Вы находитесь на странице: 1из 21

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara tropis dengan wilayah hutan tropika yang
memiliki keanekaragaman hayati tertinggi kedua setelah Brasil. Saat ini
Indonesia diketahui memiliki 30.000 spesies tanaman obat tingkat tinggi,
hingga saat ini 7000 spesies telah diketahui khasiatnya tapi kurang dari 300
tanaman yang digunakan secara regular (Muhtadi, et, al. 2012: 30).
Pada tahun 2008 WHO mencatat 68% penduduk dunia masih
menggantungkan sistem pengobatan tradisional untuk menyembuhkan
penyakit.
Menurut Badan POM (2005) ada sembilan tanaman obat nasional yang
sampai ketahap klinis, yaitu: salam, sambiloto, kunyit, jahe merah, jati
belanda, temulawak, jambu biji, cabe jawa dan mengkudu.
Salam (Syzygium polyanthum) merupakan salah satu tumbuhan genus
Syzigenum yang termasuk dalam famili Myrtaceae. Penyebaran daun salam
terdapat di Birma ke arah selatan sampai Indonesia di Jawa tumbuh di Jawa
Barat

samapi Jawa Timur pada ketinggian 5 m sampai 1000 m di atas

permukaan laut. Pohon salam dapat tumbuh di dataran rendah sampai


pegunungan dengan ketinggian 1800 m banyak tumbuh di hutan maupun
rimba belantara (Depkes RI. 1977: 109).
Daun salam biasanya digunakan sebagai rempah dalam masakan karena
daun salam ini memberikan aroma yang khas dan sedap pada masakan. Selain
untuk masakan secara empiris daun salam juga digunakan sebagai alternatif
pengobatan oleh masyarakat. Dilaporkan oleh Asiamaya (2007) daun salam
juga mengandung beberapa vitamin, di antaranya vitamin C, vitamin A,
thiamin, riboflavin, niasin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat. Bahkan
mineral seperti selenium terdapat di dalam kandungan daun salam.
Daun salam memiliki sifat rasa kelat, wangi, astringen dan memperbaiki
peredaran darah. Daun salam digunakan untuk pengobatan dislipidemia,
tekanan darah tinggi (hipertensi), kencing manis (diabetes mellitus), kolesterol
tinggi, menurunkan berat badan, sakit maag (gastritis) dan diare (Dalimartha.
2008: 50-51). Uji toksisitas subkronik dan kronik tidak menggangu fungsi hati
1

dan ginjal (Dr. Sukrasno, peneliti di pusat penelitian antar Universitas


PPAU, Ilmu Hayati, ITB).
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang khasiat, dan kandungan daun
salam hingga saat ini daun salam hanya digunakan sebagai rempah dalam
masakan. Sejauh ini produk daun salam hanya sebatas produk pangan.
Pengembangan sediaan hanya terbatas pada sediaan tablet dan gargle.
Sehingga kami membuat daun salam menjadi produk sediaan yang
menyenangkan yaitu sediaan es krim daun salam (PolyIC) sehingga dapat
memanjakan pasien dalam mengkonsumsi obat dengan rasa yang enak dan
sediaan yang menyenagkan. Masyarakat diajak untuk tidak merasa dibatasi
dalam makanan khususnya es krim dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab
itu, dibuat produk olahan es krim daun salam (PolyIC) yang memiliki aktivitas
antihiperlipidemik.
Produk olahan adalah makanan atau minuman hasil proses pengolahan
dengan cara atau metode tertentu, dengan atau tanpa bahan tambahan. Salah
satu bentuk produk olahan adalah es krim.
Es krim adalah sebuah makanan beku yang dibuat dari produk susu seperti
krim atau sejenisnya digabungkan dengan perasa dan pemanis.
Oleh karena itu, kami mencoba mengembangkan penggunaan daun salam
menjadi produk olahan berkhasiat obat yang menyerupai tekstur dan rasa dari
es krim.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mendapatkan suatu sediaan dari bahan alam dan sediaan
yang dapat menjadi alternatif pengobatan hiperlipidemia.
2. Penilaian masyarakat terhadap produk es krim daun salam.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara mendapatkan suatu sediaan dari bahan alam dan
sediaan yang dapat menjadi alternatif pengobatan hiperlipidemia.
2. Untuk mengetahui penilain masyarakat terhadap produk es krim daun
salam
1.4 Manfaat
1. Meningkatkan produk olahan dari daun salam menjadi produk berkhasiat
obat dalam bentuk sediaan es krim daun salam (PolyIC).
2. Meningkatkan penggunaan daun salam sebagai obat tradisional di
masyarakat.
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang produk olahan dari daun
salam sebagai pengobatan alternatif.
2

4. Meningkatkan kreativitas mahasiswa mengenai produk-produk obat


tradisional.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Tanaman
Daun salam adalah daun Syzigium polianthum Wight, merupakan suku
Myrtaceae, mengandung flavonoid total tidak kurang dari 0,40% dihitung
sebagai kuarsetin (Farmakope Herbal Indonesia, 2009: 119).
Klasifikasi daun salam :
3

Regnum
Divisi
Kelas
Sub kelas
Ordo
Family
Genus
Spesies

: Plantae
: Spermatophyta
: Dicotyledoneae
: Dialypetalae
: Myrtales
: Myrtaceae
: Syzygium
: Syzygium polyantha
(Tjitrosoepomo, 2010: 219-222)

Daun salam (Syzygium polyantha) dengan nama sinonim Eugenia


polyantha Wight. Nama daerah: salam (Makassar), meselangan (Sumatera),
ubar srai (Melayu). salam (Sunda), salam (Madura), kastolam (Kangean)
(Depkes RI, 1977: 109).
Morfologi
Pohon, bertajuk rimbun, tinggi sampai 25 m. Daun bila diremas berbau
harum, berbentuk lonjong sampai elips atau bundar telur sungsang, pangkl
lancip sedangkan ujung lancip sampai tumpul, panjang 5 cm sampai 15 cm,
lebar 35 mm sampai 65 mm; terdapat 6 sampai 10 urat daun lateral, panjang.
Tangkai daun 5 mm sampai 12 mm. perbungaan berupa malai, keluar dari
ranting, berbau harum. Bila musim berbunga pohon akan dipenuhi oleh
bunga-bunganya. Kelopak bunga berbentuk cangkir yang lebar, ukuran 1 mm.
mahkota bunga berwarna putih, panjang 2,5 mm sampai 3,5 mm. benang sari
terbagi dalam 4 kelompok, panjang lebih kurang 3 mm berwarna kuning
lembayung. Buah buni, berwarna merah gelap bentuk bulat dengan garis
tengah 8 mm sampai 9 mm, pada bagian tepi berakar lembaga yang sangat
pendek (Depkes RI, 1977: 109).
Serbuk: warna coklat. Fragmen pengenal adalah fragmen epidermis atas
dengan kutikula bergaris; fragmen epidermis bawah; hablur kalsium oksalat
bentuk roset, lepas atau dalam mesofil; fragmen berkas pembuluh, fragmen
serabut sklerenkim (Depkes RI, 1977: 109).
Ekologi dan penyebaran
Terdapat di Birma ke arah selatan sampai indonesia di jawa tumbuh di
jawa barat samapi jawa timur pada ketinggian 5 m sampai 1000 m di atas
permukaan laut. Pohon salam dapat tumbuh di dataran rendah sampai
4

pegunungan dengan ketinggian 1800 m banyak tumbuh di hutan maupun


rimba belantara (Depkes RI, 1977: 109).
Kandungan Daun Salam
Daun salam mengandung minyak atsiri (sitral, eugenol), tannin dan
flavonoid (Dalimartha. 2008: 54). Dilaporkan oleh asiamaya (2007) daun
salam juga mengandung beberapa vitamin, di antaranya vitamin C, vitamin A,
thiamin, riboflavin, niacin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat. Bahkan
mineral seperti selenium terdapat didalam kandungan daun salam.
Khasiat
Daun salam digunakan untuk pengobata dislipidemia, tekanan darah tinggi
(hipertensi), kencing manis (diabetesmelitus), kolesterol tinggi, menurunkan
berat badan, sakit maag (gastritis) dan diare (Dalimartha, 2008: 50-51). Uji
toksisitas subkronik dan kronik tidak menggangu fungsi hati dan ginjal (Dr.
Sukrasno, peneliti di pusat penelitian antar Universitas PPAU, Ilmu Hayati,
ITB.
Daun salam dapat menurunkan kadar kolesterol LDL secara bermakna
sesuai dengan peningkatan dosis karena daun salam mengandung quercetin
dalam flavonoid (John.2007: 647). Dilaporkan oleh Boyer Jeanelle
(2004) Quercetin merupakan antioksidan yang kuat, dan
dapat mencegah terjadinya oksidasi LDL. Pada sebuah
penelitian terhadap tikus yang diberi etanol untuk merusak
hatinya, quercetin berhasil menurunkan LDL yang teroksidasi
dan menaikkan jumlah glutathion, sehingga dapat berfungsi
untuk melindungi hepar. Selain sifatnya sebagai antioksidan,
dapat menghambat sekresi dari Apo-B100 ke intestinum,
sehingga jumlah Apo B akan mengalami penurunan. Apo-B
merupakan pembentuk VLDL dan LDL (John. 2007: 647).
Kandungan niasin dalam Eugenia polyantha mempunyai
efek dalam menurunkan LDL. Dalam sebuah penelitian yang
dilakukan pada pasien HIV, niasin yang diberikan dapat
menurunkan kadar LDL dan kolesterol total sebesar 20%-30%
(Geletko, 2001: 607-614).
5

Dosis
Dilaporkan oleh Luh Tut (2008) dosis ektrak daun salam
pada tikus jantan galur wistar sebesar 0,18 gr daun salam
segar/hari

dan

setelah

dikonversikan

kedosis

manusia

sebesar 0,47 gr/65 bb.


Penggunaan Empiris
Bahan yang dibutuhkan: Daun salam (folium Syzygii polyanthi) segar
sebanyak 10 sampai 15 lembar.
Cara pemakaian: Daun dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai
tersisa satu gelas. Setelah dingin, air disaring dan diminum sekaligus pada
pagi hari sewaktu perut kosong. Ampasnya bisa direbus sekali lagi dan airnya
diminum pada sore hari (Dalimartha, 2008: 50).
2.2 Uraian Bentuk Sediaan
Es krim merupakan produk olahan susu yang dibuat dengan cara
membekukan dan mencampur bahan baku secara bersama-sama (Susilorini
dan Sawitri, 2007).
Menurut Foster et al (1957) dan barber (1962), es krim merupakan produk
pembekuan yang murni dan bersih, dibuat dari susu, gula dan air. Kadangkadang ditambah buah-buahan, zat aroma, zat warna dan sebagainya. Adapun
Association of Great Britain dan Ireland yang dikutip Harvei dan Hill
(1948) memberikan batasan bahwa es krim merupakan prosuk pembekuan
yang mengandung lebih dari 8% lemak susu dan lebih dari 10 % bahan padat
tanpa lemak dari susu. Sedangkan pada tahun 1906, USDA yang dikutip
Ecklee et al (1976) memberi batasan bahwa es krim adalah suatu produk
pembekuan dari krim dan gula dengan 14 % lemak susu. Bila menggunakan
bauah-buahan dan Nut boleh mengandung tidak kurang dari 12 % lemak
susu.
Bahan-bahan es krim:
Dari batasan-batasan di atas serta didukung oleh Arbuckle (1972) dan Ecklee
et al (1976), maka bahan-bahan es krim dapat dipilah menjadi:
1. Bahan Utama

a. Bahan yang mengandung lemak susu, contohnya antara lain: air susu
segar (whole milk), susu bubuk (Whole milk Powder), krim (cream
milk), susu kental manis dan sebagainya.
b. Bahan yang mengandung bahan padat tanpa lemak dari susu,
contohnya antara lain: air susu segar (Whole Milk powder), susu skim
(skim milk), dan sebagainya.
c. Bahan pemanis, contohnya antara lain: gula tebu (sukrose), gula
jagung, gula merah, madu , fruktosa dan sebagainya.
d. Air atau bahan yang mengandung air
2. Bahan tambahan
a. Penstabil, contohnya antara lain gelatin, sodium alginat, agar-agar,
pektin dan sebagainya.
b. Pengemulsi, contohnya antara lain lechitin (terdapat dalam kuning
telur), polyoxythylene sorbitan monooleate dan polyoxythylene
sorbitan tristearate.
c. Zat aroma, dapat dalam bentuk alami maupun sintesis seperti: vanili,
kopi, coklat, durian dan sebagainya.
d. Zat warna, dapat dalam bentuk alami maupun sintesis.
2.3 Karakteristik Es krim
2.3.1 Kadar air
Kadar air suatu produk sangat penting karena terkait dengan daya
simpan produk dan kualitasnya. Kadar air yang diinginkan rata-rata di
bawah 20 % untuk standar pasaran internasional (Isnani Syafarini.,
2009: 65).
2.3.2 Viskositas
Persyaratan nilai viskositas yang ditetapkan oleh FCC (1981), yaitu
>27 cPs (Isnani Syafarini, 2009: 65).
2.3.3 pH
Nilai pH lebih rendah dari 5 menyebabkan viskositas akan
meningkat, sedangkan nilai pH lebih dari 11 menyebabkan viskositas
menjadi tidak stabil (Fardiaz, 1989).
2.4 Uji Karakteristik Es Krim
2.4.2 Uji Hedonik
Uji hedonik atau uji kesukaan, pada uji ini panelis mengemukakan
tanggapan pribadi suka tau tidak suka, disamping itu juga
mengemukakan tingkat kesukaannya. Tingkat kesukaan disebut juga
skala hedonik. Skala hedonik ditransformasi kedalam skala numerik
7

dengan angka menaik menurut tingkat kesukaan. Dengan data numerik


tersebut dapat dilakukan analisa statistik (Soekarto, 1981).
2.4.3 Mutu Fisik-Kimia Es Krim
Mutu fisik kimia yang diuji pada es krim meliputi perhitungan kadar
rendemen, kadar air, kadar abu, pH, viskositas, derajat putih, overrun,
waktu leleh, stabilitas emulsi, kadar lemak, protein, serta logam berat
(Pb dan Hg). Mutu fisik kimia sangat penting dianalisis karena dapat
mempengaruhi tingkat penerimaan konsumen dan juga keuntungan
yang dihasilkan (Isnani Syafarini, 2009: 51).

BAB III
METODOLOGI PENULISAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penulisan ini menggunakan pendekatan kepustakaan dan eksperimen.
Pendekatan

kepustakaan

adalah

pendekatan

yang

dilakukan

untuk

menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang diteliti.
Pendekatan ini didasarkan pada teori-teori yang melingkupi masalah dan
bidang penelitian dengan memanfaatkan sumber kepustakaan dari buku,
jurnal penelitian dan lain-lain. Pendekatan ini dimaksudkan untuk
memperoleh data penelitian mengenai khasiat, kandungan, dan takaran daun
salam sebagai produk olahan makanan dan obat. Pendekatan eksperimen
dilakukan dengan melakukan orientasi produk olahan es krim daun salam
(PolyIC) yang dilanjutkan dengan pengujian tingkat kesukaan (uji hedonik)
es krim menggunakan masing-masing 20 responden untuk setiap formula.
8

Analisis menggunakan metode Analisis Univariat yang dilanjutkan dengan


analisis metode Rancangan Acak Kelompok (RAK). Pendekatan ini
dimaksudkan untuk mengetahui penerimaan masyarakat terhadap produk
olahan es krim daun salam (PolyIC) berdasarkan jumlah frekuensi pada
masing-masing parameter penilaian.
3.2 Sumber Penelitian
Penulis menggunakan sumber data antara lain:
3.2.1 Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh melalui:
3.2.1.1 Praktek pembuatan produk es krim dengan menggunakan 3
variasi formula.
3.2.1.2 Penyebaran angket terkait uji penerimaan konsumen terhadap
produk olahan daun salam untuk menilai tingkat kesukaan
responden terhadap produk es krim daun salam (PolyIC).

3.2.2

Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari studi kepustakaan
untuk mendukung penetapan dan pembahasan hasil orientasi
pembuatan produk yang diperoleh dengan cara membaca, mengutip,
mencatat serta menelaah informasi yang diperoleh dari buku teks,

jurnal penelitian dan artikel.


3.3 Sasaran Penulisan
Sasaran penulisan karya ilmiah ini dimaksudkan untuk mendapatkan suatu
produk inovatif daun salam dan mempublikasikan produk olahan daun salam
sehingga dapat diminati dan diakui untuk menjadi pilihan pengobatan
alternatif.
3.4 Tahapan Penulisan
3.4.1 Prosedur pengumpulan data
Prosedur pengumpulan data baik data primer maupun sekunder
penulis menggunakan alat pengumpulan data antara lain:
3.4.1.1 Studi kepustakaan
Dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang dilakukan
melalui serangkaian kegiatan membaca, mengutip, mencatat
serta menelaah informasi kepustakaan.
3.4.1.2 Studi lapangan

Studi lapangan dilakukan dengan pengujian hedonik terhadap


masyarakat untuk menilai tingkat kesukaan produk es krim
daun salam (PolyIC).
3.4.1.3 Pembuatan sediaan
Alat
Blender, gelas, mikser, sendok, panci, kompor, freezer
(kulkas), pisau, kamera, saringan.
Bahan
Daun salam (Syzygium polyanthum), daun pandan, daun sawi,
bubuk skim, susu lemak nabati (susu segar), maizena, gula.
Cara pembuatan
Pembuatan infusa daun salam
Siapkan 10 lembar daun salam tambahkan dengan 3 gelas air
atau setara 300 ml air, panaskan dan masukkan daun salam.
Pasteurisasi pada suhu 60 C selama 15 menit.
Pembuatan pengaroma
Pengaroma daun pandan; Blender daun pandan 1 lembar
dengan air 30 ml saring dan diambil filtratnya.
Pengaroma daun sawi; Blender daun sawi 3 lembar dengan air
sebanyak 30 ml disaring dan diambil filtratnya.
Pengaroma Oreo; Sebanyak 6 buah dipotong kecil.
Pembuatan es krim Master Formula pada tabel 1 (terlampir).
Siapkan Panci, masukan 50 ml susu lemak nabati dan
pasteurisasi selanjutnya masukkan bubuk skim 150 gram lalu
homogenkan. Masukkan gula 10 gram tambahkan 5 gram
maizena yang telah dilarutkan dengan air. Dimasukkan ke
dalam campuran, sambil terus diaduk hingga membentuk
muchilago. Masukkan infusa daun salam sebanyak 50 ml,
sambil dihomogenkan. Selanjutnya pengaroma yang telah
disiapkan (pandan, sawi atau oreo) dimasukkan, homogenkan.
Tuang ke dalam wadah, masukkan ke dalam freezer selama 8
12 jam.
Metode Pengujian menggunakan uji tingkat kesukaan (uji
hedonik) dapat dilihat pada tabel 2 (terlampir). Dengan
karakteristik responden pada tabel 3 (terlampir). Dan hasil uji

10

hedonik parameter warna, aroma, rasa dan tekstur pada tabel


3.4.2

4,5,6,7 (terlampir). Dan analisis RAK pada tabel 8 (terlampir).


Prosedur pengolahan data
Metode yang digunakan dalam proses pengolahan ini yaitu:
3.4.2.1 Tabulasi data
Merupakan proses menempatkan data dalam bentuk tabel
yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis.
Dalam hal ini dibuat berdasarkan metode analisis univarian
dan Rancangan Acak Kelompok.
3.4.2.2 Analisis data menggunakan metode Analisis Univariat yang
dilanjutkan dengan analisis RAK (Rancangan Acak
Kelompok)
Analisis univariat adalah analisis terhadap tiap variabel dari
hasil eksperimen baik variabel bebas maupun variabel
terikat dalam bentuk distribusi dan presentase dari tiap
variabel. Yang selanjutnya variabel dianalisis menggunakan
metode Rancangan Acak Kelompok Rancangan Acak
Kelompok atau randomized block design merupakan salah satu
model rancangan dalam rancangan percobaan. Rancangan ini
disebut rancangan acak kelompok, karena pengacakan perlakuan
dilakukan pada setiap kelompok. Rancangan acak kelompok
digunakan bila faktor yang akan diteliti satu faktor atau lebih
dari satu faktor
3.4.2.2.1

Lakukan pengamatan sesuai dengan rencana

3.4.2.2.2

Buat tabel analisis data

3.4.2.2.3

Lakukan analisis data

3.4.2.2.4

Buat tabel sidik ragam berdasarkan hasil analisis data

3.4.2.2.5

Berdasarkan tabel sidik ragam, lakukan uji hipotesis


dengan membandingkan F. Hitung dengan F. Tabel

3.4.2.2.6Bila hasil yang dilakukan signifikan, lakukan uji


lanjutan

3.4.2.3 Penarikan kesimpulan


Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan hasil uji
hedonik yang diperoleh dari analisis metode Rancangan

11

Acak Kelompok yang dilakukan dengan membandingkan


nilai F. Hitung dan F. Tabel.

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Berdasarkan dari eksperimen es krim infusa daun salam (PolyIC) sebagai
alternatif pengobatan dislipidemia yang kami lakukan dengan menggunakan
uji karakteristik dan uji hedonik. Untuk hasil uji karakteristik, diperoleh kadar
rendamen total dalam satu formula sebanyak 150 ml (3 cup). Uji waktu leleh
pada suhu kamar, es krim daun salam (PolyIC) kurang lebih 15 menit untuk
meleleh secara sempurna. Untuk analisis univarian data terlampir pada tabel
4, 5, 6, dan 7, dan dilanjutkan dengan rancangan acak kelompok terlampir
pada tabel 8.
4.2. Pembahasan
Daun salam mengandung minyak atsiri (sitral, eugenol), tanin dan
flavonoid (Dalimartha, 2008: 54). Dilaporkan oleh Asiamaya daun salam juga
mengandung beberapa vitamin diantaranya vitamin C, Vitamin A, thiamin,
riboflafin, niasin, vitamin B6, vitamin B12, dan asam folat. Bahkan mineral
seperti selenium terdapat di dalam daun salam. Dengan adanya berbagai
kandungan dalam daun salam diharapkan dapat menurunkan kadar kolesterol
dalam darah dengan mekanisme kerja yaitu, merangsang sekresi cairan
empedu sehingga kolesterol akan keluar bersama cairan empedu menuju usus,
dan merangsang sirkulasi darah sehingga mengurangi terjadinya pengendapan
lemak pada pembuluh darah (Luh Tut, 2008: 2).
Sejauh ini formulasi daun salam sebagai alternatif pengobatan dalam
bentuk tablet, obat kumur dan jus daun salam. Oleh karena itu, kami
memformulasi daun salam dalam bentuk es krim masyarakat yang menderita
penyakit hiperlipidemia.
12

Laporan penelitian Luh Tut (2008), daun salam dapat menurunkan kadar
LDL kolesterol serum secara bermakna sesuai dengan peningkatan dosis yang
diberikan karena daun dalam mengandung bahan-bahan aktif seperti:
glikosida kuersetin yang terkandung dalam flavonoid, selain sifatnya sebagai
antioksidan, dapat menghambat sekresi dari Apo-B100 ke intestinum,
sehingga jumlah Apo-B akan mengalami penurunan. Apo-B merupakan
pembentuk VLDL dan LDL. Berdasarkan artikel berjudul Quarsetin dehidro
(2010) senyawa kuarsetin bersifat termostabil. Hal ini menunjukkan bahwa
senyawa ini, dapat stabil pada suhu tinggi maupun rendah sehingga untuk
produk es krim daun salam dapat diterapkan.
Eksperimen ini menggunakan infusa daun salam karena metode ini praktis
dan

mudah

diterapkan

dalam

kehidupan

sehari-sehari,

serta

tidak

membutuhkan instrument tertentu, efisien dan ekonomis.


Pada sediaan es krim daun salam (PolyIC) digunakan infusa daun salam
sebanyak 50 ml, menurut Dalimartha (2008) penggunaan infusa daun salam
untuk hiperlipidemia digunakan 1 gelas sehari. Jadi takaran dosis infusa daun
salam untuk konsumsi sehari sebesar 50 ml dan dosis dapat ditingkatkan
sesuai tingkat keparahan penyakit.
Tiap formula yang dibuat dibedakan berdasarkan aroma dan rasa. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penerimaan masyarakat terhadap es
krim daun salam berdasarkan selera masyarakat yang berbeda.
Berdasarkan uji karakteristik es krim diperoleh kadar rendamen total
dalam satu formula sebanyak 150 ml (3 cup). Uji waktu leleh pada suhu
kamar, es krim daun salam (PolyIC) kurang lebih 15 menit untuk meleleh
secara sempurna. Hal ini tidak jauh berbeda dengan es krim yang beredar di
pasaran dengan waktu leleh kurang lebih 20 30 menit.
Dari hasil analisa univarian, sebanyak 70 % responden menyukai formula
1, 40 % formula 2 dan 83% formula 3. Untuk parameter aroma, sebanyak 70
% responden menyukai formula 1, 40 % formula 2 dan 83% formula 3.
Untuk parameter rasa sebanyak 25 % responden menyukai formula 1, 60 %
formula 2 dan 80% formula 3. Untuk parameter tekstur sebanyak 50 %
responden menyukai formula 1, 40 % formula 2 dan 85% formula 3.
13

Dilanjutkan dengan uji Rancangan Acak Kelompok (RAK) didapatkan hasil


yang tidak signifikan yang ditandai dengan nilai F hitung < F tabel. Sehingga
hal ini menunjukkan ketiga formula dapat diterima dengan baik oleh
masyarakat dan memungkinkan ketiga produk dapat dipasarkan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan dan Saran
5.1.1 Kesimpulan
Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan, kami dapat
menyimpulkan bahwa: es krim daun salam (PolyIC) dapat dijadikan
sebagai pengobatan alternatif dan masyarakat dapat menerima ketiga
formula (PolyIC). Hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil Analisis
Univarian dan analisis metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang
menunjukkan hasil tidak signifikan (F.h < F.t).
5.1.2 Saran
Perlu dilakukan studi lanjutan terkait khasiat spesifik daun salam.
5.2 Daftar Pustaka
Asiamaya. 2007. Kandungan Nutrisi Daun Salam. Available URL:
http://www.asiamaya.com/nutrients/daunsalam.htm
Boyer Jeanelle, Liu Rui Hai. 2004. Apple phytochemical and their health
benefits. Nutrition journal 2015 Mei 12;3
Dalimartha, Setiawan. 2008. 36 Resep Tumbuhan Obat untuk Menurunkan
Kolesterol Edisi Revisi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Dalimartha, Setiawan. 2008. Resep Tumbuhan Obat Edisi Revisi. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Depkes RI. 1977. Materi Medika Indonesia Jilid I IV. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.
Fardiaz D. 1989. Hidrokoloid. Bogor: Laboratorium Kimia dan Biokimia
Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian
Bogor.

14

Geletko SM, Zuwallack AR. 2001. Treatment of hyperlipidemia in HIVinfected patients. American journal of health systems pharmacy.
John AB. 2002. Lipid. Springer Berlin.
Masykuri. 2002. Teknologi Pembuatan Es Krim. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Menkes RI. 2009. Farmakope Herbal Indonesia Edisi II. Jakarta: Depkes RI.
Murhadi, et.al. 2007. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Salam (Syzigium
polyanta) dan Daun Panda ( Pandanus amarillyfolius). Bandar Lampung :
Universitas Lampung. Jurnal Tekhno Dan Industri Pangan Vol. XVIII No.
1 Th.2007.
Muhtadin, et.al. 2012. Potensi Daun Salam (Syzigium polyanta Walp.) dan
Jintan Hitam (Nigella sativa Linn.) Sebagai Kandidat Obat Standar Asam
Urat. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pharmacon, Vol.
13.
Noveriza, Rita, et. Al. 2010. Efektifitas Ekstarn Meanol Daun Salam
(Eugania polyantha) Dan Jeruk Purut (Cytrus histrix) Sebagai Antijamur
Pada Pertumbuhan Fusarium oxysporum. Bogor: Balai Penelitian
Tanaman Obat Dan Aromatik. ISSN 0853 8212, Jurnal Littri Vol 16 No.
1, Maret 2010: 6 11.
Pidrayanti, Luh Tut Martina Utami. 2008. Artikel Penelitian Pengaruh
Pemberian Ekstrak Daun Salam (Syzygium polianthum) Terhadap Kadar
LDL Kolesterol Serum Tikus Jantan Galur Witsar Hiperlipidemia.
Semarang: Universitar Diponegoro. Pdf.
Steenis, van, dkk. 2006. Flora. Jakarta: PT. Pradmya Paramita.
Syafarini, Isnani. 2009. Karakteristik Produk Tepung Es Krim Dengan
Penambahan Hidrokoloid Karaginan Dan Alginat. Bogor: IPB
Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
5.3 Daftar Riwayat Hidup
Ketua

Nama

: Sitti Hanik Halima

Ttg

: Kalaena-Kiri, 27 februari 1993

Anggota : 1. Nama
Ttg
2. Nama

: Fuada Haerana Rifai


: Hila-Hila, 8 april 1994
: Sri Handriyani HR Nurung
15

Ttg
3. Nama
Ttg
4. Nama
Ttg

: Balang Pasui, 13 juli 1994


: Nishfah Hasik
: Ujung Pandang, 25 november 1994
: Ayu Lestari Nusa
: ujung pandang, 7 september 1994

5.4 Lampiran
5.4.1 Tabel
Tabel 1. Formula PolyIC
Formula
Bahan

II

III

Infusa daun salam (ml)


Susu skim (mg)
Susu lemak nabati (ml)

50
150

50
150

50
150

50

50

50

Maizena (g)
Gula (g)
Pengaroma
1. Daun pandan (ml)
2. Daun Sawi (ml)
3. Oreo (buah)

5
10

5
10

5
10

30
-

30
-

Tabel 2. Parameter uji hedonik


Indikator
F1

Kode sampel
F2

F3

Warna
Aroma
Rasa
Tekstur
Tabel 3. Karakteristik responden data kuantitatif panelis pada Mei
2015 (n=20)
No Karakteristik
1
Jenis Kelamin
2

Usia

Laki-laki
Perempuan
Total
18
19
20
21
22
30
40

Jumlah (f)
1
19
20
3
1
7
4
2
1
1

Persentase (%)
5
95
100
15
5
35
20
10
5
5
16

44

1
20

Total

5
100

Sumber : Data Primer, 2015

Tabel 4. Hasil uji hedonik (parameter warna)


Distribusi frekuensi warna sampel pada Mei 2015 (n=20)
Formula
Kategori

Formula 1(F1)

n
Suka
14
Kurang suka
4
Tidak suka
2
Total
20
Sumber : Data Primer, 2015

Formula 2(F2)

%
70
20
10
100

n
8
5
7
20

%
40
25
35
100

Formula 3(F3)
n
17
3
0
20

%
83
85
0
100

Tabel 5. Hasil uji hedonik (parameter aroma)


Distribusi frekuensi aroma sampel pada Mei 2015 (n=20)
Formula
Kategori

Formula 1

n
Suka
14
Kurang suka
4
Tidak suka
2
Total
20
Sumber : Data Primer, 2015

%
70
20
10
100

Formula 2
n
8
5
7
20

%
40
25
35
100

Formula 3
n
17
3
0
20

%
83
85
0
100

Tabel 6. Hasil uji hedonik (parameter rasa)


Distribusi frekuensi aroma sampel pada Mei 2015 (n=20)
Formula
Kategori
Suka
Kurang suka
Tidak suka
Total

Formula 1
n
5
12
3
20

%
25
60
15
100

Formula 2
n
12
7
1
20

%
60
35
5
100

Formula 3
n
16
2
2
20

%
80
10
10
100
17

Sumber : Data Primer, 2015

Tabel 7. Hasil uji hedonik (parameter tekstur)


Distribusi frekuensi tekstur sampel pada Mei 2015 (n=20)
Formula
Kategori

Formula 1

n
Suka
10
Kurang suka
6
Tidak suka
4
Total
20
Sumber : Data Primer, 2015

Formula 2

%
50
30
20
100

n
8
6
6
20

%
40
30
30
100

Formula 3
n
17
2
1
20

%
85
10
5
100

Tabel 8. Hasil Rancangan Acak Kelompok


Sumber
Variasi
Perlakuan
Kelompok
Galat
Total
Keterangan:

dB

JK

KR

Fh

2
3

0,31235
0,0193

0,156175
0,006433

5,5727
0,229

0,16815

0,028025

11

0,4805

Ft
5%
5,14
4,76

1%
10,92
9,78

dB = Derajat bebas
JK = Jumlah Kuadrat
KR= Komulatif Relatif
Fh = F Hitung
Ft = F Tabel

18

5.4.2

Gambar

Pengambilan sampel daun salam di


Perumahan Santaruna Kec. Manggala,
Antang Makassar

Pengambilan sampel daun pandan di


Perumahan Santaruna Kec. Manggala,
Antang Makassar

Proses pencucian daun salam dengan air


mengalir

Proses pembuatan infusa daun salam

19

Penyiapan daun pandan

Proses penyarian daun pandan dengan


menggunakan blender

Infusa daun salam

Pasteurisasi susu

Memasukkan adonan ke dalam susu


yang telah di pasteurisasi

Memasukkkan infusa daun salam ke


dalam adonan

20

Memasukkan pandan ke dalam adonan

Memasukkan susu ke dalam adonan

Memasukkan adonan ke dalam wadah

Produk Es Krim jadi

(a)

(b)

(c)

Produk es krim infusa daun salam (a) rasa pandan, (b) rasa oreo, dan (c) rasa sawi

21

Вам также может понравиться

  • Prosedur Kerja: Ditimbang Sampel Korteks Jambu Mente
    Prosedur Kerja: Ditimbang Sampel Korteks Jambu Mente
    Документ20 страниц
    Prosedur Kerja: Ditimbang Sampel Korteks Jambu Mente
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Monitor Bebera
    Monitor Bebera
    Документ2 страницы
    Monitor Bebera
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Suspensi Lengkap
    Suspensi Lengkap
    Документ71 страница
    Suspensi Lengkap
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    100% (1)
  • Makala Kaf
    Makala Kaf
    Документ28 страниц
    Makala Kaf
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Attachment
    Attachment
    Документ2 страницы
    Attachment
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Spektrofotometri
    Spektrofotometri
    Документ10 страниц
    Spektrofotometri
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Attachment
    Attachment
    Документ2 страницы
    Attachment
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Format Laporan Lengkap Fitokimia
    Format Laporan Lengkap Fitokimia
    Документ3 страницы
    Format Laporan Lengkap Fitokimia
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Lutenyl
    Lutenyl
    Документ1 страница
    Lutenyl
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Modul Suspensi LPPK UNHAS
    Modul Suspensi LPPK UNHAS
    Документ38 страниц
    Modul Suspensi LPPK UNHAS
    Dedi Farmasi
    Оценок пока нет
  • Jawaban TP Suspensi Fix
    Jawaban TP Suspensi Fix
    Документ30 страниц
    Jawaban TP Suspensi Fix
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Teori Suspensi
    Teori Suspensi
    Документ37 страниц
    Teori Suspensi
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Analisis Gravimetri
    Analisis Gravimetri
    Документ13 страниц
    Analisis Gravimetri
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Bio206 Slide Kuliah 9 - Enzim
    Bio206 Slide Kuliah 9 - Enzim
    Документ21 страница
    Bio206 Slide Kuliah 9 - Enzim
    himamoto
    Оценок пока нет
  • SUSPENSI OBAT DALAM
    SUSPENSI OBAT DALAM
    Документ52 страницы
    SUSPENSI OBAT DALAM
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Suspensi
    Suspensi
    Документ93 страницы
    Suspensi
    Lustia Widia Ningsih
    100% (1)
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Документ31 страница
    Presentation 1
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Fitokimia
    Fitokimia
    Документ49 страниц
    Fitokimia
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Fitokimia
    Fitokimia
    Документ49 страниц
    Fitokimia
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Presentation1 Kanker Payudara
    Presentation1 Kanker Payudara
    Документ24 страницы
    Presentation1 Kanker Payudara
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Fartoks 4 KLP 7
    Fartoks 4 KLP 7
    Документ12 страниц
    Fartoks 4 KLP 7
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Tinjauan Pustaka
    Tinjauan Pustaka
    Документ27 страниц
    Tinjauan Pustaka
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Gambar KCV
    Gambar KCV
    Документ1 страница
    Gambar KCV
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Nama: Munadiah Kelas: Farmasi A NIM: 70100113011
    Nama: Munadiah Kelas: Farmasi A NIM: 70100113011
    Документ21 страница
    Nama: Munadiah Kelas: Farmasi A NIM: 70100113011
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Kanker Serviks Kelompok 2
    Kanker Serviks Kelompok 2
    Документ21 страница
    Kanker Serviks Kelompok 2
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Gambar KCV
    Gambar KCV
    Документ1 страница
    Gambar KCV
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Pengobatan Islami
    Pengobatan Islami
    Документ23 страницы
    Pengobatan Islami
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Alhamdulillah, Alhamdulillah
    Alhamdulillah, Alhamdulillah
    Документ15 страниц
    Alhamdulillah, Alhamdulillah
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет
  • Gambar Fitokimia Uji Bioasai
    Gambar Fitokimia Uji Bioasai
    Документ2 страницы
    Gambar Fitokimia Uji Bioasai
    NoonaNuzha Lestary NuzhaAyu
    Оценок пока нет