Вы находитесь на странице: 1из 9

Cara Membuat Mutual Check Nol ( MC

0% )
03/05/2016 3 KomentarDitulis oleh agung

DENIFISI MC 0%
Selamat Siang kawan Teknik Sipil, hari ini saya akan membahas tentang
Cara membuat mutual check nol atau yang sering biasa kita sebut dengan
MC 0%, apa itu mutual check nol ? mutual check nol adalah suatu
bentuk laporan setiap jenis item uraian pekerjaan yang dilengkapi dengan
Berita Acara Pemeriksaan Lapangan Bersama (MC 0%), Berita Acara Serah
Terima Lapangan (BA MC 0%), Schedule, Dan Rekap MC 0%. Mutual check
nol (MC 0%) pasti akan kita jumpai pada saat melaksanakan suatu
pekerjaan dan ini menjadi salah satu kelengkapan yang wajib dibuat dan
dilaksanakan karena ini akan berpengaruh terhadap pekerjaan yang akan
kita laksanankan apakah mengalami perubahan Misal volume bertamabah
atau berkurang dan apakah tetap.
Membuat mutual check nol (MC 0%) secara umumnya akan di sesusaikan
dengan standarisasi harga satuan yang telah di tetapkan pada proses
Pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) atau pada saat melakukan
penawaran (pelelangan) sehingga kita tidak bisa asal merubah atau
menentukan harga sendiri. Garis besar dari pembuatan mutual check
adalah berupa laporan prosentase (%) dari semua item pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
Baca Juga : Sebuah Arti Helm safety warna dan fungsinya

ISI MC 0%
Pada mutual check nol (MC 0%) memiliki beberapa bagian yang perlu kita
ketahui yaitu:

Nama Paket pekerjaan dan Alamat


Jenis uraian pekerjaan
Harga Satuan
Volume Kontrak

Pada Nama Paket pekerjaan dan Alamat ini merupakan hal penting
sebagai pengenal atau identitas suatu proyek dalam pembuatan MC 0%
kita, sehingga tidak mungkin suatu proyek tanpa memiliki nama.
Pada jenis uraian pekerjaan ini yang kita kenal pada umumnya terdapat
beberapa bagian yang akan di hitung seperti, mobilisasi, manajemen dan
keselamatan, pengalaman lingkungan hidup, manajemen mutu.dan lain
sebagainya.
Pada harga satuan pada umumnya kita mengenal yang namanya ukuran
ataupun satuan misalnya, Ls, zak, m, ton, kg, liter, buah, jam, buah dan
lain sebagainya. Harga satuan sangatlah penting karena berpengaruh
besar terhadap harga terutama bahan.
Pada volume kontrak , untuk volume kontrak ini pada umumnya juga
sudah di tetapkan dan ini sangat berhubungan dengan harga satuan
sehingga harga ataupun volume setiap pekerjaan dapat di pekirakan pada
setiap jenis pekerjakan yang akan dilaksanakan. Kalaupun harus berbeda
jumlah volume maka harus dituangkan dalam CCO maka sebelum itu
harus diawali dengan perhitungan volume MC 0% atau backup volume 0%
secara jelas dan benar bila mana ada orang yang awam bisa melihat
selisih dari volume pekerjaan.
Untuk yang lebih jelasnya mutual check nol (MC 0%) ini sebuah bentuk
laporan dari semua jenis pekerjaan antara kontrak kerja dan kajian atau
Perhitungan teknis yang direncanakan dan akan dilaksanakan dilapangan.
Jadi dengan membuat mutual check nol kita bisa mengetahuai setiap
perbandingan dengan volume kontrak kerja dengan kajian atau
perhitungan teknis yang akan dilaksanakan.
Dan persentase pekerjaan tambah kurang setiap pekerjaan itu di ketahui ,
perbandingan antara volume kontrak dengan kajian tekniks pada
umumnya tidak jauh berbeda dan hasil antara volume kontrak dengan
volume kajian teknik sama sama 100 % atau klop.

DENIFISI MC 100%
Selamat Pagi kawan Teknik Sipil, pada waktu yang lalu saya membuat
artikel yang berjudul Cara Membuat Mutual Check Nol ( MC 0% ) dan hari
ini saya akan membahas tentang Cara membuat mutual check seratus
atau yang sering biasa kita sebut dengan MC 100%, apa itu mutual check
seratus? mutual check Seratus adalah suatu bentuk laporan setiap jenis
item uraian pekerjaan yang dilengkapi dengan Berita Acara Pemeriksaan
Lapangan Bersama (MC 100%), Berita Acara Serah Terima Lapangan (BA
MC 100%), Schedule, Dan Rekap MC 100%. Mutual check seratus (MC
100%) pasti akan kita jumpai pada saat selesainya suatu pekerjaan dan
ini menjadi salah satu kelengkapan yang wajib dibuat dan dilaksanakan
karena ini akan sebagai kontrol terhadap pekerjaan yang telah kita
laksanankan apakah sesuai atau tidak dengan MC 0%, jadi MC 0% dengan
MC 100% bisa dikatakan hampir sama dan memiliki hubungan yang
sangat penting.

Seperti halnya Membuat mutual check nol (MC 0%) begitu pula mutual
check seratus (MC 100%) secara umumnya akan di sesusaikan dengan
standarisasi harga satuan yang telah di tetapkan pada proses Pembuatan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) atau pada saat melakukan penawaran
(pelelangan) sehingga kita tidak bisa asal merubah atau menentukan
harga sendiri. Garis besar dari pembuatan mutual check adalah berupa

laporan prosentase (%) dari semua item pekerjaan yang akan


dilaksanakan.

ISI MC 100%
Pada mutual check seratus (MC 100%) memiliki beberapa bagian yang
perlu kita ketahui yaitu:

Nama Paket pekerjaan dan Alamat


Jenis uraian pekerjaan
Harga Satuan
Volume Kontrak

Pada Nama Paket pekerjaan dan Alamat ini merupakan hal penting
sebagai pengenal atau identitas suatu proyek dalam pembuatan MC 100%
kita, sehingga tidak mungkin suatu proyek tanpa memiliki nama.
Baca Juga : Cara Membuat Mutual Check Nol ( MC 0% )
Pada jenis uraian pekerjaan ini yang kita kenal pada umumnya terdapat
beberapa bagian yang akan di hitung seperti, mobilisasi, manajemen dan
keselamatan, pengalaman lingkungan hidup, manajemen mutu.dan lain
sebagainya.

Pada harga satuan pada umumnya kita mengenal yang namanya ukuran
ataupun satuan misalnya, Ls, zak, m, ton, kg, liter, buah, jam, buah dan
lain sebagainya. Harga satuan sangatlah penting karena berpengaruh
besar terhadap harga terutama bahan.

Pada volume kontrak, untuk volume kontrak ini pada umumnya juga
sudah di tetapkan dan ini sangat berhubungan dengan harga satuan
sehingga harga ataupun volume setiap pekerjaan dapat di pekirakan pada
setiap jenis pekerjakan yang telah dilaksanakan. Disini tidak boleh
berbeda dengan mc 0% Kalaupun harus berbeda jumlah volume maka
harus dituangkan dalam CCO maka sebelum itu harus diawali dengan
perhitungan volume MC 0% atau backup volume 0% secara jelas dan
benar bila mana ada orang yang awam bisa melihat selisih dari volume
pekerjaan, jadi kalau pada saat ditengah tengah pelaksanaan ada
addendum atau tambah kurang pekerjaan maka kita harus membuat lagi
MC 0% lalu dilanjutkan MC 100% dan lamporannya.

Untuk yang lebih jelasnya mutual check seratus (MC 100%) ini sebuah
bentuk laporan dari semua jenis pekerjaan antara kontrak kerja dan kajian
atau Perhitungan teknis yang direncanakan dan akan dilaksanakan
dilapangan. Jadi dengan membuat mutual check seratus kita bisa
mengetahuai setiap perbandingan dengan volume kontrak kerja dengan
kajian atau perhitungan teknis yang akan dilaksanakan atau hasil
dilanpangan.

Dan persentase pekerjaan tambah kurang setiap pekerjaan itu di ketahui ,


perbandingan antara volume kontrak dengan kajian tekniks pada
umumnya tidak jauh berbeda dan hasil antara volume kontrak dengan
volume kajian teknik sama sama 100 % atau klop.
Baca Juga : Sebuah Arti Helm safety warna dan fungsinya
Dan jangan lupa setelah membuat mc 100% segeralah mengurus jaminan
pemeliharaan yang secara umum jangka waktunya adalah 180 hari
setelah p1 dan mc 100%.

Sebuah Arti Helm safety warna dan


fungsinya
23/04/2016 9 KomentarDitulis oleh agung

Mari kita membahas sejarah dari helm safety. Pada awalnya penggunaan
sebuah helm keselamatan (safety helmet) dimulai dari para pekerja yang
berada di dock/galangan kapal. Sebelumnya diberi nama helm
keselamatan atau helm safety ini diciptakan atau dirancang biasanya
untuk melindungi kepala mereka menggunakan dari aspal kering (yang
sudah mengeras dijemur diterik matahari). Tujuannya penggunaan aspal
kering itu untuk menutupi/melindungi kepala mereka dari tertimpa atau
kejatuhan benda-benda yang ada diatas geladak kapal yang selagi
mereka bangun. Secara resmi pada tahun 1912 di Workers Accident
Insurance Institute Kerajaan Bohemia, helm keselamatan yang pertama
dikembangkan
Selain dari sejarah asal mulanya, bahan dasar dari pembuatan helm
safety juga berubah-ubah seiring dengan perkembangan dan kemajuan
teknologi material baru yang lebih efektif dan efisien, sehingga lebih
mudah dan nyaman untuk digunakan oleh penggunanya.

Sejarah Bahan Helm Safety

Aspal yang telah dikeringkan (sebelum Tahun 1912)


Kanvas Tebal (Tahun 1919)
Alumunim (Tahun 1938 kecuali untuk pekerja di bidang listrik, bisa
terjadi electric shock atau kesetrum)
Fiberglass (Tahun 1940an)
Thermoplastic (Tahun 1950an)
High Density Polyethylene atau HDPE (sampai sekarang masih
digunakan)

Helm safety terdapat 2 jenis, yaitu:


Helm safety untuk pekerja tambang bawah tanah atau terowongan. Helm
ini bentuk pinggirannya lebar serta diatas lebih menonjol dengan
dilengkapi gantungan atau tempat meletakkan senter dan biasanya
berwarna terang.
Helm safety yang digunakan di daerah tambang industri atau proyek
terbuka. Helm ini bentuknya biasa saja atau lebih umum dan biasanya
berwarna terang.

Sebuah Arti helm safety warna


dan fungsinya
sekarang marilah kita bahas apa makna dan tujuan dari pemberian warna
yang mencolok pada helm safety. Setelah kita mengetahui dari sejarah
bagaimana asal mulanya dari helm safety.
Tujuan utama dari helm safety diberikan warna-warna yang
mencolok/terang seperti warna kuning, putih, orange, hijau, biru, merah
dll. Dengan harapan pekerja yang menggunakan helm keselamatan ini
akan lebih mudah terlihat dari dalam (Operator) bila kendaraan atau alat
berat yang akan lewat sehingga tidak tertabrak atau terjadi kecelakaan.
Namun sekarang ini ada arti tersendiri dari sebuah warna pada helm
safety. Pasti banyak diantara kita yang pernah melihat karyawan tertentu
yang memakai helm safety atau helm proyek. Pasti yang terlintas
dipikiran kita ketika jika melihat seseorang menggunakan helm tersebut
adalah mereka dari pekerja bangunan atau mungkin juga seorang
Kontraktor dan Pelaksana Proyek.
Selain itu kita biasanya juga melihat ketika helm tersebut diletakan pada
kaca depan atau kaca belakang kendaraan. Mungkin kebanyakan dari
orang akan beranggapan helm tersebut ditempatkan di situ untuk
memudahkan mereka mengambilnya ketika ingin memulai tugas atau
pekerjaannya.
Namun itu ternyata meletakan helm safety di depan/dibelakang kaca
kendaraan memiliki arti tersendiri. Bagi mereka yang memahami
maksudnya dari meletakan helm tersebut yang ditempatkan pada

depan/belakang kaca kendaraan pastinya akan memberikan persepsi


yang berbeda.
Bagi orang yang ingin mengetahui arti warna helm safety yang diletakan
dibelakang kaca kendaraan, kita bisa mengetahui apa peran/jabatan
orang tersebut dalam sebuah proyek. Sehingga orang tersebut dapat
mengetahui dan sambil berkata ternyata dia seorang insinyur. Ada juga
yang menilai dan berkata ternyata dia perkerja umum atau ternyata
dia seorang perkerja biasa.
Helm itu tidak perlu diletakan di depan/belakang kaca kendaraan. Karena
kalau tujuan itu untuk memudahkan mengambilnya sebaiknya diletakkan
di atas kursi belakang atau didalam kap saja.
Biasanya kalau kita perhatikan warna helm safety yang diletakan di
depan/belakang kaca kendaraan adalah helm safety berwarna putih.
Kenapa helm yang berwarna putih? Karena helm safety ini biasanya hanya
dipakai oleh orang yang memiliki jabatan tinggi seperti seorang insinyur
atau pihak manajemen. Karena itu kalau di site atau lokasi mereka yang
pakai helmet putih lebih dihormati karena memang mereka memiliki
jabatan yang tinggi.

Berikut ini adalah beberapa lagi


warna helm safety yang
mencerminkan posisi atau jabatan
seseorang.

Helm safety warna putih biasanya dipakai oleh manajer, pengawas,

insinyur, pelaksana, mandor.


Helm safety warna biru biasanya dipakai oleh site supervisor,

electrical contractor atau pengawas sementara.


Helm safety warna kuning biasanya dipakai oleh sub contractor atau

pekerja umum.
Helm safety warna hijau biasanya dipakai oleh pengawas lingkungan

atau ahli teknik lingkungan.


Helm safety warna pink biasanya dipakai oleh pekerja baru atau
magang.

Helm safety warna orange biasanya dipakai oleh tamu perusahaan

missal orang dari dinas Pekerjaan Umum (PU).


Helm safety warna merah biasanya dipakai oleh safety officer yang

bertanggung jawab untuk memeriksa sistem keselamatan (K3) sudah


terpasang dan berfungsi sesuai dengan standar yang ditetapkan atau
dilaksanakan.
Atas dasar faktor klasifikasi inilah yang menyebabkan beberapa orang
meletakan helm safety bewarna putih di depan/belakang kaca kendaraan
mereka sebagai simbol pekerjaannya, namun ada juga orang yang
sekedar ikut-ikutan tanpa mengetahui alasan yang pasti dan tujuan orang
lain meletakan helm safety di situ. Contohnya: Orang lain meletakan helm
safety bewarna putih dia juga ikut meletakknya walaupun helmnya
bewarna kuning.
Sebenarnya kalisifikasi perbedaan warna helm safety ini belum jelas asal
usulnya dari mana. Mungkin hal ini berlaku setelah banyak orang yang
mengartikan dan menerapkan hal tersebut sehingga menjadi suatu
tradisi.
Biasanya kalsifikasi warna helm safety tersebut berbeda atau tidak
berlaku di setiap negara bahkan di setiap site/proyek. Contohnya para
pekerja di pertambangan minyak seperti petronas orang yang memakai
helm safety berwarna kuning adalah divisi/unit Operation Department
yang dianggap unit paling penting dan terdiri dari Engineer yang ahli.
Maka bagi mereka topi bewarna kuning adalah status atau kelas yang
paling tinggi sementara di tempat construction topi bewarna kuning
adalah golongan paling rendah yaitu pekerja umum termasuk cleaner.
Sebenarnya fungsi utama dari helm safety tersebut untuk melindungi
kepala agar terhindar dari kejatuhan barang dan lainnya. Begitu juga
dengan safety boot yang perlu kita gunakan ketika berada di area proyek
kontruksi untuk melindungi kaki. Sebaiknya pilih safety boot yang ujung
dan alasnya berlapis dengan besi untuk menghindari sepatu tersebut
tembus ketika kaki kita menginjak benda tajam.

Вам также может понравиться