Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 BPJS
2.1.1 Definisi
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan adalah badan hukum
yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan. BPJS
Kesehatan mulai operasional pada tanggal 1 Januari 2014. Jenis jaminan sosial
pada BPJS antara lain: jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari
tua, jaminan pension dan jaminan kematian.
Jaminan kesehatan adalah berupa perlindungan kesehatan agar peserta
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah
membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.
2.1.2
Kepeserta
tetap yang dimaksud yaitu kecacatan fisik dan atau mental yang mengakibatkan
ketidakmampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan. Penetapan cacat total
tetap ini dilakukan oleh dokter yang berwenang.
Peserta bukan PBI jaminan kesehatan terdiri atas:
1. Pekerja penerima upah dan anggota keluarganya.
Yang dimaksud dengan pekerja penerima upah adalah setiap orang
yang bekerja pada pemberi kerja dengan menerima gaji atau upah.
Pekerja penerima upah terdiri atas: pegawai negeri sipil (PNS),
anggota TNI, anggota POLRI, pejabat negara, pegawai pemerintah
non pegawai negeri, pegawai swasta, dan pekerja lain yang memenuhi
kriteria pekerja penerima upah.
2. Pekerja bukan penerima upah dan anggota keluargnya.
Pekerja bukan penerima upah adalah setiap orang yang bekerja atau
berusaha atas resiko sendiri, terdiri atas: pekerja di luar hubungan
kerja atau pekerja mandiri, pekerja lain yang memenuhi kriteria
pekerja bukan penerima upah.
3. Bukan pekerja dan anggota keluarganya.
Bukan pekerja adalah setiap orang yang tidak bekerja tapi mampu
membayar iuran Jaminan Kesehatan.
Yang termasuk kelompok bukan pekerja terdiri atas: investor, pemberi
kerja, penerima pension, veteran, perintis kemerdekaan, bukan
pekerja lain yang memenuhi kriteria bukan pekerja penerima upah.
Pegawai pemerintah non pegawai negeri sipil adalah pegawai tidak tetap,
pegawai honorer, staf khusus, dan pegawai lain yang dibayarkan oleh Anggaran
Pendapatan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.
Pemberi kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum, atau
badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja atau penyelenggara negara yang
mempekerjakan pegawai negeri dengan membayar gagi, upah atau imbalan dalam
bentuk lainnya.
Anggota keluarga meliputi:
1. Satu orang istri atau suami yang sah dari peserta.
2. Anak kandung, anak tiri dan atau anak angkat yang sah dari peserta,
dengan kriteria:
Setiap peserta yang telah terdaftar pada BPJS Kesehatan berhak mendapatkan
identitas peserta, identitas peserta paling sedikit memuat nama dan nomor
identitas tunggal. Bila terjadi perubahan daftar susunan keluarga, maka:
1. Peserta pekerja penerima upah wajib menyampaikan perubahan daftar
susunan keluarganya kepada pemberi kerja paling lambat 14 hari sejak
terjadi perubahan data kepersertaan.
2. Pemberi kerja wajib melaporkan perubahan data kepesertaan dan
perubahan daftar susunan keluarganya kepada BPJS Kesehatan paling
lambat 14 hari sejak diterimanya perubahan data peserta.
3. Peserta pekerja bukan penerima upah wajib menyampaikan perubahan
daftar susunan keluarganya kepada BPJS Kesehatan 14 hari kerja sejak
terjadi perubahan data kepesertaan.
Apabila terjadi perubahan status kepesertaan dari PBI menjadi non PBI,
maka:
1. Perubahan status kepesertaan dari peserta PBI Jaminan Kesehatan
menjadi bukan peserta PBI Jaminan Kesehatan dilakukan melalui
pendaftaran ke BPJS Kesehatan dengan membayar iuran pertama.
2. Perubahan status kepesertaan dari bukan peserta PBI menjadi peserta PBI
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Perubahan status kepesertaan sebagaimana dimaksud tidak
mengakibatkan terputusnya manfaat jaminan kesehatan.
Peserta yang pindah tempat kerja atau pindah tempat tinggal masih menjadi
peserta program jaminan kesehatan selama memenuhi kewajiban membayar iuran.
Peserta yang kerja wajib melaporkan perubahan status kepesertaannya dan
identitas pemberi kerja yang baru kepada BPJS Kesehatan dengan menunjukkan
identitas peserta.
2.1.3
Iuran
kesehatan. Iuran jaminan kesehatan bagi anggota keluarga tambahan dari peserta
bukan penerima upah dan peserta bukan pekerja yang memiliki jumlah anggota
keluarga lebih dari 5 orang termasuk peserta dibayar oleh peserta dengan
ketentuan yang akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Presiden.
Pemberi kerja wajib membayar lunas iuran jaminan kesehatan seluruh peserta
yang menjadi tanggung jawabnya pada setiap bulan yang dibayarkan paling
lambat tanggal 10 kepada BPJS kesehatan. Apabila tanggal 10 jatuh pada hari
libur, maka iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnya. Keterlambatan
pembayaran lunas iuran jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud, dikenakan
denda administratif sebesar 2% perbulan dari total iuran yang tertunggak dan
ditanggung pemberi kerja. Dalam hal keterlambatan pembayaran lunas iuran
jaminan kesehatan disebabkan karena kesalahan pemberi kerja maka pemberi
kerja wajib membayar pelayanan kesehatan pekerjanya sebelum dilakukan
pelunasan pembayaran iuran oleh pemberi kerja.
medis.
Rehabilitasi medis
Pelayanan darah.
Pelayanan kedokteran forensik klinik.
Pelayanan jenazah pada pasien yang meninggal setelah dirawat
inap di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan bpjs
kesehatan, berupa pemulangan jenazah tidak termasuk peti dan
mobil jenazah.
j. Perawatan inap non intensif
k. Perawatan inap di ruang intensif.
3. Persalinan.
Persalinan yang ditanggung BPJS Kesehatan di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama maupun Tingkat Lanjutan adalah persalinan sampai
dengan anak ketiga, tanpa melihat anak hidup/meninggal.
4. Ambulans.
Ambulans hanya diberikan untuk pasien rujukan dari fasilitas kesehatan
satu ke fasilitas kesehatan lainnya dengan tujuan menyelamatkan nyawa
pasien.
10. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri atau akibat
melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri.
11. Pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk
akupuntur, shin she, chiropractic, yang belum dinyatakan efektif
berdasarkan penilaian teknologi kesehatan (health technology
assessment).
12. Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai
percobaan.
13. Alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu.
14. Perbekalan kesehatan rumah tangga.
15. Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat,
kejadian luar biasa/wabah.
16. Biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan manfaat
jaminan kesehatan yang diberikan
17. Klaim perorangan.
2.2 Pengetahuan
2.2.1 Pengertian
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah
orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan
terhadap objek terjadi melalui pancaindra manusia yakni penglihatan,
pendengaran,penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu
penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat
dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap objek. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ( Wawan,
2011 : 11).
2.2.2 Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan atau kognitf merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior). Dari pengalaman
dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan ternyata
lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Baik
Cukup
2.3 Perilaku
2.3.1 Pengertian Perilaku
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme
(makhluk hidup) baik yang dapat diamati langsung maupun yang
tidak dapat diamati langsung.
Perilaku merupakan respon atau reaksi terhadap stimulus.
Perilaku merupakan faktor terbesar kedua setelah faktor lingkungan
yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat,
oleh sebab itu dalam ragka membina dan meningkatkan kesehatan
masyarakat maka intervensi yang ditujukan kepada faktor perilaku itu
sangat setrategis.
2.4 Konsep Dasar Sikap
2.4.1 Pengertian Sikap
Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih
tertutup terhadap suatu stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan
faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan. Campbel (1950)
mendefinisikan sangant sederhana yakni An individual is syndrome of
response consistency with regard to social objects. Jadi jelas disini
dikatakan bahwa sikap itu suatu sindrom atau kumpulan gejala dalam
merespons stimulus atau objek. Sehingga sikap itu melibatkan pikiran,
2.4.2
Populasi Penelitian
2.6.2
Besar sampel
Pada survey pertama besar sampel ditentukan berdasarkan
n=
n .1,96 . 2
( n1 ) .0,52 +1,96 2 . 22
2 2
393.1,96 . 2
n=
( 3931 ) . 0,52 +1,962 . 22
n=
393.3,8416.4
( 392 ) .0,25+3,8416.4
n=
6039
98+ 15,4
n=
6039
113,4
n=53,2
n=53
populasi
Tabel 3.1. Distribusi sebaran sampel tiap RT
NO
RW (RT)
1
2
3
4
5
6
7
7 (1)
7 (2)
7 (3)
7 (4)
7 (5)
7 (6)
7 (7)
Jumlah
Rumus
32
25
36
32
34
31
40
32/393x53
25/393x53
36/393x53
32/393x53
34/393x53
31/393x53
40/393x53
KK
Jumlah
Sampel
4
4
5
4
5
4
5
8
9
10
11
7 (8)
7 (9)
7 (10)
7 (11)
TOTAL
45
39
37
42
45/393x53
39/393x53
37/393x53
42/393x53
393
6
5
5
6
53
POPULASI 393 KK
Besar sampel survey kedua pada penelitian ini menggunakan
total seluruh populasi kepala keluarga di RW VII. Kemudian sampel
yang diperoleh melalui survey pertama dan kedua dibatasi
karakteristiknya sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga
diperoleh besar sampel yang dipakai pada penelitian ini yaitu 53 KK.
2.6.3 Cara Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel pada survey pertama dilakukan dengan
menggunakan Simple Random Sampling. Pengambilan sampel pada
survey kedua menggunakan teknik sampling jenuh dimana seluruh
anggota populasi digunakan sebagai sampel.
2.7 Pengambilan data
2.7.1
DataPrimer
Data primer pada penelitian ini menggunakan data yang diambil
2.8.3
Faktor Predisposisi :
Pengetahuan
Sikap
Sosial Ekonomi
Faktor Pemungkin:
Sarana dan Prasarana
Faktor penguat:
Tokoh agama
Tokoh masyarakat
Tenaga kesehatan
Lawrence Green
BAB III
Anggota
Keluarga
KK
Anggota
Keluarga
28
29
30
31
32
33
34
35
36
10
37
11
38
12
39
13
40
14
41
15
42
16
43
17
44
18
45
19
46
20
47
21
48
22
49
23
50
24
51
25
52
26
53
27
Total
231
Jumlah RW
Jumlah RT
Mata pencaharian penduduk
- Pendidikan penduduk
Pelayanan kesehatan
Jumlah dokter : 2 dokter
Jumlah perawat
Jumlah bidan : 1 bidan
Jumlah kader : 6 kader aktif
Puskesmas pembantu
:
:7
: 48
: Lain-lain (jasa)
: Mayoritas Tamat SLTA
:
: 1 perawat
:-
Posyandu
: 7 Posyandu
Utara
Timur
Selatan
Barat
Luas Wilayah
: Sayung
: Mranggen
: Penggaron Lor
: Sembungharjo
: 183.929 Ha
Demografi penduduk
Tabel 4.1.DistribusiPenduduk Berdasarkan Usia
UMUR
0-9 Tahun
10-19 Tahun
20-29 Tahun
30-39 Tahun
40-49 Tahun
50-59 Tahun
60 Tahun ke
KUDU
1608
1208
1267
1134
771
536
500
Total
7024
atas
Jumlah
872
975
315
35
9
213
634
17
1
8
1162
4216
Jumlah
179
94
1398
1435
1432
684
399
962
6583
Tidak imunisasi
ASI eksklusif
5.3
JUMLAH
0.8
87
36,4
Jenis Penyakit
Jumlah
Presentase
Tidak memakai
BPJS
132
57,14286
Tidak memakai
kontrasepsi
189
81,81
Penggunaan obat
warung
27
11
(KIA), tidak menjadi prioritas masalah, karena hasil yang didapatkan dari
28
B
+
0
4
4
C
+
+
0
3
3
29
0
2
2
D
+
+
E
+
+
+
+
0
1
1
total
horizont
al
4
3
2
1
0
0
0
0
SERIOUSLY
Masalah
keikutsertaan BPJS
Kontrasepsi
Penggunaan Obat
Warung
Imunisasi
ASI eksklusif
total vertikal
total horizontal
Total
B
+
C
+
+
0
4
4
0
3
3
D
+
+
E
+
+
total
horizonta
l
4
3
+
+
1
1
0
1
1
1
1
2
0
0
0
GROWTH
Masalah
Keikutsertaan BPJS
Kontrasepsi
Penggunaan Obat
Warung
Imunisasi
Asi eksklusif
total vertikal
total horizontal
Total
B
+
C
+
+
0
4
4
0
3
3
D
+
+
E
+
+
total
horizonta
l
4
3
+
+
1
1
0
1
1
1
1
2
0
0
0
U
A
B
C
D
E
S
4
3
2
1
0
G
4
3
1
2
0
4
3
1
2
0
30
12
9
4
5
0
PRIORI
TAS
I
II
III
IV
31
Pengetahuan
32
Tradisi
33
: tokoh
Daftar Pustaka
34
35