Вы находитесь на странице: 1из 4

Gaya Antar Molekul

Gaya antar molekul adalah gaya tarik-menarik antar molekul yang saling berdekatan. Gaya
antar molekul berbeda dengan ikatan kimia. Ikatan kimia, seperti ikatan ionik, kovalen, dan
logam, semuanya adalah ikatan antar atom dalam membentuk molekul. Sedangkan gaya
antar molekul adalah gaya tarik antar molekul. Kita akan mempelajari tiga macam gaya
antar molekul, yaitu:

Gaya Van der Waals

Ikatan Hidrogen

Gaya London

Agar dapat memahami gaya antar molekul dengan baik. kita harus memahami terlebih dahulu
tentang apa yang dimaksud dengan dipol dalam suatu molekul.

Dipol
Dipol adalah singkatan dari di polar, yang artinya dua kutub. Senyawa yang memiliki dipol
adalah senyawa yang memiliki kutub positif (+) di satu sisi, dan kutub negatif (-) di sisi
yang lain. Senyawa yang memiliki dipol biasa disebut sebagai senyawa polar. Senyawa polar
terbentuk melalui ikatan kovalen polar. Perlu diperhatikan bahwa dipol berbeda dengan ion.
Kekuatan listrik yang dimiliki dipol lebih lemah dibanding kekuatan listrik ion. Kita pasti
ingat, bahwa ion terdapat pada senyawa ionik, dimana molekul terbagi menjadi dua , yaitu
ion positif/kation (+) dan ion negatif/anion (-).
Untuk memahami perbedaan antara ion dan dipol, mari kita perhatikan gambar berikut:

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pada senyawa ion, molekul terbagi (bisa juga
dikatakan terbelah) menjadi dua bagian. Jadi ion positif dan ion negatif sebenarnya terpisah.
Mereka bersatu hanya karena adanya gaya tarik-menarik antar ion positif dan negatif (gaya
coulomb).
Pada senyawa polar, tidak terjadi pemisahan. Molekul merupakan satu kesatuan. Hanya saja
pada satu sisi/tepi terdapat kutub positif (+) dan di sisi/tepi yang lain terdapat kutub negatif
(-).
Untuk senyawa non polar, sama sekali tidak ada muatan listrik yang terkandung.
Untuk mempelajari bagaimana dipol terbentuk, silakan tengok kembali materi ikatan kovalen
polar di kelas X.

Gaya Van der Waals


(Gaya tarik antara dipol-dipol)
Gaya Van der Waals merupakan gaya tarik antar dipol pada molekul polar. Molekul polar
memiliki ujung-ujung yang muatannya berlawanan. Ketika dikumpulkan, maka molekul
polar akan mengatur dirinya (membentuk formasi) sedemikian hingga ujung yang
bermuatan positif akan berdekatan dengan ujung yang bermuata negatif dari molekul lain.
tapi tentu saja formasinya tidak statis/tetap, kenapa? Karena sebenarnya molekul selalu
bergerak dan bertumbukan/tabrakan.
Catatan:
Molekul/atom/zat akan diam tak bergerak jika energi kinetiknya = 0 (nol). Keadaan ini
disebut keadaan diam mutlak, dicapai jika benda berada pada suhu 00K (-2730C)
Untuk jelasnya, bisa dilihat pada gambar berikut:

Gaya Van der Waals diperlihatkan dengan garis merah (putus-putus). Kekuatan gaya tarik
antara dipol ini biasanya lebih lemah dari kekuatan ikatan ionik atau kovalen (kekuatannya
hanya 1% dari ikatan). Kekuatannya juga akan berkurang dengan cepat bila jarak antar dipol
makin besar. jadi gaya Van der Waaals suatu molekul akan lebih kuat pada fase padat
dibanding cair dan gas.

Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara atom hidrogen pada satu molekul dengan
atom nitrogen (N), oksigen (O), atu fluor (F) pada molekul yang lain. Gaya tarik dipol yang
kuat terjadi antara molekul-molekul tersebut. Gaya tarik antar molekul yang terjadi memiliki
kekuatan 5 sampai 10% dari ikatan kovalen. Gambaran ikatan hidrogen dapat dilihat pada
gambar berikut:

Ikatan hidrogen diperlihatkan pada garis merah (putus-putus). Meskipun tidak terlalu kuat,
ikatan hidrogen tersebar diseluruh molekul. Inilah sebabnya air (H2O) memiliki titik didih
yang relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan senyawa lain dengan berat molekul (Mr)
yang hampir sama. Sebut misalnya CO2 (Mr=48) dalam suhu kamar sudah berwujud gas,
sedangkan air (H2O) dengan berat molekul lebih kecil (Mr=18) pada suhu kamar (20 0C)
masih berada pada fase cair.

Gaya London
Gaya London merupakan gaya antar dipol sesaat pada molekul non polar. Seperti kita ketahui
molekul non polar seharusnya tidak mempunyai kutub/polar (sesuai dengan namanya).
Namun, karena adanya pergerakan elektron mengelilingi atom/molekul, maka ada saat-saat
tertentu dimana elektron akan "berkumpul" (terkonsentrasi) di salah satu ujung/tepi molekul,
sedang di tepi yang lain elektronnya "kosong". Hal ini membuat molekul tersebut "tiba-tiba"
memiliki dipol, yang disebut dipol sesaat. Munculnya dipol ini akan menginduksi dipol
tetangga disebelahnya. Ketika elektron bergerak lagi, dipol ini akan hilang kembali. Untuk
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Ketika dipol sesat terjadi, akan timbul pula gaya london (garis biru putis-putus). Ketika dipol
hilang, gaya london pun hilang. Kekuatan Gaya london bergantung pada berbagai faktor:
1. Kerumitan molekul
makin rumit molekul (Mr makin besar), maka gaya london makin kuat.
2. Ukuran molekul
makin besar ukuran molekul, gaya london juga makin kuat. hal ini dikarenakan molekul
besar lebih mudah terpolarisasi, sehingga dipol sesaat lebih mudah terjadi.

Ringkasan
1. Gaya antar molekul adalah gaya tarik antar molekul-molekul yang berdekatan.
2. Gaya antar molekul pada umumnya merupakan gaya tarik listrik statis (elektrostatik)
antara muatan positif (+) dan negatif(-).
3. KIta mengenal tiga jenis gaya antar molekul, yaitu: gaya van der waals, ikatan
hidrogen, dan gaya london.
4. Ikatan hidrogen terjadi antara atom hidrogen (H) dengan atom: nitrogen (N), oksigen
(O), atau Fluor (F).
5. Gaya van der waals adalah gaya tarik elektrostatis pada senyawa ionik atau kovalen
polar.
6. Gaya london adalah gaya tarik elektrostatis pada senyawa kovalen non polar.

Вам также может понравиться