digunakan

adalah

observasi

dan

wawancara. Dengan observasi diharapkan dapat menemukan cara


baru yang lebih baik dan dengan wawancara sebagai jembatan
pendekatan antara satu dengan yang lain.
B. Sumber Daya Pendukung dan Penghambat
1. Potensi Pendukung
Sumber daya pendukung yang dapat meningkatkan hasil nilai Ujian
Sekolah (US) di SDN Jatipulo 01 Pagi, antara lain:
a. Sekolah gratis dengan adanya dana BOS dan dana BOP
b. Tersedia buku buku pendukung untuk 3 mata pelajaran utama
US
c. Adanya 3 guru yang memberikan pendalaman materi untuk
Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA

2. Potensi Penghambat
Sumber daya penghambat yang dapat menghambat peningkatan
hasil nilai Ujian Sekolah (US) di SDN Jatipulo 01 Pagi antara lain:
a. Kemampuan peserta didik yang kurang memadai
b. Kepedulian orangtua murd yang sangat kurang terhadap
pendidikan anak

C. Rencana Kegiatan Sebagai Pemecahan Masalah


1. Tahapan Kegiatan / Milestone
N

Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Total

16

Kontribusi

Kelayakan

Biaya

Melaksanakan pertemuan dengan


orangtua

Menyediakan buku - buku latihan


yang lengkap

Menjadwalkan pendalaman materi


1 guru untuk 1 mata pelajaran

Menyelenggarakan pendalaman
materi 1 guru untuk 1 mata
pelajaran

2. Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan kegiatan ini bisa dilihat berdasarkan hasil ujian
sekolah yang akan diadakan pada tahun 2017 nanti bilamana
seluruh nilai ujian sekolah melampaui skl.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Perencanaan merupakan suatu serangkaian program kerja untuk
mencapai suatu tujuan atau sasaran yang sudah ditetapkan
dengan analisa pilihan tindakan yang dianggap terbaik dan melalui
proses tertentu serta memiliki jawaban atas pertanyaan 5W + 1H

17

2. Perencanaan yang baik memiliki beberapa syarat dan sifat dan


tentunya memiliki sasaran dan tujuan yang benar benar tepat
agar tidak terdapat hambatan atau kendala dalam menempuh
proses perencanaan
3. Perencanaan memiliki tujuan agar semua yang direncanakan atau
menjadi program kerja terarah dan terkordinasi dengan baik
4. Perencanaan memiliki beberapa jenis diantaranya yaitu rencana
strategis, taktik dan juga jangka waktu seperti rencana jangka
panjang, jangka menengah, dan jangka pendek
B. Saran
1. Siswa hendaknya memperhatikan setiap penjelasan guru terkait
dengan materi pelajaran dan mengerjakan setiap tugas yang
diberikan guru dan mengumpulkannya tepat waktu
2. Guru hendaknya menggunakan waktu sebaik baiknya dalam
upaya meningkatkan keaktifan, kepercayaan diri dan hasil belajar
siswa.
3. Sedangkan bagi peneliti diharapkan dapat melakukan penelitian
selanjutnya dengan baik dan lebih terencana lagi.

18

Вам также может понравиться