Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Desi Eka Martuti, Suci Amalsari, Siti Nurul Handini., Nurul Aini
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jenderal Achmad Yani
ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan mengenai penentuan rumus ion kompleks besi dengan asam salisilat.
Tujuannya
adalah
untuk mempelajari penentuan rumus ion kompleks besi dengan asam salisilat
menggunakan metode job. Pada percobaan ini, penentuan rumus ion kompleks dilakukan dengan
metode job atau metode variasi kontinyu. Dalam metode variasi kontinyu, larutan Fe 3+ dan ligan (asam
salisilat) dicampur sesuai dengan komposisi yang diinginkan dengan volume total yang
sama. Kemudian absorbansi dari tiap komposisi larutan diukur pada panjang gelombang
maksimum. Besarnya absorbansi pada panjang gelombang maksimum dari semua larutan tersebut
diplotkan dalam grafik. Dari grafik yang diperoleh ini maka didapatkan besarnya x maks yang kemudian
digunakan untuk menghitung n (jumlah ion asa -) dalam senyawa kompleks yang terbentuk. Pada
percobaan ini dilakukan variasi terhadap fraksi mol ligan yaitu asam salisilat. Variasi fraksi mol yang
digunakan adalah 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7; 0,8; dan 0,9. Hasil percobaan adalah panjang
gelombang maksimum yang diperoleh sebesar 510 nm. Absorbansi larutan Fe 3+ pada panjang
gelombang maksimum tersebut sebesar 0,377. Diperoleh nilai n yaitu 1 sehingga rumus ion kompleks
besi dengan asam salisilat yang terbentuk adalah [Fe(asa)] 3+.
Kata kunci : metode job, ion kompleks, absorbansi
PENDAHULUAN
1.
Senyawa Kompleks
Spektrofotometer UV-Vis
Metoda Job
EKSPERIMEN
Pada percobaan ini dibutuhkan alat dan bahan untuk
menunjang eksperimen. Alat yang digunakan antara lain
spektrofotometer UV Vis, kuvet, spatula, kaca arloji, pipet
tetes, gelas kimia 250 mL, labu ukur 10 mL, pipet ukur 5, 10
..(ii).
PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, dilakukan penentuan komposisi larutan
kompleks ion besi salisilat menggunakan metode job. Pada
percobaan ini digunkan logam Fe3+ sebagai atom pusat dan
asa (asam saisilat) sebagai ligan. Untuk menentukan variasi
Fe3+ dan asa maka dibuat perbandingan terhadap variasi
volume Fe3+ : asa dimana kosentrasi Fe 3+ dan asa sama yaitu
0,02 M. Digunakan konsentrasi yang sama dengan tujuan
agar jumlah molar logam dan ligan tetap sama sehingga yang
berbeda adalah komposisi antara jumlah Fe 3+ dan asa. Jika
komposisi ligan semakin banyak maka komposisi logam
semakin sedikit dan jika komposisi ligan semakin sedikit
maka komposisi logam semakin besar. Reaksi yang terjadi
antara larutan Fe3+ dan asam salisilat tersebut adalah :
Fe3+ + asa- [Fe(asa)]3+
Fe3+ + asa- [Fe(asa)2]2+
Fe3+ + asa- [Fe(asa)3]+
Pada percobaan ini, digunakan variasi fraksi mol asam
salisilat yaitu 0,1 ; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 ; 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8 ; dan
0,9. Campuran asam salisilat dengan larutan Fe 3+ ,
menghasilkan warna ungu. Warna ini disebabkan oleh
adanya transisi elektronik dari kompleks tersebut. Kompleks
ini menunjukan warna komplementernya kerena atom
pusatnya memiliki orbital d yang belum terisi penuh
elektron. Adanya orbital d yang belum terisi penuh ini
menyebabkan kemungkinan terjadinya transisi elektronik
dari orbital d yang tingkat energinya terendah ke orbital d
yang tingkat energinya tinggi. Struktur kompleks ini adalah
KESIMPULAN
1. Metode job atau metode variasi kontinyu dapat digunakan
untuk menentukan rumus untuk ion kompleks besi (III )
salisilat
2. Panjang gelombang maksimum yang diperoleh adalah 510
nm
3. Rumus untuk ion kompleks besi (III) salisilat berdasarkan
percobaan adalah Fe3+ + asa- [Fe(asa)]3+
DAFTAR PUSTAKA
Cotton F.A. Wilkinson G.1989. Kimia Anorganik Dasar. UI
Press. Jakarta
Ewine, G.W. 1985. Instrument Method of Chemical
Analysis. New York: Mc Graw-Hill
Khopkar. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press.
Jakarta
Pudyaatmaka, A.Hadyana. 2001. Kamus Kimia. Balai
Pustaka. Jakarta.
Vogel. 1988. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro. Kalman Media. Jakarta
DOKUMENTASI
Mengencerkan larutan
(NH4)Fe(SO4)2.H2O dalam
100 mL
LAMPIRAN
1.
(nm)
Fe
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
400
0,062
-0,090
0,107
0,007
0,105
0,111
-0.004
0,007
0,015
0,013
410
0,042
-0,094
0,107
0,007
0,103
0,113
-0,005
0,008
0,014
0,012
420
0,019
-0,101
0,107
0,002
0,090
0,113
-0,005
0,008
0,013
0,011
430
-0,009
-0,000
0,095
0,008
0,067
0,102
-0,016
-0,004
0,001
-0,003
440
-0,049
-0,027
0,071
0,042
0,052
0,079
-0,038
-0,027
-0,022
-0,028
450
-0,060
-0,058
0,051
0,053
0,014
0,055
-0,051
-0,045
-0,048
-0,048
460
-0,009
-0,064
0,103
0,106
0,205
0,106
0,001
0,006
0,002
0,003
470
0,091
-0,036
0,204
0,207
0,304
0,207
0,101
0,106
0,102
0,103
480
0,190
-0,004
0,303
0,305
0,389
0,306
0,201
0,206
0,202
0,203
490
0,277
0,023
0,389
0,391
0,478
0,391
0,286
0,292
0,288
0,289
500
0,363
0,051
0,477
0,479
0,490
0,480
0,374
0,379
0,375
0,376
510
0,377
0,075
0,489
0,491
0,490
0,491
0,385
0,390
0,386
0,387
520
0,377
0,091
0,489
0,491
0,490
0,491
0,385
0,390
0,386
0,387
530
0,377
0,106
0,489
0,491
0,491
0,385
0,390
0,386
0,387
540
0,192
550
0,270
560
0,322
570
0,361
580
0,397
590
0,430
600
0,459
610
0,486
620
0,503
630
0,503
640
0,503
2. Perhitungan
Mencari Nilai Y
Rumus Umum :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Sehingga
3.
Grafik