Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
http://www.uptodate.com/contents/epidemiology-and-pathogenesis-of-thepolycystic-ovary-syndrome-in-adults
http://emedicine.medscape.com/article/256806-overview#a5
http://www.webmd.com/women/tc/polycystic-ovary-syndrome-pcos-topicoverview
http://www.womenshealth.gov/publications/our-publications/factsheet/polycystic-ovary-syndrome.html (side effect dr pengobatan yg udah ada)
Here are some natural methods to help manage your PCOS symptoms:
Before trying any treatment option, its important to discuss your diagnosis with
your health care provider and collaborate on a plan that works for you.
1. Be strategic with calories.
One study indicates that caloric intake timing can have a big impact on glucose,
insulin, and testosterone levels. Lowering insulin could potentially help with
infertility issues. Women with PCOS who ate the majority of their daily calories at
breakfast for 12 weeks significantly improved their insulin and glucose levels as
well as decreased their testosterone levels by 50 percent, compared to women
who consumed their largest meals at dinnertime. The effective diet consisted of
a 980-calorie breakfast, a 640-calorie lunch, and a 190-calorie dinner.
2. Decrease AGEs.
Women with PCOS have been shown to have higher levels of advanced glycation
end products (AGEs) in their blood. AGEs are compounds formed when glucose
binds with proteins, and are believed to contribute to certain degenerative
diseases and aging. One small study found that cutting down on dietary AGEs
significantly reduced insulin levels in women with PCOS. Foods high in AGEs
include animal-derived foods and processed foods. Applying high heat (grilling,
searing, roasting) increases levels.
3. Bone up on vitamin D and calcium.
A case control study examining 100 infertile women with PCOS found that those
who supplemented a daily 1500 mg dose of metformin, a medication commonly
used to treat PCOS symptoms, with calcium and vitamin D saw improvements in
BMI, menstrual abnormalities, and other symptoms. The women in the study
added 1,000 mg of calcium a day and 100,000 IU of vitamin D a month to their
daily metformin dose for six months.
4. Get enough magnesium.
Many women with PCOS exhibit symptoms of insulin resistance and metabolic
syndrome, risk factors that raise the risk for heart disease and other problems
like diabetes and stroke. Low magnesium levels are often associated with
diabetes, and some research indicates that a dietary supplement of the mineral
may improve insulin sensitivity, a factor in the development of type 2 diabetes
and PCOS. One study found that overweight, insulin-resistant subjects who
received 300 mg of magnesium at bedtime showed a significant improvement in
fasting blood glucose and insulin levels, compared to subjects who received a
placebo.
5. Increase your chromium.
Chromium is an essential mineral that helps the body regulate insulin and blood
sugar levels. Some research suggests that chromium supplements can help
people with diabetes lower their blood glucose levels. One study examined the
role of the mineral in women with PCOS. The results indicated that 200 mcg daily
of chromium picolinate significantly reduced fasting blood sugar and insulin
levels in subjectsenough that the effects were comparable to the
pharmaceutical, metformin. While metformin was also associated with lower
levels of testosterone, taking a daily dose of 200 mcg of chromium picolinate
could help regulate blood sugar levels.
6. Load up on omega-3s.
Fish oil has been associated with a long list of health benefits, and some research
indicates that omega-3 supplements can decrease androgen levels in women
with PCOS. One study found that women with PCOS who were given three grams
of omega-3s a day for eight weeks had lower testosterone concentrations and
were more likely to resume regular menses than subjects who received a
placebo.
Risks and Side Effects of Metformin / Glucophage
In about 25% of women Glucophage causes side effects which may include
abdominal discomfort, cramping, diarrhea and nausea. The side effects may be
severe enough to make the woman stop the Glucophage medication. We are not
aware of any serious complications resulting from Glucophage treatment.
Another oral medication used for diabetes called Troglitazone has been
associated with liver failure and death in rare cases. This has been publicized on
television shows, in newspapers, etc. These problems have not been associated
with the use of metformin for polycystic ovarian syndrome.
o
o
Makanan dengan glikemik rendah antara lain semua jenis kacangkacangan, buah dan sayuran kecualikentang dan semangka, pasta, yoghurt,
dan roti kasar.
Berhenti mengonsumsi karbohidrat buruk seperti makanan berbahan
tepung, termasuk buah-buahan yang mengandung zat tepung seperti jagung
dan pisang
Penderita PCOS juga bisa mengonsumsi gandum murni dalam jumlah yang
sedikit namun harus bebas gluten.
Penderita PCOS juga sebaiknya menghindari segala jenis pemanis buatan
apalagi minuman soda. Konsumsi rempah-rempah seperti kunyit dan kayu
manis pada menu makanan untuk meningkatkan rasa.
Seperti program diet pada umumnya, diet PCOS juga merekomendasikan
untuk mengonsumsi makanan berserat untuk memperlambat laju
penyerapan gula darah.
yang ada serta mengelola hidup secara sehat. Pengendalian dan penurunan
berat badan dapat menurunkan resiko terjadinya diabetes, hipertensi dan
hiperkolesterolemia. Penurunan berat badan yang tidak terlalu drastis dapat
mengatasi kadar androgen dan kadar insulin serta infertiliti. Penurunan berat
badan sebesar 5 7% dalam waktu 6 bulan sudah dapat menurunkan kadar
androgen sedemikian rupa sehingga ovulasi dan fertilitas menjadi pulih pada
75% kasus PCOS. Penurunan berat badan. Memperoleh berat badan yang ideal
akan memperbaiki kesehatan penderita dan dapat mengatasi masalah
kesehatan jangka panjang. Meningkatkan aktivitas dan makan makanan sehat
merupakan kunci pengendalian berat badan. Olah raga. Penderita diharap
untuk menjadikan olah raga teratur sebagai bagian penting dalam
kehidupannya. Berjalan kaki merupakan aktivitas yang paling baik dan
sederhana yang dapat dengan mudah dikerjakan. Makanan sehat dan gizi
seimbang yang terdiri dari kombinasi buah dan sayuran, produk makanan kecil
berkalori rendah yang dapat memuaskan nafsu makan dan menngatasi
kebiasaan makan kecil. Pertahankan berat badan yang sehat. Hentikan
kebiasaan merokok. TERAPI MEDIKAMENTOSA Pil kontrasepsi kombinasi
estrogen dan progestin digunakan pada penderita dengan haid tidak teratur atau
amenorea. Terapi ini membantu mengatasi jerawat, pertumbuhan rambut
berlebihan dan kerontokan rambut. Progestin diperlukan agar terjadi
pertumbuhan dan pengelupasan endometrium secara teratur seperti yang
terjadi pada haid. Pengelupasan endometrium yang terjadi setiap bulan dapat
mencegah karsinoma uterus. Pil kontrasepsi YASMIN merupakan pil yang ideal
untuk kasus PCOS17 oleh karena mengandung progestin yang disebut
drospirenon yang memiliki sifat anti androgen. Progestin sintetis. Bila penderita
tidak dapat menggunakan hormon estrogen maka penggunaan progestin yang
dapat digunakan adalah yang tidak meningkatkan kadar androgen dan baik
untuk penderita PCOS yaitu : norgestimate, desogestrel dan drospirenon Efek
samping yang mungkin terjadi : nyeri kepala, retensi air dan perubahan emosi.
Catatan : Sejumlah progestin menyebabkan peningkatan kadar androgen.
Terdapat 3 jenis progestin yang tidak meningkatkan kadar adrogen dan sangat
baik bila digunakan pada kasus PCOS. Diuretik. Spironolaktone yang dapat
menurunkan androgen (Aladactone) diberikan bersama dengan pil kontrasepsi
kombinasi. Terapi ini dapat mengatasi kerontokan rambut, pdertumbuhan
jerawat dan rambut abnormal (hirsuitisme) Metformin (Glucophage). Obat
diabetes ini digunakan untuk mengendalikan insulin, gula darah dan androgen.
Obat ini menurunkan resiko diabetes dan penyakit jantung serta memulihkan
siklus haid dan fertilitas. Catatan : Metformin nampaknya sangat bermanfaat
untuk mengatasi gejala yang terjadi pada PCOS. Metformin dapat memperbaiki
derajat fertilitas, menurunkan kejadian abortus, dan diabetes gestasional serta
mencegah terjadinya masalah kesehatan jangka panjang. Penggunaan
metformin pada masa kehamilan masih merupakan kontroversi meskipun resiko
nampaknya sangat kecil. Metformin oleh FDA dimaksudkan untuk mengatasi
diabetes sehingga penggunaannya pada kasus PCOS harus dibahas secara rinci.
Klomifen sitrat dan injeksi gonadotropin (LH dan FSH). Klomifen sitrat dapat
diberikan bersama dengan metformin bila metformin dapat memicu terjadinya
ovulasi. Kombinasi kedua jenis obat ini akan memperbaiki kerja dari klomifen
Gejala terakhir itu dapat dilihat jelas dengan USG. Dimana pada gambaran USG
dapat ditemukan 12 folikel atau lebih, pada satu indung telur. Berbeda dengan
kista, PCO hanyalah folikel-folikel kecil berukuran 5 - 7 mm. Sedangkan kista
adalah suatu kondisi terdapatnya ruang berisi cairan atau benda padat yang
dilapisi selaput pada indung telur.
Seorang wanita normal memiliki hormon estrogen dan progesteron. Selain kedua
hormon tersebut, wanita juga memiliki hormon laki-laki yang dikenal sebagai
hormon androgen. Jumlah hormon androgen pada wanita berbeda dengan pada
pria. Kesemua hormon tersebut akan membantu perkembangan sel telur di
Pada siklus menstruasi (ovulasi), indung telur melepaskan 1 sel telur. Pada kasus
PCO, sel telur dalam folikel tidak matang sehingga tidak dilepaskan oleh indung
telur. Akibat dari kondisi tadi, sel-sel telur yang tidak matang akan membentuk
kista yang sangat kecil di dalam indung telur. Perubahan inilah yang
menyebabkan gangguan pada kesuburan (infertilitas). Mengapa?
dengan organ kandungan pada wanita, PCO juga membawa beberapa risiko
komplikasi seperti meningkatnya risiko kanker endometrium, infertilitas dan
penyakit yang berhubungan dengan obesitas seperti tekanan darah tinggi,
masalah jantung dan diabetes.
You're diagnosed as PCOS? Don't worry sist, because you are not alone :)
Tepat 1 minggu yang lalu, seorang SpOG.KFer (spesialis kandungan konsultan
fertilitas) menyampaikan kepadaku seusai memeriksa dengan USG transvaginal,
bahwa aku menderita PCOS alias Polycystic ovary syndrome atau sindroma
polikistik ovarium.Spontan aku mengucapkan kata PCO berkali-kali sebelum
benar-benar meyakini bahwa aku nggak salah mengerti.
Gimana nggak terkejut... Bertahun-tahun lalu, saat aku sedang menjalankan
program ko-ass di bagian Obgyn sebagai calon dokter, saya ingat sekali pernah
mempelajari si PCO ini.
Selama 1 minggu aku mencari tahu kian kemari, menelisik seabreg literatur, dan
membaca testimoni dan sharing para PCOS Fighter. setelah aku runut lagi...
beberapa gejalanya memang aku alami. Semakin diperkuat dengan kenyataan
selama 2,5 tahun menikah ini aku belum pernah hamil. Siklus menstruasiku tak
pernah bisa diprediksi. Berat badan yang membludak tiba-tiba. Plus beberapa
lagi yang masuk dalam sindrom PCO ini. Sindrom sendiri artinya kumpulan
gejala. Tentang gejala lengkap dari PCOS akan aku tulis di posting selanjutnya.
Akhirnya aku bertekad dalam hati : Well.. I knew it before, I fight it now!
Saat googling, rasanya kok ya serem-serem amat yah bahasannya. Berbagai
kemungkinan bisa terjadi sebagai efek lanjutan si PCO ini. Aku aja yang dokter
ngerasanya gimanaaa gitu, bagaimana yang awam ya? Tapi sista-sista, jangan
khawatir ya.. kita sama-sama FIGHT untuk melawan si PCO ini. Seperti gambar
dibawah ini.. Si Chick Warrior Interrupted But FIGHTING back!