Вы находитесь на странице: 1из 4

PENENTUAN SUMBER-SUMBER MASUKAN DISSOLVED

ORGANIC MATTER (DOM) DI DANAU BERATAN


Kadek Satyawan, Ni Putu Sri Ayuni, I Gst. Ngr. A. Suryaputra
Jurusan Analis Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha
Email ..
Abstrak
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menentukan sumbersumber masukan dissolved organic matter (DOM) di Danau Beratan. Subjek dalam
penelitian ini adalah air Danau Beratan yang telah disaring menggunakan kertas saring GF/F
0,7 m dengan bantuan pompa vakum. Sedangkan objek penelitian ini adalah penentuan
sumber-sumber masukan DOM berdasarkan dissolved organic carbon (DOC) dan daya
absorbsi chromophoric dissolved organic matter (CDOM) di Danau Beratan. Pada
pengukuran DOC menggunakan instrumen Shimadzu TOC-L Analyzer akan diperoleh
konsentrasi DOC sedangkan pada pengukuran absorbansi menggunakan instrumen
Shimadzu Spektrofotometer UV-1800 akan diperoleh parameter spectral slope (S), berat
molekul rerata dan kearomatikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemetaan
berdasarkan berat molekul rerata dan kearomatikan DOM dapat dilakukan. Urutan hasil
pemetaan berat molekul rerata DOM berdasarkan nilai dari paling tinggi ke nilai yang paling
rendah: daerah tengah, pariwisata, natural, dan pertanian. Hasil pemetaan kearomatikan
DOM berdasarkan nilai dari paling tinggi ke nilai yang paling rendah: daerah pertanian,
natural, pariwisata dan tengah. Untuk sumber-sumber masukan DOM paling banyak pada
Danau Beratan berasal dari daerah pariwisata dan pertanian.
Kata-kata kunci: DOM, spectral slope, berat molekul rerata, kearomatikan
Abstract
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menentukan sumbersumber masukan dissolved organic matter (DOM) di Danau Beratan. Subjek dalam
penelitian ini adalah air Danau Beratan yang telah disaring menggunakan kertas saring GF/F
0,7 m dengan bantuan pompa vakum. Sedangkan objek penelitian ini adalah penentuan
sumber-sumber masukan DOM berdasarkan dissolved organic carbon (DOC) dan daya
absorbsi chromophoric dissolved organic matter (CDOM) di Danau Beratan. Pada
pengukuran DOC menggunakan instrumen Shimadzu TOC-L Analyzer akan diperoleh
konsentrasi DOC sedangkan pada pengukuran absorbansi menggunakan instrumen
Shimadzu Spektrofotometer UV-1800 akan diperoleh parameter spectral slope (S), berat
molekul rerata dan kearomatikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemetaan
berdasarkan berat molekul rerata dan kearomatikan DOM dapat dilakukan. Urutan hasil
pemetaan berat molekul rerata DOM berdasarkan nilai dari paling tinggi ke nilai yang paling
rendah: daerah tengah, pariwisata, natural, dan pertanian. Hasil pemetaan kearomatikan
DOM berdasarkan nilai dari paling tinggi ke nilai yang paling rendah: daerah pertanian,
natural, pariwisata dan tengah. Untuk sumber-sumber masukan DOM paling banyak pada
Danau Beratan berasal dari daerah pariwisata dan pertanian.
Kata-kata kunci: DOM, spectral slope, berat molekul rerata, kearomatikan

1. Pendahuluan
Danau merupakan cekungan besar di
permukaan bumi yang digenangi oleh air, baik
tawar ataupun asin, yang seluruh cekungan
tersebut dikelilingi oleh daratan. Secara umum,
danau bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal,
seperti sumber energi pembangkit tenaga listrik,
tempat rekreasi, tempat memancing, tempat
budidaya ikan, sumber air minum, sumber air
untuk irigasi sawah, dan tempat olahraga
(Anonim, 2013).
Danau Beratan merupakan salah satu
sumber daya air yang ada di Bali. Danau Beratan
terletak di kawasan Bedugul, Desa Candikuning,
Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali.
Danau Beratan terletak paling timur diantara dua

danau lainnya yaitu Danau Tamblingan dan


Danau Buyan, yang merupakan gugus danau
kembar di dalam sebuah kaldera besar. Pada
pinggir Danau Beratan dapat kita temui berbagai
aktivitas masyarakat, terutama di sektor
pariwisata. Banyak turis dari mancanegara dan
lokal menyempatkan diri untuk mengunjungi
danau ini dan menikmati berbagai ragam paket
pariwisata, seperti naik speedboat, perahu, dan
lain-lainnya. Alhasil dari sektor pariwisata
tersebut, sudah pasti keberadaan Danau Beratan
sangat membantu perekonomian masyarakat
sekitarnya.
Perkembangan pesat kawasan ini, selain
mempunyai dampak positif terhadap peningkatan
ekonomi masyarakatnya, juga menimbulkan

dampak negatif terutama terhadap konservasi


alam di daerah tersebut. Meningkatnya jumlah
hotel, restoran, dan perumahan di sekitar Danau
Beratan akan mempengaruhi ekosistem danau
baik langsung maupun tidak langsung. Kegiatan
di sektor pertanian yang dilakukan di sekitar
kawasan danau, berpotensi menjadi sumber
pencemar air danau. Penggunaan pupuk,
insektisida, dan zat kimia lainnya yang tidak
terkontrol akan meracuni tanah di sekitar danau
dan nantinya akan merembes ke air danau juga.
Dari uji kualitas air Danau Beratan pada tahun
2006, kadar fosfat dan zat organik yang diperoleh
melebihi baku mutu (Anonim, 2006). Kegiatan
pariwisata di Danau Beratan juga berpotensi
mencemari air danau, selain dipicu oleh
pengelolaan limbah yang tidak baik, penggunaan
speedboat di danau tentunya akan menurunkan
kualitas air danau. Apalagi jika terjadi kebocoran
pada mesin speedboat yang digunakan. Hal ini
tercermin dari hasil pemeriksaan kualitas air
Danau Beratan pada April 2012 lalu yang
menyebutkan bahwa kandungan dissolved
oxygen (DO) tidak memenuhi baku mutu kelas
lanjut, walaupun secara umum kualitas air Danau
Beratan belum begitu tercemar (Anonim, 2013).
Rendahnya nilai DO pada air Danau
Beratan, selain dipicu oleh tingginya nutrien
terlarut dalam air, juga bisa diakibatkan oleh
tingginya konsentrasi dissolved organic matter
(DOM). Sumber-sumber masukan DOM bisa
berasal dari alam secara natural, seperti
rembesan dari lapisan humus di sekitar danau,
air bawah tanah, dan degradasi material organik
di sekitar danau. Selain itu, sumber masukan
DOM juga bisa berasal dari aktivitas manusia di
sekitar danau, seperti kegiatan pertanian,
perkebunan, perhotelan, perumahan, dan
restoran. DOM memiliki peranan yang sangat
vital dalam proses biogeokimia terutama di dalam
badan air (Mulholland, 2003; Muniz, 1990).
DOM terdiri dari fraksi zat organik yang
sangat bervariasi. Secara umum, fraksi organik
ini ditentukan melalui konsentrasi dissolved
organic carbon (DOC). Analisis DOC bisa
dikatakan sebagai pengukuran DOM secara
kuantitatif yang telah dilakukan selama bertahuntahun. Selain itu, DOM juga bisa dianalisis
melalui chromophoric dissolved organic matter
(CDOM). CDOM adalah fraksi DOM yang
berwarna, sehingga secara optik akan bisa
mengabsorpsi cahaya, baik ultraviolet maupun
cahaya tampak. Selain kemampuannya untuk
menyerap cahaya ultraviolet yang berbahaya
bagi organisme di dalam air, CDOM mempunyai
peranan sangat besar dalam proses yang terjadi
di air. Produksi spesies oksigen yang reaktif
(Mopper & Kieber, 2002); dan ketersediaan
logam dalam proses biologi di air (Koukal et al.,
2003; Gueguen et al., 2004) merupakan contoh
dari peranan CDOM.
Analisis DOM dengan menggunakan
spektra absorpsi dari CDOM sudah dilakukan
melalui beberapa penelitian. Rasio antara
absorpsi pada 250 nm dengan 365 nm digunakan
untuk mengetahui perubahan ukuran molekul
DOM (Peuravouri & Kalevi, 1997). Rasio antara

absorpsi pada 465 nm dengan 665 nm dilaporkan


berbanding terbalik dengan kearomatikan DOM
(Chin et al., 1994); akan tetapi diketahui
mempunyai korelasi yang lebih baik dengan
humifikasi (Chen et al., 1977). Selain
menggunakan rasio absorpsi, analisis DOM juga
telah dilakukan dengan menggunakan spectral
slope (S). Sebagai contoh, S dipakai untuk
memonitor proses degradasi CDOM (Vahatalo &
Wetzel, 2004). Helms et al. (2008) melaporkan
bahwa slope pada 275295 nm dan slope rasio
(antara 275295 nm dan 350400 nm) berkaitan
dengan berat molekul DOM dan perubahan berat
molekul yang disebabkan oleh reaksi fotokimia.
Dalam penelitian ini, analisis DOM melalui
DOC dan CDOM digunakan untuk membedakan
dan menentukan sumber-sumber masukan DOM
di Danau Beratan. Parameter-parameter lainnya
akan dihitung berdasarkan absorbansinya.

2. Metode Penelitian
Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif
yang bertujuan untuk menentukan sumbersumber masukan DOM di Danau Beratan.
Penelitian ini diawali dengan tahap persiapan
meliputi persiapan alat dan bahan, pembersihan
botol sampel dan observasi di Danau Beratan.
Kemudian tahap pelaksanaan penelitian meliputi
pengambilan sampel dan pengukuran DOC serta
pengukuran absorbansi CDOM. Secara garis
besarnya, tahapan penelitian ini disajikan dalam
rancangan penelitian pada Gambar 1.

Gambar 1. Rancangan Penelitian

Tempat
dan
Penelitian

Waktu

Pelaksanaan

Penelitian ini dilakukan pada dua tempat


yang berbeda, yaitu untuk pemeriksaan DO, suhu
dan pH dilakukan langsung di Danau Beratan,
Desa
Candikuning,
Kecamatan
Baturiti,
Kabupaten
Tabanan.
Sedangkan
untuk

pengukuran absorbansi dan DOC dilakukan di


Laboratorium D3 Analis Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja.

Pengambilan sampel
Teknik
pengambilan
sampel
berdasarkan Simple Stratified Random Sampling,
artinya jumlah tiap unit dalam strata sama.
Sebanyak 12 sampel diambil di Danau Beratan
diantaranya
3
sampel
mewakili
daerah
pariwisata, 3 sampel mewakili daerah pertanian,
3 sampel mewakili daerah natural (bebas dari
aktivitas manusia) dan 3 sampel mewakili di
daerah tengah danau. Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara mencelupkan botol
sampel sedalam kira-kira 20 cm dengan
permukaan botol sampel sedikit menghadap
keatas, sehingga air masuk ke dalam botol
dengan tenang. Setelah itu, botol sampel
diberikan label dan kemudian dimasukkan ke
dalam kotak yang telah dirancang khusus agar
sampel tidak tertumpah selama pengangkutan ke
laboratorium. Sampel disaring menggunakan
kertas saring GF/F 0,7 m dengan bantuan
pompa vakum.
Setelah disaring, sampel
disimpan dalam kondisi gelap dengan suhu 4 oC.

Pengukuran DOC
Sebelum pengukuran DOC, HCl 0,1 M
ditambahkan ke dalam sampel sampai mencapai
pH 2. Sampel dibiarkan di luar sampai mencapai
suhu kamar. Pengukuran DOC dilakukan dengan
menggunakan Shimadzu TOC-L Analyzer.
Larutan standar yang digunakan dalam
pengukuran ini adalah glukosa.

Pengukuran Absorbansi CDOM


Sebelum pengukuran absorbansi, sampel
dibiarkan terlebih dahulu mencapai suhu kamar.
Sampel diukur absorbansinya menggunakan
Shimadzu spektrofotometer UV-1800 dengan
melakukan scanning pada panjang gelombang
200-800 nm, dengan resolusi 0,5 nm.

Analisis Data

2. Metode Penelitian
2.1 Panjang Naskah [Heading Level 2:
Arial 10pt Bold]
Naskah yang ditulis tidak boleh melebihi 10
halaman dengan ukuran kertas A4 termasuk

tabel
dan
gambar,
serta
dengan
mengindahkan tata tulis dan organisasinya
seperti template ini.
2.2 Organisasi Naskah
Judul: Judul harus singkat, informatif dan
tidak terlalu panjang (maks. 15 kata). Beri
nama penulis, diikuti nama pembimbing 2
dan pembimbing 1 dilengkapi dengan
alamat e-mail Pembimbing 1 sebagai alamat
korespondesi.
Mulailah penulisan naskah dengan abstrak
baik dalam bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris. Jumlah kata dalam abstrak
maksimal 250 kata.
Penomoran heading dengan system Arabic
dengan sub-heading maksimal 3 tingkat.
2.3 Tabel
Presentasi berupa tabel-tabel adalah cara
termudah meringkas dan menjelaskan
tulisan.
Tabel harus diberi nomor sesuai urutan
presentasi (Tabel 1, dst.), termasuk judul
tabel yang diposisikan di atas tabel seperti
dicontohkan dibawah ini.
Tabel 1: Sebaran Subjek Penelitian, Skor Prates,
Standar Deviasi, Skor minimum, dan Skor Maksimum
pada Masing-masing Grup. [Judul Tabel:
Arial 8pt]

Cell

C11
C21
C31
C12

25
20
24
17

Skor
ratarata
Prates
18,4
18,4
19,6
17,9

Std
Dev

Skor
min

Skor
Maks

5,24
6,17
5,57
6,80

7.10
7,10
7,10
0,00

28,60
28,60
28,60
28,60

2.4 Ilustrasi dan Foto/Gambar


Foto-foto dan gambar-gambar tidak boleh
melebihi 50% isi naskah dan harus
diletakkan dekat dengan tulisan yang
berkaitan dengan dan dirujuk oleh gambar
atau foto tersebut. Semua foto dan gambar
diberi nomor sesuai urutan presentasi
(Gambar.1, dst.), termasuk judul gambar
yang diletakkan di bawah gambar dengan
posisi tengah (centre justified).
Judul gambar harus lengkap sehingga
mudah dimengerti tanpa harus merujuk
kembali pada teks. Gambar atau ilustrasi
harus jelas dan mudah dibaca. Semua
ilustrasi dan gambar harus tercetak dengan
warna hitam untuk tujuan kemudahan
pencetakkan. Gunakanlah fill patterns atau
line styles/markers untuk menggantikan
warna berbeda pada naskah, seperti pada
contoh dibawah.

4. Simpulan dan Saran


Artikel diserahkan dalam format MS Word.
Naskah diserahkan dalam bentuk 1 buah
hardcopy dan disertai dengan softcopy
dalam bentuk CD.
5. Ucapan Terima Kasih
Ucapan Terima Kasih bisa dituliskan berkaitan
dengan pihak-pihak yang mungkin dianggap
berjasa dalam penyelesaian penelitian dan
penulisan naskah.
6. Pustaka [Arial 9pt]

Gambar 1. Korelasi HHV Hasil Perhitungan dengan


Pengukuran [Judul
Gambar: Arial 8]

2.5 Penulisan Pustaka


Pustaka harus ditulis dengan style American
Psychological Association (APA). Dengan
penulisan nama pengarang dan tahun pada
teks (Nama, tahun). Semua yang tertera
dalam daftar pustaka harus dirujuk dalam
teks.
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Spesifikasi
Gunakan tipe huruf Arial pada seluruh
naskah, set ukuran huruf seperti disarankan
pada panduan penulisan ini, dan gunakan
juga spasi single. Naskah harus rata kirikanan.
3.2 Ukuran Halaman
Ukuran halaman adalah A4 (210 mm x 297
mm). Margin halaman adalah 25 mm atasbawah dan 30 mm kiri-kanan.
Lebar kolom adalah 70 mm and lebar gutter
(jarak antar kolom) adalah 10 mm.
3.3 Layout Naskah
Cara mudah membuat layout adalah dengan
menggunakan template ini secara langsung.
3.4 Headings
Berikan jarak dua baris kosong diantara dua
seksi berbeda (contoh seksi 1 dan seksi 2;
subseksi 3.4 dan seksi 4 dari panduan ini)
dan satu baris kosong diantara dua subseksi
(contoh 3.1 atau 3.2 dari panduan ini).
Tidak diperkenankan ada baris kosong
setelah seksi dan subseksi (contoh seksi 2
dan subseksi 2.1. pada panduan ini), serta
tidak diberi bergaris bawah.

Antonio, A., Martins., Teresa, M., Mata., Carlos,


A., Costa, V. (2006). Education for
sustainability: challenges and trends.
Clean Techn Environ Policy 8: 3137
Janikowska, O. (2007). Challenges and obstacles
for the practical implementation of
sustainable development in higher
education. Dalam Fihlo, W.L., Manolas,
E.I., Sotirakou, M.N., Boutakis, G,A.
Higher Education and the Challenge of
Sustainability: Problems, Promises and
Good Practice. Environmental Education
Center of Soufli. Greece.
Depdiknas.
(2009).
Rencana
Strategis
Departemen Pendidikan Nasional Tahun
2010-2024. Departemen Pendidikan
Nasional. Jakarta
Abu-Qudais, M., Abu-Qdais, H.A. (2000). Energy
content of municipal solid waste in
Jordan and its potential utilization.
Energi Conversion & Management 41,
983991

Вам также может понравиться