Вы находитесь на странице: 1из 9

KERAGAMAN INVERTEBRATA DI PANTAI KENJERAN

SURABAYA
Nafiah I Z, Vidyawati D S, Alfahmi A A, Wulandari E Y
Jurusan Biologi-FMIPA Universitas Negeri Surabaya

ABSTRAK
Nafiah I Z, Vidyawati D S, Alfahmi A A, Wulandari E Y, KERAGAMAN INVERTEBRATA DI
PANTAI KENJERAN SURABAYA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman invertebrata yang berada di Pantai
Kenjeran Surabaya. Penelitian ini dilakukan di Pantai Kenjeran. Invertebrata merupakan hewan yang
tidak memiliki tulang punggung atau ruas-ruas tulang belakang didalam badannya. Invertebrata terdiri
atas 9 Filum yaitu Porifera, Cnidaria, Coelenterata, Platyhelminthes, Molusca, Artropoda, Annelida, dan
Echinodermata. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan membuat plot ukuran 1x1 meter pada
daerah yang diinginkan sebanyak 3 kali, kemudian menggali daerah tersebut dengan kedalaman tertentu
hingga ditemukan hewan Invertebrata. Sampel yang telah diperoleh selanjutnya diawetkan dengan
formalin untuk spesimen lunak dan dengan alkohol untuk spesimen lainnya Berdasarkan hasil dari
pengamatan yang mendominasi yaitu Filum Mollusca dan Filum Arthropoda. Filum Mollusca ditemukan
sebanyak 6 kelas, Filum Arthropoda sebanyak 4 kelas.
Kata Kunci:.Pantai Kenjeran, Invertebrata

PENGANTAR
Pantai Kenjeran merupakan salah satu objek pariwisata laut di Surabaya. Letaknya di
kawasan kampung nelayan Tambak Deres. Hewan invertebrata di Perairan Kenjeran sangat
beragam antara lain terdapat Arthopoda, Mollusca, Bivalvia, Coelonterata dan lain-lain.
Nybakken, 1992 mengatakan bahwa pantai berbatu yang tersusun dari bahan keras merupakan
daerah yang paling padat makroorganismenya dan mempunyai keragaman terbesar baik untuk
spesies hewan maupun tumbuhan. Populasi yang padat, keragaman topografi, dan banyaknya
spesies di pantai berbatu ini telah mempesonakan para ahli biologi laut dan ahli ekologi. Dalam
tahun-tahun terakhir, daerah ini telah menjadi sasaran beberapa peneliti klasik yang menambah
pengertian tentang bagaimana asosiasi spesies berinteraksi untuk memelihara atau mengubah
komunitas.
Pantai Kenjeran ini memiliki tiga jenis area yaitu yang pertama area berlumpur, kedua
adalah area berpasir dan yang terakhir merupakan area semi lumpur. Sepanjang area itu terdapat

banyak jenis invertebrata walaupun sebenarnya pantai ini sudah tercemar. Menurut Putri dkk,
2011 pencenmaran ini disebakan oleh limbah industri maupun limah domestik yang dibuang
sembarang di laut sehingga meyebabkan ekosistem laut menjadi rusak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman invertebrata yang berada di
Pantai Kenjeran Surabaya dan selanjutnya peneliti mengambil beberapa sample hewan
invertebrata yang kemudian dijadikan awetan basah dan setelah itu dilakukan pengidentifikasian.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasi dengan metode hand sampling.
Observasi di daerah intertidal, baik intertidal atas, bawah dan tengah. Penelitian dilakukan pada
tanggal 5 Desember 2015 di Pantai Kenjeran, Surabaya. Penelitian dilakukan selama 2 minggu.
Pengambilan sampel tersebut dilakukan pada pukul 05.00-10.00 WIB, yaitu pada saat air laut
surut. Identifikasi invertebrata dilakukan di sekitar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Surabaya.
Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu botol koleksi, ayakan, cetok, penggaris,
pinset, nampan, meteran gulung, ember, sarung tangan, spidol permanent, kertas kalkir, kantong
plastik 1 kg, plastik klip, karet gelang, kertas label, kamera, pasak, alat tulis. Bahan yang
digunakan dalam penelitian yaitu formalin 10%, alkohol 70% dan air laut. Sasaran penelitian
yaitu keanekaragaman invertebrata di daerah intertidal atas, bawah dan tengah. Objek penelitian
yaitu semua jenis invertebrata yang terdapat pada Pantai Kenjeran, Surabaya.
Pengumpulan sampel dilapangan dilakukan dengan cara membuat plot-plot yang
berukuran 1 x 1m yang berada pada daerah intertidal atas, bawah dan tengah. Kemudian
menggali pasir berlumpur dengan kedalaman 30 cm dengan bertahap 0-10, 0-20, 0-30 cm hingga
ditemukan spesimen invertebrata. Spesimen yang ditemukan dibersihkan dari lumpur atau
substrat yang melekat. Hewan invertebrata yang ditemukan diamati, didokumentasikan dan
diambil 2-3 ekor. Kemudian spesimen tersebut dipisahkan berdasarkan taksonomi masingmasing. Spesimen dimasukkan kedalam botol koleksi dan diisi dengan air laut secukupnya.
Kemudian diamati cara gerak spesimen tersebut. Setelah itu, dibuang air laut dari wadah dan
diawetkan spesimen dengan alkohol 70% untuk mollusca, bivalvia, dan crustacea. Ubur-ubur dan
mimi mintuna diawetka n dengan formalin 10%. Kegiatan terakhir yaitu wawancara dengan

penduduk sekitar meliputi nama daerah, manfaat, kerugian, habitat, jumlah dari hewan
invertebrata yang diamati.

Keterangan

1.

: Lokasi Kawasan Nelayan Tambak Deres Pantai Lama Kenjeran

2.

: Zona Lumpur

3.

: Zona Pasir

4.

: Zona Batu

Gambar 1. Denah pengambilan sampel


30 x 30

1x1m

Intertidal bawah
Berbatu
Laut

Intertidal tengah

Intertidal atas
Berlumpur

p
a
n
t
a
i

HASIL
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut yaitu
terdapat Filum Arthropoda, Filum Mollusca, Filum Coelenterata, dan Filum Echinodermata.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 12 individu dengan berbagai Filum. Filum
Mollusca merupakan filum yang paling banyak dijumpai di Pantai Kenjeran.

Keanekaragaman Filum Invertebrata di pantai kenjeran


7
6
5
4
3
2
1
0

jumlah

Gambar 1. Keanekaragaman filum invertebrata di Pantai Kenjeran Surabaya


Tabel 1. Hasil pengamatan invertebrata di Pantai Kenjeran Surabaya

No
KEN

Filum
Artropoda

Kelas
Crustacea

Ordo
Decapoda

Spesies

005
KEN

Artropoda

Merostomata

Xiphosura

Limulus

010
KEN

polyphemus
Artropoda

Malacostraca

Decapoda

003

KEN

sapidus

Mollusca

Gastropoda

Littorinimorpha

023

KEN

Callinectus

Gyrineum
gyrinum

Mollusca

Bivalvia

Mypiloida

Perna viridis

Mollusca

Bivalvia

Lingulida

Lingula lingulis

Mollusca

Gastropoda

Neogastropoda

Thais rugosa

Mollusca

Gastropoda

Vetigastropoda

Monodonta

059
KEN
090
KEN
077
KEN
024
KEN

canalifera
Mollusca

Gastropoda

Sorbeoconcha

025
KEN

Strombus
vittatus

Coelenterata

Scyphozoa

Semoestomata

Aurelia aurita

Echinodermata

Holothuroidea

Aspidochirota

Holothuria

007
KEN
020

scabra

KEN

Artropoda

Merostomata

Xiphosura

Limulidae sp

108

PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan ditemukan 12 individu dengan berbagai Phylum. Pada Kawasan
Kapung Nelayan Tambak Deres Pantai Kenjeran Lama memiliki kontur tanah yang berbedabeda. Pada tiga zona pada pesisir pantai Lama Kenjeran yaitu zona berlumpur, zona pasir dan
zona berbatu.
Pada zona pertama yaitu zona berlumpur banyak ditemukan spesimen berasal dari
Phylum Mollusca dan Artropoda. Pada zona kedua yaitu zona berpasir ditemukan spesimen yang
berasal dari Phylum Celenterata dan Phylum Enchinodermata. Zona terakhir adalah zona berbatu,
pada zona tersebut tidak ditemukan spesimen.
Dari ketiga zona tersebut paling banyak ditemukan kelimpahan spesimen pada zona
pertama dengan jumlah spesimen terbanyak berasal dari Phylum Mollusca yang berjumlah 6
(enam) spesimen, Phylum Antropoda berjumlah 4 (empat) spesimen (Tabel. 1). Pada zona
berpasir hanya ditemukan 1 (satu) spesimen bersal dari Phylum Coelenterata dan 1 (satu)
spesimen dari Phylum Enchinodermata (Tabel .1 ).
Pada zona pertama ditemukan sejumlah 6 individu yang memiliki Phylum Mollusca yaitu
terdiridari Gyrineum gyrinum, Perna viridis, Lingula lingulis, Thais rugosa, Monodonta
canalifera, Strombus vittatu. Pada zona ini juga ditemukan 3 kelas dari Phylum Artropoda yaitu
kelas Malacostraca, Merostomata, Crustacea. Sedangkan pada zona kedua ditemukan 2 individu
yaitu Aurelia aurita yang berasal adari Phylum Coelenterata dan Holothuria scabra yang berasal
dari Phylum Enchinodermata. Pada zona ketiga yaitu zona batu tidak ditemukan spesimen.
Ciri dari kelas Scypozoa adalah fase dominan pada daur hidupnya fase medusa dan
berbentuk seperti mangkuk, Pada bagian pinggir Medusa terdapat tentakel-tentakel, Dibagian
tengah sisi cekungnya/konkatnya ditemukan mulut yang terletak diantara 4 buah tangan yang
berbentuk pipih seperit pita dan dibagian pinggir dilengkapi dengan Mematocyst (Hikmat, 2013).

Berdasarkan hassil wawan cara dengan warga sekitar kawasan Kapung Nelayan Tambak
Deres Pantai Kenjeran Lama, penduduk mengatakan bahwa keanekaragaman biota laut
didominasi oleh kerang-kerangan, Lorjuk dan Kupang. Jadi sangat terlihat pada tanah lumpur di
pantai dengan bentuk tanahnya yang bulat bergundukan, di gundukam tersebut terdapat Kupang.
Penduduk atau warga sekitar biasanya akan mengumpulkan hasil tangkapan mereka kemudian
dibersihkan dan digosok, kemudian dimasukkan ke dalam tungku yang dibakar dengan api.
Dibakar dengan api bertujuan untuk melepaskan kulitnya agar mudah dibersihkan.
Pada lokasi tersebut keanekaragaman biota laut termasuk beragam terutama ikan-ikan
kecil seperti cumi-cumi dan ikan bulu ayam. Selain itu keberadaan Mimi Mintuna sangat banyak
dan mudah ditemukan di zona lumpur. Mimi Mintuna lebih sering dijumpai secara sepasang.
Mimi akan sering berada di bibir pantai dan yang sering dimakan oleh penduduk sekitar karena
tidak beracun. Untuk Mimi yang beracun maka akan diambil telurnya. Hanya beberapa yang
mengerti tersebut karena masyarakat luas belum banyak mengetahui Mimi dapat dikonsumsi.
Sedangkan ikan Bulu Ayam sering dikonsumsi penduduk sekitar maupun masayrakat luas.
Penduduk sekitar menyebutnya Blunyu akan diincak dan dibersihkan. Bentuk tubuhnya seperti
bola. Prosesnya memakan waktu yang lama membutuhkan proses pengeringan hingga dapat
digoreng 2 kali proses penggorengan.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan hewan invertebrata ditemukan pada Kawasan Kapung
Nelayan Tambak Deres Pantai Kenjeran Lama sebanyak 12 individu yaitu Callinectus sapidus,
Aurelia aurita, Limulus polyphemus, Holothuria scabra, Gyrineum gyrinum, Monodonta
canalifer, Strombus vittatu, Perna viridis, Thais rugosa, Lingula lingulis dan satu spesimen yang
belum teridentivikasi namanya yang bersal dari ordo Decapoda, kelas Crustacea dan Phylum
Artropoda. Berdasar pengamatan paling banyak ditemukan bersal dari kelas Gastropoda yang
berjumlah 4 jenis dan Bivalvia 2 jenis.

KEPUSTAKAAN
Anisa, Resti. 2014. Keanekaragaman Jenis Gastropoda di Zona Intertidal Pantai Bama Taman
Nasional Baluran. Skripsi. Diakses pada tanggal 18 Desember 2015 Online:

http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/56103/Resti%20Anisa_1.pdf?
sequence=1
Dahuri, Rokhimin. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hikmat. 2013. Scypozoa Phylum Coelenterata. Diakses pada tanggal 18 Desember 2015
.Online :http://hikmat.web.id/biologi-klas-x/scyphozoa-phylum-coelenterata/.
Nybakken, J. W. (1992). Biologi Laut suatu pendekatan ekologis. Jakarta: P.T Gramedia.
Putri, Restu Amanda, Tjipto Haryono, Sunu Kuntjoro.2011.Keanekaragaman Bivalvia dan
Peranannya sebagai Bioindikator LogamBerat Kromium (Cr) di Perairan Kenjeran,
Kecamatan BulakKota Surabaya Di akses tanggal 18 Desember 2015 dari
http://www.scribd.com/doc/118555432/Keanekaragaman-Bivalvia-dan-Peranannyasebagai-Bioindikator-Logam-Berat-Kromium-Cr-di-Perairan-Kenjeran-KecamatanBulak-Kota-Surabaya#scribd

Вам также может понравиться