Вы находитесь на странице: 1из 4

1.

Proses Manufaktur
Cara Pembuatan (Budiman, Arif, et al., 2015)
a. Ditimbang Hydroxypropyl Metyl Cellulose (HPMC) sebagai basis gel / gelling
agent.
b. [a] dikembangkan dengan air hangat (pada suhu 60 oC 70oC), diaduk dengan
homogenizer dengan kecepatan dengan kecepatan 100 rpm selama 60 menit
sesuai konsentrasi dan didinginkan sampai suhu 2025oC atau lebih rendah,
c.
d.
e.
f.
g.
h.

sehingga dihasilkan larutan hidroksi propil metil selulosa ad terbentuk masaa gel.
Diukur sejumlah propilenglikol
Ditimbang metil paraben
Dilarutkan metil paraben ke dalam [c]
Ditimbang propil paraben
Dilarutkan propil paraben ke dalam [e]
Ditambahkan [g] ke dalam [b] sedikit demi sedikit ad terbentuk mass gel yang
bening. Pencampuran dilakukan di dalam mixer dengan pengadukan yang
konstan. Dalam proses ini parameter suhu harus benar-benar dijaga untuk

menjaga stabilitas bahan dan viskositasnya saat dicampur.


i. Ditimbang Sodium Lauryl Sulfate
j. Diukur air untuk melarutkan Sodium Lauryl Sulfate sebanyak 10 kali berat
Sodium Lauryl Sulfate yang ditimbang
k. Dilarutkan [i] ke dalam [j] hingga konsentrasi Sodium Lauryl Sulfate mencapai
10% b/v
l. Ditambahkan larutan [k] ke dalam [h] sedikit demi sedikit sambil diaduk ad
homogen
m. Ditimbang ekstrak ..
n. Ditambahkan [m] ke dalam [l] secara perlahan di dalam mixer. Pada tahap ini,
proses pencampuran diusahakan pada suhu 25oC.
o. Ditimbang ekstrak .
p. Ditambahkan [o] ke dalam [n] secara perlahan. Proses pencampuran tetap
dilakukan di dalam mixer dengan pengadukan. Pada tahap ini, proses
pencampuran diusahakan pada suhu 25oC.
q. Ditimbang parfume
r. Ditambahkan [q] ke dalam [p] dengan mixer secara perlahan dengan pengadukan
yang konstan. Pada tahap ini, proses pencampuran diusahakan pada suhu 25oC.
s. Ditambahkan air suling ke dalam [r] ad 90% volume sediaan
t. Dilakukan In Process Control berupa cek pH menggunakan pH meter. Adjust pH
dilakukan dengan menambahkan NaOH 0,1 N atau HCl 0,1 N.
u. Ditambahkan air suling ke dalam [t] ad 100% volume sediaan.
v. Dilakukan proses filling ke dalam wadah sediaan, dikemas, dan dilakukan End

Process Control.
Skema Kerja

Evaluasi (Faizatun, et al., 2008)


a. Pengamatan organoleptis
Pengamatan dilakukan terhadap setiap perubahan homogenitas, aroma, dan warna
sediaan sampo ekstrak bunga chamomile. Pengamatan dilakukan pada suhu kamar
(2830oC), 40oC dan dingin (67oC) setiap minggu, selama 6 minggu
penyimpanan.
b. Pengukuran viskositas
Penentuan viskositas dilakukan dengan menggunakan alat viskometer Brookfield
tipe LV dengan mengamati angka pada skala viskometer dengan kecepatan
tertentu. Pengujian viskositas dilakutan setelah proses manufaktur,dan pada
penyimpanan beberapa hari. Diharapkan dari uji ini didapatkan viskositas sediaan
tidak berubah pada penyimpanan.
c. Penentuan sifat alir
Penentuan sifat alir dilakukan dengan menentukan viskositas pada berbagai
kecepatan geser (rpm). Sifat alir ditetapkan dengan cara membuat kurva antara

kecepatan geser (rpm) dengan gaya (dyne/cm), data yang diperoleh diplotkan
pada kertas grafik antara gaya (x) dan kecepatan geser (y) kemudian ditentukan
sifat alirnya. Pemeriksaan ini dilakukan pada suhu kamar (2830C), 40C dan
dingin (67C).
d. Pengukuran bobot jenis
Bobot jenis diukur menggunakan piknometer pada suhu ruang. Bobot jenis dari
0,1% larutan formula diukur untuk menghitung faktor koreksi dalam menentukan
tegangan permukaan formula. Pengukuran bobot jenis menggunakan piknometer
yang dilengkapi termometer dengan cara sebagai berikut: ditimbang saksama
piknometer kosong (A), piknometer berisi air suling (B), dan piknometer berisi
0,1% larutan formula (C). Bobot jenis sediaan dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
C A
Bj=
BA
e. Pengukuran tegangan permukaan
Tegangan permukaan 0,1% larutan sediaan dalam air suling diukur menggunakan
alat tensiometer cincin du-Nuoy. Faktor koreksi cincin dihitung dengan bantuan
rumus berikut:
(0,0009188 x OSRuk)
f =0,8759+
D
OSRuk adalah tegangan permukaan yang belum dikoreksi dalam dyne/cm, D
adalah bobot jenis cairan uji dalam g/cm, dan f adalah faktor koreksi tegangan
permukaan. Harga OSRuk yang terukur, dikalikan dengan faktor yang terhitung,
menghasilkan tegangan permukaan absolut dalam dyne/cm.
OSabs=f x OSRuk
OSabs adalah tegangan permukaan absolut yang sudah dikoreksi dan f adalah
faktor koreksi tegangan permukaan.
f. Pengukuran tinggi busa dalam air suling dan air sadah
Tinggi busa dari 0,1% larutan sediaan dalam air suling diukur menggunakan alat
pengukur tinggi busa. Pengukuran dilakukan dengan metode sederhana yang akan
memberikan hasil yang dapat disamakan dengan tes Ross Miles, sebagai berikut:
Sediaan sampo dalam air suling dimasukkan ke dalam gelas ukur tertutup 100 ml
dan dikocok selama 20 detik dengan cara membalikkan gelas ukur secara
beraturan. Tinggi busa yang terbentuk diamati, dan 5 menit kemudian diamati
kembali stabilitasnya. Prosedur pengukuran tinggi busa dalam air sadah serupa
dengan pengukuran tinggi busa dalam air suling, namun air yang digunakan

adalah air sadah yang dibuat dengan melarutkan 2,33 g kalsium karbonat dan 1,16
g magnesium karbonat dan ditambahkan asam klorida tetes demi tetes hingga
larut, kemudian ditambahkan air suling.
g. Pengukuran pH.
Keasaman (pH) sediaan diukur menggunakan pH-meter. Sebelumnya, pH-meter
dikalibrasi dengan larutan pH 7 (dapar fosfat ekimolal) dan pH 4 (dapar kalium
biftalat), kemudian elektroda pH-meter dicelupkan hingga ujung elektroda
tercelup semua dalam sediaan dan angka yang terbaca menjadi stabil. Angka yang
menunjukkan nilai pH tersebut dicatat.
h. Kemasan.
Kemasan yang digunakan adalah botol kaca tidak tembus cahaya
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, Arif, Melina Faulina, Anna Yuliana, Anis Khoirunisa. 2015. Uji Aktivitas Sediaan
Gel Shampoo Minyak Atsiri Buah Lemon (Citrus limon Burm.). IJPST.
Faizatun, Kartiningsih, Liliyana. 2008. Formulasi Sediaan Sampo Ekstrak Bunga Chamomile
dengan Hidroksi Propil Metil Selulosa sebagai Pengental. Jurnal Ilmu Kefarmasian
Indonesia. Universitas Pancasila: Jakarta Selatan

Вам также может понравиться