Вы находитесь на странице: 1из 12

ADDISON

Penyakit Addison adalah kegagalan korteks adrenal memproduksi hormone


adrenokortikal tyang disebabkan oleh atropi primer pada kotreks adrenal akibat
automunitas.
Etiologi penyakit Addison adalah:
- Autoimun (idiopatik)
- Pengangkatan kelenjar Adrenal
- Infeksi pada kelenjar Adrenal
- Tuberculosis
- Isufisiensi ACTH hipofisa
3. Manifestasi Klinis
a. Kelemahan
b. Kelelahan
c. Anoreksia
d. Nausea
e. Nyeri Abdomen
f. Berat badan menurun
g. Hipoglikemi
h. Hiperpigmentasi : Menghitam seperti perunggu, cokelat seperti terkena sinar
matahari, biasanya pada kulit buku jari, lutut,siku.
i. Berkurangnya rambut pubis dan aksilaris pada wanita
j. Dehidrasi
k. Hipotensi

l. Mudah marah
m. Diare
Diagnosa Keperawatan
1) Resiko Ketidakseimbangan elektrolit (00195)
Domain : 2 Nutirisi
Kelas : 5 Hidrasi
2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
Domain : 2 Nutrisi
Kelas : 1 Makan
3) Intoleransi aktivitas (00092)
Domain: 4 (aktivitas atau latihan)
Kelas : 4 (respon cardiovaskuler dan pulmonal)
4) Disfungsi seksual ( 00059 )
Domain : 8 seksualitas
Kelas : 2 fungsi seksual
5) Gangguan citra tubuh (00118)
Domain 6 : Persepsi Diri
Kelas 3 : Citra Tubuh

GOITER
Goiter adalah pembesaran pada kelenjar tiroid yang disebut juga struma.
Pembesaran ini dapat terjadi pada kelenjar yang normal (eutiroidisme), pasien yang
kekurangan

hormon

tiroid

(hipotiroidisme)

atau

kelebihan

hormon

tiroid

(hipertiroidisme). Terlihat pembengkakan atau pertumbuhan kelenjar tiroid yang


abnormal.
1.1 Etiologi
1. Defisiensi iodium . iodium merupakan bahan untuk sinteis hormon tiroid, sehingga
produksi hormon juga akan menurun.
2. Hipertiroidisme yang disebabkan karena kegagalan kelenjar tiroid atau kekurangan
iodium, dimana kadar hormon tiroid dalam darah rendah sehingga tidak ada inhibasi
umpan balik negatif ke hipofisa anterior, hal ini mengakibatkan sekresi TSH
meningkat.
3. Sekresi yang berlebihan dari hormon TSH akan berpengaruh terhadap perubahan
kelenjar tiroid dan stimulasi TSH yang berlebihan juga dapat berpengaruh pada
produksi hormon tiroid.
4. Penyakit grave. Adanya TSI merangsang pertumbuhan tiroid meningkatkan sekresi
hormon tiroid
5. Penggunaan obat obat tiroid
6. Kehamilan. Sebuah hormon yang disekresikan selama kehamilan yaitu gonadotropin
dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid.
1.2 Manifestasi klinis
1. Gejala Utama
a. Pembengkakan mulai dari ukuran sebuah nodul kecil untuk sebuah benjolan besar ,di
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

bagian depan leher tepat di bawah adams apple


Perasaan sesak di daerah tenggorokan
Kesulitan bernapas (sesak napas),batuk,mengi(karena kompresi batang tenggorokan).
Kesulitan menelan (karena kompresi dari esophagus)
Suara serak
Distensi vena leher
Pusing ketika lengan di bangkitkan di atas kepala
Kelainan fisik (asimetris leher)

2.
a.
b.
c.
d.
e.

Gejala lain yang mungkin meneyerta yaitu :


Tingkat peningkatan denyut nadi
Detak jantung cepat
Diare,mual,muntah
Berkeringat tanpa latihan
Goncangan agitasi
2 Diagnosa keperawatan

1. Penurunan curah jantung (00029), Domain : 4. Aktiifitas/istirahat, Kelas : 4. Respon


kardiovaskular/pulmonal.

2. Ketidakefektifan pola nafas (00032) Domain : 4. Aktifitas/Istirahat , Kelas 4 Respon


kardiovaskular/pulmonal
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002), Domain 2 Nutrisi,
Kelas : 1 Ingesti
4. Hambatan komunikasi verbal (00051), Domain : 5. Persepsi/kongnisi, Kelas :
Komunikasi
5. Defisiensi pengetahuan (00126), Domain : 5. Persepsi/kongnisi, Kelas : 4. Kongnisi
6. Gangguan citra tubuh (00118), Domain 6 Persepsi diri, Kelas : 3 Citra Tubuh
GRAVES
Penyakit Graves adalah penyakit autoimun dimana tiroid terlalu aktif, menghasilkan
jumlah yang berlebihan dari hormon tiroid (ketidakseimbangan metabolisme serius
yang dikenal sebagai hipertiroidisme dan tirotoksikosis) dan kelainannya dapat
mengenai mata dan kulit. Penyakit Graves merupakan bentuk tirotoksikosis yang
tersering dijumpai dan dapat terjadi pada segala usia, lebih sering terjadi pada wanita
dibanding pria. Sindroma ini terdiri dari satu atau lebih dari gambaran
tirotoksikosis,goiter,

ophtalmopathy

(exopthalmus),

dermopathy

(pretibial

myxedema) .
2.1 Etiologi
Penyakit graves merupakan penyakit autoimun yang ditimbulkan oleh adanya
reaksi beberapa autoantibody terhadap reseptor tirotropin (TSH). Autoantibodi
tersebut dapat disebabkan oleh:
1. Autoantibodi terhadap reseptor TSH atau thyroid stimulating immunoglobulin (TSI)
2. Thyroid-growth-stimulating immunoglobulin (TGI)
3. TSH-binding inhibitor immunoglobulin (TBII)
2.2 Manifestasi Klinis
1. Berat badan menurun
2. Dispnea
3. Berkeringat
4. Diare
5. Kelelahan otot
6. Tremor
7. Telapak tangan panas dan lembab
8. Takikardia
9. Emosi tidak stabil
10. Insomnia
11. Pembesaran kelenjar
12. Mata melotot
13. Demam

3.1 Diagnosa Keperawatan


1. Penurunan Curah Jantung (00029)
Domain 4 : Aktivitas/Istirahat
Kelas 4 : Respon Kardiovaskular/Pulmonal
2. Ketidakefetifan Pola Napas (00032)
Domain 4 : Respon Kardiovaskular/Pulmonal
Kelas 4 : Aktivitas/Istirahat
3. Hipertermi (00007)
Domain 11 : Keamanan/Perlindungan
Kelas 6 : Termoregulasi
4. Diare (00013)
Domain 3 : Eliminasi dan Pertukaran
Kelas 2 : Fungsi Gastrointestinal
5. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
Domain 2 : Nutrisi
Kelas 1 : Ingesti
6. Kerusakan Integritas Jaringan (00044)
Domain 11 : Keamanan/Perlindungan
Kelas 2 : Cedera Fisik
7. Keletihan (00093)
Domain 4 : Aktivitas /Istirahat
Kelas 3 : Keseimbangan Energi
8. Insomnia (00095)
Domain 4 : Aktivitas /Istirahat
Kelas 1 : Tidur/Istirahat
KAD
Ketoasidosis diabetic adalah kegawatan atau akut dari DM tipe 1, disebabkan oleh
meningkatnya keasaman tubuh benda-benda keton akibat kekurangan atau defisiensi
insulin, di karakteristikan dengan hiperglikemia, asidosis, dan keton akibat kurangnya
insulin (Stillwell, 1992)
Etiologi
-

Kekurangan insulin
peningkatan konsumsi atau produksi glukosa
infeksi
diabetes yang tidak terdiagnosa
2.3 Manifestasi Klinis

a.
b.
c.
d.

Poliuria
Polidipsi
Lemah
Anoreksia, mual, muntah

e.
f.
g.
h.
i.
j.

Nyeri abdomen
Hiperventilasi
Kadar gula darah tinggi
Terdapat keton di urin
Nafas berbau aseton
Kussmaul (cepat, dalam) karena asidosis metabolic

1.2 Diagnosa Keperawatan


1. Resiko syok (00205) Domain 11. Keamanan/Perlindungan Kelas.2 Cedera fisik
2. Ketidakefektifan Pola Napas (00032) Domain 4: Aktivitas/istirahat Kelas 4 : Respon
cardiovascular/pulmonal
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002) Domain 2 : Nutrisi
Kelas 1 Ingesti
4. Nyeri akut (00132) Domain : 12 kenyamanan Kelas 1 : kenyamanan fisik
5. Keletihan (00093) Domain 4 : Aktivtas/istirahat Kelas 3 : Keseimbangan energy
CHUSING SINDROME
Cushing Syndrome atau sindrom cushing adalah gangguan hormonal yang
disebabkan oleh paparan berkepanjangan akibat hormone kotisol yang tinggi.
Gangguan ini juga sering disebut dengan hypercortisolism. Sindrom cushing relatif
langka dan paling sering mempengaruhi orang dewasa berusia 20 tahun sampai 50
tahun. Orang yang gemuk dan menderita penyakit diabetes tipe 2 dengan hipertensi
dan memiliki control buruk akan kadar gula darah, memiliki peningkatan risiko yang
lebih besar pada gangguan tersebut (Sylvia, 2006).
Tanda dan gejala sindrom cushing bervariasi,akan tetapi kebanyakan orang
dengan gangguan tersebut memiliki obesitas tubuh memliki obesitas tubuh bagian
atas, wajah bulat, peningkatan lemak di sekitar leher, dan lengan yang relatif ramping
dan kaki. Anak-anak cenderung untuk menjadi gemuk dengan tingkat pertumbuhan
menjadi lambat.
SYNDROME METABOLIK
Sindrom metabolik yang juga disebut sindrom resistensi insulin atau sindrom X
merupakan suatu kumpulan faktor-faktor risiko yang bertanggung jawab terhadap

peningkatan morbiditas penyakit kardiovaskular pada obesitas dan DM tipe 2.The


National Cholesterol Education Program-Adult Treatment Panel III (NCEP-ATP III)
melaporkan bahwa sindrom metabolik merupakan faktor risiko independen terhadap
penyakit kardiovaskular, sehingga memerlukan intervensi modifikasi gaya hidup yang
ketat dan intensif (Reaven, 1988; Vega, 2001; NIH, 2004).
Komponen utama dari sindrom metabolik meliputi :
a.
b.
c.
d.
1.

Resistensi insulin
Obesitas abdominal/sentral
Hipertensi
Dislipidemia: peningkatan kadar trigliserida & penurunan kadar HDL kolesterol
Etiologi
Etiologi sindrom metabolik belum dapat diketahui secara pasti. Suatu hipotesis
menyatakan bahwa penyebab primer dari sindrom metabolik adalah resistensi insulin.
Resistensi insulin mempunyai korelasi dengan timbunan lemak viseral yang dapat
ditentukan dengan pengukuran lingkar pinggang atau waist to hip ratio. Hubungan
antara resistensi insulin dan penyakit kardiovaskular diduga dimediasi oleh terjadinya
stres oksidatif yang menimbulkan disfungsi endotel yang akan menyebabkan
kerusakan vaskular dan pembentukan atheroma.
Hipotesis lain menyatakan bahwa terjadi perubahan hormonal yang mendasari
terjadinya obesitas abdominal. Suatu studi membuktikan bahwa pada individu yang
mengalami peningkatan kadar kortisol didalam serum (yang disebabkan oleh stres
kronik) mengalami obesitas abdominal, resistensi insulin dan dislipidemia. Para
peneliti juga mendapatkan bahwa ketidakseimbangan aksis hipotalamus-hipofisisadrenal yang terjadi akibat stres akan menyebabkan terbentuknya hubungan antara
gangguan psikososial dan infark miokard (Alberti & Zimmet, 1998; Eckel & Krauss,
1998).

2. Manifestasi Klinis
Gejala bergantung pada komponen dari sindrom yang ada. Hipertensi biasanya
tidak menghasilkan gejala tetapi mungkin ditandai dengan penglihatan kabur dan
sakit kepala. Resistensi insulin mungkin berhubungan dengan kesulitan menurunkan
berat badan dan rasa hipoglikemia (perasaan gula darah rendah). Dalam kasus

ekstrim, sindrom metabolik dapat timbul bersama gejala penyakit jantung atau stroke
(Mathur &Stppler, 2009)
Menurut European group for the study of insulin resistance, 1999 kriteria sindrom
metabolic:
Resistensi insulin hiperinsulinemia
Ditambah 2 atau lebih kelainan berikut:
1. Obesitas sentral: lingkar pinggang (waist: circumference) 94 cm (lelaki) atau 80
2.
3.
4.
1.
1.

cm (perempuan)
Dislipidemia: trigliserida 150 mg/dL atau kolestrol HD; < 150 mg/dL
Hipertensi: > 135/85 mmHg atau dalam pengobatan
Glukosa plasma puasa 110 mg/dL
Diagnosa Keperawatan
Penurunan Curah Jantung (00029) Domain 4: Aktivitas/Istirahat Kelas 4: Respons

Kardiovaskuler/Pulmonal
2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh (00001) Domain 2 : Nutrisi
Kelas 1 :ingesti
3. Ketidakefeketifan Perfusi Jaringan Perifer (00204) Domain 4: Aktivitas/Istirahat
Kelas 4: Respons Kardiovaskuler/Pulmonal
4. Nyeri Akut (000132) Domain 12: Kenyamanan Kelas 1: Kenyamanan Fisik
5. Gangguan Eliminasi Urin (00016) Domain 3: Eliminasi dan Pertukaran Kelas 1:
Fungsi urinarius
6. Kerusakan Integritas Jaringan (00044) Domain 11: Keamanan/Perlindungan Kelas 2:
Cedera Fisik
7. Keletihan (0093) Domain 4: Aktifitas / istrahat Kelas 3: keseimbangan energy
8. Resiko Cedera (00035) Domain 11: Keamanan/Perlindungan Kelas 2: Cedera Fisik
9. Defisiensi pengetahuan (00126) Domain 5 : persepsi/kognisi Kelas 4 : kognisi

TUMOR HIPOFISIS
Tumor hipofisis adalah neoplasma intrakrania yang relatif sering dijumpai, serta
merupakan 10-15% dari seluruh neoplasma intrakranial. Tumor jenis ini sering kali
sulit diobati dan tidak jarang terjadi kambuhan, meskipun telah dilakukan tindakan
bedah.

Hipertermi (00007 ) domain 11 : keamanan/perlindungan kelas 6 : termoregulasi


2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002) Domain 2 :
Nutrisi Kelas 1 : Ingesti
3. Persepsi sensori, Gangguan (Penglihatan) (00122) Domain 5: Persepsi
Sensori/Kognisi Kelas 3: Sensasi/ Persepsi
4. Nyeri akut (00132) Domain 12 : kenyamanan Kelas 1 : kenyamanan fisik
5. Keletihan (00093) Domain 4: Aktifitas/ istrahat Kelas 3: Keseimbangan Energi
6. Kekurangan Volume Cairan (00027) Domain 2: Nutrisi Kelas 5: Hidrasi
7. Gangguan Citra Tubuh (00118) Domain 6 : persepsi-Diri Kelas 3 : Citra Tubuh

MUDAH LELAH
Seorang wanita berusia 36 tahun datang kesebuah poliklinik rumah sakit dengan keluhan
sembelit, kejang-kejang otot, mudah lelah, konsentrasi menurun, dan bengkak-bengkak pada
sekeliling mata yang sudak dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Suami klien mengatakan klien
mempunyai riwayat penyakit lymphatic thyroiditis 1 tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan nadi : 40 x/menit, tekanan darah : 80/60 mmhg, suhu 36 C :, frekuensi nafas :
10x/menit, rambut yang kering dan kasar, kulit kering, cyanosis, akral dingin, kesadaran apatis.
GCS : 12, dan denyut jantung melambat.

Saat dibawa kerumah sakit, hasil pemeriksaan darah : TSH (thyroid stimulating hormone)
yang meningkat, GDS (gula darah sewaktu) : 140 mg/dl. Na : 120 mEq, CRT > 2. Dokter
menyarankan agar langsung saja menjalani perawatan rawat inap dirumah sakit, tapi klien tidak
bersedia karena harus mengurus warung dan 2 orang anaknya yang masih kecil-kecil dirumah.
Dokter memberikan dopamine dan obat tiroid kepada pasien. Suami klien terlihat bingung harus
berbuat bagaimana terhadap situasi dan kondisi istrinya.
N
o
1.

Data

Etiologi

Masalah
Keperawatan

Data Subjektif :

Gangguan

Klien mengeluh

metabolik
lemak

mudah lelah
Klien mengeluh
konsentrasinya

menurun
Klien mengeluh
kejang-kejang otot

Penigkatan
kolestrol dan
trigliserida
Penuurunan

Data Objektif :
-

Frekuensi napas :

10x/menit
Kesadaran apatis
GCS : 12
Nadi : 40x/menit
TD : 80/60 mmHg
Suhu : 36 oC
Sianosis
Akral dingin
Denyut jantung

lambat
Rambut kering dan

kasar
Kulit kering

Curah
Peningkatan
arteriosklerosi
s

Obstruksi
pembuluh
darah

Cardio output
menurun

Jantung

Penurunan
curah jantung
2.

Data Subjektif :
-

Defisiensi

Klien mengeluh

iodium,

sembelit

disfungsi

Data Objektif :
hipofisis,
disfungsi TRH
hipotalamus
Konstipasi
Merangsang
peningkatan
TSH
Penurunan T4
dan T3 oleh
kelenjar tiroid
hipotiroidisme
laju BMR
lambat
penurunan
fungsi GI
Penurunan
motilitas usus

3.

Data Subjektif :

Konstipasi
Merangsang

Klien mengatakan

peningkatan

tidak bersedia

TSH

menjalani
perawatan karena
harus mengurus
warung dan 2 orang

Pembesaraan

anaknya yang

kelenjar

masih kecil-kecil

hipofisis

Pengetahuan

Data Objektif :
-

Defisiensi

Suami klien terlihat

Terapi

bingung harus

pengobatan

berbuat bagaimana
terhadap situasi dan

Menolak

kondisi istrinya.

perawatan
Defisiensi
pengetahuan

Diagnosa keperawatan
1) Penurunan curah jantung (0029) Domain 4 : aktivitas s/ istirahat Kelas 4 : respon
kardiovaskuler /pulmonal
2) Konstipasi (00011) Domain 3 Eliminasi dan Pertukaran

Kelas 2 Fungsi

Gastrointestinal)
3) Defisiensi Pengetahuan (00126) Domain 5 Persepsi/Kognisi Kelas 4 Kognisi

Вам также может понравиться