Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
l. Mudah marah
m. Diare
Diagnosa Keperawatan
1) Resiko Ketidakseimbangan elektrolit (00195)
Domain : 2 Nutirisi
Kelas : 5 Hidrasi
2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
Domain : 2 Nutrisi
Kelas : 1 Makan
3) Intoleransi aktivitas (00092)
Domain: 4 (aktivitas atau latihan)
Kelas : 4 (respon cardiovaskuler dan pulmonal)
4) Disfungsi seksual ( 00059 )
Domain : 8 seksualitas
Kelas : 2 fungsi seksual
5) Gangguan citra tubuh (00118)
Domain 6 : Persepsi Diri
Kelas 3 : Citra Tubuh
GOITER
Goiter adalah pembesaran pada kelenjar tiroid yang disebut juga struma.
Pembesaran ini dapat terjadi pada kelenjar yang normal (eutiroidisme), pasien yang
kekurangan
hormon
tiroid
(hipotiroidisme)
atau
kelebihan
hormon
tiroid
2.
a.
b.
c.
d.
e.
ophtalmopathy
(exopthalmus),
dermopathy
(pretibial
myxedema) .
2.1 Etiologi
Penyakit graves merupakan penyakit autoimun yang ditimbulkan oleh adanya
reaksi beberapa autoantibody terhadap reseptor tirotropin (TSH). Autoantibodi
tersebut dapat disebabkan oleh:
1. Autoantibodi terhadap reseptor TSH atau thyroid stimulating immunoglobulin (TSI)
2. Thyroid-growth-stimulating immunoglobulin (TGI)
3. TSH-binding inhibitor immunoglobulin (TBII)
2.2 Manifestasi Klinis
1. Berat badan menurun
2. Dispnea
3. Berkeringat
4. Diare
5. Kelelahan otot
6. Tremor
7. Telapak tangan panas dan lembab
8. Takikardia
9. Emosi tidak stabil
10. Insomnia
11. Pembesaran kelenjar
12. Mata melotot
13. Demam
Kekurangan insulin
peningkatan konsumsi atau produksi glukosa
infeksi
diabetes yang tidak terdiagnosa
2.3 Manifestasi Klinis
a.
b.
c.
d.
Poliuria
Polidipsi
Lemah
Anoreksia, mual, muntah
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Nyeri abdomen
Hiperventilasi
Kadar gula darah tinggi
Terdapat keton di urin
Nafas berbau aseton
Kussmaul (cepat, dalam) karena asidosis metabolic
Resistensi insulin
Obesitas abdominal/sentral
Hipertensi
Dislipidemia: peningkatan kadar trigliserida & penurunan kadar HDL kolesterol
Etiologi
Etiologi sindrom metabolik belum dapat diketahui secara pasti. Suatu hipotesis
menyatakan bahwa penyebab primer dari sindrom metabolik adalah resistensi insulin.
Resistensi insulin mempunyai korelasi dengan timbunan lemak viseral yang dapat
ditentukan dengan pengukuran lingkar pinggang atau waist to hip ratio. Hubungan
antara resistensi insulin dan penyakit kardiovaskular diduga dimediasi oleh terjadinya
stres oksidatif yang menimbulkan disfungsi endotel yang akan menyebabkan
kerusakan vaskular dan pembentukan atheroma.
Hipotesis lain menyatakan bahwa terjadi perubahan hormonal yang mendasari
terjadinya obesitas abdominal. Suatu studi membuktikan bahwa pada individu yang
mengalami peningkatan kadar kortisol didalam serum (yang disebabkan oleh stres
kronik) mengalami obesitas abdominal, resistensi insulin dan dislipidemia. Para
peneliti juga mendapatkan bahwa ketidakseimbangan aksis hipotalamus-hipofisisadrenal yang terjadi akibat stres akan menyebabkan terbentuknya hubungan antara
gangguan psikososial dan infark miokard (Alberti & Zimmet, 1998; Eckel & Krauss,
1998).
2. Manifestasi Klinis
Gejala bergantung pada komponen dari sindrom yang ada. Hipertensi biasanya
tidak menghasilkan gejala tetapi mungkin ditandai dengan penglihatan kabur dan
sakit kepala. Resistensi insulin mungkin berhubungan dengan kesulitan menurunkan
berat badan dan rasa hipoglikemia (perasaan gula darah rendah). Dalam kasus
ekstrim, sindrom metabolik dapat timbul bersama gejala penyakit jantung atau stroke
(Mathur &Stppler, 2009)
Menurut European group for the study of insulin resistance, 1999 kriteria sindrom
metabolic:
Resistensi insulin hiperinsulinemia
Ditambah 2 atau lebih kelainan berikut:
1. Obesitas sentral: lingkar pinggang (waist: circumference) 94 cm (lelaki) atau 80
2.
3.
4.
1.
1.
cm (perempuan)
Dislipidemia: trigliserida 150 mg/dL atau kolestrol HD; < 150 mg/dL
Hipertensi: > 135/85 mmHg atau dalam pengobatan
Glukosa plasma puasa 110 mg/dL
Diagnosa Keperawatan
Penurunan Curah Jantung (00029) Domain 4: Aktivitas/Istirahat Kelas 4: Respons
Kardiovaskuler/Pulmonal
2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh (00001) Domain 2 : Nutrisi
Kelas 1 :ingesti
3. Ketidakefeketifan Perfusi Jaringan Perifer (00204) Domain 4: Aktivitas/Istirahat
Kelas 4: Respons Kardiovaskuler/Pulmonal
4. Nyeri Akut (000132) Domain 12: Kenyamanan Kelas 1: Kenyamanan Fisik
5. Gangguan Eliminasi Urin (00016) Domain 3: Eliminasi dan Pertukaran Kelas 1:
Fungsi urinarius
6. Kerusakan Integritas Jaringan (00044) Domain 11: Keamanan/Perlindungan Kelas 2:
Cedera Fisik
7. Keletihan (0093) Domain 4: Aktifitas / istrahat Kelas 3: keseimbangan energy
8. Resiko Cedera (00035) Domain 11: Keamanan/Perlindungan Kelas 2: Cedera Fisik
9. Defisiensi pengetahuan (00126) Domain 5 : persepsi/kognisi Kelas 4 : kognisi
TUMOR HIPOFISIS
Tumor hipofisis adalah neoplasma intrakrania yang relatif sering dijumpai, serta
merupakan 10-15% dari seluruh neoplasma intrakranial. Tumor jenis ini sering kali
sulit diobati dan tidak jarang terjadi kambuhan, meskipun telah dilakukan tindakan
bedah.
MUDAH LELAH
Seorang wanita berusia 36 tahun datang kesebuah poliklinik rumah sakit dengan keluhan
sembelit, kejang-kejang otot, mudah lelah, konsentrasi menurun, dan bengkak-bengkak pada
sekeliling mata yang sudak dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Suami klien mengatakan klien
mempunyai riwayat penyakit lymphatic thyroiditis 1 tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan nadi : 40 x/menit, tekanan darah : 80/60 mmhg, suhu 36 C :, frekuensi nafas :
10x/menit, rambut yang kering dan kasar, kulit kering, cyanosis, akral dingin, kesadaran apatis.
GCS : 12, dan denyut jantung melambat.
Saat dibawa kerumah sakit, hasil pemeriksaan darah : TSH (thyroid stimulating hormone)
yang meningkat, GDS (gula darah sewaktu) : 140 mg/dl. Na : 120 mEq, CRT > 2. Dokter
menyarankan agar langsung saja menjalani perawatan rawat inap dirumah sakit, tapi klien tidak
bersedia karena harus mengurus warung dan 2 orang anaknya yang masih kecil-kecil dirumah.
Dokter memberikan dopamine dan obat tiroid kepada pasien. Suami klien terlihat bingung harus
berbuat bagaimana terhadap situasi dan kondisi istrinya.
N
o
1.
Data
Etiologi
Masalah
Keperawatan
Data Subjektif :
Gangguan
Klien mengeluh
metabolik
lemak
mudah lelah
Klien mengeluh
konsentrasinya
menurun
Klien mengeluh
kejang-kejang otot
Penigkatan
kolestrol dan
trigliserida
Penuurunan
Data Objektif :
-
Frekuensi napas :
10x/menit
Kesadaran apatis
GCS : 12
Nadi : 40x/menit
TD : 80/60 mmHg
Suhu : 36 oC
Sianosis
Akral dingin
Denyut jantung
lambat
Rambut kering dan
kasar
Kulit kering
Curah
Peningkatan
arteriosklerosi
s
Obstruksi
pembuluh
darah
Cardio output
menurun
Jantung
Penurunan
curah jantung
2.
Data Subjektif :
-
Defisiensi
Klien mengeluh
iodium,
sembelit
disfungsi
Data Objektif :
hipofisis,
disfungsi TRH
hipotalamus
Konstipasi
Merangsang
peningkatan
TSH
Penurunan T4
dan T3 oleh
kelenjar tiroid
hipotiroidisme
laju BMR
lambat
penurunan
fungsi GI
Penurunan
motilitas usus
3.
Data Subjektif :
Konstipasi
Merangsang
Klien mengatakan
peningkatan
tidak bersedia
TSH
menjalani
perawatan karena
harus mengurus
warung dan 2 orang
Pembesaraan
anaknya yang
kelenjar
masih kecil-kecil
hipofisis
Pengetahuan
Data Objektif :
-
Defisiensi
Terapi
bingung harus
pengobatan
berbuat bagaimana
terhadap situasi dan
Menolak
kondisi istrinya.
perawatan
Defisiensi
pengetahuan
Diagnosa keperawatan
1) Penurunan curah jantung (0029) Domain 4 : aktivitas s/ istirahat Kelas 4 : respon
kardiovaskuler /pulmonal
2) Konstipasi (00011) Domain 3 Eliminasi dan Pertukaran
Kelas 2 Fungsi
Gastrointestinal)
3) Defisiensi Pengetahuan (00126) Domain 5 Persepsi/Kognisi Kelas 4 Kognisi