Вы находитесь на странице: 1из 18

BAB IV

ANALISA PENYEBAB MASALAH


IV.1.

KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH

Masalah adalah suatu kesenjangan antara keadaan yang diharapkan dengan


keadaan yang dihasilkan atau didapatkan, yang menimbulkan rasa ketidakpuasan3.
Ciri-ciri masalah adalah :
1.

Menyatakan hubungan dua atau lebih variabel

2.

Dapat diukur

3.

Dapat diatasi

Urutan dalam siklus pemecahan masalah antara lain :

Gambar 4.1 Siklus Pemecahan Masalah


1. Identifikasi / Inventarisasi masalah
Pada tahap identifikasi / inventarisasi masalah ini, didasarkan pada format
SPM (Standard Pelayanan Minimal) yang merupakan suatu standar dengan batasbatas tertentu untuk mengukur kinerja penyelenggaraan kewenangan wajib daerah
Kab/Kota yang berkaitan dengan pelayanan dasar kepada masyarakat yang
mencakup jenis pelayanan, indikator dan nilai. Identifikasi/inventaris masalah ini

dilakukan dengan mengambil data dari beberapa bagian kegiatan pokok,


menghitung sasaran dari tiap indikator kerja, lalu membandingkan hasil
pencapaian dengan target yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kab. Magelang
2010. Masalah didapatkan pada hasil kegiatan yang pencapaiannya masih kurang
dari 100%.3 Dari daftar masalah dalam SPM tersebut dilakukan pengkajian yang
lebih mendalam terhadap seuatu program/kegiatan yang akan dipecahkan.
2. Penentuan prioritas masalah
Untuk menentukan prioritas masalah dapat digunakan beberapa metode.
Metode yang umum digunakan adalah metode Hanlon yang terdiri dari metode
Hanlon Kualitatif dan Kuantitatif. Sedangkan metode yang kami gunakan adalah
metode Hanlon Kuantitatif, dengan menilai dan menghitung besar masalah,
tingkat kegawatan masalah, kemudahan penanggulangan dan PEARL faktor.3
3. Penentuan penyebab masalah
Penentuan penyebab masalah didapat berdasarkan data atau kepustakaan
dengan curah pendapat. Untuk membantu menentukan kemungkinan penyebab
masalah dapat dipergunakan diagram tulang ikan (Fish Bone Diagram) yang
terdiri dari input (5M), Proses (P1, P2, P3) dan Lingkungan. Fish bone diagram
untuk menentukan penyebab masalah berdasar pendekatan sistem. Masalah
terletak pada output.3
4. Memilih penyebab yang paling mungkin
Bertujuan untuk mengurangi faktor-faktor penyebab yang ada, antara lain dengan
cara:
a. Penetapan tujuan dan sasaran
b. Mencari alternatif pemecahan masalah
Penyebab masalah yang paling mungkin harus dipilih dari sebab-sebab yang
didukung oleh data atau konfirmasi.3
5. Menentukan alternatif pemecahan masalah
Seringkali pemecahan masalah dapat dilakukan dengan mudah dari
penyebab yang sudah diidentifikasi. Jika penyebab sudah jelas maka dapat
langsung pada alternatif pemecahan.3
6. Penetapan pemecahan masalah terpilih
Setelah alternatif pemecahan masalah ditentukan, maka dilakukan pemilihan
pemecahan terpilih. Apabila diketemukan beberapa alternatif maka digunakan
Hanlon kualitatif untuk menentukan/memilih pemecahan terbaik.3

7. Penyusunan rencana penerapan


Setelah pemecahan masalah terpilih ditentukan, langkah selanjutnya adalah
menentukan kegiatan-kegiatan dalam rangka pemecahan masalah. Rencana
penerapan pemecahan masalah dibuat dalam bentuk POA (Plan of Action atau
Rencana Kegiatan).
8. Monitoring dan evaluasi
Ada dua segi pemantauan yaitu apakah kegiatan penerapan pemecahan
masalah yang sedang dilaksanakan sudah diterapkan dengan baik dan menyangkut
masalah itu sendiri, apakah permasalahan sudah dapat dipecahkan.3
IV.2.

ANALISA PENYEBAB MASALAH

Analisa penyebab masalah dengan metode fish bone berdasarkan kerangka


pendekatan sistem, seperti gambar di bawah ini :
INPUT

LINGKUNGAN

P1
P3
P2
MASALAH
MAN
DLL
MONEY
PROSES
Gambar 4.2 Diagram Fish Bone

Hasil cakupan Standar Pelayanan Minimal (SPM) program Puskesmas


pada bulan Januari Mei 2016, yang masih menjadi masalah perlu diupayakan
pemecahannya dengan menggunakan kerangka pikir pendekatan sistem, sebagai
berikut :

INPUT
PROSES
Man Fungsi Manajemen (P1,P2,P3) dan OUTPUT
Money
Manajemen Mutu
Cakupan
Method
Kegiatan
dan Mutu
Material
Machine

LINGKUNGAN
Fisik
Kependudukan
Sosial Budaya
Sosial Ekonomi
Kebijakan

OUTCOME

IMPACT

Gambar 4.3 Kerangka Pikir Pendekatan Sistem

Masalah yang timbul terdapat pada output dimana hasil kegiatan tidak
sesuai standar minimal. Hal yang penting pada upaya pemecahan masalah adalah
upaya kegiatan dalam rangka pemecahan masalah harus sesuai dengan penyebab
masalah tersebut, berdasarkan pendekatan sistem masalah dapat terjadi pada input
maupun proses.

IV.3.

CAKUPAN PROGRAM YANG MASIH BERMASALAH


Berdasarkan data pencapaian kegiatan

program Puskesmas Salaman 1

mulai bulan Januari hingga Mei 2016 didapatkan beberapa program yang masih
bermasalah karena skor pencapaiannya kurang dari 100%
Tabel 4.1 Daftar Masalah Manajemen Program Puskesmas Salaman 1 berdasarkan
SPM Bulan Januari Mei 2016
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9
10.
11.
12.
13.
14.

Program
Cakupan Kunjungan Bumil K4
Cakupan Kunjungan Bayi
Jumlah Dukun yang Hadir
DDTK Anak Balita dan Pra-sekolah
Jumlah seluruh peserta aktif pelayanan KB
Cakupan Pelayanan Pra-usila dan Usila
Balita yang naik berat badannya (N/D)
Cakupan pemberian MP ASI pada bayi BGM
Tempat-tempat umum yang memenuhi syarat sanitasi
TP2M yang memenuhi syarat sanitasi
Rumah Sehat
Penduduk yang memanfaatkan jamban
Rumah yang mempunyai SPAL
Pemeriksaan slide PCD pasien malaria

Pencapaian
(< 100%)
99.22%
61.11%
60.00%
49.37%
98.37%
25.06%
83.17%
40.82%
54.88%
66.67%
38.90%
57.37%
70.96%
93.04%

15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.

API (Annual Parasite Incidence)


Cakupan Suspek TB paru
Penemuan kasus TB BTA positif
Angka konversi (Convertion Rate)
Angka kesembuhan (Cure Rate)
Jumlah bumil yang mendapatkan TT1
Jumlah bumil yang mendapatkan TT2
Imunisasi DPT 3
Imunisasi Polio 4
Imunisasi Hepatitis B3
Jumlah Kader Terlatih
BOR (Bed Occupancy Rate)
Pelayanan Gangguan Jiwa di Sarkes Umum
Hipertensi
Jantung iskemik
Gangguan mental
Kecelakaan lalu lintas
DM
Neoplasma

IV.4.

TEKNIK PRIORITAS MASALAH

0.32%
44.77%
45.71%
97.22%
13.84%
31.67%
28.29%
93.20%
93.20%
93,20%
95.28%
86.92%
18.83%
0.72%
0.15%
0.06%
4.10%
11.97%
0.69%

Berdasarkan tabel diatas terdapat beberapa masalah pada manajemen


program Puskesmas Salaman bulan Januari Mei 2016. Setelah ditemukannya
masalah dengan hasil pencapaian kurang dari 100%, maka langkah selanjutnya
adalah menentukan prioritas masalah berdasarkan metode Hanlon Kuantitatif3.
Kriteria penentuan prioritas masalah dengan menggunakan metode Hanlon
Kuantitatif sebagai berikut3:
Kriteria A : Besarnya masalah (nilai 0 10)
Kriteria B : Kegawatan masalah (nilai 1 20)
Kriteria C : Kemudahan dalam penanggulangan (nilai 1 10)
Kriteria D : Faktor PEARL (nilai 0 atau 1)
1. Kriteria A: Besarnya masalah
Besarnya masalah dapat ditentukan melalui langkah-langkah berikut:
Langkah 1:
Menentukan besar masalah dengan cara menghitung selisih presentasi
pencapaian hasil kegiatan dengan pencapaian 100%.

Tabel 4.2 Hasil Besar Masalah Puskesmas Salaman 1 Berdasarkan SPM Periode
Januari Mei 2016
No

Program

Pencapaian

Besarnya masalah

(< 100%)

(100 % - %

1.
2.
3.
4

Cakupan Kunjungan Bumil K4


Cakupan Kunjungan Bayi
Jumlah Dukun yang Hadir
DDTK Anak Balita dan Pra-

99.22%
61.11%
60.00%
49.37%

pencapaian)
0.78%
38.89%
40.00%
50.63%

5.
6.

sekolah
Jumlah seluruh peserta aktif KB
Cakupan Pelayanan Pra-usila

98.37%
25.06%

1.63%
74.94%

7.

dan Usila
Balita yang naik berat badannya

83.17%

16.83%

8.

(N/D)
Cakupan pemberian MP ASI

40.82%

59.18%

pada bayi BGM


Tempat-tempat

yang

54.88%

45.12%

10.

memenuhi syarat sanitasi


TP2M yang memenuhi syarat

66.67%

33.33%

11.
12.

sanitasi
Rumah Sehat
Penduduk yang memanfaatkan

38.90%
57.37%

61.10%
42.63%

13.
14.
15.
16.
17.
18.

jamban
Rumah yang mempunyai SPAL
Slide PCD
API (Annual Parasite Incidence)
Cakupan Suspek TB paru
Penemuan kasus TB BTA positif
Angka konversi (Convertion

70.96%
93.04%
0.32%
44.77%
45.71%
97.22%

29.04%
6.96%
99.68%
55.23%
54.29%
2.78%

19.
20.

Rate)
Angka kesembuhan (Cure Rate)
Jumlah bumil yang mendapatkan

13.84%
31.67%

86.16%
68.33%

21.

TT1
Jumlah bumil yang mendapatkan

28.29%

71.71%

22.
23.
24.

TT2
Imunisasi DPT 3
Imunisasi Polio 4
Imunisasi Hepatitis B3

93.20%
93.20%
93,20%

6.80%
6.80%
6.80%

umum

25.
26.
27.

Jumlah Kader Terlatih


BOR (Bed Occupancy Rate)
Pelayanan Gangguan Jiwa di

95.28%
86.92%
18.83%

4.72%
13.08%
81.17%

28.
29.
30.
31.
32.
33.

Sarkes Umum
Hipertensi
Jantung iskemik
Gangguan mental
Kecelakaan lalu lintas
DM
Neoplasma

0.72%
0.15%
0.06%
4.10%
11.97%
0.69%

99.28%
99.85%
99.94%
95.90%
88.03%
99.31%

Langkah 2:
Menentukan kolom/kelas interval dengan Rumus Sturgess :
k = 1 + 3.3 Log n
Keterangan:
k = jumlah kolom/kelas
n = jumlah masalah
masukkan ke rumus : k = 1 + 3.3 log n
= 1 + 3.3 log 33
= 1 + 3.3 x 1.53 = 1 + 5.04 = 6.04 6 kelas

Langkah 3 :
Menentukan interval kelas dengan menghitung selisih besarnya masalah terbesar
dengan terkecil kemudian di bagi kelas/kolom
Nilai besar masalah :

Interval

terbesar

= 99.94

terkecil

= 0.78

nilai terbesar nilai terkecil


k

99.94 0.78 17
6

Langkah 4. Menentukan skala interval dan nilai tiap interval sesuai jumlah
kolom/kelas:
Tabel 4.3 Skala Interval
Kolom/Kelas
Skala 1

Skala interval
0.78 - 17.77

Nilai
1

Skala 2

17.78 - 34.77

Skala 3

34.78 - 51.77

Skala 4

51.78 - 68.77

Skala 5

68.78 - 85.77

Skala 6

85.78 - 102.77

Langkah 5 : Menentukan nilai tiap masalah sesuai dengan kelasnya


Kriteria A: besarnya masalah
Tabel 4.4 Besarnya Masalah
Besarnya masalah terhadap presentase
No
Masalah

pencapaian
34.78 51.78

0.78

17.78

17.77

34.7

(1)
X

(2)

1.
2.
3.
4.

Bumil K4
Kunjungan bayi
Dukun yang hadir
DDTK anak balita

5.
6.

dan pra sekolah


Peserta KB aktif
Pelayanan pra usila

7.
8.

dan usila
BB balita naik
Cakupan

Nilai
68.78

85.78

51.77

68.77

85.77

102.77

(3)

(4)

(5)

(6)
1
3
3
3

X
X
X

1
5

1
4

pemberian MP ASI
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

pada bayi BGM


TTU sanitasi
TP2M sanitasi
Rumah sehat
Jamban
SPAL
PCD
API
TB paru
BTA TB (+)
Angka konversi

X
X
X
X
X
X
X
X
X
X

(Convertion Rate)
19. Angka kesembuhan
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.

(Cure Rate)
TT1
TT2
DPT3
Polio3
HepB3
Kader terlatih
BOR

X
X
X
X
X
X
X
X

3
2
4
3
2
1
6
4
4
1
6
4
5
1
1
1
1
1

27.

Gangguan jiwa

28.
29.
30.
31.
32.
33.

sarkes umum
Hipertensi
Jantung iskemik
Gangguan mental
KLL
DM
Neoplasma

5
X
X
X
X
X
X

2. Kriteria B: kegawatan masalah


Kriteria ini dilakukan dengan cara menentukan keganasan, tingkat urgensi,
dan tingkat penyebaran/meluasnya tiap masalah dengan sistem scoring dengan
score 1 5.
Keganasan dinilai sbb :
Sangat ganas = 5
Ganas

= 4

Cukup ganas = 3
Kurang ganas = 2
Tidak ganas

= 1

Tingkat urgensi dinilai sbb :


Sangat mendesak

= 5

Mendesak

= 4

Cukup mendesak

= 3

Kurang mendesak

= 2

Tidak mendesak

= 1

Tingkat penyebaran/meluasnya masalah dinilai sbb :


Sangat mudah menyebar/meluas

= 5

Mudah menyebar/meluas

= 4

Cukup menyebar/meluas

= 3

Sulit menyebar/meluas

= 2

Tidak menyebar/meluas

= 1

6
6
6
6
6
6

Kriteria B. kegawatan masalah :


Tabel 4.5 Kegawatan Masalah
Tingkat

Tingkat

4
2
3

urgensi
5
3
3

Penyebaran
4
3
2

11

5
6

sekolah
Peserta KB aktif
Pelayanan pra

2
1

3
1

3
1

8
3

7
8

usila dan usila


BB balita naik
Cakupan

3
3

4
4

4
3

11
10

1
1
1
1
1
2
2
2
3
1

1
1
1
1
1
3
3
1
2
2

1
1
2
3
2
2
2
1
2
2

3
3
4
5
4
7
7
5
7
5

3
3
4
4
2

2
2
4
3
2

3
3
3
3
3

8
8
11
10
7

No

Masalah

Keganasan

1
2
3

Bumil K4
Kunjungan bayi
Dukun yang

hadir
DDTK anak

Nilai
13
8
8

balita dan pra

pemberian MP
ASI pada bayi
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

BGM
TTU sanitasi
TP2M sanitasi
Rumah sehat
Jamban
SPAL
PCD
API
TB paru
BTA TB (+)
Angka konversi
(Convertion

19

Rate)
Angka
kesembuhan

20
21
22
23
24

(Cure Rate)
TT1
TT2
DPT3
Polio3
HepB3

25
26
27

Kader terlatih
BOR
Gangguan jiwa

4
1
1

3
1
1

4
1
1

11
3
3

28
29
30

sarkes umum
Hipertensi
Jantung iskemik
Gangguan

2
2
1

1
1
1

1
1
1

4
4
3

31
32
33

mental
KLL
DM
Neoplasma

2
2
2

1
1
1

1
1
1

4
4
4

3. Kriteria C. kemudahan dalam penganggulangan


Kemudahan dalam penganggulangan masalah di ukur dengan sistem scoring
dengan nilai 1 5 dimana:
Sangat mudah = 5
Mudah

= 4

Cukup mudah = 3
Sulit

= 2

Sangat sulit

= 1
Tabel 4.6 Kemudahan dalam Penanggulangan
No
1
2
3
4

Masalah
Bumil K4
Kunjungan bayi
Dukun yang hadir
DDTK anak balita dan

Nilai
4
5
4
4

5
6

pra sekolah
Peserta KB aktif
Pelayanan pra usila dan

5
2

7
8

usila
BB balita naik
Cakupan pemberian MP

4
4

9
10
11
12
13

ASI pada bayi BGM


TTU sanitasi
TP2M sanitasi
Rumah sehat
Jamban
SPAL

2
1
2
1
2

14
15
16
17
18

PCD
API
TB paru
BTA TB (+)
Angka konversi

4
4
3
3
2

19

(Convertion Rate)
Angka kesembuhan (Cure

20
21
22
23
24
25
26
27

Rate)
TT1
TT2
DPT3
Polio3
HepB3
Kader terlatih
BOR
Gangguan jiwa sarkes

4
4
4
4
4
4
4
2

28
29
30
31
32
33

umum
Hipertensi
Jantung iskemik
Gangguan mental
KLL
DM
Neoplasma

2
2
2
1
2
2

4. Kriteria D. PEARL faktor


Kelompok kriteria D terdiri dari beberapa factor yang saling menentukan
dapat atau tidak nya suatu program dilaksanakan, factor-faktor tersebut adalah:
Kesesuaian (Propriety)
Secara Ekonomis murah (Economic)
Dapat diterima (Acceptability)
Tersedianya sumber ( Resources availability)
Legalitas terjamin (Legality)
Bobot nilai :

bila Ya = 1
Bila Tidak = 0

Tabel 4.7 PEARL Faktor


No
.
1
2
3
4

Masalah

Hasil kali

Bumil K4
Kunjungan bayi
Dukun yang hadir
DDTK anak balita

1
1
1
1

1
1
1
1

1
1
1
1

1
1
1
1

1
1
1
1

1
1
1
1

5
6

dan pra sekolah


Peserta KB aktif
Pelayanan pra usila

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

7
8

dan usila
BB balita naik
Cakupan

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

pemberian MP ASI
9
10
11
12
13
14
15
16
17

pada bayi BGM


TTU sanitasi
TP2M sanitasi
Rumah sehat
Jamban
SPAL
PCD
API
TB paru
BTA TB (+)

1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1

18

Angka konversi

19

(Convertion Rate)
Angka

20

Rate)
TT1

21

TT2

22

DPT3

23
24

Polio3
HepB3

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

25

Kader terlatih

26

BOR

kesembuhan (Cure

27

Gangguan jiwa

28

sarkes umum
Hipertensi

29

Jantung iskemik

30

Gangguan mental

31

KLL

32

DM

33

Neoplasma

IV.5.

PENILAIAN PRIORITAS MASALAH

Setelah nilai dari kriteria A,B,C dan D didapat, hasil tersebut dimasukan
dalam formula nilai prioritas dasar ( NPD ) serta nilai prioritas total (NPT) untuk
menentukan prioritas masalah yang dihadapi:
NPD = (A+B) x C
NPT = (A+B) x C x D
Tabel 4.8 Urutan prioritas berdasarkan perhitungan Hanlon kuantitatif
No
1
2

Masalah
Bumil K4
Kunjungan

A
1
3

B
13
8

C
4
5

D
1
1

NPD
56
55

NPT
56
55

Urutan Prioritas
I
IV

bayi
Dukun yang

44

44

XII

hadir
DDTK anak

11

56

56

II

sekolah
Peserta KB

45

45

XI

aktif
Pelayanan pra

16

16

XXV

7
8

usila dan usila


BB balita naik
MP ASI pada

1
4

11
10

4
4

1
1

48
56

48
56

VIII
III

9
10
11
12

BGM
TTU sanitasi
TP2M sanitasi
Rumah sehat
Jamban

3
2
4
3

3
3
4
5

2
1
2
1

1
1
1
1

18
5
16
8

18
5
16
8

XXIII
XXXIII
XXVI
XXXII

balita dan pra

13
14
15
16
17
18

SPAL
PCD
API
TB paru
BTA TB (+)
Angka

2
1
6
4
4
1

4
7
7
5
7
5

2
4
4
3
3
2

1
1
1
1
1
1

12
32
52
27
33
12

12
32
56
27
33
12

XXIX
XV
V
XVII
XIV
XXX

24

24

XVIII

20
21
22
23
24
25
26
27

(Cure Rate)
TT1
TT2
DPT3
Polio3
HepB3
Kader terlatih
BOR
Gangguan jiwa

4
5
1
1
1
1
1
5

8
8
11
10
7
11
3
3

4
4
4
4
4
4
4
2

1
1
1
1
1
1
1
1

48
52
48
44
32
48
16
16

48
52
48
44
32
48
16
16

VII
VI
IX
XIII
XVI
X
XXVII
XXVIII

28
29

sarkes umum
Hipertensi
Jantung

6
6

4
4

2
2

1
1

20
20

20
20

XIX
XX

30

iskemik
Gangguan

18

18

XXIV

31
32
33

mental
KLL
DM
Neoplasma

6
6
6

4
4
4

1
2
2

1
1
1

10
20
20

10
20
20

XXXI
XXI
XXII

konversi
(Convertion
Rate)
Angka

19

kesembuhan

IV.6.

URUTAN PRIORITAS MASALAH :

1. Bumil K4
2. DDTK anak balita dan pra sekolah
3. MP ASI pada BGM
4. Kunjungan bayi
5. API
6. TT2
7. TT1
8. BB Balita Naik

9. DPT3
10. Kader terlatih
11. Peserta KB aktif
12. Dukun yang hadir
13. Polio3
14. BTA TB (+)
15. PCD
16. HepB3
17. TB Paru
18. Angka kesembuhan (cure rate)
19. Hipertensi
20. Jantung iskemik
21. DM
22. Neoplasma
23. TTU sanitasi
24. Gangguan mental
25. Pelayanan pra usila dan usila
26. Rumah sehat
27. BOR
28. Gangguan jiwa sarkes umum
29. SPAL
30. Angka konversi (convertion rate)
31. KLL
32. Jamban
33. TP2M sanitasi

Вам также может понравиться