Вы находитесь на странице: 1из 43

Alat alat yang sering digunakan di laboratorium :

1. Gelas Kimia (Beaker Glass)

Biasanya terbuat dari tipe boroksilikat. Bentuk beaker glass memiliki


beberapa tipe, tinggi dan pendek. Mempunyai kapasitas ukuran volume dari 5
6000 mL.
Prinsip kerja : Wadah larutan, skala pada badan gelas digunakan untuk
mengukur larutan secara tidak teliti.
Fungsi :
o
o
o
o
o

Sebagai tempat melarutkan zat.


Tempat memanaskan.
Menguapkan larutan / air.
K3 :

Menggunakan lap halus saat mengangkat beaker gelas dari kompor


listrik.
Merendam beaker gelas dalam aquadest atau air saat menuangkan
larutan asam dengan konsentrasi tinggi.
2. Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)

Terbuat dari jenis gelas boroksilikat, labu


erlenmeyer ada yang dilengkapi dengan tutup dan tanpa tutup. Tutup labu

dan mulut labur erlenmeyer terbuat dari kaca asah. Labu erlenmeyer
mempunyai kapasitas ukuran volume dari 25 2000 mL.
Prinsip kerja : labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk
pencampuran reaksi dengan pengocokkan kuat sedangkan labu erlenmeyer
tanpa tutup asah biasanya digunakan untuk mencampurkan reaksi dengan
kecepatan lemah.
Fungsi :
o

Labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk titrasi dengan


pengocokkan kuat, dihubungkan dengan alat ekstraksi, alat destilasi dan
sebagainya.
Labu erlenmeyer tanpa tutup asah digunakan untuk titrasi dengan
pengocokkan lemah hingga sedang.
K3 : Menggunakan lap halus saat mengangkat Erlenmeyer dari kompor listrik.
3. Tabung Reaksi (Test Tube)

Tabung reaksi umumnya terbuat dari berbagai macam


jenis gelas antara lain ; Boroksilikat, Soda, Fiolax dan Supermax. Soda Glass
tidak tahan pemanasan, Fiolax Glass tidak peka terhadap perubahan panas
dan pemanasan setempat. Tabung reaksi yang terbuat dari Fiolax dan Soda
glass umumnya berdinding tipis, sedangkan tabung reaksi yang terbuat dari
Boroksilikat dan Supermax tahan pemanasan. Ukuran tabung reaksi
ditetapkan berdasarkan atas diameter mulut tabung bagian dalam dan
panjang tabung, diameter antara 70 200 mm.
Prinsip Kerja : Sebagai wadah larutan, beberapa memiliki tutup yang
digunakan untuk meletakkan sampel (darah).
Fungsi :

Mereaksikan larutan.
Untuk memanaskan sampel atau cairan.

o
o

K3:
o
o

Membawa serta dengan rak tabung sesuai dengan ukuran tabungnya


agar tidak jatuh.
Gunakan penjepit

tabung saat akan melakukan pemanasan.

4. Labu Ukur (Volumetrik Flask)

Terbuat dari jenis gelas boroksilikat,


mempunyai mulut labu dengan ukuran standar yang dilengkapi dengan
tutpnya. Tutup labu dapat terbuat dari gelas asah atau teflon. Labu ukur
mempunyai kapasitas volume 5 2000 mL.
Prinsip kerja : Labu ukur memiliki ketelitian tinggi sehingga sering
digunakan untuk mengukur larutan secara teliti.
Fungsi : Digunakan untuk mencampurkan larutan.
K3 :
o
o

Tidak boleh dipanaskan.


Gunakan kedua tangan saat mencampurkan larutan.
5. Gelas Ukur (Measuring Cylinders)

Gelas ukur berbentuk silinder, terbuat dari jenis


gelas boroksilikat. Kapasitas volume gelas ukur 5 2000 mL.
Prinsip Kerja : Mengukur cairan secara tidak teliti dan tidak masuk dalam
perhitungan.
Fungsi :
o
o

Dapat digunakan untuk merendam pipet dalam asam pencuci


Gelas ukur yang dilengkapi dengan tutup asah digunakan untuk
melarutkan zat hingga volume tertentu.
K3 : perhatikan saat menuangkan larutan, jangan sampai larutannya mengalir
pada tepi gelas ukur.
6. Buret (Burettes)

Buret berbentuk silinder, terbuat dari


jenis gelas soda, boroksilikat, amber. Bentuk buret dibedakan dengan ujung
kran lurus (Burettes with straight stopcock) dan buret dengan keran bengkok
(Burettes with lateral stopcock). Mempunyai kapasitas 1 100 mL dengan
pembagian skala 0,01 0,2 m.
Prinsip Kerja : Buret harus bersih, kering dan bebas lemak sebelum
digunakan. Sebelum titrasi dimulai, pastikan tidak ada gelembung udara di
bawah kran karena menyebabkan kesalahan saat melakukan titrasi.

Fungsi : Memberikan secara tetes demi tetes sejumlah volume larutan yang

diketahui dengan teliti pada proses titrasi.


K3 :
o
o

Letakkan pada keranjang plastik.


Perhatikkan kran buret, gunakan pelumas untuk memudahkan putaran
kran buret dan mencegah kebocoran.
7. Corong (Funnels)

Terbuat dari jenis boroksiliat atau plastic.


mempunyai garis tengah 35 300 mm dan ada yang mempunyai
corong panjang, sedang dan pendek.
Prinsip Kerja : membantu memasukkan cairan dalam suatu wadah
ukuran mulut kecil.
Fungsi : digunakan untuk menyaring zat cair atau sampel padat.
K3 : saat menuangkan larutan, corong sebaiknya tidak bersentuhan
mulut wadah usahakan menjauh sedikit.

Corong
tangkai
dengan
dengan

8. Pipet Volume (Volumentric Pipettes)

Pipet terbuat dari gelas jenis soda


jernih, mempunyai kapasitas 0,5 100 mL.
Prinsip Kerja :memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti atau
seksama.

Fungsi : memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti.


K3 :
o

o
o

Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang


tertinggal pada pipet, tetapi sebaiknya ditiup atau menggoreskan ujung pipet
pada dinding dalam dari wadah sebanyak 3x.
Menggunakan ball pipet saat memipet larutan berbahaya dan beracun.
Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui mulut usahakan pipet
berada pada dasar wadah, agar tidak ada gelembung yang masuk saat
memipet.
9. Pipet Ukur (Graduated Pipettes)

Pipet ukur terbuat


dari gelas jenis soda
jernih, mempunyai kapasitas 0,01 50 mL dilengkapi dengan pembagian
skala pada dinding pipet 0,001 0,5 mL.
Prinsip Kerja :memipet cairan secara kurang teliti dan tidak masuk dalam
perhitungan pada penetapan kadar.
Fungsi : digunakan untuk mengambil, memindahkan atau memipet sejumlah
volume secara tidak teliti.
K3 :
o

o
o

Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang


tertinggal pada pipet, tetapi sebaiknya ditiup atau menggoreskan ujung pipet
pada dinding dalam dari wadah sebanyak 3x.
Menggunakan ball pipet saat memipet larutan berbahaya dan beracun.
Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui mulut usahakan pipet
berada pada dasar wadah, agar tidak ada gelembung yang masuk saat
memipet.
10. Desikator (Desiccators)

Desikator terbuat dari gelas jenis semi-boroksilat,


plastik atau mika. Tipe gelas jenis atau amber. Di dalam desikator terdapat
piringan berpori yang terbuat dari porselin yang digunakan untuk meletakkan
alat alat gelas. Di bawah piringan porselin terdapat bahan pengering yang
umumnya terbuat dari ; silikagel, asam sulfat pekat, fofor pentaoksida,
kalsium oksida dan sebagainya. Pengering silikagel biasanya diberi indicator
warna biru yang keriing dan jika telah mengikat uap air warna akan berubah
menjadi merah. Silikagel yang telah jenuh dengan uap air dapat dikeringkan
lagi dengan cara dipanaskan dalam oven dengan suhu 100o. Tutup desikator
pada bagian permukaan harus diberi bahan pelican missal : silicon grease,
agar dapat tertutup lebih rapat.
Prinsip kerja : Mendinginkan, mengeringkan serta menyimpan zat atau
bahan.
Fungsi :
o
o

Digunakan untuk mendinginkan bahan atau alat gelas (misalnya ; krus


porselin, botol timbang) setelah dipanaskan dan akan ditimbang.
Mengeringkan bahan atau menyimpan zat atau bahan yang harus
diliindungi terhadap pengaruh kelembapan udara.
K3 : Gunakan dua buah tangan untuk membawa desikator atau untuk
membukanya, tangan pertama digunakan sebagai penahan desikator dan
tangan yang lain digunakan untuk mendorong tutup desikator. Jika desikator
dihampa udarakan, sebelum dibuka kran harus dibuka terlebih dahulu agar
tekanan udara di dalam dan diluar desikator sama hingga akan memudahkan
untuk membukanya.
11. Batang Pengaduk (Strirring Rod)

Terbuat dari gelas, polietilen atau logam yang dibungkus


dengan polietilen. Batang pengaduuk mempunyai panjang sesuai dengan

keperluan. Batang pengaduk umumnya bergaris tengah 2 4 mm dan


mempunyai panjang yang bervariasi 6 30 cm.
Prinsip Kerja : Mengaduk larutan atau suspense dalam wadah.
Fungsi :
o
o

Digunakan untuk mengaduk larutan atau suspensi yang umumnya


berada pada gelas kimia, Erlenmeyer atau tabung reaksi.
Digunakan pula sebagai alat bantu untuk memindahkan cairan dari
suatu bejana ke bejana lain.
K3 : dalam mengaduk tidak bolek terlalu kuat atau kasar agar larutan tidak
terpecik dan wadah tidak pecah.
12. Gelas Arloji (Watch Glasses)

Terbuat
dari
gelas
boroksilat,
mempunyai diameter yang bervariasi antara 30 200 mm.
Prinsip Kerja : wadah penimbangan zat padat
Fungsi : wadah menimbang zat padat dan untuk menutup labu pada proses
pemanasan.
K3 : berhati hati saat menempatkan wadah
13. Corong Pisah (Separatory Funnels)

Terbuat dari gelas boroksilat, tidak


berwarna dan amber. Berbentuk kerucut (buah per) bulaat dan silinder,
dilengkapi dengan kran dan tutup yang terbuat dari bahan gelas asah atau
teflon. Mempunyai kapasitas 50 2000 mL. Corong pisah mempunyai

tangkai bermacam macam ada yang bertangkai pendek, panjang dilengkapi


dengan penyambung gelas asah standar, dilengkapi dengan pengatur tetesan.
Prinsip Kerja : mengekstraksi zat cair dengan zat cair.
Fungsi : digunakan untuk ektraksi zat, dapat pula mengatur aliran zat cair
pada proses kromatografi kolom dan reaksi kimia lainnya.
K3 :
o
o

Sebelum menggunakan, lakukan pengecekan tutup dan kran corong


pisah sudah tepat dan tidak bocor.
Dalam pengocokkan corong pisah dilakukan dengan cara memegang
bagian atas berikut tutupnya dengan tangan kanan dan tangan kiri memegang
tangkai corong berikut kerannya.
14. Corong Buchner (Buchner Funnels)

Corong Buchner dari porselin atau gelas boroksilikat.


Corong penggunaannya dibantu dengan labu hisap yang dihubungkan dengan
pompa hisap / vakum. Diameter corong Buchner 26 380 mm. Corong
mempunyai dasar yang berpori kasar dan jika akan digunakan harus
diletakkan kertas saring yang mempunyai diameter sama dengan corong atau
lempeng berpori.
Prinsip Kerja: Menyaring bahan kasar dengan cairan penyaring atau pelarut.
Fungsi : digunakan untuk menyaring dengan cepat terutama jika digunakan
pelarut yang mudah menguap.
K3 :
o

Memperhatikan kedudukan tangkai corong dengan arah hisapan pompa


agar diatur sedemikian rupa sehingga cairan yang keluar dari corong tidak
terhisap oleh pompa.
Saat menghentikan penghisapan, terlebih dahulu lepaskan hubungan
alat gelasnya agar tidak berhubungan dengan udara, sehingga tidak terjadi
tekanan yang berbalik.
15. Krus (Crucible)

Krus dapat dipanaskan hingga suhu tinggi dalam tanur


(Muffle Furnance) 1900o. Krus mempunyai kapasitas 2 250 mL.
Mempunyai bentuk tinggi atau pendek , krus dilengkapi denan tutup. Krus
terbuat bahan Porselin, Platina, tanah liat yang dibakar, campuran PlatinaTembaga, Baja tahan karat, Nikel, Graphite.
Prinsip Kerja : praktikum analisis laboratorium sehari hari untuk
pengabuan zat pada analisis gravimetri.
Fungsi : umumnya digunakan untuk membakar / mengarangkan /
mengabungkan zat pada analisis gravimetri.
K3 :
o
o

Sebelum digunakan, krus di cuci dan di rendam dengan asam pencuci.


Untuk mengambil, memasukkan, memindahkan krus dari tanur
menggunakan tang krus tangkai panjang dan pendek.
16. Kondensor (Condensers)

Kondensor mempunyai bentuk panjang yang


berbeda beda sesuai dengan kegunaan masing masing. Kondensor terbuat
dari gelas boroksilat , umumnya dapat dirangkai dengan alat gelas lain untuk
berbagai keperluan.
Prinsip Kerja :zat dipanaskan, kemudian uap panas akan naik lalu dialirkalah
air dinginmelalui selang sehingga uap panas tadi tidak lepas ke udara tetapi
kembali mengembun dan jatuh lagi ke bawah. Pada prinsip kerja kondensor,

volume dari larutan yang dipanaskan akankonstan karena tidak ada uap yang
lepas ke udara.
Fungsi : digunakan intuk menggembungkan atau mendinginkan uap yang
terjadi pada proses reaksi, sintesa, atau pada sistem destilasi, ekstraksi,
saponifikasi, esterifikasi, metilasi dan sebagainya.
K3 :Pada saat melakukan destilasi, kita harus memperhatikan suhunya. Apabila terlalu tinggi
maka akan menyebabkan endapan yang seharusnya didapat akan gosong
dantidsak dapat dilanjutkan prosesnya ke rekristalisasi.
17. Cawan Porselin (Dishes Porcelin)

Cawan porselin mempunyai kapasitas 4 2900 mL.


Sebagian cawan petri tidak tahan pada suhu di atas 300o.
Fungsi : untuk menguapkan cairan pada suhu yang tidak terlalu tinggi (oven,
di atas tangas air, uap, pasir dan sebagainya).
K3 : memperhatikan suhu saat menguapkan cairan.
18. Botol Pereaksi (Reagent Bottles)

Botol pereaksi terbuat dari boroksilikat, atau


gelas soda, ada yang jernih-transparan dan amber. Botol mempunyai mulut
atau leher lebar dan normal dengan kapasitas 50 10.000 mL dilengkapi
dengan tutup yang terbuat dari kaca asah.
Fungsi : menyimpan larutan, khusus untuk penyimpanan asam yang berasap
botol dilengkapi dengan penutup bahan atau kap asam.
K3 :

Khusus untuk larutan asam, botol pereaksi diletakkan pada lemari

asam.

Pasang tutup botol agar larutan tidak bercampur dengan udara.


19. Botol Penetes (Dropping Bottles)

Terbuat dari gelas boroksilikat , ada yang


jernih-transparan dan amber. Kapasitas 30 250 mL dilengkapi dengan tutup
yang mempunyai tempat mengalirkan cairan / meneteskan cairan atau tutup
yang dilengkapi dengan pipet.
Prinsip Kerja : menyimpan dan meneteskan cairan.
Fungsi : digunakan untuk menyimpan cairan indikator, cairan pewarnaan dan
sebagainya.
K3 : saat mengangkat pipet dalam botol, harus hati hati jika tidak maka
cairan akan berceceran.
20. Cawan Petri

Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar
dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel.
Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah
dan yang lebih besar merupakan tutupnya.
Fungsi : digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk
mengkultur bakteri,khamir, spora, atau biji-bijian. Cawan Petri plastik dapat
dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri.\
K3 : menutup cawan petri setelah memasukkan biakan bakteri agar tidak
terkontaminasi dengan udara.
20. Pipet Tetes (Dropping Pipettes)

Pipet tanpa skala, mempunyai bentuk


pendek atau panjang dan dilengkapi dengan karet penghisapnya.
Prinsip Kerja :menambahkan cairan tetes demi tetes hingga volume tepat.
Fungsi : memindahkan larutan dari satu wadah ke wadah lainnya
K3 : setelah memipet miringkan sedikit pipet agar larutan yang dipindahkan
tidak menetes dan luruskan kembali pipet saat akan memindahkannya pada
wadah lainnya.
21. Botol Timbang (Wlighting Bottles)

Botol timbang terbuat dari jenis gelas boroksilikat,


dilengkapi dengan tutup asah. Botol timbang mempunyai tipe bentuk tinggi
dan pendek. Kapasitas botol timbang mulai 15 80 mL.
Fungsi :
o
o

Digunakan di dalam menentukan kadar air suatu bahan.


Selain itu digunakan untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang
terutama untuk bahan cair.

22. Labu iodium (Iodium Determination Flask)

Labu iodium atau disebut juga sebagai


labu iod merupakan salah satu alat gelas laboratorium yang terbuat dari
kuarsa/silikat oksida, boron oksida, aluminium oksida dan natrium oksida.
Labu iodium mirip labu Erlenmeyer bertutup asah dan pada mulut labu
dilengkapi oleh suatu piringan kaca yang digunakan untuk menempatkan
cairan/larutan atau air yang berguna untuk mengikat uap iodium hasil reaksi.
Labu iodium mempunyai kapasitas ukuran 100 sampai 500.
Prinsip Kerja : memasukkan sampel dalam labu iodium dan tutup dengan
rapat, jangan sampai ada gelembung udara di dalamnya.
Fungsi : adapun kegunaan labu iodium adalah untuk mereaksikan zat yang
biasanya menghasilkan iodium.
K3 :
o
o
o

Pecahnya labu yang dpat diatasi dengan mengganti yang baru.


Retaknya labu yang dapat diperbaiki dengan lem.
Apabila tutup labu kurang rapat ketika sedang digunakan dalam
mereaksikan, maka aroma iodium yang menyenngat akan terhirup dan akan
mengganggu kerja sehingga tutp labu harus ditutup rapat.
23. Labu Kjeldahl (Kjeldahl Flasks)

Terbuat dari gelas boroksilikat, dengan kapasitas 50 1000 mL.


Prinsip Kerja : posisi labu harus miring dengan mulut menyandar pada
penampung uap asam.
Fungsi : digunakan untuk destruksi atau digesti protein dan dapat pula
digunakan sebagai labu destilasi pada hasil destruksi protein.
K3 : saat memasangkan labu pada mulut penampung uap harus rapat agar
uap asam tidak menyebar saat melakukan proses destruksi.
24. Bunsen

Pemanas yang bentuknya seperti tabung yang berisi


bahan bakar dan memiliki sumbu yang dapat menghasilkan api. Bahan
bakarnya macam-macam, ada yang dari alcohol, spiritus, dan minyak gas..
Fungsi : fungsinya untuk menciptakan suasana steril
26. Botol Semprot

Botol semprot atau juga sering disebut botol pencuci adalah berupa botol
tinggi bertutup yang terbuat dari plastik. Jadi anda tidak perlu takut
menggunakannya karena tidak terbuat dari gelas dan akan terhindar dari
pecah atau retakAlat ini sangat diperlukan dilaboraturium manapun.
Walaupun alat ini sangat sederhana tapi sangat berguna.
Prinsip Kerja : menekan badan botol sampai airnya keluar.
Fungsi : Berfungsi sebagai tempat menyimpan aquades juga digunakan untuk
membersikan dinding bejana dan sisa-sisa endapan, mengeluarkan air atau

cairan dalam jumlah terbatas, untuk membilas peralatan kimia lain atau
proses pengenceran dalam suatu wadah misal labu ukur, erlenmeyer,dsb.
25. Rak Tabung

Dari kayu keras , 6 lubang dalam dua baris (total 12 lubang) berdiameter
sekitar 18 mm. Pada bagian dasar terdapat lekukan sehingga tabung stabil
ditempatkan.
Prinsip Kerja : tabung reaksi dimasukkan dalam lubang tabung sesuai
ukurannya.
Fungsi : digunakan untuk menempatkan tabung reaksi sesuai ukuran tabung.
K3 : membawa rak tabung harus hati hati, apabila jatuh maka tabung yang
berada pada rak tabung juga akan jatuh.
26. Penjepit Tabung

Penjepit tabung reaksi berbentuk rahang: persegi. Pegas : dipoles nikel


dengan diameter: 10 -25 mm
Prinsip Kerja : tekan penekan pada penjepit kemudian jepitkan pada tabung
reaksi
Fungsi : Alat Lab ini digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat
dipanaskan.
K3 : apabila alat ini longgar atau penjepit lepasan,segera perbaiki alat ini dan
dapat digunakan lagi.
27. Penghisap Pipet (Pipet Filler)

Terbuat dari bola karet kenyal dengan 3 knop.


Bola karet tidak mudah lembek.
Fungsi : Untuk menghisap larutan yang akan diukur.

Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan

Dari materi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa setiap alat terbuat dari
bahan yang berbeda beda (kayu, gelas dan karet). Selain itu masing
masing alat laboratorium memiliki fungsi dan prinsip kerja yang berbeda
beda, tergantung jenis alatnya. Namun beberapa diantaranya memiliki fungsi
yang sama.
GELAS KIMIA

Berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca
borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 C. Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100
mL dan 2 L. Gelas kimia adalah sebagai tempat untuk melarutkan zat yang tidak butuh
ketelitian tinggi, misalnya pereaksi/reagen untuk analisa kimia kualitatif atau untuk pembuatan
larutan standar sekunder pada analisa titrimetri/volumetri. Terdapat berbagai ukuran mulai dari
25 mL sampai 5 Liter. jadi tidak cocok untuk pembuatan larutan yang perlu ketelitian tinggi
(secara kuantitatif). Fungsi: : Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat
ketelitian yang tingg Menampung zat kimia Media pemanasan cairan Menyimpan zat
kimia Mencampur zat kimia LABU ERLENMEYER

Labu Erlenmeyer berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala
sepanjang dindingnya. Labu erlenmeyer adalah sebuah perangkat yang memiliki kapasitas
antara 5 mL sampai 5 L dan biasanya instrumen ini digunakan untuk mengencerkan zat tertentu
hingga batas leher labu ukur. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat
tertentu yang nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel
dengan menggunakan pipet. Dalam sistem pengenceran, untuk zat yang tidak berwarna,
penambahan aquadest sampai menunjukkan garis meniskus berada di leher labu. Untuk zat
yang berwarna, penambahan aquadets hingga dasar meniskus yang menyentuh leher labu
( meniskus berada di atas garis leher ). Fungsi : o Untuk menyimpan dan memanaskan larutan
o Menampung filtrat hasil penyaringan o Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses
titrasi RAK TABUNG REAKSI

Rak tabung reaksi terbuar dari kayu dan memeliki 12 lubang untuk penyimpanan tabung reaksi.
Rak ini berukuran 20 x 10 cm. Di sebagian sisi terdapat 6 batang kayu yang berfungsi sebagai
tempat tabung reaksi ketika di keringkan. Agar tabung reaksi tidak tergelincir ketika di simpan di
rak, maka pada alas rak terdapat cekungan sebanyak 12 cekungan, agar posisi tabung reaksi
ketika di simpan tidak mudah tergelincir. Fungsi: Menyimpan tabung raksi Mengeringkan
tabung reaksi Menjaga agar tabung reaksi tidak berjamur GELAS ARLOJI

Deskripsi Alat: Gelas arloji berbentuk bundar terbuat dari gelas pyrex dengan diameter 25, 50,
65, 75, 100, 125, dan 150 mm. Fungsi: untuk menyimpan bahan yang akan di timbang
terutama untuk bahan padat atau pasta dan dapat pula digunakan saat menutup wadah saat
proses penguapan. Untuk tempat benda yang sedang dalam pengamatan LUP

Lup atau kaca pembesar terdiri atas pegangan yang terbuat dari plastik dan kaca pembesar
yang berbentuk bulat. Lup atau biasa di sebut kaca pembesar mamiliki lensa cembung yang
memudahkan kita melihat benda-benda lebih besar dari ukuran sebenarnya. Tapi, bendabenda yang dapat di amati pada lup atau kaca pembesar sangat terbatas, karena pembesaran
lup atau kaca pembesar lebih kecil dibandingkan pembesaran mikroskop. Fungsi: Untuk
memudahkan kita melihat benda-benda yang lebih kecil. PINSET

Alat ini berfungsi sebagai alat pembantu dalam mengambil preparet segar agar tidak
terkontaminasi. Alat ini terbuat dari besi. Pinset (yang ujungnya lancip), digunakan untuk
mengambil atau menarik bagian alat-alat tubuh dari hewan yang dibedah, memisahkan organ
yang satu dengan yang lain.CORONG

Corong terdiri atas mulut dan batang corong yang berfungsi untuk proses penyaringan. Panjang
sesuai dengan diameter atas corong, ukuran diameter 50, 75, 100, 150, dan 200
mm. SPATULA

Spatula : berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau
alumunium. alat untuk mengambil obyek. Spatula yang sering digunakan di laboratorium biologi
atau kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai. Fungsi : Untuk mengambil bahan
kimia yang berbentuk padatan Dipakai untuk mengaduk larutan. GEGEP KAYU

Penjepit kayu, digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan, atau untuk
membantu mengambil kertas saring atau benda lain pada kondisi panas. CAWAN PETRI

Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari
plastik atau kaca yg digunakan utk membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yg
ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Alat ini
digunakan sebagai wadah utk penyelidikan tropi dan juga utk mengkultur bakteri, khamir,
spora,atau biji-bijian. Cawan Petri plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur
bakteri. BURET

Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut
volume suatu larutan. INKUBATOR

Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan media pada pengujian secara


mikrobiologi. TANUR

Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 C. OVEN

Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan
yang dalam keadaan basah. HOT PLATE

Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar. PEMANAS ATAU
PEMBAKAR BUNSEN

Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu
proses.PEMANAS SPIRTUS

Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan KACAMATA PENGAMAN

Untuk melindungi mata dari bahan yang menyebabkan iritasi. Dan melindungi dari percikan api,
uap logam, serbuk debu, kabut dan zat-zat kimia yang meletup ketika dilakukan pemanasan,
misalnya H2SO4. CLAY TRIANGLE

Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada waktu
penyaringan.RING

Untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan untuk meletakan corong pada
proses penyeringan. KLEM dan STATIF Sebagai penjepit, misalnya: Untuk menjepit soklet
pada proses ekstraksi Menjepit buret dalam proses titrasi Untuk menjepit kondensor pada
proses destilasiEVAPORATING DISH

Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan larutan dari suatu bahan yang tidak mudah
menguap. DESIKATOR

Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam
laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum. PIPET
TETES Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil. PIPET VOLUME
ATAU PIPET GONDOK

Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera
pada bagian pada bagian yang menggembung. FILLER (KARET PENGHISAP)

Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya
digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur. PIPET UKUR

Untuk mengukur volume larutan KONDENSOR

Untuk destilasi larutan. Lubang lubang bawah tempat air masuk, lubang atas tempat air
keluar.GELAS UKUR

Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak
diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan
menggunakan pipet volume CORONG PISAH

Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis.
Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi. LABU UKUR LEHER PANJANG

Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi. LABU
DESTILASI

Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang
sebagai tempat termometer. CORONG BUCHER

Menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa vakum. TABUNG REAKSI

Untuk mereaksikan dua atau lebih zat. PENGADUK

Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan mapun ketika reaksi sementara
berlangsung. SPATULA PLASTIK DAN LOGAM

Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan, misalnya dalam bentuk kristal.
Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik sedangkan zat-zat yang
tidak bereaksi dengan dengan logam dapat digunakan spatula logam. KAWAT NIKROM

Untuk uji nyala dari beberapa zat PIPA KAPILER ATAU KACA KAPILER

Untuk mengalirkan gas ke tempat tertentu dan digunakan pula dalam penentuan titik lebur
suatu zat.HOT HANDS

Untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam kondisi panas. KAKI TIGA

Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus. KAWAT KASA

Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan
pemanas spiritus atau pemanas Bunsen STIRER DAN BATANG STIRER

Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-batang magnet diletakan di dalam


larutan kemudian disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang magnetik dari stirer
akan berputar.MORTAL DAN PASTLE

Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal. KRUSIBEL

Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan logam-logam.

Praktik di laboratorium merupakan bagian dari pengajaran sains. Dalam


memulai praktik di laboratorium kita harus mengenal dan memahami
cara pengunaan semua peralatan dasar yang biasanya digunakan dalam
laboratorium kimia beserta menerpkan di laboratorium.
Praktikum di laboratorium merupakan sarana yang efektif untuk melatih
dan mengembangkan aspek kongrutif dan psikomotorik mahasiswa, serta
wajib bekerja sama antar mahasiswa. Melalui praktikum di laboratorium

sangat membantu mahasiswa dalam memahami teori yang diperoleh


dalam perkuliahan.
Laboratorium merupakan tempat yang memiliki bermacam-macam alat
yang digunakan untuk penelitian, dari yang sederhana sampai kepada
alat yang cukup besar. Alat-alat di laboratorium ada yang terbuat dari
kaca, plastik, karet, kuarsa,platina, logam, dan lain-lain. Alat tersebut ada
yang berfungsi sebagai wadah, alat bantu, dan lain-lain.
Dalam praktikum di laboratorium, kebersihan adalah salah satu hal yang
penting. Dimana, data yang dihasilkan menjadi tidak akurat, jika
percobaan dilakukan di tempat yang terkontaminasi. Selain itu, dalam hal
kerapian juga hendaknya mencakup pemeliharaan perabot-perabot
laboratorium.
Di dalam laboratorium supaya tidak terjadi kecelakaan dan kesalahan
dalam praktikum, maka perlu adanya aturandan persiapan teknik keja
serta pengenalan alat dan bahan yang ada di laboratorium. Serta hal
yang utama adalah berhati-hati dalam melaksanakan praktikum.
Dalam praktikum kimia, ada empat bagian yaitu pengenalan alat gelas,
pembakaran, penyaringan, dan titrasi.
Pengenalan Alat Gelas
Dalam pengenalan alat gelas ada beberapa alat yang ada di laboratorium
yang digunakan untuk praktikum, antara lain:
Gelas wadah
Gelas wadah ini digunakan sebagia wadah pereaksi yang dibedakan oleh
warnanya yaitu botol berwarna gelap untuk zat yang tidak tahan cahaya
matahari, oksidasi, atau lainnya botol tak berwarna.
Tabung Reaksi
Tabung reaksi tetrbuat dari gelas dan dapat dipanaskan, terutama
digunakan untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit, jika
dilakukan pengocokan ke samping tabung tidak boleh diisi lebi
setengahnya. Jika dilakukan pemanasan, ahrus dilakukan dengan hatihati, tabung dipegang miring.
Gelas Piala/ Gelas bekker
Gelas piala digunakan sebagai tempat larutan dan dipakai juga untuk
memanaskan larutan zat-zat kimia. Menguapkan pelarut untuk
memekatkan, alat ini bukan alat penngukur(walaupun volume kira-kira).
Erlenmeyer
Digunkan untuk tempat zat yang akan dititrasi. Boleh juga digunakan
untuk memanaskan larutan. Alat ini bukan alat pengukur.
Gelas Ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk
cair. Gelas ukur mempunyai skala dan memiliki bermacam-macam

ukuran. Ada ukuran 15 ml, 100 ml, 250 ml, sampai 1500 ml. Tapi, gelas
ukur ini tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan/ pelarut dalam
kondisi panas.
Labu Ukur
Labu ukur terbuat dari gelas dengan bermacam-macam ukuran. Labu
ukur digunakan untuk membuat larutan standar atau larutan tertentu
dengan volume setepat-tepatnya.
Pipet Gondok
Pipet gondok terbuat dari gelas dengan bagian tengahnya membesar dan
ujungnya meruncing. Digunakan untuk mengambil larutan dengan
volume tertentu dengan tepat.
Pipet Mohr
Pipet mohr dibubuhi skala sangat mirip buret.
Buret
Buret terbuat dari gelas berskala dan mempunyai kran. Dipakai untuk
titrasi. Zat yang digunakan untuk mentitrasi ditempatkan dalam buret
dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran. Volume zat yang dipakai
dapat dilihat pada skala.
Pengaduk Gelas
Digunakan untuk mengaduk suatu campuran atau larutan zat-zat kimia
ketika melakukan reaksi-reaksi kimia. Digunakan juga untuk membantu
pada saat menuangkan cairan dalam proses penyaringan.
Gelas Arloji
Gelas arloji terbuat dari gelas kaca, dan berfungsi untuk mennimbang zat
berbentuk kristal, untuk menutup bejana lain waktu pemanasan dan
untuk menguapkan cairan.
Corong
Biasanya terbuat dari gelas kaca, digunakan untuk membantu
memasukkan cairan kedalam suatu tempat yang sempit seperti botol,
labu ukur, dan lain-lain.
Botol Semprot
Botol semprot berfungsi untuk membersihkan dinding-dinding bejana dan
sisa-sisa endapan, mengeluarkan cairan dalam jumlah terbatas, dan
tempat penyimpanan air.
Eksikator
Digunakan untuk menyimpan zat-zat supaya tetap kering atau untuk
mengeringkan zat.
Pembakaran
Alat-alat yang digunakan dalam pemanasan adalah pembakar gas, kaki
tiga, segitiga porselin, kasa gegep, penangas air, dan alat-alat porselin.
Pembakar Gas

Pada alat pembakar gas memiliki beberapa bagian yaitu terdiri dari:
Pipa pemasukan gas
Lubang pemasukan udara
Pipa pencampuran gas dan udara
Dengan mengatur pipanya, gas dan udara dapat diubah-ubah.
Pembakaran gas ini berguna untuk pemanasan zat dengan menggunakan
udara dan gas.
Kaki tiga
Kaki tiga digunakan utnuk tungku, dimana diatasnya terletak wadah
tempat-tempat bahan yang dipanaskan, diantara ketiga kakinya tempat
api untuk memanaskan.
Segitiga Porselin
Segitiga porselin digunakan sebagai alat penompag tempat bahan yang
akan dipanaskan diatas kaki tiga.
Kasa
Kasa digunakan sebagai alat perata panas, sehingga pemanasan zat
dalam wadah akan menyeluruh.
Gegep(Penjepit)
Gegep digunakan sebagia alat pembantu pengambilan alat-alat yang
tidak boleh diambil dengan tangan.
Penagas Air
Digunakan untuk pemanas air dengan menggunakan uap air.
Cawan Porselin(Crucible)
Berfungsi untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi, mengabukan kertas
saring. Serta utnuk menguraikan endapan dalam gravimetri sehingga
menjadi bentuk yang stabil.
Pinggan Porselin
Dipergunakan untuk menguapkan larutan sehingga lebih pekat atau
menjadi kering dan mengkristalkan zat utnuk menyublim zat.
Pembakaran biasanya di lakukan ketika praktikum tentang kalor dan
masih banyak lagi.
Penyaringan
Menyaring adalah cara untuk memisahkan suaatu endapan dari suatu
endapan dari suatu larutan. Dalam percobaan ini akan disaring PbSO4,
yang dibuat dengan mereaksikan H2SO4 dengan Pb Asetat. Didalam
penyaringan ini juga ada alat-alat yang digunakan seperti corong, gelas
erlenmeyer, kertas saring, tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung, cawan
porselin, gelas ukur, botol semprot, dan keranjang. Dalam waktu
penyaringan, harus berhati-hati karena alat dan bahan jangan sampai
rusak. Apabila bahan yang digunakan terkena tangan bisa terjadi gatalgatal pada bagian tubuh yang terkena.

Titrasi
Titrasi adalah salah satu cara analisis yang sering dilaksanakan dalam
analisi kuantitatif. Larutan yang dietahui onsentrasinya disebutlarutan
standar. Biasanya dimasukkan dalam buret sebagai penitrasi(titran).
Larutan yang akan ditentukan konsentrasinya ditempatkan dalam
erlenmeyer dan disebut juga sebagai zat yang dititrasi. Dalam praktikum,
untuk melakukan titrasi ada beberapa alat yang perlu diketahui seperti
klem, statif, buret, dan erlenmeyer. Selain itu juga dalam penggunaanya
kita harus berhati-hati. Istilah titrasi menyangkut proses untuk mengukur
volume titran yang diperlukan untuk mencapai titik ekivalen.
ALAT DAN BAHAN
Alat
No. Nama Alat Ukuran/Volume Jumlah
1 Gelas Kimia 50ml, 100ml, 150ml, 500 ml 4
2 Gelas Ukur 15ml, 100ml, 250ml, 1500ml 4
3 Erlenmeyer 50ml, 100ml, 250ml, 500ml 4
4 Labu Alas Bulat 50ml, 100ml, 250ml, 500ml 4
5 Botol Reagen 1
6 Kaca arloji 1
7 Tabung Reaksi 10ml, 20ml,25ml 3
8. Corong Pisah 1
9 Pipet Tetes 1ml, 2ml, 10ml 3
10 Spatula 1
11 Pipet Mohr 50ml 1
12 Pipet Berskala 5ml, 10ml, 15ml, 50ml 4
13 Bola Hisap (karet) 1
14 Kaki Tiga 1
15 Kasa 1
16 Spiritus 1
17 Pinggan Porselin 1
18 Alat Penangas 1
19 Stir 1
20 Corong 1
21 Kertas Saring 1
22 Rak Tabung 1
23 Cawan Porselin 1
24 Botol Semprot 1
25 Keranjang 1
26 Klem 1
27 Statif 1

28 Buret 10ml, 50ml 2


29 Gegep 1
30 Sikat Tabung 1
Bahan
No. Nama Bahan Rumus Kimia Jumlah Konsentrasi
1 Timbal Asetat Pb(CH3COOH)2 5ml 0,1 M
2 Asam Sulfat H2SO4 5ml 0,1 M
3 Aquades H2O Secukupnya
4 Kalium Permanganat KMNO4 Secukupnya 0,1 M
PROSEDUR KERJA
Penyaringan
Diambil 5ml larutan Pb Asetat (Pb(CH3COOH)2) 0,1 M dalam tabung
reaksi, ditmabahkan 5ml H2SO4 (Asam Sulfat) 0,1M. Kemudian diamatai
endapan yang terjadi. Dicatat warna endapan.
Diambil kertas saring dan ditimbang dengan neraca analitik. Kertas saring
dilipat menjadi lingkaran.
Dimasukan kertas saring yang sudah dilipat pada corong dan dibasahi
sedikit dengan aquades hingga melekat pada dinding gelasnya.
Dipasanglah corong yang berkertas saring itu diatas erlenmeyer untuk
menampung filtrat/cairan cucian.
Dituangkan larutan yang dilakukan pada langkah 1 kedalam corong yang
sudah berkertas saring tadi, dilakukan sampai semua endapan
mengendap dikertas saring. Jika ditabung reaksi masih ada endapan,
dituang air yang kita tampung tadi kedalam erlenmeyer kedalam tabung
reaksi sampai tidak ada lagi endapan yang tersisa. Kemudian, dioven
kertas saring dan endapannya sampai kering. Terakhir ditimbang kembali
kertas saring dan endapan.
Titrasi
Diisilah buret dengan akuades pada sembarang angka, dibacalah minikus
awalnya. Kemudian, dikeluarkan cairan dengan lambat sampai beberapa
mililiter.
Lihat miniskusnya. Ditunggu beberapa menit, dan dilihat miniskusnya
lagi. Dihitung volume air yang keluar. Diisi lagi, baca miniskus awalnya.
Keluarkan dengan cepat, dibaca miniskusnya. Ditunggu beberapa menit,
baca lagi miniskusnya.(Adakah perbedaan penurunan dengan cepat dan
lambat)

HASIL PENGAMATAN
Pengenalan Alat Gelas
No. Nama Alat Kegunaan
1 Gelas Kimia Sebagai tempat larutan dan dipakai juga untuk
memanaskan laruutan zat-zat kimia, menguapkan pelarut untuk
memekatkan
2 Gelas Ukur Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk
cair
3 Labu Alas Bulat Untuk tempat pemisahan zat dan tempat reaksi
tertentu
4 Erlenmeyer Dipakai untuk tempat dari zat-zat yang dititrasi
5 Botol Reagen Wadah untuk menyimpan zat-zat
6 Kaca Arloji Untuk menimbang zat berbentuk kristal, untuk menutup
bejana lain waktu pemanasan dan untuk menguapkan cairan
7 Tabung Reaksi Sebagai tempat untuk mereaksikan zat kimia dalam
jumlah sedikit dan tempat untuk meletakkan larutan sementara
8 Corong Pisah Untuk memisahkan cairan pada zat cair pada proses
kromotografi
9 Pipet Tetes Untuk mengambil larutan dalam jumlah yang sedikit dan
untuk memindahkan cairan/larutan dalam satuan tetes
10 Spatula Untuk mengaduk suatu campuran atau larutanzat-zat kimia
ketika melakukan reaksi-reaksi kimia
11 Pipet Mohr Untuk mengukur volume larutan lebih cepat daripada
12 Pipet Berskala Untuk mengambil zat yang sangat banyak, utnuk
mengukur volume larutan dengan ketelitian 1ml-10ml, untuk mengukur
volume zat tertentu
13 Bola Hisap Alat yang digunakan untuk menghisap larutan dari botol
tempat larutan melalui atau dengan pipet volumerik.
Pembakaran
No. Nama Alat Kegunaan
1 Kaki Tiga Sebagai tungku pada saat pemanasan
2 Kasa Untuk alas/pelapis tungku sewaktu proses pemanasan(alat perata
panas)
3 Spiritus Bahan bakar untuk alat pemanas/pembakar zat atau larutan
4 Pinggan Porselin Untuk menguapkan larutan sehingga lebih pekat atau
menjadi kering dan mengkristal zat dan untuk menyublimkan zat
5 Cawan Porselin Untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi, mengabukan
kertas saring, menguraikan endapan dalam gravimetri sehingga menjadi
bentuk yang stabil
6 Alat Penangas Sebagai pemanas zat

7 Stir Sebagai alat alat pengaduk. Pada saat menggunakan penangas, stir
akan mengaduk secara otomatis saat tombol maxing diputar karena
adanya gaya magnet yang bekerja
8 Gelas Kimia Untuk memanaskan air/melarutkan suatu zat. Gelas kimia
yang dipakai merek pirex karena tahan panas
Penyaringan
No. Nama Alat Kegunaan
1 Corong Berfungsi untuk membantu ketika memasukkan cairan kedalam
suatu tempat yang sempit mulutnya seperti botol, labu ukur, buret, dan
sebagainya
2 Gelas Erlenmeyer Dipakai untuk tempat dari zat-zat yang dititrasi.
Selain itu juga bisa sebagai tempat untuk proses filtrasi
3 Kertas saring Berfungsi untuk menyaring larutan
4 Tabung Reaksi Sebagai tempat untuk mereaksikan zat kimia dalam
jumlah sedikit dan tempat untuk meletakan larutann sementara
5 Pipet Tetes Digunakan untuk mengambil larutan dalam jumlah atau
volume sedikit
6 Rak Tabung Sebagai tempat penyimpanan tabung reaksi
7 Cawan Porselin Digunakan untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi
8 Gelas Ukur Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk
cair
9 Botol Semprot Membersihkan dinding-dinding bejana dan sisa-sisa
endapan, mengeluarkan cairan dalam jumlah terbatas, dan tempat
penyimpanan air
10 Keranjang Tempat untuk menyimpan alat-alat praktikum
Cara Kerja :
Ambil 5ml larutan Pb Asetat (Pb(CH3COOH)2) dimasukkan kedalam gelas
ukur kemudian tambhakan 5ml H2SO4 0,1 M, kedalam gelas ukur yang
lain. Setelah itu masing-masing larutan dimasukkan kedalam tabung
reaksi.
Diambil kertas saring dan ditimbang dengan neraca analitis, kemudian
dilipat mennjadi bagian lingkaran.
Kertas saring yang sudah dilipat dimasukkan kedalam corong dan
dibasahi dengan sedikit akuades hingga melekat pada dinding gelasnya.
Corong yang bekertas saring itu kemudian dipasang diatas erlenmeyer
untuk menampung filtrat atau cairan cucian.
Larutan yang dilakukan pada langkah 1 kedalam corong yang sudah
berkertas saring tadi, lakukan sampai semua endapan mengendap
dikertas saring. Jika di tabung reaksi masih ada endapan, tuangkan air

yang sudah tersaring kedalam tabung reaksi secara berulang-ulang


sampai endapannya benar-benar bersih.
Hasil Pengamatan :
Kertas saring kering(massa) = 0,4 gram
Massa kertas saring + endapan yang sudah dikeringkan = 0,8 gram
Massa endapan yang sudah dikeringkan massa kertas saring kering =
0,8 gram 0,4 gram = 0,4 gram(endapan murni)
Menentukan massa endapan menurut perhitungan :
Diketahui : M H2SO4(aq) = 0,1 M
V H2SO4(aq) = 5ml = 5 x 10-3 L
M Pb(CH3COOH)2(aq) = 0,1 M
V Pb(CH3COOH)2(aq) = 5ml = 5 x 10-3 L
Ditanya : Massa PbSO4(s)= ?
Penyelesaian :
Pb(CH3COOH)2(aq).3H2O(aq) + H2SO4(aq) PbSO4(s) + CH3COOH(aq)
+ 3H2O(aq)
n H2SO4(aq) = M H2SO4(aq) . V H2SO4(aq)
= 0,1 M . 5 x 10-3 L
= 5 x 10-4 mol
n Pb(CH3COOH)2(aq) = M Pb(CH3COOH)2(aq) . V Pb(CH3COOH)2(aq)
= 0,1 M . 5 x 10-3 L
= 5 x 10-4 mol
Massa molar PbSO4(s) = Ar Pb + Ar S + 4. Ar O
= 207 + 32 + 4. 16
= 303gram/mol
Mol PbSO4(s) = (koef.PbSO4(s))/(koef.Pb(CH3COOH)2(aq) ) x mol
Pb(CH3COOH)2(aq)
Massa PbSO4(s) = mol . massa molar
= 5 x 10-4 mol . 303 gram/mol
= 0,15 gram
Massa endapan yang dihasilkan menurut praktikum yang telah kami
hitung adalah 0,4 gram. Sedangkan menurut perhitungan adalah 0,15
gram. Perbedaan hasil perhitungan ini bisa dikarenakan pemanasan
dalam oven saat praktikum yang kurang sempurna atau kurang kering.
Warna endapan yang dihasilkan pada saat pencampuran Pb Asetat
dengan H2SO4(aq) adalah putih kapur.
Titrasi
No. Nama Alat Kegunaan
1 Klem Alat untuk menjepit tabung reaksipada waktu mereaksikan dan

untuk menjepit selang


2 Statif Alat untuk meletakkan buret dalam proses filtrasi
3 Buret Dipakai untuk melakukan titrasi
4 Erlenmeyer Dipakai untuk tempat dari zat-zat yang dititrasi dan tempat
untuk proses filtrasi
PEMBAHASAN
Perhitungan
Hitunglah massa PbSO4, jika diketahui konsentrasi H2SO4(aq) dan
Pb(CH3COO)2(aq) adalah 0,1 M. Serta masing-masing memiliki volume 5
ml!
Jawab :
Pb(CH3COO)2(aq).3H2O(aq) + H2SO4(aq) PbSO4(aq) + 2CH3COOH(aq)
+ 3H2O(aq)
Diketahui : M H2SO4(aq) = 0,1 M
H2SO4(aq) = 5ml = 5 x 10-3 L
M Pb(CH3COOH)2(aq) = 0,1 M\
V Pb(CH3COOH)2(aq) = 5ml = 5 x 10-3 L
Ditanya : Massa PbSO4(s)= ?
Penyelesaian :
Pb(CH3COOH)2(aq).3H2O(aq) + H2SO4(aq) PbSO4(s) + CH3COOH(aq)
+ 3H2O(aq)
n H2SO4(aq) = M H2SO4(aq) . V H2SO4(aq)
= 0,1 M . 5 x 10-3 L
= 5 x 10-4 mol
n Pb(CH3COOH)2(aq) = M Pb(CH3COOH)2(aq) . V Pb(CH3COOH)2(aq)
= 0,1 M . 5 x 10-3 L
= 5 x 10-4 mol
Massa molar PbSO4(s) = Ar Pb + Ar S + 4. Ar O
= 207 + 32 + 4. 16
= 303gram/mol
Mol PbSO4(s) = (koef.PbSO4(s))/(koef.Pb(CH3COOH)2(aq) ) x mol
Pb(CH3COOH)2(aq)
Massa PbSO4(s) = mol . massa molar
= 5 x 10-4 mol . 303 gram/mol
= 0,15 gram
Jadi, massa endapan PbSO4(aq) secara perhitungan adalah 0,15 gram
Pembahasan
No. Gambar Nama Alat Fungsi/ kegunaan
1

Gelas Kimia Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan


tingkat ketelitian yang tinggi. Menampung zat kimia, memanaskan cairan,
menguapkan pelarut untuk memekatkan.
2
Gelas Ukur
Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair
3
Erlenmeyer Dipakai untuk tempat dari zat-zat yang dititrasi. Selain itu
juga sebagai tempat untuk proses filtrasi. Serta untuk memanaskan
larutan.
4
Kaca Arloji
Untuk menimbang zat berbentuk kristal, untuk menutup bejana lain
waktu pemanasan dan untuk menguapkan cairan
5
Tabung Reaksi Sebagai tempat untuk mereaksikan zat kimia dalam jumlah
sedikit dan untuk tempat larutan sementara
6
Pipet Tetes Untuk mengambil larutan dalam jumlah yang sedikit dan
untuk memindahkan cairan/larutan dalamsatuan tetes
7
Spatula
Untuk mengaduk suatu campuran atau larutan zat-zat kimia ketika
melakukan reaksi-reaksi kimia
8
Labu Ukur atau Labu Alas Bulat Untuk tempat pemisahan zat dan tempat
reaksi tertentu. Menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada proses
reparasi larutan.
9

Corong Untuk memisahkan cairan pada zat cair pada proses kromotografi.
Berfungsi untuk membantu ketika memasukkan cairan kedalam suatu
tempat yang sempit mulutnya seperti botol, labu ukur, buret, dan lainnya.
10
Botol Reagen Wadah untuk menyimpan zat-zat bahan kimia.
11
Pipet Gondok
Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu dengan
tepat.
12 Pipet Mohr Untuk mengukur volume larutan lebih cepat daripada
13
Bola Hisap Alat yang digunakan untuk menghisap larutan dari botol
tempat larutan melalui atau dengan pipet volumerik.
14
Kaki Tiga Sebagai tungku pada saat pemanasan. Dimana diatasnya
terletak bahan yang dipanaskan diantara ketiga kakinya tempat api untuk
pemanasan.
15 Kasa Untuk alas / pelapis tungku sewaktu proses pemanasan (alat
perata panas)
16 Spiritus Untuk memanaskan cairan yang ada didalam gelas, sebagai
bahan bakar/sumber panas untuk pemanasan zat atau larutan.
17 Pinggan Porselin (Evaporating Dish) Untuk menguapkan larutan
sehingga lebih pekat atau menjadi kering dan mengkristalkan zat dan
untuk menyublimkan zat
18 Cawan Porselin (Cucible) Untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi,
mengabukan kertas saring, menguraikan endapan dalam gravismetri
sehingga menjadi bentuk yang stabil.
19 Penanggas Air atau Alat Penangas Dipergunakan sebagai pemanas zat
dengan menggunakan uap air.
20 Stir Sebagai alat pengaduk pada saat menggunakan penangas, stir
akan mengaduk secara otomatis saat tombol maxing diputar karena
adanya gaya magnet yang bekerja.
21 Kertas Saring Untuk menyaring suatu larutan/ zat yang akan
dimasukan kesuatu wadah.
22 Rak Tabung Sebagai tempat penyimpanan tabung reaksi
23 Botol Semprot Berfungsi untuk membersihkan dinding-dinding bejana

dan sisa-sisa endapan, mengeluarkan air/cairan dalam jumlah terbatas,


tempat penyimpanan air.
24 Keranjang Berfungsi untuk menyimpan alat-alat praktikum.
25 Statif dan Klem Untuk menjepit buret saat melakukan tirtasi dan klem
sebagai penyangga statif.
26 Segitiga Porselin Digunakan sebagai alat penampang wadah bahanbahan seperti cawan porselin yang akan dipanaskan diatas kaki tiga.
27 Gegep (Penjepit) Digunakan sebagai pembantu pengambilan alat-alat
yang tidak boleh diambil dengan tangan.
28 Buret Untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, saat
melakukan titrasi.
29 Neraca Digital Untuk menimbang larutan atau zat, alat-alat gelas
seperti gelas kimia, kertas saring, dan lain-lain.
30 Gegep Besi Untuk membantu mengambil alat gelas yang tidak boleh
diambil secara langsug dengan tangan.
31 Sikat Tabung Untuk membersihkan bagian dalam alat-alat gelas yang
tidak bisa dibersihkan dengan tangan
32 Eksikator Digunakan untuk menyimpan zat-zat supaya tetap kering
atau untuk mengeringkan zat
Dari pengenalan alat-alat laboratorium dapat diketahui fingsi
kegunaannya dari setiap alat-alat yang ada di laboratorium. Alat-alat
yang ada antara lain gelas kimia, gelas ukur, erlenmenyer, kaca arloji,
tabung reaksi, pipet tetes, pipet gondok, pipet mohr, bola hisap, kaki tiga,
kasa, spiritus, labu ukur, corong, spatula, botol reagen, pipet mohr,
penangas air, stir, kertas saring, rak tabung, botol smeprot, keranjang,
statif, klem, segitiga porselin, gegep, buret, neraca digital, dan eksikator.
Dari alat-alat diatas ada yang termasuk kedalam pengenalan alat gelas,
pembakaran, dan penyaringan, serta titrasi. Dalam pengenalan alat gelas
ada beberapa alatnya, yaitu seperti gelas wadah yang mana warnanya
gelap dan untuk zat yang tidak tahan cahaya, oksidasi, dan lain-lain.
Kemudian ada alat-alat untuk mereaksikan zat seperti tabung reaksi,
gelas piala, dan erlenmeyer. Dimana fungsinya untuk mereaksikan zat
atau pelarut sesuai dengan praktikum yang akan kita laksanakan.
Selanjutnya alat-alat pengukur volume, dimana terdiri dari gelas ukur,
labu ukur, pipet ukur, dan buret. Semua itu digunakan untuk mengukur
volume zat tertentu. Pada pipet ukur dibagi menjadi pipet gondok dan
pipet mohr. Dalam menggunakan pipet ini menggunakan bola hisap untuk
bisa mengambil zat atau larutan tersebut.
Buret terbuat dari gelas berskala dan mempunyai kran. Berfungsi untuk
melakukan tirtasi. Zatb yang digunakan untuk menitrasi di tempatkan
dalam buret, kemudian dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran.

Volume yang dipakai bisa dilihat pada skala buret.


Kemudian alat lain, yaitu seperti pengaduk atau spatula, gelas arloji,
corong, botol semprot, dan eksikator. Corong biasanya terbuat dari gelas
dan digunakan untuk memasukan cairan kedalam suatu tempat yang
sempit seperti botol. Cara menggunakan corong adalah dengan
memasukan corong kedalam wadah tadi yang mulutnya sempit sehingga
larutan susah masuk. Kemudian, corong diangkat sedikit atau diganjal
sedikit. Sehingga ada jarak antara dinding corong dengan dinding wadah.
Dengan demikian udara dapat keluar dan cairan yang tadi ingin kita
saring dapat mengalir dengan cepat. Eksikator digunakan untuk
menyimpan zat-zat supaya tetap kering atau untuk mengeringkan zat.
Dalam menggunakan eksikator, janganlah memasukkanbenda yang
terlalu panas karena dapat menyebabkanudara didalamnya berkembang
dan dapat mengangkat tutup eksikator, juga suhu benda tersebut akan
lamban sekali turunnya, sehingga tidak bisa cepat ditimbang.
Pembakaran termasuk kedalam alat-alat pemanasan. Dimana alat-alat
yang digunakan dalam pemanasan antara lain pembakar gas, kaki tiga,
segitiga porselin, kasa, gegep, penagas air, alat-alat porselin seperti
cawan dan pingan.
Pembakar gas atau gas burner bisa kita atur supaya mendapatkan panas
yang sesuai dengan kebutuhan praktikum kita. Dimana, jika kita
menginginkanapi berwarna kuning, kita bisa mengatur gas menjadi
banyak dan sedikit udara. Namun, api berwarna kuning ini tidak bisa
dipergunakan karena kurangpanas dan mengotori alat-alat yang
dipanaskan.
Penangas air atau hot plate dimana ada tombol heating, yaitu untuk
mengatur suhu dan mixing untuk mengaduk larutan. Penangas air ini bisa
kita gunakan dengan menghubungkannya kelistrik. Dalam menggunakan
penangas air ini untuk mengaduk suatu larutan kita tidak perlu lagi
mengaduk dengan spatula tapi kita bisa menggunakan stir, yaitu alat
yang bisa mengaduk secara otomatis ketika penangas dihidupkan dan
kita atur mixingnya. Stir ini adalah alat yang didalamnya berisikan
magnet.
Penyaringan adalah proses pemisahan suatu campuran larutan yang akan
menghasilkan endapan. Dimana endapan adalah sisa larutan yang ada di
kertas saring dan filtratnya adalah larutan yang jatuh lewat kertas saring.
Dalam penyaringan hasil endapan tersebut bisa kita hitung atau kita
timbang setelah melalui beberapa tahap. Dimana, setelah kita melakukan
penyaringan, kertas saring yang ada endapan kita keringkan dalam oven.
Setelah itu, baru kita timbang di neraca digital. Serta cara untuk
menghitung berapa massa endapan tersebut bisa kita cari dengan cara

kertas saring kita timbang terlebih dahulu. Kemudian kertas saring


bersama endapan yang sudah kering kita timbang. Kemudian kertas
saring yang bersama endapan tersebut kita kurangkan dengan massa
kertas saring. Dalam percobaan kali ini, menggunakan Pb Astat 5 ml
dengan konsentrasi 0,1 M dengan rumus kimia Pb(CH3COO)2(aq)
dicampurkan dengan H2SO4(aq) atau namanya asam sulfat dengan
volume dan konsentrasi yang sama. Dimana, pencampuran antara
Pb(CH3COO)2(aq) + H2SO4(aq) menghasilkan PbSO4(aq). Dimana
persamaan reaksinya :
Pb(CH3COO)2(aq). 3H2O + H2SO4(aq) PbSO4(aq) + 2CH3COOH(aq) +
3H2O(aq)
Warna endapan yang dihasilkan antara Pb(CH3COO)2(aq) dengan
H2SO4(aq) adalah warna putih kapur. Dalam penyaringan biasanya hasil
yang kita dapatkan akan berbeda dnegan hasil yang kita hitung dengan
perhitungan. Itu bisa disebabkan dalam hal pemanasan endapan dalam
oven saat praktikum kurang sempurna atau kurang kering. Dalam
penyaringan, kertas saring yang digunakan adalah lingkaran, kemudian
dilipat menjadi bagian. Kemudian, dipasangkan ke corong dan diberi
aquades sedikit supaya kertas saringnya melekat.
Titrasi adalah salah satu cara untuk melaksanakan dalam analisis
kuantitatif. Titrasi dilakukan dengan membuka kran buret pelan-pelan.
Titran akan masuk kedalam erlenmeyer yang digoyangkan pelan-pelan.
Titik akhir titrasi terjadi pada saat perubahan warna. Perubahan warna
dapat dilihat dengan indikator. Dalam melakukan titrasi, ada alat yang
digunakan, yaitu buret. Dimana buret digunakan untuk menghantarkan
volume yang diketahui. Dalam percobaan buret kita bisa melihat bagian
miniskusnya, yaitu cekungan dalam buret.
Dalam menggunakan alat-alat gelas kimia yang ada didalam laboratorium
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu mengerikan alat-alat
harus diletakan terbalik. Menimbang suatu zat atau larutan harus
diruangan tertutup. Dalam menimbang tidak boleh dalam keadaan panas.
Serta harus selalu menjaga kebersihan timbangan. Untuk membersihkan
alat-alat gelas volumetrik harus dibersihkan dengan deterjen dan
disimpan dengan posisi terbalik.
Dalam praktikum kita harus berhati-hati menggunakan alat dan bahan
yang ada, karena dapat berakibat fatal. Misalnya saja bahan-bahan kimia
seperti pelarut yang bisa menyebabkan kulit terbakar dan gatal. Sehingga
perlu berhati-hati dalam melakukan praktikum didalam laboratorium.

Вам также может понравиться