Вы находитесь на странице: 1из 22

1

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara agraris yang kaya akan hasil pertaniannya.
Disamping itu jumlah penduduk di Indonesia semakin bertambah. Kondisi di
mana pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi menjadikan konsumsi gula
dalam negeri semakin meningkat. Kondisi industri gula di Indonesia dewasa
ini semakin memprihatinkan yang dapat dilihat dari produksi gula nasional
yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Menurut Indrawanto (2010)
mengatakan bahwa produktivitas gula di Indonesia hanya mencapai 95 ton/ha.
Akan tetapi produksi gula dalam negeri Indonesia semakin menurun tahun
demi tahun. Data produksi tebu hingga pekan kedua September mengalami
penurunan 10-20% dibanding produksi tahun 2012 atau kira-kira maksimum
hanya 2.3 juta ton. Padahal munurut Soewandi (2004) kebutuhan gula
Indonesia mencapai 3.2 juta ton. Menurut BPS (2014) pada Jurnal Statistik
Ekspor Impor Komoditas Pertanian untuk memenuhi kebutuhan akan gula
tersebut menyebabkan Indonesia harus mengimpor gula sebanyak 2.8 juta ton
pada tahun 2012 untuk memenuhi kebutuhan gula dalam negeri. Adapun
menurut BPS (2014) nilai impor gula Indonesia pada periode 2010-2013
mencapai 3,12 miliar US$ dengan total volume 5,83 juta ton. Salah satu
penyebab penurunan produksi gula adalah rendahnya rendemen gula.
Menurut Rachma (2006) salah satu permasalahan yang menyebabkan
rendemen gula di Indonesia rendah adalah reaksi inversi. Kehilangan gula
(sukrosa) menjadi gula-gula sederhana (invert), seperti glukosa dan fruktosa
atau senyawa turunan lainnya dapat menggangu proses kristalisasi, sehingga
dapat menurunkan rendemen gula sukrosa. Menurut Sila (1995) pada setiap
tahapan produksi terjadi kehilangan gula (sukrosa) sehingga menyebabkan
jumlah sukrosa yang seharusnya dapat dikristalkan menjadi gula berkurang,
kehilangan gula terjadi pada kegiatan penebangan sampai pengolahan sebesar
35% dan saat kegiatan tebang hingga giling mencapai 25%, maka hampir pada
pengolahan tebu kehilangan gula (sukrosa) dapat mencapai 60%. Selain dalam
proses produksi kehilangan sukrosa dapat diakibatkan oleh kontaminasi
mikroba yang terjadi selama penyimpanan sampai proses penyimpanan.
Mikroba tersebut dapat menghasilkan enzim invertase yang berfungsi untuk
mempercepat reaksi inversi yaitu pemecahan sukrosa pada nira tebu menjadi
gula pereduski (glukosa dan fruktosa). Menurut Hafidiana (2006) reaksi
invertase pada bahan baku gula dianggap merugikan karena menurunkan
rendemen gula sehingga dicegah dengan memberikan anti-inversi pada bahan
baku tebu.

Oleh karena itu, inovasi yang dapat kami berikan adalah solusi anti inversi
dengan pemberian ANATAG (Anti-Inversion from Nano Tanin of Uncaria
gambir Leafs) yang merupakan anti-inversi cair dan anti mikroba yang terbuat
dari air limbah pengolahan daun gambir yang diambil senyawa taninnya.
Mekanisme kerja tanin sebagai anti-mikroba menurut Naim (2004)
berhubungan dengan kemampuan tanin dalam menginaktivasi adhesin sel
mikroba (molekul yang terdapat pada sel inang) yang terdapat pada
permukaan sel. Tanin yang mempunyai target pada polipeptida dinding sel
akan menyebabkan kerusakan pada dinding sel, karena tanin merupakan
senyawa fenol.
Berdasarkan uraian diatas, kami menuangkan gagasan kami kedalam
sebuah karya tulis dengan judul ANATAG (Anti-Inversion from Nano
Tanin of Uncaria gambir Leafs) sebagai Anti-Inversi untuk Upaya
Peningkatan Rendemen Gula untuk Mewujudkan Indonesia Bebas Impor
Gula
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pembuatan dan pengaplikasian ANATAG untuk
meningkatkan rendemen gula pada tebu pasca panen?
2. Bagaimana pengaruh ANATAG terhadap kualitas Fisiko-Kimia pada
tebu pasca panen?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan dan pengaplikasian ANATAG pada tebu
pasca panen.
2. Mengetahui pengaruh ANATAG terhadap kualitas rendemen gula pada
tebu pasca panen.
3. Mengetahui pengaruh ANATAG terhadap gula hasil produksi tebu
pasca panen.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Memberikan pengetahuan tentang anti-inversi alami yang terbuat dari
limbah pengolahan gambir sebagai usaha peningkatan rendemen gula pada
tebu pasca panen.
2. Memberikan jenis anti-inversi alami baru yang bisa digunakan dalam
usaha peningkatan rendemen gula pada tebu pasca panen.
3. Diharapkan dalam penerapan anti-inversi alami yang terbuat dari nano
tanin dari limbah pengolahan gambir ini dapat meningkatkan rendemen
gula tebu dibandingkan dengan penggunaan anti-inversi lain
4. Diharapkan dalam penerapan anti-inversi alami yang terbuat dari nano
tanin dari limbah pengolahan gambir dapat menjamin keamanan produk
dibandingkan dengan anti-inversi buatan/sintetis lainnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rendemen Gula


Gula adalah hasil kristalisasi dari sukrosa nira tebu (Saccharum spp.) yaitu
sejenis tanaman perdu dan salah satu tanaman yang menyimpan cadangan
makanan dalam bentuk karbohidrat berupa sukrosa. Kandungan sukrosa paling
rendah terdapat pada batang bagian atas dan kandungannya akan menghilang
selama proses pembuatan gula. Kadar sukrosa yang ada dalam batang tebu adalah
8-13 % pada tebu segar yang mencapai kemasakan optimal. Tebu dipanen pada
umur 10-12 bulan yang kemudian diproses menjadi gula (Verheye, 2014).
Produksi tebu di Indonesia dalam kurun waktu 2002-2011 cenderung meningkat
yaitu dari 25,41 juta ton pada tahun 2002 menjadi 30,32 juta ton pada tahun 2011,
namun produktivitas ini tidak disertai dengan penigkatan rendemen gula. Produksi
tebu tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu 34, 22 juta ton namun tingkat
rendemen yang dihasilkan hanya 6,47 % sehingga produksi hablurnya hanya 5,29
ton/ha (Ardana. 2015).
2.2 Proses Pengolahan Tebu Pasca Panen
Proses pengolahan tebu pasca pemanenan menjadi gula terjadi dalam
beberapa tahap yaitu penggilingan tebu untuk mengenstrak nira, pemurnian nira
dengan cara pemanasan dan penyaringan, penguapan (evaporasi), kristalisasi
dengan menggunakan mesin sentrifugasi, dan pengemasan. Dalam setiap tahapan
tersebut terjadi kehilangan sukrosa yang menyebabkan jumlah gula yang
dihasilkan menurun. Kehilangan gula yang terjadi dari proses penebangan sampai
pengolahan sebesar 35% dengan proses penebangan hingga giling, yaitu 25%.
Kehilangan gula akan semakin banyak ketika ada kerusakan pada mesin
penggilingan. Selain itu lamanya penyimpanan setelah pemanenan juga dapat
menyebabkan terjadi reaksi inversi yang menyebabkan berkurangnya sukrosa
pada tebu (Sila, 1995).
2.3 Reaksi Inversi Sukrosa
Kadar sukrosa pada tebu mudah terhidrolisa oleh enzim invertase menjadi
gula invert atau gula preduksi berupa D-Glukosa dan D-fruktosa. Peristiwa ini
disebut reaksi inversi. Jika nira mengandung gula reduksi tinggi, maka kadar
sukrosa atau renddemen gulanya menjadi rendah. Proses inversi sukrosa biasanya
dipengaruhi oleh : sifat asam substrat, suhu lingkungan, kebersihan lingkungan,
dan keberadaan enzim invertase. Bekas luka pada tebu yang ditebang saat pasca
panen merupakan substrat yang disukai mikroba-mikroba pesintesa enzim
invertase yaitu : bakteri Leuconostoc mesentroides, Bacillus cereus, Bacillus
mogatherum, Bacillus atterimus, Bacillus mesentricus, flavobacterium, dan
Saccharomyces cerevisiae (Susanto, 2010).
Tebu setelah dipanen kurang dari 4 jam mengandung sekitar 1-20 juta
mikroba per mL nira. Selama berlangsungnya perkembangbiakan mikroba di

dalam nira menyebabkan kehilangan sukrosa dan membentuk gula reduksi, asam
organik, dan dekstran yang menyebabkan nira menjadi keruh, berwarna lebih
pekat, dan bau (Kurniawan, 1984). Sehingga diperlukan penghambatan untuk
mengurangi kerusakan sukrosa dengan menurunkan aktivitas invertase berupa
penambahan pengawet, selain itu pencegahan kerja enzim invertase dapat
dilakukan dengan menggunakan suhu, tekanan, dan buffer asam (Wahono,2014).
2.4 Solusi yang Pernah Diterapkan

Cavaille dan Didier (1996)

Wahono (2013)

Perlakuan tekanan tinggi dengan suhu untuk menginaktivasi enzim invertase.

Penyemprotan anti-inversi dengan Bufferous.

Mempengaruhi kualitas produk


(sukrosa) akibat terjadinya reaksi lain yang tidak diinginkan
(lateral reaction).

Bahan yang digunakan pada


Bufferous adalah bahan pengawet yang dapat berbahaya dalam penggunaan jangka panjang.

Tabel. 2. 4. 1 Solusi yang pernah diterapkan sebagai anti-inversi

Penurunan dan penghambatan aktivitas invertase dapat dilakukan dengan


menyemprotkan anti-inversi pada ujung batang tebu yang sudah dipanen. Antiinversi ini merupakan senyawa pengawet yang berfungsi untuk menginaktifkan
mikroorganisme penghasil enzim invertase dan enzim invertase yang dihasilkan
sehingga dapat mempertahankan sukrosa dari inversi. Bahan anti-inversi biasanya
berupa natrium benzoat, potassium sorbat, dan karboksil benzena. Selain itu antiinversi alami dapat ditemukan pada kulit buah manggis, daun jambu biji, daun
cengkeh (Naufalin, 2013), jahe merah (Rialita, 2013), umbi kentang (Ewing et al.,
1977 dan Pressey, 1966), tembakau, dan tomat (Pressey, 1994 dan Weil et al.,
1994 dalam Greiner et al., 1998).
2.5 Daun Gambir
Gambir (Gambar 2. 5. 1) dikenal dengan nama latin Uncaria gambir Roxb,
nama English; Cats Claw, nama Spanish; Ua de Gato atau nama India;
Vilcacora. Nama daerah untuk gambir di Indonesia yaitu gambir. (Rukmana,
1994). Spesis-spesis gambir yaitu Uncaria elliptica R.Br. & G. Don (Malaysia),
Uncaria gambir Roxb. Gambir (Indonesia), Uncaria guianensis J.F.Gmel.
(Guyana), Uncaria rhynchophylla (Miq.) Jacks. (China), Uncaria tomentosa
DC - Cat's Claw (South America).

Gambar 2.5.1 Daun Gambir (Uncaria gambir)

Tanaman gambir termasuk dalam suku kopi-kopian. Taksonomi tanaman


ini dapatdilihat pada tabel 2. 5. 1 Bentuk keseluruhan dari tanaman ini seperti
pohon bougenvil, yaitu merambat dan berkayu. Komponen kimia gambir antara
lain, Catechin, Asam Catechu Tannat, Pyrocatechol, Gambir Flouresensi, Catechu
Merah, Quersetin, Fixed Oil, Lilin (malam), dan 7 macam Alkaloid yaitu dihidro
gambirtaninna, gambirdina, gambirtanina, gambirina, isogambirina, auroparina,
oksogambirtanin (Hiller K dan Melzig, 2007).
Tabel 2. 5. 1 Hasil Uji Efektivitas Antimikroba

David Stout dalam Ardiansyah (2005) mengemukakan bahwa ketentuan


kekuatan antibakteri adalah sebagai berikut : daerah hambatan 20 mm atau lebih
berarti sangat kuat, daerah hambatan 10-20 mm berarti kuat, 5-10 mm berarti
sedang dan daerah hambatan 5 mm atau kurang berarti lemah.

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan

Penelitian dilakukan selama kurun waktu 4 bulan di Laboratorium


Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian dan Laboratorium Kimia dan
Biokimia Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
Pada penelitian ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan. Alat yang
digunakan meliputi hot plate stirrer, magnetic stirrer, kain saring, glassware
pyrex, ultrasonik, neraca analitik, alat pemotong (pisau), alat penyemprot.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah tebu keprasan I var. PS 861, limbah
cair pengolahan daun gambir 200ml, NaCl teknis 60 g, NaHCO3.
3.3 Rancangan Penelitian
Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAK (Rancangan Acak
Kelompok) yang disusun secara factorial, terdiri dari 2 faktor dan 3 kali
ulangan. Faktor 1 adalah dosis anti inversi yang terdiri dari 3 level. Faktor 2
adalah interval waktu penyemprotan Anti inversi pada tebu keprasan yang
terdiri dari 2 level.

W0
W1
W2
W3
Faktor I
Level

D0
D0W0
D0W1
D0W2
D0W3

D1
D1W0
D1W1
D1W2
D1W3

D2
D2W0
D2W1
D2W2
D2W3

D3
D3W0
D3W1
D3W2
D3W3

: D = Dosis Anti Inversi


: D0 = Dosis 0,0 (tanpa disemprot)
D1 = Dosis 0,4 g/L
D2 = Dosis 0,7 g/L
D3 = Dosis 1,0 g/L
Faktor II : W = Interval Waktu
Level
: W0 = 0 jam (langsung disemprot)
W1 = 12 jam
W2 = 24 jam
W3 = 36 jam
Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan mengendapkan tanin
dari bahan berupa air limbah pengolahan daun gambir. Limbah diperoleh dari
proses pengolahan gambir disaring dengan menggunakan kain saring halus
untuk membuang kotoran. Pengendapan tanin yang terdapat pada limbah cair
pengolahan gambir dilakukan dengan menggunakan bahan pengendap berupa
NaCl teknis, dan NaHCO3 sebagai pengatur pH ditambahkan pada limbah cair
sehingga pengendapan tanin dilakukan pada limbah dengan pH 8
(Muchtar,2013). Hasilnya kemudian dimasukan ke dalam sonikator dengan

frekuensi 40 kHz, suhu 35o C dalam waktu 1 jam untuk memperkecil ukuran
partikel (Asfaram et al., 2015).
Hasil ekstraksi tanin dalam bentuk nano ini kemudian diaplikasikan pada
batang tebu yang telah dipotong sama panjang dengan cara menyemprotkan
masing-masing konsentrasi yang berbeda pada ujung-ujung tebu. Kemudian
tebu-tebu tesebut didiamkan dengan menyimpannya pada udara teduh terbuka
selama 6 jam, dilakukan pengambilan sampel batang tebu untuk dianalisis
total plate count dibagian ujung-ujung batang tebu, kemudian sampel tebu
digiling dan dianalisis hasil rendemen sementara.
3.4 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian yang dilaksanakan adalah:
a. Studi Literatur
Studi literature yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan
untuk mendapatkan teori-teoriyang bersangkutan dan berhubungan yang
dapat melandasi penelitian ini. Literature didapatkan dari artikel terkait
yang didapat dari jurnal terkait, e-book dan internet yang mencakupi
proses ekstraksi daun jambu biji, pengujian pada batang tebu dan analisis
hasil rendemen pada sampel tebu.
b. Pengendapan Tanin dari air limbah pengolahan daun gambir
Proses pengendapan untuk menghasilkan Tanin dengan
konsentrasi tertinggi dari air limbah daun gambir adalah dilakukan
dengan cara memasukkan limbah cair tersebut sebanyak 200 ml ke dalam
gelas piala NaHCO3 yang telah dijenuhkan dengan air suling terlebih
dahulu ke dalam gelas piala tersebut sampai didapat pH 8. Kemudian
ditambahkan NaCl teknis pada masing-masing gelas piala sebanyak
masing-masing 20 ml dengan konsentrasi 300 g/L. Dilakukan
pengadukan sampai semua larutan homogen. Larutan dibiarkan terjadi
pengendapan selama 24 jam. Selanjutnya endapan yang terbentuk
disaring dengan menggunakan kertas saring. Endapan tersebut kemudian
dikeringkan dengan evaporator dan hasilnya ditimbang dengan neraca
analitik (Muchtar, 2013).
c. Nanofikasi Bahan
Proses nanofikasi dilakukan pada frekuensi 40 Hz dengan suhu 35 o
C dalam waktu 1 jam. Proses sonifikasi ini menggunakan ultrasound
yang yang merupakan generator dengan frekuensi suara tinggi yang
digunakan untuk merusak sel sehingga dihasilkan nanopartikel. Hasil
sonikasi ini nanti yang akan digunakan sebagai anti-inversi yang diujikan
dengan cara disemprotkan di ujung-ujung batang tebu. Nanofikasi
terbukti berguna untuk meningkatkan aktivitas antimikroba sehingga

bertujuan untuk meningkatkan kinerja dari sifat antimikroba pada tanin


(Andreu et al.,2015).
3.5 Pengamatan Penelitian
Pengamatan penelitian dilakukan setelah batang ujung-ujung batang tebu
disemprot dengan tanin yang diperoleh dengan konsentrasi tertentu.
Pengamatan dilakukan terhadap kandungan rendemen gula (sukrosa) pada
tebu setelah diakukan penyemprotan. Rendemen gula akan diamati
perbedaannya pada tebu yang disemprot anti inversi dan yang tidak
disemprot. Hal tersebut akan menunjukkan efektivitas anti inversi yang
berupa Tanin dari air limbah pengolahan daun gambir terhadap pertumbuhan
bakteri yang menghasilkan enzim invertase. Tebu yang telah di semprot Anti
inversi dilakukan pengambilan sampel dengan cara tebu yang telah disemprot
dipotong sekitar 20 gr per batang dalam satu rumpun tanaman tebu untuk
dilakukan uji analisa pH, total asam, aktivitas enzimatis dan Total Plate
Count. Potongan tebu ditaruh pada cool box bersuhu 0 oC untuk mengurangi
pertumbuhan bakteri selama perjalanan ke laboratorium (Naufalin et al.,
2013).
3.6 Analisa Data
Analisa yang dilakukan meliputi analisa sebagai berikut:
a. Analisa pH (Yuwono dan Susanto, 1998) 6 jam setelah disemprot
b. Analisa Total Asam Terlarut (Apriyantono, 1989) 6 jam setelah
disemprot
c. Analisa Total Mikroba, metode Total Plate Count (Lay, 1994) 6 jam
setelah disemprot
d. Analisa Ativitas Enzim (Siswoyo dkk., 2007, modifikasi) 6 jam setelah
disemprot
Data yang diperoleh kemudian dianalisa secara statistik dengan
menggunakan analisa ragam (ANOVA), jika terdapat pengaruh akibat
perlakuan maka diteruskan dengan uji beda BNT (Beda Nyata Terkecil) atau
DMRT (Ducan Multiple Range Test) dengan taraf 5% tergantung dari tingkat
uji signifikasinya.

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Rancangan Biaya

Jenis

Jumlah

1. Peralatan penunjang

Rp 2.384.000

2. Bahan habis pakai

Rp 3.498.000

3.Transportasi

Rp 2.500.000

4. Lain-lain

Rp 1.485.000

Total

Rp 9.867.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Kegiatan

Studi literatur
Persiapan
Penelitian
laboratorium
Analisa
Data
dan Hasil Uji
Penulisan
Laporan

1
2
3
4
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

PJ
HF, SD,
AA
AA, WN
AA, HF,
SD
HF, SD,
WN
AA, WN,
HF, SD

DAFTAR PUSTAKA
Andreu, V. Mendoza, G. Arruebo, M. Irusta, S. 2015. Smart Dressing Based on
Nanostructured Fibers Containing Natural Origin Antimicrobial, Anti-

10

Inflamatory, and Regenerative


Nanoscience. Spain.

Compounds.

Aragon

Institute

of

Ardana, dkk. 2015. Analisis Kebijakan Sektor Pertanian Menuju Swasembada


Gula. Litbang Pertanian
Asfaram, A. Ghaedi, M. Goudarzi, A. Soylak, M. 2015. Comparison between
Dispersive Liquid-Liquid Microextraction and Ultrasound-assisted
Nanoparticle-dispersive Solid-phase Microextraction Combined with
Microvolume Spectrophotometry Methode for the Determination of
Auramine-O in Water Samples. RSC Advance.
Brock, T.D., and Mardigan M.T. 1994. Biology of Microorganism. Fifth Edition.
New York. Prentice-Hall International.
Fachry, dkk. 2012. Kondisi Optimal Proses Ekstraksi Tanin dari Daun Jambu Biji
dengan menggunakan Pelarut Etanol. Jurnal Prosiding SNTK TOPI 2012.
ISSN : 1907-0500
Hafidiana, R. 2006. Inhibisi Aktivitas Invertase Pada Sukrosa Dengan
Menggunakan Tembaga Sulfat. Skripsi. IPB. Bogor.
Kementerian Pertanian RI. Statistika Ekspor Impor Komoditas Pertanian 20012013. Jurnal Statistika Ekspor Impor Pertanian. ISSN: 2337-9578
Naufalin, dkk. 2013. Pengaruh Jenis dan Kosentrasi Pengawet Alami terhadap
Mutu Gula Kelapa. Jurnal Teknologi Pertanian Universitas Jendral
Sudirman Vol. 14 No. 3
Sila, M. P., 1995. Pengaruh Jenis Tebangan dan Lama Penundaan Giling
Terhadap Mutu Nira Tebu (Saccaharum Oficinarum I.). Skripsi. Fakultas
pertanian. Universitas Negeri Lampung. Lampung.
Susanto, W. H. 2010. Strategi Peningkatan Rendemen Di Jawa Timur Melalui
Teknologi Pasca Panen Dengan Buferos. Malang
Tajkarimi, M.M., Ibrahim, S.A. dan Cliver, D.O. (2010). Review: antimicrobial
herb and spice compounds in food. Food Contaminant 21: 1199-1218.
Tserennadmid, R., Tako, M., Galgoczy, L., Papp, T., Pesti, M., Vagvolgyi, C.,
Almassy, K. dan Krisch, J. (2011). Anti yeast activities of some essential
oils in growth medium, fruit juices and milk. International Journal of Food
Microbiology 144: 480-486.
Verheye, Willy. 2014. Growth and Production of Sugarcane. Soils, Plant Growth
and Crop Production, Vol II
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri Dosen Pembimbing

11

1.

Nama

EndrikaWidyastuti, S.Pt, M.Sc, MP

2.

Jenis Kelamin

Perempuan

3.

Jabatan Fungsional

4.

NIP/NIK/No.Identitas Lainnya

19850925 201212 2 002

5.

NIDN

0725098502

6.

Tempat dan Tanggal Lahir

Malang, 25 September 1985

7.

Email

endrika_w@ub.ac.id

8.

Nomor Telepon/HP

081215 805 769

9.

Alamat Kantor

Jl. Veteran, Malang 65145

10. Nomor Telepon/Faks

0341-568917/0341-568917

11. Lulusan yang Telah Dihasilkan

12. Mata Kuliah yang Diampu

1. Teknologi Pengolahan Hasil Hewani


2.

Teknologi Pengolahan Nabati

3. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian


4.

Praktikum

Biokimia dan

Analisis

Pangan
5.

Praktikum Teknologi Pengolahan

6.

Praktikum Kewirausahaan

7.

Pengantar Bioteknologi

8.

Sanitasi

Pemanfaatan

Limbah

Agroindustri

B. Riwayat pendidikan
S-1
Nama

S-2
Universitas

S-2
King
Mongkuts

12

Perguruan
Tinggi

Universitas Brawijaya

University
Technology
of Thonburi

Brawijaya

Bidang Ilmu

Teknologi Hasil Ternak

Bioteknologi
Pangan dan
Agroindustri

Tahun MasukLulus

2003-2007

2008-2010

Judul
Skripsi/Thesis

Produksi Monoasilgliserida dari


Lemak Ayam dengan Biokatalis
Dedak Padi sebagai Emulsifier dan
Zat Antibakteri

Nama
Pembimbing

Dr. Ir. Lilik Eka Radiati, MS

Biosensor
2008-2010

Silver Amplification of
Biobarcode Labeling for DNA
Detection based on PNA
Immobilized Screen Printed
Electrode
Assoc. Prof. Werasak
Surareungchai

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

No

Tahun

1.

2007

2.

2007

3.

2012

4.

2012

5.

2013

Judul Penelitian

Upaya Penurunan Kadar Air Madu


Menggunakan Evaporator dengan Suhu Rendah
Rekayasa Penginaktifan Toksin Bakteri
Sthaphylococcus aureus dan Enzim Protease
pada Susu melalui Pulse Electric Field (PEF)
Ekplorasi potensi bagas tebu (saccharum
officinarum l.) untuk produksi bioetanol generasi
kedua sebagai salah satu upaya pengembangan
energi alternatif
Kopigmentasi Antosianin Kulit Ubi Jalar Ungu
Sebagai Pewarna Alami
Formulasi Biskuit Batita Berbasis Tepung
Komposit (Tepung Ubi Jalar dan Tepung
Jagung)

Pendanaan
Jml (juta
Sumber *
Rp)
DIKTI

6,5

DIKTI

PHB

98

PNBP

7,5

PNBP

7,5

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun


Terakhir
Pendanaan

13

No

Tahun

1.

2012

2.

2013

Judul Penelitian

Sumber *

Jml
(juta
Rp)

PNBP

2,5

PNBP

7,5

Introduksi Produk Jajanan Sehat, Aman dan


Bergizi untuk Balita pada Posyandu Puspitasari,
RW 08, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan
Lowokwaru, Kotamadya Malang
Identifikasi dan Analisis Potensi Agribsinis serta
Pendampingan Penyusunan Peta Agribisnis di
Desa Sukoanyar Kecamatan Pakis Kabupaten
Malang

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun


Terakhir
No

Tahun

1.

2011

2.

2012

No

1.

Volume/
No/Tahun

Judul Artikel Ilmiah


Direct and Sandwich Electrochemical
DNA Hybridization Detection Based
on Silver Enhancement of BiobarcodeLatex and PNA Modified Screen
Printed Electrode
Direct and Sandwich Electrochemical
DNA Hybridization Detection Based
on Silver Enhancement of BiobarcodeLatex and PNA Modified Screen
Printed Electrode

Nama Jurnal
IUPAC
Internaional
Congress on
Analytical
Sciences 2011
J. American
Community
Society

Nama Pertemuan
Ilmiah/seminar
nd
The 2 Regional
Electrochemistry Meeting
of South-East Asia 2010 On

Silver Amplification of Biobarcode


Labeling for DNA Detection based on

Applied Electrochemistry

Peptide Nucleic Acid Capture Probes

Judul Artikel Ilmiah

for Modern Life


F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

Lampiran 2. Biodata Ketua dan Anggota Kelompok


A. Identitas Ketua
1 Nama lengkap
Sarah Devi Silvian
2 Jenis kelamin
Perempuan

Waktu dan
Tempat
16-19
November
2010,
Bangkok,
Thailand

14

3 Program studi
4 NIM
5 Tempat tanggal lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat pendidikan

Bioteknologi Industri
155100501111006
Pasuruan, 13 November 1996
sarah.silvian@gmail.com
082231875895
SD

Nama institusi

SDN
Sekarjoho 1
2004-2010

SMP
SMPN 2
Pandaan
2010-2013

SMA
SMAN 1
Pandaan
IPA
2013-2015

Jurusan
Tahun masukkeluar
C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No.

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah dengan judul ANATAG (Anti-Inversion
From Nano Tanin Of Uncaria Gambir Leafs) Sebagai Anti-Inversi Untuk
Upaya Peningkatan Rendemen Gula Untuk Mewujudkan Indonesia Bebas
Impor Gula.
Malang, 31 Januari 2016

Sarah Devi Silvian


A. Identitas Anggota
1 Nama lengkap
2 Jenis kelamin
3 Program studi

Widya Nur Habiba


Perempuan
Bioteknologi Industri

15

4 NIM
5 Tempat tanggal lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat pendidikan
Nama institusi

SD
SDN Puger
Kulon 6

155100500111016
Jember, 12 Juli 1996
habiba_widya@ymail.com
085608779805
SMP
SMPN 1 Puger

SMA
SMAN 2 Jember

Jurusan
Tahun masukkeluar
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No.

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah dengan judul ANATAG (Anti-Inversion
From Nano Tanin Of Uncaria Gambir Leafs) Sebagai Anti-Inversi Untuk
Upaya Peningkatan Rendemen Gula Untuk Mewujudkan Indonesia Bebas
Impor Gula.
Malang, 31 Januari 2016

Widya Nur Habiba

A. Identitas Anggota
1 Nama lengkap
2 Jenis kelamin
3 Program studi
4 NIM

Hairil Fiqri
Laki-Laki
Bioteknologi Industri
155100500111019

16

5 Tempat tanggal lahir


6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat pendidikan
Nama institusi

SD
SDN 3
Wanasaba

Negara, 25 Januari 1997


hairilfiqri17@gmail.com
082236099760
SMP
SMPN 1
Wanasaba

SMA
SMAN 1
Aikmel
IPA

Jurusan
Tahun masukkeluar
E. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No.

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah dengan judul ANATAG (Anti-Inversion
From Nano Tanin Of Uncaria Gambir Leafs) Sebagai Anti-Inversi Untuk
Upaya Peningkatan Rendemen Gula Untuk Mewujudkan Indonesia Bebas
Impor Gula.
Malang, 31 Januari 2016

Hairil Fiqri
A. Identitas Anggota
1 Nama lengkap
2 Jenis kelamin
3 Program studi
4 NIM
5 Tempat tanggal lahir
6 E-mail

Avinda Alvionita
Perempuan
Bioteknologi Industri
155100501111016
Malang, 17 November 1996
Avinda.alvionita17@gmail.com

17

7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat pendidikan

085755003551
SD

Nama institusi

SDN
Sumberejo 2

SMP
SMPN 2
Bantur

SMA
SMAN 1 Bantur

Jurusan
IPA
Tahun masukkeluar
F. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No.

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah dengan judul ANATAG (Anti-Inversion
From Nano Tanin Of Uncaria Gambir Leafs) Sebagai Anti-Inversi Untuk
Upaya Peningkatan Rendemen Gula Untuk Mewujudkan Indonesia Bebas
Impor Gula.
Malang, 31 Januari 2016

Avinda Alvionita
Lampiran 3. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
No
1

Material

Justifikasi

Sewa hot plate


stirrer

Wadah
pencampuran
bahan uji

Kuantita
s
5 jam

Harga
Jumlah
Satuan
(Rp)
(Rp)
30.000/jam 150.000

18

2
3
4
5
6
7

8
9

Magnetic stirrer

Mencampurkan
bahan uji
Sewa Neraca
Menimbang
analitik
tanin
Sewa Evaporator
Mengeringkan
tanin
Sewa ultrasonik
Memperkecil
ukuran partikel
tanin
Alat pemotong (biah Memotong
20 inci)
bahan sampel
Gelas ukur 500 ml
Wadah dan
(pyrex)
tempat
menyimpan
bahan uji
Kain saring
Menyaring
endapan limbah
gambir
Alat semprot
Menyemprotkan
hasil ekstrasi ke
tebu

2 buah

35.000

70.000

5 Jam

20.000/jam 100.000

32 jam

20.000/jam 640.000

16 jam

50.000/jam 800.000

2 buah

97.000

194.000

5 buah

46.000

230.000

2 unit

50.000

100.000

5 buah

20.000

100.000

Total 2.384.000

2. Bahan Habis Pakai


No
1

2
3

Material

Justifikasi

Limbah
cair Bahan uji
pengolahan daun
gambir
Tebu keprasan I
Bahan
var. PS 861
sampel
NaCl teknis
Pengendap

5 Liter

Harga
Satuan (Rp)
1.000/liter

Jumlah
(Rp)
5.000

50 batang

7.000/batang

350.000

1,5 kg

78.000/kg

117.000

Kuantitas

19

4
5
6
7
8
9

NaHCO3
Aquades
Sarung tangan
latex
Masker
PSA
SEM

bahan uji
Pengatur pH
Pelarut
Pelindung

1 kg
100 Liter
1 kotak

26.000/kg
5.000/Liter
50.000/kotak

26.000
500.000
50.000

Pelindung
Pengujian
Pengujian

1 kotak
16 kali
16 kali

50.000/kotak
75.000/1 kali
75.000/1 kali
Total

50.000
1.200.000
1.200.000
3.498.000

3. Transportasi
No

Material

1 Transportasi
pembelian bahan
uji
2 Transportasi
pembelian bahan
sampel
3 Transportasi
pembelian
alat
penunjang
4 Transportasi
pembelian bahan
habis pakai
5 Transportasi
publikasi
Biaya tak
6
terduga

SumatraJawa

1 kali

Harga
Satuan (Rp)
600.000

KrebetMalang kota

2 kali

250.000

500.000

Jarak 10 km

2 kali

100.000

200.000

Jarak 10 km

2 kali

100.000

100.000

2 kali

300.000

600.000

500.000

500.000

Justifikasi

Kuantitas

Total

4. Lain-lain
N
Material
o
1 Kertas A4 70
gram

Justifikasi
Penulisan
laporan dan
monev

Kuantitas
2 rim

Harga
Satuan (Rp)
35.000

Jumlah
(Rp)
600.000

2.500.000

Jumlah
(Rp)
70.000

20

Tinta
2
3
4
5

Dokumentasi
Fotokopi dan
penjilidan
Publiksi artikel
ilmiah

Penulisan
laporan dan
monev
Dokumentas
i pelaksanaan
Penulisan
laporan dan
monev
Luaran

1 set

75.000

75.000

30 cetak

3.000

90.000

10 kali

25.000

250.000

2 kali

500.000

1.000.00
0
Total 1.485.000

Lampiran 4. Diagram Alir Tahapan Penelelitian (Modifikasi Muchtar,2013)


Berikut adalah tahapan penelitian meliputi :

21

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama

: Sarah Devi Silvian

NIM

: 155100501111006

Program Studi

: Bioteknologi Industri

Fakultas

: Teknologi Pertanian

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-P saya dengan judul ANATAG
(Anti-Inversion from Nano Tanin of Uncaria gambir Leafs) SEBAGAI ANTIINVERSI UNTUK UPAYA PENINGKATAN RENDEMEN GULA UNTUK
MEWUJUDKAN INDONESIA BEBAS IMPOR GULA yang diusulkan
untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh
lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengemablikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya.

Malang, 31 Januari 2016


Mengetahui,

Yang menyatakan,

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan,

(Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS.)

(Sarah Devi Silvian)

22

NIP. 19550213 198403 1 001

NIM 155100501111006

Вам также может понравиться