Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A DEFINISI
Limfoma adalah kanker yang berasal dari jaringan limfoid mencakup sistem
limfatik dan imunitas tubuh. Tumor ini bersifat heterogen, dapat dijumpai ekstra
nodal, yaitu diluar sistem limfatik dan imunitas antara lain pada traktus digestivus,
paru kulit, dan organ lain. (Tambunan,2011)
Limfoma Non-Hodgkin adalah sekelompok keganasan (kanker) yang
berasal dari sistem kelenjar getah bening dan biasanya menyebar ke seluruh
tubuh. Beberapa dari limfoma ini berkembang sangat lambat (dalam beberapa
tahun), sedangkan yang lainnya menyebar dengan cepat (dalam beberapa bulan).
B KLASIFIKASI
Ada 2 klasifikasi besar penyakit ini yaitu:
1. Limfoma non Hodgkin agresif.
Limfoma non Hodgkin agresif kadangkala dikenal sebagai
limfoma non Hodgkin tumbuh cepat atau level tinggi. Karena sesuai
dengan namanya, limfoma non Hodgkin agresif ini tumbuh dengan
cepat. Meskipun nama agresif kedengarannya sangat menakutkan,
limfoma ini sering memberikan respon sangat baik terhadap
pengobatan.
2. Limfoma non Hodgkin indolen.
Limfoma non Hodgkin indolen kadang-kadang dikenal sebagai
limfoma non Hodgkin tumbuh lambat atau level rendah. Sesuai
dengan namanya, limfoma non Hodgkin indolen tumbuh hanya sangat
lambat. Secara tipikal ia pada awalnya tidak menimbulkan gejala, dan
mereka sering tetap tidak terditeksi untuk beberapa saat. Tentunya,
mereka sering ditemukan secara kebetulan, seperti ketika pasien
mengunjungi dokter untuk sebab lainnya. Dalam hal ini, dokter
mungkin menemukan pembesaran kelenjar getah bening pada
pemeriksaan fisik rutin. Kadangkala, suatu pemeriksaan, seperti
pemeriksaan darah, mungkin menunjukkan sesuatu yang abnormal,
kemudian diperiksa lebih lanjut dan ditemukan terjadi akibat limfoma
non Hodgkin. Gejala yang paling sering adalah pembesaran kelenjar
getah bening yang kelihatan sebagai benjolan, biasanya di leher, ketiak
dan lipat paha. Pada saat diagnosis pasien juga mungkin mempunyai
gejala lain dari limfoma non Hodgkin, karena limfoma non Hodgkin
indolen tumbuh lambat dan sering tanpa menyebabkan stadium banyak
diantaranya sudah dalam stadium lanjut saat pertama terdiagnosis.
C ETIOLOGI
Penyebab LNH belum jelas diketahui. Para pakar cenderung
berpendapat bahwa terjadinya LNH disebabkan oleh pengaruh rangsangan
imunologis persisten yang menimbulkan proliferasi jaringan limfoid tidak
terkendali. Diduga ada hubungan dengan virus Epstein Barr LNH
kemungkinan ada kaitannya dengan factor keturunan karena ditemukan
fakta bila salah satu anggota keluarga menderita LNH maka risiko anggota
keluarga lainnya terjangkit tumor ini lebih besar dibanding dengan orang
lain yang tidak termasuk keluarga itu. Pada penderita AIDS : semakin
lama hidup semakin besar risikonya menderita limfoma.
Terdapat beberapa fakkor resiko terjadinya LNH, antara lain:
a. Imunodefisiensi
25% kelainan heredier langka yang berhubungan dengan
terjadinya
LNH
antara
lain
adalah:
severe
combined
Aldrich
syndrome
dan
ataxia-
telangiectasia. Limfoma yang berhubungan dengan kelainankelainan tersebut seringkali dihubungkan pula dengan Epstein Barr
Virus (EBV) dan jenisnya beragam.
b. Agen infeksius
EBV DNA ditemukan pada limfoma Burkit sporadic.
Karena tidak pada semua kasus limfoma Burkit ditemukan EBV,
hubungan dan mekanisme EBV terhadap terjadinya limfoma Burkit
belum diketahui. infeksi virus yang menyerang DNA maupun
Limfosit dapat mengubah DNA dan Limfosit menjadi sel-sel
kanker. Virus tersebut diantaranya Epstein-Barr Virus (EBV) dan
HTLV-1 virus.
c. Paparan lingkungan dan pekerjaan
Beberapa pekerjaan yang sering dihubugkan dengan resiko
tinggi adalah peternak serta pekerja hutan dan pertanian. Hal ini
disebabkan adanya paparan herbisida dan pelarut organic.
d. Diet dan Paparan lsinya
terkena
Limphadenopaty
Gejala
Penyebab
Kemungkinan
Gangguan
timbulnya gejala
Pembesaran kelenjar getah bening di 20-30%
pernafasan
dada
Pembengkakan
wajah
Hilang
makan
perut
Sembelit
Nyeri
berat
perut
atau
perut kembung
Pembengkakan
tungkai
Penurunan
10%>
badan
Diare
Malabsorbsi
Pengumpulan
cairan
di
paru-paru
(efusi pleura)
Daerah
10-20%
50-60%
badan
Demam
Keringat di malam
hari
Anemia
Perdarahan
(berkurangnya
pencernaan
jumlah
sel
ke
dalam
saluran 30%,
pada
akhirnya
merah)
limfoma
E PATHWAY
Virus
Merokok
Peternak,
pekerja tani
Sinar UV
Mutasi spontan
Radiasi
Paparan herbisida
& pelarut organik
Bahan
Perubahan genetik
Keganasan limfosit T
Sel Reedberg / sel
Limfoma non
LImfoma Hodgin
Pembesaran
kelenjar
Nutrisi getah Penghancura
Daerah
Penumpukan
Pembengkak Kerusakan
bening
Gg.
rasa
kurang
dari
Gg.
pola
Malabsorpsi
Diare
Kulit
Gg.
Sumsum
Anemia
perfusi
kulit
kehitaman,
n
sel
darah
cairan
diDad
anwajah
UsusGg.
Efusi
pleura
citra integritas
Anoreksia
nafsu
Perut
Perut
nyaman
Pembentuka
nNyeri
antibody
Nyeri Risiko
perut
F TAHAPAN PENYAKIT
Penyebaran Limfoma dapat dikelompokkan dalam 4 stadium. Stadium I
dan II sering dikelompokkan bersama sebagai stadium awal penyakit,
sementara stadium III dan IV dikelompokkan bersama sebagai stadium
lanjut.
a. Stadium I :Penyebaran Limfoma hanya terdapat pada satu kelompok
yaitu kelenjar getah bening.
b. Stadium II :Penyebaran Limfoma menyerang dua atau lebih
kelompok kelenjar getah bening, tetapi hanya pada satu sisi
diafragma, serta pada seluruh dada atau perut.
c. Stadium III :Penyebaran Limfoma menyerang dua atau lebih
kelompok kelenjar getah bening, serta pada dada dan perut.
d. Stadium IV :Penyebaran Limfoma selain pada kelenjar getah bening
setidaknya pada satu organ lain juga seperti sumsum tulang, hati,
paru-paru, atau otak.
G PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1) Anamnesis dan pemeriksaan fisik : ada tumor sistem limfoid, febris
keringat
malam,
penurunan
berat
badan,
limfadenopati
dan
hepatosplenomegali.
2) Tes diagnostik yang dilakukan diuraikan pada tabel berikut:
Jenis Pemeriksaan
Interpretasi Hasil
Diferensial SDP
Menurun
Eritrosit:
-
Morfologi SDM
LED
Normositik,
hipokromik
ringan
sampai
sedang.
Meningkat selama tahap aktif (inflamas,
Trombosit
malignansi)
Meningkat
Menurun (sum sum tulang digantikan oleh
Test Coomb
Serum:
- Besi serum dan TIBC
- Alkalin fosfatase
- Kalsium serum
- Asam urat serum
- BUN
-
Globulin
Menurun
Meningkat pada eksaserbasi
Mungkin meningkat bila tulang terkena
Meningkat
(destruksi
nukleoprotein,
USG abdominal
keterlibatan
nodus
limfe
Mediatinoskopi.
H PENATALAKSANAAN
1) Therapy Medik
Konsultasi dengan ahli onkology medik
a. Limfoma non hodkin derajat keganasan rendah (IWF)
Tanpa keluhan : tidak perlu therapy
Bila ada keluhan dapat diberi obat tunggal
siklofosfamide dengan dosis permulaan po tiap hari
H : hydroxo epirubicin
50 mg/ m 2 iv hari I
O : Oncovin
60 mg/m 2 po hari ke 1 5
: Prednison
KOMPLIKASI
1 Akibat langsung penyakitnya
Penekanan terhadap organ khususnya jalan nafas, usus dan saraf
Mudah terjadi infeksi
2. Akibat efek samping pengobatan
Aplasia sumsum tulang
Gagal jantung oleh obat golongan antrasiklin
Gagal ginjal oleh obat sisplatinum
Neuritis oleh obat vinkristin
Umur
Jenis kelamin
Agama
Suku dan kebangsaan
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Nomor register
Tanggal Masuk Rumah Sakit
Diagnosa medis
b.
Keluhan Utama
Keluhan yang paling dirasakan adalah nyeri telan.
B. Pengkajian sekunder
Berdasarkan klasifikasi Doenges dkk. (2000) riwayat keperawatan yang
perlu dikaji adalah:
1. Aktivitas/istirahat:
Gejala:
3.
4.
kelj.limfe retroperitoneal)
Tanda:
Nyeri tekan kuadran kanan atas, hepatomegali
Nyeri tekan kuadran kiri atas, splenomegaly
Penurunan haluaran urine, warna lebih gelap/pekat, anuria
(obstruksi uretral, gagal ginjal)
Disfungsi usu dan kandung kemih (kompresi spinal cord pada
5.
gejala lanjut)
Makanan dan cairan:
Gejala:
Anoreksia
Disfagia (tekanan pada esofagus)
7.
8.
9.
kemerahan,
pruritus
umum,
vitiligo
(hipopigmentasi).
Tanda
Demam (suhu tubuh > 380C) menetap dengan etiologi yang
tidak dapat dijelaskan, tanpa gejala infeksi
Kelenjar limfe asimetris, tak nyeri, membengkak/membesar
terutama kelj. limfe servikal (kiri > kanan), nodus aksila dan
mediastinum
Pembesaran tonsil
Pruritus umum
Sebagian area kehilangan melanin (vitiligo)
10. Seksualitas:
Gejala
Masalah fertilitas, kehamilan dan penurunan libido akibat efek
terapi.
11. Penyuluhan/pembelajaran:
Gejala:
Pengetahuan tentang faktor risiko dalam keluarga.
Pengetahuan tentang faktor risiko lingkungan (pemajanan agen
karsinogenik kimiawi)
12. Data Psikologi
Perlu dikaji karena pasien sering mengalami kecemasan terhadap penyakit
dan prosedur perawatan
13. Data Sosial
Pada klien dengan LNH mungkin terjadi gangguan interaksi sosial karena
perubahan body image sehingga pasien mungkin menarik diri
14. Data Spiritual
Rambut
Mata telinga
Hidung mulut
Tenggorokan
Telinga
Leher sangat penting untuk dikaji secara mendetail karena LNH
berawal pada serangan di kelenjar lymfe di leher mel;iputi
diameter (besar), konsistensi dan adanya nyeri tekan atau terjadi
pembesaran
Dada Abdomen
Genetalia
C. Diagnosa keperawatan
1
kemoterapi
Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan kelelahan, kecemasan
dan efek kemoterapi/radiasi.
7
8
belakang)
10 Risiko tinggi terhadap konstipasi/diare berhubungan dengan iritasi
mukosa gastrointestinal (efek dari kemoterapi, radiasi)
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Diagnosa 1: Pola pernapasan tidak efektif b/d obstruksi trakeo
bronkhial
Tujuan: setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1 x 8 jam di
harapkan pola napas pasien normal dengan kriteria hasil:
1. Pasien dapat Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang
bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum,
mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
2. Pasien Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa
tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal,
tidak ada suara nafas abnormal
3. Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi,
pernafasan)
Intervensi dan Rasional
1. Kaji/awasi frekuensi pernapsan, kedalaman, irama, adanya dispnea,
penggunaan otot bantu pernapasan dan gangguan ekspansi dada.
dengan
dengan
pasien
pasien
kebutuhan
dan
aktivitas.
identifikasi
menimbulkan
Buat
aktivitas
jadwal
yang
kelelahan.
3.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/276062123/LP-1-NHL
Anonim. Cancer facts & figure. Atlanta: American Cancer Society; 2009.
Anonymous. 2006. Limfoma Maligna. www.wordpress.com.
Anonymous. 2008. Limfoma. www.elearning.blogspot.com.
Anonymous. Limfoma Non-Hodgkin 2007 ; (online),
(http://indonesian.lymphoma-net.org)
Engram, Barbara. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Medical bedah, Vol. 1