Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Perkembangan Kerangka Kerja Konseptual FASB (Financial Accounting Standard Board) telah
menerbitkan enam statement of financial accounting concept yang berhubungan dengan
pelaporan keuangan entitas bisnis, yaitu:
- SFAC no. 1 objective of financial reporting by business enterprises, yang menyajikan tujuan dan
sasaran akuntansi.
- SFAC no. 2 qualitative caracteristics of accounting information, yang menjelaskan karakteristik
yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
- SFAC no. 3 element of financial statement of business enterprises, yang memberikan definisi
dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan dan
beban.
- SFAC no. 5 recognition and measurement in financial statement of business enterprises, yang
menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman tentang informasi.
- SFAC no. 6 element of financial statement, yang menggantikan SFAC no. 3 dan memperluas
SFAC no. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.
- SFAC no. 7 using cash flow information and present value in accounting measurement, yang
memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan dan nilai
sekarang (present value) sebagai dasar pengukuran
C. Tujuan Dasar Kerangka Kerja Konseptual
Tujuan pelaporan keuangan (objectives of financial reporting) adalah untuk menyediakan
informasi:
1. Berguna bagi mereka yang memiliki pemahaman memadai tentang aktivitas bisnis dan ekonomi
untuk membuat keputusan investasi serta kredit;
2. Untuk membantu investor yang ada dan potensial, kreditor yang ada dan potensial, serta
pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan;
3. Tentang sumber daya ekonomi, klaimterhadap sumber daya tersebut, dan perubahan di
dalamnya.
* Tujuan(objectives) dimulai dengan lebih banyak berfokus pada informasi yang berguna
bagi para investor dan kreditor dalam membuat keputusan. Fokus ini lalu menyempit
pada kepentingan investor dan kreditor atas prospek penerimaan kas dari investasi
mereka dalam, atau dari pinjaman yang telah mereka berikan ke entitas bisnis.
Pada akhirnya, tujuan berfokus pada laporan keuangan yang menyediakan informasi
yang berguna untuk menilai prospek arus kas yang akan diterima entitas bisnis yaitu
arus kas yang menjadi harapan investor dan kreditor. Pendekatan ini dikenal sebagai
kegunaan keputusan (decision usefulness).
* Dalam menyediakan informasi kepada pemakai laporan keuangan, profesi akuntan
mengandalkan laporan keuangan bertujuan-umum(general-purpose financial statement),
yaitu menyediakan informasi paling bermanfaat dengan biaya minimal kepada berbagai
kelompok pemakai.
Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat jika dapat dibandingkan antara satu perusahaan
dengan perusahaan yang lain dalam satu industri (perbandingan horizontal) atau membandingkan
perusahaan yang sama untuk periode yang berbeda (perbandingan vertikal).
2. Konsistensi
Sebuah entitas dikatakan konsisten dalam menggunakan standar akuntansi apabila
mengaplikasikan perlakuan akuntansi (metode akuntansi) yang sama untuk kejadian-kejadian
serupa, dari periode ke periode.
Kendala-kendala
Terdapat dua kendala yang mempengaruhi tercapainya kualitas informasi seperti yang telah
dijelaskan, yaitu pertimbangan manfaat-biaya dan tingkat materialitas. Dua kendala lainnya yang
kurang dominan tapi merupakan bagian dari lingkungan pelaporan adalah praktek industri dan
konservatisme.
- Pertimbangan manfaat-biaya (cost-effectiveness).
Untuk menghasilkan informasi yang relevan,andal, berdaya banding, dan konsisten
dibutuhkan biaya yang mahal. Oleh karena biaya dan terutama manfaat tidak mudah
diukur, maka mempertimbangkan hubungan manfaat-biaya menjadi masalah.
- Materialitas (materiality)
Berhubungan dengan dampak suatu item terhadap operasi keuangan perusahaan secara
keseluruhan. Suatu item akan dianggap material jika pencantuman atau pengabaian item
tersebut mempengaruhi atau mengubah penilaian seorang pemakai laporan keuangan.
- Praktik industri.(industry practices)
Sifat unik dari sejumlah industri dan perusahaan terkadang memerlukan penyimpangan
dari teori dasar.
- Konservatisme(conservatism)
Berarti jika ragu, maka pilihlah solusi yang sangat kecil kemungkinannya dalam
menghasilkan penetapan laba dan aktiva yang terlalu tinggi. Tujuan dari konvensi ini, jika
diaplikasikan secara tepat adalah menyediakan pedoman yang paling rasional dalam
situasi sulit : jangan menyajikan angka laba bersih dan aktiva bersih yang terlalu tinggi.
Elemen-elemen Laporan Keuangan
SFAC No. 6 menetapkan sepuluh elemen utama laporan keuangan. Cakupannya bukan hanya
perusahaan yang berorientasi laba, tetapi juga organisasi nirlaba. Elemen-elemen laporan
keuangan bagi organisasi yang berorientasi laba meliputi 10 macam, yaitu : aktiva, kewajiban,
ekuitas, investasi oleh pemilik, distribusi kepada pemilik, laba komprehensif, pendapatan, beban,
keuntungan, dan kerugian. Adapun bagi organisasi nirlaba ada 7 macam, yaitu : aktiva, kewajiban,
ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian.
E. Pengakuan dan Pengukuran Kerangka Kerja Konseptual
Kerangka konseptual terdiri dari konsep-konsep yang dipakai untuk mengimplementasikan tujuan
dasar dari tingkat pertama. Konsep-konsep ini menjelaskan apa, kapan, dan bagaimana unsurunsur serta kejadian keuangan harus diakui, diukur, dan dilaporkan oleh sistem akuntansi.
Asumsi-Asumsi Dasar
Asumsi-asumsi menyediakan satu landasan bagi profesi akuntansi. Jadi, asumsi dasar akuntansi
adalah anggapan-anggapan yang digunakan oleh para akuntan agar akuntansi dapat dipraktikkan.
a) Asumsi entitas ekonomi (economic entity assumption).
Akuntansi memandang bahwa perusahaan merupakan unit yang berdiri sendiri dan terpisah dari
pihak-pihak yang memiliki kepentingan (pemilik, kreditor, karyawan, dan lainnya).
b) Kesinambungan (going concern).
Sebagian besar metode akuntansi di dasarkan pada asumsi kelangsungan hidup yaitu perusahaan
bisnis akan memiliki umur yang panjang.pengalaman mengindikasikan bahwa, meskipun banyak
mengalami kegagalan bisnis, perusahaan dapat memiliki kelangsungan hidup yang panjang.
c) Asumsi unit moneter (monetary unit assumption).
Akuntansi menggunakan unit moneter sebagai alat pengukur suatu obyek atau aktivitas
perusahaan dan menganggap nilai uang adalah stabil dari waktu ke waktu.
d. Asumsi periodisitas (periodicity assumption).
Cara yang paling akurat untuk mengukur hasil operasi perusahaan adalah dengan mengukurnya
pada saat perusahaan tersebut di likuidasi. Namun, pengambil keputusan tidak bisa menunggu
selama itu untuk menerima informasi semacam itu. Asumsi periodisitas (periodicity assumption)
atau periode waktu menyiratkan bahwa aktivitas ekonomi sebuah perusahaan dapat di pisahkan
dalam periode waktu artifisial periode waktu ini bervariasi, tetapi yang paling umum yaitu secara
bulanan, kuartalan
Prinsip-Prinsip Dasar Akuntansi
i.Biaya historis (historical cost).
GAAP mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban diperlakukan dan dilaporkan berdasarkan
harga akuisisi.Kos(cost) memiliki keunggulan yang penting dibandingkan penilaian yang lainnya
yaitu dapat diandalkan.
ii.Pengakuan pendapatan.
Pendapatan umumnya diakui jika (1) telah direalisasi atau dapat direalisasikan dan (2) telah
dihasilkan.
iii.Prinsip Penandingan (matching principle).
Beban untuk suatu periode ditentukan dengan mengaitkannya dengan pendapatan tertentu atau
dengan periode tertentu.. Beban diakui :
~ Jika terdapat hubungan langsung atau sebab akibat dengan penjualan produk atau penyerahan
jasa,
~ Pada periode terjadinya, yakni pada saat kas dikeluarkan jika tidak terdapat hub. Langsung atau
sebab akibat dengan penjualan produk atau jasa,
~ Dengan alokasi yang sistematis dan rasional, jika butir 1 dan 2 tidak terpenuhi. Contoh:
depresiasi.
a.Prinsip akuntansi yang ditetapkan dan/atau dinyatakan berlaku oleh badan pengatur
standar dari Ikatan Akuntan Indonesia;
b.Pernyataan
dari
badan,
yang
terdiri
dari
pakar
pelaporan
keuangan,
yang
mempertimbangkan isu akuntansi dalam forum publik dengan tujuan menetapkan prinsip
akuntansi atau menjelaskan praktik akuntansi yang ada dan berlaku umum, dengan syarat
dalam prosesnya penerbitan tersebut terbuka untuk dikomentari oleh publik dan badan
pengatur standar dari Ikatan Akuntan Indonesia tidak menyatakan keberatan atas
penerbitan pernyataan tersebut;
c.Pernyataan
dari
badan,
yang
terdiri
dari
pakar
pelaporan
keuangan,
yang
Membatasi data ekonomi dalam sistem akuntansi terhadap data yang berhubungan langsung
dengan kegiatan usaha. Perusahaan dianggap sebuah entitas yang terpisah dari pemilik, kreditur,
dan pihak yang berkepentingan lainnya. Misalnya, seorang konsultan perorangan yang sekaligus
sebagai seorang kepala keluarga, harus memisahkan antara perusahaannya sebagai konsultan
dan keuangan keluarganya.
2.Konsep biaya
Bahwa nilai suatu aset dicatat berdasarkan nilai perolehannya. Bukan berdasarkan nilai pasar,
atau nilai penawaran. Konsep biaya ini didukung dengan dua konsep lain, yaitu:
~ Konsep objektivitas, yang melandaskan pencatatan dan pembukuan laporan akuntansi pada
bukti objektif.
~ Konsep unit pengukuran yang mensyaratkan data ekonomi dicatat dalam satuan mata uang. Bila
di Indonesia kita menggunakan rupiah (Rp.) tetapi di negara lain tentunya disesuaikan dengan
jenis mata uang yang dipegang negara yang bersangkutan.
SUMBER :
http://muntiawardhani29.blogspot.co.id/2013/03/kerangka-konseptual.html
http://www.warsidi.com/2015/01/kerangka-konseptual-pelaporan-keuangan.html