Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bisnis Pengantar
Dosen pengajar :
Dra. HJ. Panca Winahyuningsih, MM.
DISUSUN OLEH :
Kelompok 8
Kelas 1 C
1. Adib Choir
(201411196)
(201411199)
3. Heri Noryanto
(201411201)
4. Aulya fitrianingrum
(201411202)
5. Lutfatul Ummah
(201411226)
FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Analisa keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan oleh
laporan keungan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang
penting disamping informasi lainya seperti informasi industri, kondisi perekonomian,
pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan lainya dalam hal untuk mengukur
kinerja perusahaan, investor biasanya melihat kinerja keuangan perusahaan yang
tercermin dari berbagai macam rasio dan di perlukan perbandingan dengan
perusahaan lain yang sering kali sulit untuk di dapat. Selama ini pengukuran kinerja
manajerial jarang menggunakan pendekatan perhitungan nilai tambah terhadap biaya
yang ditanam.
Analisa kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan memanfaatkan
laporan keuangan. Informasi laporan keuangan digunakan dan memiliki fungsi sebagi
dasar pengambilan keputusan, baik oleh investor maupun calon investor. Kemampuan
perusahaan untuk menghasilakan laba dan kegiatan operasinya merupakan fokus
utama dalam penilaian prestasi perusahaan (analisis fundamental perusahaan), karena
laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya, juga merupakan elemen dalam
menciptakan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang
akan datang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi
rumusan masalah Manajemen Keuangan ini adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
C. Tujuan
Tujuan makalah yang berjudul Manajemen Keuangan yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Keuangan
adalah
suatu
kegiatan
perencanaan,
penganggaran,
pemeriksaan,
dana
yang
diperlukan
dengan
sedikit
mungkin
pengorbanan/biaya
2. Menggunakan dana yang diperlukan manfaat yang maksimal atau sebaik
mungkin
3. Menghasilkan laba
C. Pembelanjaan Aktif dan Pembelanjaan Pasif
Pembelanjaan dalam perusahaan dapat dibedakan menjadi pembelanjaan aktif
dan pembelanjaan pasif.
1. Pembelanjaan Aktif
Adalah penggunaan dana yang diperoleh, yaitu berupa semua usaha untuk
menanamkan dana yang ada dalam perusahaan dengan cara seefisien
mungkin.
2. Pembelanjaan Pasif
Yaitu dana terjadi atau terkumpul dai hasil operasi perusahaan. Dalam
melakuakan kegiatan usahannya, perusahaan bertujuan mencari laba. Laba
merupakan suatu penghasilamn bersih dan merupakan tambahan kekayaan
perusahaan. Hasil yang diperoleh dari laba dapat digunakan untuk
membelanjai kegiatan perusahaan. Pembelanjaan ini disebut pembelanjaan
intern.
2. Sumber Ekstern
Dana diperoleh sebagai tambahan investasi atau pemasukan modal
baru yang bersal dari pemilik perusahaan.
Sumber ekstern dapat di bedakan menjadi dua golongan berdasarkan jangka
waktunya, yaitu pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang.
a. Pinjaman jangka pendek, disebut juga kredit jangka pendenk yaitu
pinjaman dari pihak luar dengan jangka waktu pengambilamn paling lama
1 tahun. Beberapa jenis kredit jangka pendek adalah :
1) Kredit Rekening Koran
Kredit ini biasanya diberikan oleh bank umum kepada langganan.
Langganan diberi kesempatan untuk menggunakan kredit yang
diberikan sampai pada plafon maksimum
2) Kredit Leveransir
Kredit ini diberikan oleh penjual barang kepada pelanggan
3) Kredit Afnemer
Kredit ini diberikan oleh pihak pembeli. Pembeli memberikan terlebih
dahulu uangnya, baru kemudian menerima barang.
4) Promers
Kredit ini diberikan kepada penjual (kreditur). Karena pembeli belum
dapat membayar, ia harus menandatangani surat perjanjian bahwa
pada suatu saat tertentu di kemudian hari akan membayarnya.
5) Wesel
Wesel merupakan kredit yang diberikan penjual atau kreditur.
6) Belening
Kredit ini diberikan oleh bank atas dasar bukti hak milik barang di
gudang
7) Kredit Candak Kulak
obligasi
yang
Dana yang ditanam dalam perusahaan tidak diam akan tetapi bekerja. Modal
berputar maupun modal tetap mempunyai arus sirkuler. Arus serkuler dimulai dari
permulaan investasi, penggunaan sampai berakhir, yaitu apabila aktiva tetap diganti
dengan dana yang telah dikumpulkan setiap tahun dengan mengadakan penyusutan.
Hasil penjualan merupakan penerimaan yang mengalir kembali sebagiai
modal berputar setelah dikurangi (ada arus keluar kebocoran-kebocoran) utang tak
tertagih, pajak dan lain-lain. Kebocoran ini mengurangi arus masuknya penghasilan
karena itu penerimaan dari penjualan harus melebihi jumlah modal berputar yang
diinvestasikan ditambah depresiasi pada aktiva tetap.
F. Sumber Modal dan Penggunaannya
Dengan adanya berbagai sumber dana dengan berbagi jangka waktu yang
dapat dimanfaatkan oleh perusahaan, maka penggunaan dana harus disesuaikan
dengan kesempatan yang diberikan oleh pemberi pinjaman atau pemilik modal.
Kredit jangka pendek sebaiknya dipergunakan untuk keperluaan jangka pendek.
Kredit jangka panjang sebaiknya dipergunakan untuk membelanjai kegiatan-kegiatan
jangka pendek dan jangka panjang, sedangkan modal sendiri yang berasal dari
pemegang saham dipergunakan untuk membelanjai kegiatan jangka pendek atau
jangka panjang.
Modal konstan adalah modal yang dilihat dari kebutuhannya relative
permanen di dalam aktiva. Contohnya : persediaan besi kas, aktiva tetap gedung.
Modal variable adalah modal yang dilihat dari kebutuhannya selalu berubahubah, yang hanya sekali dibutuhkan perusahaan.
G. Pihak-Pihak Pengguna Laporan Keuangan
Pihak-pihak ynag membutuhkan laporan kuangan adalah sebagai berikut :
a. Manajemen
Rasio likuiditas
Rasio solvabilitas/leverage
Rasio coverage
Rasio aktivitas
5. Rasio profitabilitas
jangka panjang serta pokok pinjaman yang harus dibayar kepada pihak
kreditur.
c. Fixed charge coverage ratio
Menunjukkan seberapa besar laba bersih operasi perusahaan dapat
menutup seluruh kewajiban berbeban tetap berupa bunga pinjaman
jangkla pendek dan jangka panjang, kewajiban leasing, dan juga
cicilan pembayaran pokok pinjaman obligasi setiap tahunb kepada
kreditur.
d. Chas flow coverage ratio
Menunjukkan seberapa besar l;aba operasi bersih perusahaan dapat
bmenutup seluruh kewajiban berbeban tetap berupa bunga pinjaman
jangka pendek dan jangka panjang, kewajiban leasing, cicilan
pembayaran pokok pinjaman obligasi setiap tahun pada kreditur serta
pembayaran deviden saham preferen.
4. Rasio aktivitas
Adalah rasio efisiensi atau rasio perputaran/turnover untuk mengukur
seberapa efisien ada efektif perusahaan mengelola aktivanya.
Jenis rasio :
a. Perputaran persediaan
b. Perputaran piutang
c. Perputaran utang dagang
d. Perputaran aktifa tetap
e. Perputaran total aktiva
5. Rasio profitabilitas
Adalah rasio yang menunjukkan efektivitas operasi usaha yang diukur dari
pencapaiaan laba.
Rasio profitabilitas ada 2 :
a. Profitabilitas dalam kaitanya dengan penjualan
b. Profitabilitas dalam kaitanya denag investasi
Berbagai rasio-rasio diatas
pembandingan yang meliputi :
dapat
bermanfaat
apabila
dilakukan
a. Pembandingan internal
1. Membandingkan rasio tahun ini dengan tahun laludan tahun depan
2. Dari hasil perbandingan akan diketahui perubahanya (mabaik atau
memburuk)
3. Dari rasio keuangan historis bebrapa periode dapat dibuat/ dihitung
proyeksi laporan keuangan di masa depan.
b. Perbandingan eksternal
BAB III
STUDI KASUS
Skandal Manipulasi Laporan Keuangan PT. Kimia Farma Tbk.
PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di
Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia Farma
melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di audit
oleh Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM). Akan tetapi, Kementerian BUMN dan
Bapepam menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur
rekayasa. Setelah dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan
Kimia Farma 2001 disajikan kembali (restated), karena telah ditemukan kesalahan
yang cukup mendasar. Pada laporan keuangan yang baru, keuntungan yang disajikan
hanya sebesar Rp 99,56 miliar, atau lebih rendah sebesar Rp 32,6 milyar, atau 24,7%
dari laba awal yang dilaporkan. Kesalahan itu timbul pada unit Industri Bahan Baku
yaitu kesalahan berupa overstated penjualan sebesar Rp 2,7 miliar, pada unit Logistik
Sentral berupa overstated persediaan barang sebesar Rp 23,9 miliar, pada unit
Pedagang Besar Farmasi berupa overstated persediaan sebesar Rp 8,1 miliar dan
overstated penjualan sebesar Rp 10,7 miliar.
Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai
yang ada dalam daftar harga persediaan digelembungkan. PT Kimia Farma, melalui
direktur produksinya, menerbitkan dua buah daftar harga persediaan (master prices)
pada tanggal 1 dan 3 Februari 2002. Daftar harga per 3 Februari ini telah
digelembungkan nilainya dan dijadikan dasar penilaian persediaan pada unit
distribusi Kimia Farma per 31 Desember 2001. Sedangkan kesalahan penyajian
berkaitan dengan penjualan adalah dengan dilakukannya pencatatan ganda atas
penjualan. Pencatatan ganda tersebut dilakukan pada unit-unit yang tidak disampling
oleh akuntan, sehingga tidak berhasil dideteksi. Berdasarkan penyelidikan Bapepam,
disebutkan bahwa KAP yang mengaudit laporan keuangan PT Kimia Farma telah
mengikuti standar audit yang berlaku, namun gagal mendeteksi kecurangan tersebut.
Selain itu, KAP tersebut juga tidak terbukti membantu manajemen melakukan
kecurangan tersebut.
Selanjutnya diikuti dengan pemberitaan di harian Kontan yang menyatakan
bahwa Kementerian BUMN memutuskan penghentian proses divestasi saham milik
Pemerintah di PT KAEF setelah melihat adanya indikasi penggelembungan
keuntungan (overstated) dalam laporan keuangan pada semester I tahun 2002.
Dimana tindakan ini terbukti melanggar Peraturan Bapepam No.VIII.G.7 tentang
Pedoman Penyajian Laporan Keuangan poin 2 Khusus huruf m Perubahan
Akuntansi dan Kesalahan Mendasar poin 3) Kesalahan Mendasar, sebagai berikut:
"Kesalahan mendasar mungkin timbul dari kesalahan perhitungan matematis,
kesalahan dalam penerapan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta dan
kecurangan atau kelalaian. Dampak perubahan kebijakan akuntansi atau koreksi atas
kesalahan mendasar harus diperlakukan secara retrospektif dengan melakukan
penyajian kembali (restatement) untuk periode yang telah disajikan sebelumnya dan
melaporkan dampaknya terhadap masa sebelum periode sajian sebagai suatu
penyesuaian pada saldo laba awal periode. Pengecualian dilakukan apabila dianggap
tidak praktis atau secara khusus diatur lain dalam ketentuan masa transisi penerapan
standar akuntansi keuangan baru."
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang
dimiliki organisasi atau perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah
murahnya dan menggunakan seefektif-efektifnya, seproduktif mungkin untuk
menghasilkan laba.
Dalam prakteknya, manajemen keuangan adalah tindakan yang diambil dalam
rangka menjaga kesehatan keuangan organisasi/perusahaan. Untuk itu dalam
membangun sistem manajemen keuangan yang baik perlulah kita untuk
mengidentifikasi prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik.
B. Saran
Perusahaan perlu meningkatkan kemampuan untuk mengelola dana yang ada
secara optimal. Selain itu, perusahaan hendaknya meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman karyawan, manajemen perusahaan dan staf bagian keuangan mengenai
pentingnya meningkatkan efisiensi modal kerja untuk memperoleh rentabilitas
ekonomi yang meningkat melalui pendidikan dan pelatihan.
DAFTAR PUSTAKA
A. Edris, Dr. H. Mochamad MM. & Winahyuningsih, Dra. H. Panca, MM. Bisnis
Pengantar .