Вы находитесь на странице: 1из 13

NO

MATERI

Istilah dan
Definisi

Material

Standar
Rujukan
Material

SNI 2847-2002
Adukan Campuran antara
agregat halus dan sement
portland atau jenis semen
hidraulik yang lain dan air.

Air Air campuran yang


digunakan pada campuran beton
harus bersih dan bebas dari
bahan-bahan merusak yang
mengandung oil, asam, alkali,
garam, bahan organik, atau
bahan-bahan lain yang merugikan
terhadap beton atau tulanngan.

SNI 2847-2013
Material campuran tambahan
(Admixture) Material selain air,
agregat, atau semen hidrolis,
yang digunakan sebagai bahan
penyusun beton dan ditambahkan
pada beton sebelum atau selama
pencampurannya untuk
memodifikasi properti.
Air - Air pencampur yang
digunakan pada beton prategang
atau pada beton yang di
dalamnya tertanam logam
aluminium, termasuk air bebas
yang terkandung dalam agregat,
tidak boleh mengandung ion
klorida dalam jumlah yang
membahayakan
Standar-standar Internasional
ASTM yang dirujuk dalam Standar
ini terdaftar di bawah dengan
penamaan serialnya, termasuk
tahun adopsi atau revisi, dan
dideklarasi sebagai bagian
Standar ini sebagaimana
seluruhnya ditetapkan
sebelumnya.
Material sementisius alternatif
untuk paparan terhadap sulfat Kombinasi alternatif material
sementisius dari yang dimuat
dalam Tabel 4.3.1 harus diizinkan
bila diuji untuk ketahanan
terhadap sulfat dan memenuhi
kriteria dalam Tabel 4.5.1.

Pengaruh Lingkungan yang


Mengandung Sulfat - Beton yang
dipengaruhi oleh lingkungan yang
mengandung sulfat yang terdapat
Persyaratan
dalam larutan atau tanah harus
Durabilitas
memenuhi persyaratan pada
Beton
Tabel 2 atau harus terbuat dari
semen tahan sulfat dan
mempunyai rasio air-semen
maksimum dan kuat tekan
minimum sesuai dengan Tabel 2.
Kualitas,
Pemilihan Campuran Beton
Pemilihan proporsi campuran
Pencampuran, Proporsi material untuk campuran beton - Proporsi bahan untuk
dan
beton harus ditentukan untuk
beton harus dibuat untuk:
Pengecoran
menghasilkan sifat-sifat:
a. Memberikan kelecakan dan
konsistensi yang menjadikan
a. Kelecakan dan konsistensi
beton mudah dicor ke dalam
yang menjadikan beton mudah

No
.

materi

6.

Cetakan,
penampa
ng, dan
joint
konstruksi

dicor ke dalam cetakan dan ke


celah sekeliling tulangan
dengan berbagai kondisi
pelaksanaan pengecoran yang
harus dilakukan, tanpa
terjadinya segregasi atau
bleeding yang berlebihan.
b. Ketahanan terhadap pengaruh
lingkungan seperti yang
disyaratkan dalam pasal 6.
c. Sesuai dengan persyaratan uji
kekuatan 7.6.
Sni 03-2847-2002
Sni-2847-2013

Bab 8

Poin 8.1 cetakan


1. cetakan harus
menghasilkan
struktur akhir yang
memenuhi bentuk,
garis, dan dimensi
komponen struktur
seperti yang
diisyaratkan pada
gambar rencana
dan spesifikasi.
2. cetakan harus
mantap dan cukup
rapat untuk
mencegah
kebocoran mortar.
3. cetakan harus
diperkaku atau
diikat dengan baik
untuk
mempertahankan
posisi dan
bentuknya.
4. cetakan dan
tumpuannya harus
direncanakan
sedemikian hingga
tidak merusak
struktur yang
dipasang
sebelumnya.
5. perencanaan
cetakan harus
menyertakan

cetakan dan ke celah di


sekeliling tulangan dengan
berbagai kondisi pelaksanaan
pengecoran yang harus
dilakukan, tanpa terjadinya
segregasi atau bleeding yang
berlebih;
b. Memenuhi persyaratan untuk
kategori paparan yang sesuai
dari Pasal 4;
c. Memenuhi persyaratan uji
kekuatan dari 5.6.

Bab 6

Poin 6.1 Desain cetakan


6.1.1 Cetakan harus menghasilkan struktur akhir
yang memenuhi bentuk, garis, dan dimensi
komponen struktur seperti yang disyaratkan
oleh dokumen kontrak.
6.1.2 Cetakan harus kokoh dan cukup rapat untuk
mencegah kebocoran mortar.
6.1.3 Cetakan harus diperkaku atau diikat dengan
baik untuk mempertahankan posisi dan
bentuknya.
6.1.4 Cetakan dan tumpuannya harus direncanakan
sedemikian hingga tidak merusak struktur
yang dipasang sebelumnya.
6.1.5 Perancangan cetakan harus menyertakan
pertimbangan faktor-faktor berikut:
(a) Kecepatan dan metoda pengecoran beton;
(b) Beban selama pelaksanaan konstruksi,
termasuk beban vertikal, horisontal, dan
tumbukan;
(c) Persyaratan cetakan khusus untuk
pelaksanaan konstruksi cangkang, pelat lipat,
kubah, beton arsitektural, atau elemen-elemen
sejenis.
6.1.6 Cetakan untuk komponen struktur beton
prategang harus dirancang dan dibuat untuk
mengizinkan pergerakan komponen struktur
tanpa kerusakan selama penerapan
gayaprategang.
Poin 6.4 Joint konstruksi
6.4.1 Permukaan beton pada joint konstruksi harus
dibersihkan dan material halus (laitance)
dihilangkan.
6.4.2 Sesaat sebelum beton baru dicor, semua joint

pertimbangan
factor-faktor
berikut:
Kecepatan dan
metode
pengecoran
beton.
Beban selama
konstruksi,
termasuk
beban vertical,
horizontal dan
tumbukan.
Persyaratanpersyaratan
cetakan khusus
untuk
konstruksi
cangkang,
pelat lipat,
kubah, beton
arsitektural,
atau elemenelemen sejenis
6. Cetakan untuk
elemen struktur
beton prategang
harus dirancang
dan dibuat
sedemikian hingga
elemen struktur
dapat bergerak
tanpa menimbulkan
kerusakan pada
saat gaya
prategang
diaplikasikan.

konstruksi harus dibasahi dan air yang


tergenang harus dihilangkan.
6.4.3 Joint konstruksi harus dibuat dan ditempatkan
sedemikian hingga tidak mengurangi kekuatan
struktur. Perangkat untuk menyalurkan geser
dan gaya-gaya lain melalui joint konstruksi
harus didesain. Lihat 11.7.9.
6.4.4 Joint konstruksi pada lantai harus ditempatkan
dalam daerah sepertiga bentang tengah slab,
balok, dan gelagar.
6.4.5 Joint konstruksi pada gelagar harus digeser
sejarak minimum sebesar dua kali lebar balok
yang memotongnya.
6.4.6 Balok, gelagar, atau slab yang ditumpu oleh
kolom atau dinding tidak boleh dicor atau
dipasang hingga beton pada komponen
struktur tumpuan vertikal tidak lagi bersifat
plastis.
6.4.7 Balok, gelagar, haun (haunches), panel drop
(drop panels), dan kap geser (shear caps), dan
kapital kolom (capitals) harus dicor monolit
sebagai bagian dari sistem slab, kecuali bila
ditunjukkan lain dalam dokumen kontrak.

7.

Detail
penulang
an

Bab 9

Poin 9.1 Kait


Standar
Pembengkokan
tulangan harus
memenuhi ketentuan
sebagai berikut.
1. Bengkokan 180
ditambah
perpanjangan 4d,
tapi tidak kurang
dari 60 mm, pada
ujung bebas kait.
2. Bengkokan 90
ditambah
perpanjangan 12d,
pada ujung bebas
kait.
3. Untuk sengkang
dan kait pengikat:
a) Batang D-16
dan yang lebih
kecil,
bengkokan 90
ditambah
perpanjangan
6d pada ujung
bebas kait
atau,
b) Batang D-19,
D-22 dan D-25
bengkokan 90
ditambah
perpanjangan
12d pada
ujung bebas
kait atau,
c) Batang D-25
dan yang lebih
kecil,
bengkokan
135 ditambah
perpanjangan
6d pada ujung
bebas kait
atau,
4. Untuk kait gempa
adalah
sebagaimana yang
didefinisikan pada

Bab 7 Detail tulangan

Poin 7.1 Kait standar


Istilah kait standar seperti digunakan dalam
Standar ini harus berarti salah satu berikut ini:
7.1.1 Bengkokan 180 derajat ditambah
perpanjangan 4db, tapi tidak kurang dari 65
mm, pada ujung bebas batang tulangan.
7.1.2 Bengkokan 90 derajat ditambah perpanjangan
12db pada ujung bebas batang tulangan.
7.1.3 Untuk sengkang dan kait pengikat:
(a) Batang tulangan D-16 dan yang lebih kecil,
bengkokan 90 derajat ditambah perpanjangan
6db pada ujung bebas batang tulangan; atau
(b) Batang tulangan D-19, D-22, dan D-25,
bengkokan 90 derajat ditambah perpanjangan
12db pada ujung bebas batang tulangan; atau
(c) Batang tulangan D-25 dan yang lebih kecil,
bengkokan 135 derajat ditambah perpanjangan
6db pada ujung bebas batang tulangan.
7.1.4 Kait gempa seperti didefinisikan dalam 2.2.

23.1.
Poin 9.2 Diameter
bengkok minimum

8.

Analisis
dan
perencan
aan

Bab 10

Bab 8 Analisis dan desain pertimbangan

Poin 10.1
umum
Perencanaan.
Poin 8.1 Metoda Desain
Perencanaan
8.1.1 Dalam desain beton struktural, komponen
komponen struktur
struktur harus diproposikan untuk kekuatan
beton bertulang
yang cukup sesuai dengan ketentuan Standar
mengikuti ketentuan
ini, menggunakan faktor beban dan factor
sebagai berikut:
reduksi kekuatan yang ditentukan dalam
1. semua komponen
Pasal 9.
struktur harus
8.1.2 Desain beton bertulang menggunakan
direncanakan cukup
ketentuan Lampiran B diizinkan.
kuat sesuai dengan 8.1.3 Angkur dalam lingkup Lampiran D yang
ketentuan yang
dipasang dalam beton untuk menyalurkan
dipersyaratkan
beban antara elemen yang dihubungkan harus
dalam tata cara ini,
didesain menggunakan Lampiran D.
dengan
menggunakan
Poin 8.2 Pembebanan
factor beban dan
8.2.1 Ketentuan desain Standar ini didasarkan pada
factor reduksi
asumsi bahwa struktur harus dirancang untuk
kekuatan yang
memikul semua beban yang dapat diterapkan.
dalam 11.2 dan
8.2.2 Beban layan harus sesuai dengan tata cara
11.3
bangunan umum dimana merupakan
2. komponen struktur
bagian Standar ini, dengan reduksi beban hidup
beton bertulang
seperti yang diizinkan dalam tata cara
non-prategang
bangunan umum.
boleh direncanakan 8.2.3 Dalam perancangan untuk beban angin dan

dengan
menggunakan
metode beban kerja
dan tegangan izin
sesuai dengan
ketentuan dalam
pasal 24.
Poin 10.2
Pembebanan.
Prosedur dan asumsi
dalam perencanaan
serta besarnya beban
rencana mengikuti
ketentuan berikut ini:
1. ketentuan
mengenai
perencanaab dalam
tata cara ini
didasarkan pada
asumsi bahwa
struktur
direncanakan untuk
memikul semua
beban kerjanya.
2. beban kerja
diambil
berdasarkan SNI
03-1727-1989-F,
tata cara
perencanaan
pembebanan untuk
rumah dan gedung,
atau penggantinya.
3. dalam
perencanaan
terhadap beban
angin dan gempa,
seluruh bagian
struktur yang
membentuk
kesatuan harus
direncanakan
berdasarkan tata
cara ini dan juga
harus memenuhi
SNI 03-1726-1989,
tata cara
perencanaan
pembebanan untuk

gempa, bagian struktur yang terintegrasi harus


dirancang untuk menahan beban lateral total.
8.2.4 Perhatian harus diberikan pada pengaruh
gaya akibat prategang, beban crane, getaran,
tumbukan, susut, perubahan suhu, rangkak,
pengembangan beton kompensasi susut
(shrinkage-compensating concrete), dan
penurunan tumpuan yang tidak sama.
Poin 8.3 Metode analisis
8.3.1 Semua komponen struktur rangka atau
konstruksi yang menerus harus dirancang untuk
pengaruh maksimum beban terfaktor yang
ditentukan dengan teori analisis elastis, kecuali
seperti yang dimodifikasi sesuai dengan 8.4.
Harus diizinkan untuk menyederhanakan desain
dengan menggunakan asumsi yang ditetapkan
dalam 8.7 sampai 8.11.
8.3.2 Kecuali untuk beton prategang, metoda
pendekatan untuk analisis rangka diizinkan
untuk bangunan dengan tipe konstruksi,
bentang, dan tinggi tingkat yang umum.
8.3.3 Sebagai alternatif untuk analisis rangka,
momen dan geser pendekatan berikut diizinkan
untuk perancangan balok dan slab satu arah
menerus (slab yang ditulangi untuk menahan
tegangan lentur hanya dalam satu arah),
asalkan (a) sampai (e) dipenuhi:
(a) Terdapat dua bentang atau lebih;
(b) Bentang-bentangnya mendekati sama,
dengan bentang yang lebih besar dari dua
bentang yang bersebelahan tidak lebih besar
dari yang bentang lebih pendek dengan lebih
dari 20 persen;
(c) Beban terdistribusi merata;
(d) Beban hidup tak terfaktor, L, tidak melebihi
tiga kali beban mati tak terfaktor, D; dan
(e) Komponen struktur adalah prismatis.
Untuk menghitung momen negatif, n, diambil
sebesar rata-rata panjang bentang bersih yang
bersebelahan.
Momen positif
Bentang ujung
Ujung tak menerus tak
terkekang ................................. wu2n /11
Ujung tak menerus menyatu dengan
tumpuan ............ wu2n /14
Bentang
interior ............................................................

rumah dan gedung,


atau penggantinya.
4. harus pula
diperhatikan
pengaruh dari gaya
prategang, beban
kran, vibrasi, kejut,
susut, perubahan
suhu, rangkak,
perbedaan
penurunan fondasi,
dan beban khusus
lainnya yang
mungkin bekerja.

wu2n /16
Momen negatif pada muka eksterior tumpuan
interior pertama
Dua
bentang ...................................................................
wu2n /9
Lebih dari dua
bentang ................................................. wu2n /10
Momen negatif pada muka lainnya tumpuan
interior... wu2n /11
Momen negatif pada muka dari semua tumpuan
untuk
Slab dengan bentang tidak melebihi 3 m; dan balok
dimana rasio jumlah kekakuan kolom terhadap
kekakuan balok melebihi 8 pada masing-masing
ujung bentang ......................... wu2n /12
Momen negatif pada muka interior dari tumpuan
eksterior untuk komponen struktur yang dibangun
menyatu dengan tumpuan
Dimana tumpuan adalah balok tepi
(spandrel) ......... wu2n /24
Dimana tumpuan adalah
kolom ................................ wu2n /16
Geser pada komponen struktur ujung pada muka
dari pendukung interior
pertama .................................... 1,15wun /2
Geser pada muka dari semua tumpuan lainnya..
.. wun /2
8.3.4 Model strat dan pengikat (strut-and-tie)
diizinkan untuk digunakan dalam desain beton
struktural. Lihat Lampiran A.

9.

Beton
ringan

Bab 13

Sub bab 13.2

f ' c Ketentuan

mengenai kuat geser


dan torsi pada
dasarnya hanya
berlaku untuk beton
normal. Bila
digunakan beton
agregat ringan, maka
salah satu dari
beberaoa modifikasi
berikut harus
diberlakukan
terhadap nilai
Dikeseluruhan pasal
13, kecuali 13,5(4(3)),
13,5(6(9)), 13,6(3(1)),
13,12(3(2)), dan
13,12(4(8)).

f ' c 1. jika f
ct
dipersyaratkan dan
campuran beton
direncanakan
sesuai dengan 7.2
maka 1,8ft harus
menggantikan
, tetapi nilai 1,8 fct
tidak boleh
melebihi

f ' c 2. jika fct tidak


dipersyaratkan,
maka semua harga
Harus dikalikan
dengan 0,75 untuk
beton ringan total
dan 0.85 untuk
beton ringan pasir.
Jika dilakukan
penggantian pasir
secara parsial maka
factor pengali bisa
didapatkan dengan
menggunakan

Bab 8

Poin 8.6 Beton ringan

f ' c 8.6.1 Untuk memperhitungkan penggunaan


beton ringan, kecuali jika secara spesifik
dicatat sebaliknya, faktor modifikasi muncul
sebagai pengali
dalam semua
persamaan dan bab-bab Standar ini yang
sesuai, dimana = 0,85 untuk beton ringan
pasir dan 0,75 untuk beton ringan semuanya.
Interpolasi linier antara 0,75 dan 0,85
diizinkan, dengan dasar fraksi volume,
bilamana porsi agregat halus ringan digantikan
dengan agregat halus normal. Interpolasi linier
antara 0,85 dan 1,0 diizinkan, dengan dasar
fraksi volume, untuk beton yang mengandung
agregat halus normal dan campuran agregat
kasar ringan dan normal. Untuk beton normal,
= 1,0. Jika kekuatan tarik belah rata-rata
beton ringan, fct, ditetapkan, = fct/(0,56
) 1,0 .

interpolasi linier
dari kedua harga
tersebut di atas.

10
.

Kekakuan
efektif
untuk
menentuk
an
defleksi
lateral

Bab 8

Sub bab 8.8 Kekakuan efektif untuk


menentukan defleksi lateral
8.8.1 Defleksi lateral sistem gedung beton
bertulang yang dihasilkan dari beban lateral
layan harus dihitung dengan baik analisis linear
dengan kekakuan komponen struktur yang
ditentukan menggunakan 1,4 kali kekakuan
lentur yang didefinisikan dalam 8.8.2 dan 8.8.3
atau dengan analisis yang lebih detail. Properti
komponen struktur tidak boleh diambil lebih
besar dari properti penampang brutonya.
8.8.2 Defleksi lateral sistem gedung beton
bertulang yang dihasilkan dari beban lateral
terfaktor harus dihitung, baik dengan analisis
linier dengan kekakuan komponen struktur
seperti didefinisikan dengan (a) atau (b), atau
dengan analisis yang lebih detail yang
memperhitungkan kekakuan semua komponen
struktur yang tereduksi dalam kondisi
pembebanan:

(a) Dengan properti penampang yang didefinisikan


dalam 10.10.4.1(a) sampai (c); atau
(b) 50 persen nilai kekakuan berdasarkan pada
properti penampang bruto.
8.8.3 Bila slab dua arah tanpa balok ditujukan
sebagai bagian dari sistem penahan gaya
gempa, defleksi lateral yang dihasilkan dari
beban lateral terfaktor diizinkan untuk dihitung
dengan menggunakan analisis linier. Kekakuan
komponen struktur slab harus ditentukan
dengan suatu model yang mempunyai
kesesuaian yang baik dengan hasil uji dan
analisis yang komprehensif dan kekakuan
komponen struktur rangka lainnya harus
ditetapkan dalam 8.8.2.

NO
.
11
.

Persyaratan
Kekuatan
dan
Kemampua
n Layan

11.1 Umum
1.) Struktur dan struktur
komponen harus direncanakan
hingga semua penampang
mempunyai kuat rencana
minimum sama dengan kuat
perlu yang dihitung
berdasarkan kombinasi beban
dan gaya terfaktor yang sesuai
dengan tata cara ini.
2.) Komponen struktur juga
harus memenuhi ketentuan
lain, yang tercantum dalam
tata cara ini untuk menjamin
tercapainya perilaku struktur
yang cukup baik pada tingkat
beban kerja.

9. Persayaratan
kekuatan dan
kemampuan layan
9.1 Umum
9.1.1 Struktur dan
komponen struktur harus
didesain agar mempunyai
kekuatan desain di semua
penampang paling sedikit
sama dengan kekuatan
perlu yang dihitung untuk
beban dan gaya terfaktor
yang dikombinasi
sedemikian rupa seperti
ditetapkan dalam standar
ini.
9.1.2 Komponen struktur
juga harus memenuhi
semua ketentuan standar
ini yang lainnya untuk
menjamin kinerja yang
mencukupi pada tingkat
beban layan.

9.1.3 Desain struktur dan


komponen struktur
menggunakan kombinasi
faktor beban dan fakto
reduksi kekuatan dari
lampiran C diijinkan.
Penggunaan kombinasi
faktor beban dari pasal ini
dalam hubungan dalam
faktor reduksi kekuatan
dari lampiran C tidak
diijinkan.
9.2 Kekuatan Perlu
9.2.1 Kekuatan perlu harus
paling tidak sama dengan
beban terfaktor dalam
persamaan 9-1 dan 9-7.
Pengaruh salah satu atau
lebih beban yang tidak
bekerja secara serentak
harus diperiksa beban S
pada persamaanpersamaan dihapus
karena tidak relevan.

12
.

Lentur dan
Aksial

12. Beban Lentur dan


Aksial

10 Beban Lentur dan


Aksial

12.1 Umum

10.1 Lingkup

Ketentuan dalam pasal 12


berlaku untuk perencanaan
komponen struktur terhadap
beban lentur atau aksial atau
kombinasi keduanya.

Ketentuan fdalam pasal 10


berlaku untuk komponen
struktur terhadap beban
lentur atau aksial atau
kombinasi dari beban
lentur dan aksial

12.2 Asumsi Dalam


Perencanaan
Menggunakan asumsi berikut :
1.) Perencanaan kekuatan
komponen untuk beban
lentur dan aksial
didasarkan pada asumsi
yang diberikan dalam
12.2 (2) hingga 12.2(7)

14
.

15
.

Geser dan
Puntir

Penyaluran
dan
Sambungan

dan pada pemenuhan


dalam kondisi
keseimbangan gaya dan
kompatibilitas regangan
yang berlaku.
2.) Regangan pada
tulangan dan beton
harus diasumsikan
berbanding lurus
dengan jarak dari
sumbu netral kecuali
umtuk komponen
struktur lentur tinggi
dengan rasio tinggi total
dan bentang bersih
yang lebih besar dari
2/5 dari bentang
menerus dan lebih
besar dari 4/5 dari
bentang sederhana,
harus digunakan
distribusi regangan
nonlinier.
13. Geser dan Puntir

11. Geser dan Torsi

13.1 Kuat Geser

11.1 Kekuatan Geser

Dalam menetukan kuat geser


harus dipenuhi :

( sama )

1) Dalam penentuan kuat


geser Vn1 pengaruh dari
setiap bukaan pada
komponen struktur
harus diperhitungkan
2) Dalam penentuan kuat
geser Vc1 pengaruh tarik
aksial yang disebabkan
oleh rangkak dan susut
pada komponen struktur
yang dikekang
deformasinya harus
diperhitungkan.
Pengaruh tekan lentur
miring pada komponen
struktur lentur yang
tingginya bervariasi
boleh diperhitungkan.
14. Penyaluran dan
Sambungan Tulangan

12. Penyaluran dan


Sambungan Tulangan

Tulangan

14.1 Penyaluran tulangan


Umum

12.1 Penyaluran tulangan


Umum

1.) Gaya tarik dan tekan pada


setiap tulangan pada
penampang komponen
struktur beton harus
disalurkan pada masingmasing sisi penampang
tersebut melalui panjang
pengangkuran kain atau alat
mekanis, atau kombinasi dari
cara-cara tersebut. Kait
sebaiknya tidak dipergunakan
untuk menyalurkan tulangan
yang berada dalam kondisi
tekan.

1.) Tarik dan tekan yang


dihitung pada tulangan
disetiap penampang
komponen struktur beton
harus disalurkan pada
masing-masing sisi
penampang tersebut
melalui panjang
penanaman, kait batang
ulir berkepala ( head
deformed bar ) atau alat
mekanis atau kombinasi
darinya. Kait atau kepala
tidak boleh digunakan
untuk menyalurkan
batang tulangan dalam
kondisi tekan

Вам также может понравиться

  • Bab Iii PDF
    Bab Iii PDF
    Документ27 страниц
    Bab Iii PDF
    Jhon Tony
    Оценок пока нет
  • URK Gambar Teknik 1
    URK Gambar Teknik 1
    Документ4 страницы
    URK Gambar Teknik 1
    Aradea Permana
    Оценок пока нет
  • Sistem Koordinat
    Sistem Koordinat
    Документ14 страниц
    Sistem Koordinat
    Aradea Permana
    Оценок пока нет
  • URK Gambar Teknik
    URK Gambar Teknik
    Документ4 страницы
    URK Gambar Teknik
    Aradea Permana
    Оценок пока нет
  • Kecelakaan di Tol Cipali
    Kecelakaan di Tol Cipali
    Документ3 страницы
    Kecelakaan di Tol Cipali
    Aradea Permana
    Оценок пока нет
  • URK Gambar Teknik
    URK Gambar Teknik
    Документ4 страницы
    URK Gambar Teknik
    Aradea Permana
    Оценок пока нет
  • KEBUTUHAN DATA UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
    KEBUTUHAN DATA UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
    Документ34 страницы
    KEBUTUHAN DATA UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
    Tiorita Tambunan
    Оценок пока нет
  • Sifat Shalat Nabi
    Sifat Shalat Nabi
    Документ26 страниц
    Sifat Shalat Nabi
    itsumoAoi
    100% (11)
  • KONSTRUKSI BANGUNAN
    KONSTRUKSI BANGUNAN
    Документ2 страницы
    KONSTRUKSI BANGUNAN
    Aradea Permana
    Оценок пока нет
  • Silabus 2017 GENAP
    Silabus 2017 GENAP
    Документ62 страницы
    Silabus 2017 GENAP
    Aradea Permana
    Оценок пока нет
  • Soal Ipas Kelas 9
    Soal Ipas Kelas 9
    Документ24 страницы
    Soal Ipas Kelas 9
    Aradea Permana
    Оценок пока нет
  • 5690 - Analisis Ketertarikan Antara SKL
    5690 - Analisis Ketertarikan Antara SKL
    Документ7 страниц
    5690 - Analisis Ketertarikan Antara SKL
    Aradea Permana
    Оценок пока нет
  • Cadangan
    Cadangan
    Документ8 страниц
    Cadangan
    Aradea Permana
    Оценок пока нет
  • Penggunaan Lab
    Penggunaan Lab
    Документ2 страницы
    Penggunaan Lab
    Aradea Permana
    Оценок пока нет
  • URK Gambar Teknik
    URK Gambar Teknik
    Документ4 страницы
    URK Gambar Teknik
    Aradea Permana
    Оценок пока нет
  • Desain Interior Perbedaan Klasik Dan Modern
    Desain Interior Perbedaan Klasik Dan Modern
    Документ2 страницы
    Desain Interior Perbedaan Klasik Dan Modern
    Aradea Permana
    Оценок пока нет
  • Soal 2
    Soal 2
    Документ2 страницы
    Soal 2
    Aradea Permana
    Оценок пока нет
  • B1 Acad
    B1 Acad
    Документ7 страниц
    B1 Acad
    Graciela Costa
    Оценок пока нет
  • Beton
    Beton
    Документ4 страницы
    Beton
    Aradea Permana
    Оценок пока нет
  • Manajemen Kontruksi: Proyek Grand Nusa Indah Type Alpinia 36/72 Gandoang, Bogor
    Manajemen Kontruksi: Proyek Grand Nusa Indah Type Alpinia 36/72 Gandoang, Bogor
    Документ1 страница
    Manajemen Kontruksi: Proyek Grand Nusa Indah Type Alpinia 36/72 Gandoang, Bogor
    Aradea Permana
    Оценок пока нет
  • UTS PJOK
    UTS PJOK
    Документ7 страниц
    UTS PJOK
    Aradea Permana
    Оценок пока нет
  • Pondasi Pracetak Bambu Komposit
    Pondasi Pracetak Bambu Komposit
    Документ5 страниц
    Pondasi Pracetak Bambu Komposit
    Aradea Permana
    Оценок пока нет
  • Uts 1 PKN 9 PDF
    Uts 1 PKN 9 PDF
    Документ3 страницы
    Uts 1 PKN 9 PDF
    Aditia Dwi
    Оценок пока нет
  • Tugas Struktur Beton 1
    Tugas Struktur Beton 1
    Документ2 страницы
    Tugas Struktur Beton 1
    Aradea Permana
    Оценок пока нет
  • Uts 1 Ips 9
    Uts 1 Ips 9
    Документ5 страниц
    Uts 1 Ips 9
    cahyodjati
    Оценок пока нет
  • Sistem Manajemen Mutu Kurikulum Berbasis Kompetensi
    Sistem Manajemen Mutu Kurikulum Berbasis Kompetensi
    Документ7 страниц
    Sistem Manajemen Mutu Kurikulum Berbasis Kompetensi
    Aradea Permana
    Оценок пока нет
  • Balok Persegi
    Balok Persegi
    Документ26 страниц
    Balok Persegi
    DesiSandy
    Оценок пока нет
  • 3 Activity and Arrow
    3 Activity and Arrow
    Документ41 страница
    3 Activity and Arrow
    Re-Aulia Malita Graceway-ll
    Оценок пока нет
  • Macam - Macam Jenis Palu Besok
    Macam - Macam Jenis Palu Besok
    Документ7 страниц
    Macam - Macam Jenis Palu Besok
    Aradea Permana
    Оценок пока нет
  • 3 Activity and Arrow
    3 Activity and Arrow
    Документ41 страница
    3 Activity and Arrow
    Re-Aulia Malita Graceway-ll
    Оценок пока нет