Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
: Mollusca
Kelas
: Bivalvia
Subkelas
:
Lamelibranchiata
Superordo : Filibrachiata
Ordo
: Anisomaria
Famili
: Mitylidae
Genus
: Perna
Spesies
: Perna viridis L
seluruh permukaan mantel. Dilapisan ini, materi organik yang ada lebih
banyak daripada di lapisan prismatic. Lapisan initampak berkilauan dan
banyak terdapat pada tiram/kerang mutiara. Jika terkena sinar, mampu
memancarkan keragaman warna. Lapisan ini sering disebut sebagai lapisan
mutiara(Saadah, 2010).
Alat pernapasan kerang berupa insang dan bagian mantel. Insang
kerang berbentuk W dengan banyak lamella yang mengandung banyak
batang insang. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi pada insang dan sebagian
mantel. Mantel terdapat di bagian dorsal meliputi seluruh permukaan dari
cangkang dan bagian tepi. Antara mantel dan cangkang terdapat rongga
yang di dalamnya terdapat dua pasang keping insang, alat dalam dan kaki.
Alat peredaran darah sudah agak lengkap dengan pembuluh darah terbuka.
System pencernaan dari mulut sampai anus (Saadah,2010). Sistem sarafnya
terdiri dari 3 pasang ganglion yang saling berhubungan yaitu ganglion
anterior terdapat di sebelah ventral lambung, ganglion pedal terdapat pada
kaki, ganglion posterior terdapat di sebelah ventral otot aduktor posterior.
Sistem reproduksi
Kerang berkembang biak secara kawin. Umumnya berumah dua dan
pembuahannya internal. Telur yang dibuahi sperma akan berkembang
manjadi larva glosidium yang terlintang oleh dua buah katup. Ada beberapa
jenis yang dari katupnya keluar larva panjang dan hidupsebagai parasit pada
hewan lain, misalnya pada ikan. Setelah beberapa lama larva akan keluar
dan hidup sebagaimana nenek moyangnya (Saadah, 2010). Dalam
reproduksinya, Hewan ini memiliki alat kelamin yang terpisah atau diocious,
bersifat ovipora yaitu memiliki telur dan sperma yang berjumlah banyak dan
mikroskopik. Induk kerang hijau yang telah matang kelamin mengeluarkan
sperma dan sel telur kedalam air sehingga bercampur dan kemudian terjadi
pembuahan, telur yang telah dibuahi tersebut setelah 24 jam kemudian
menetas dan tumbuh berkembang menjadi larva kemudian menjadi spat
yang masih bersifat planktonik hingga berumur 15-20 hari kemudian benih/
spat tersebut menempel pada substrat dan akan menjadi kerang hijau
dewasa (Induk) setelah 5 6 bulan kemudian.
didapat akan sulit dijual ke pasar karena membutuhkan waktu yang cukup
lama.
Kerang hijau hanya bertahan semalam setelah di panen, maka harus
dengan sigap menjual hasil tangkapannya itu, karena biasanya kerang hanya
laku dijual bila kerang masih tertutup. Tangkapan kerang juga dipengaruhi
oleh cuaca dan iklim, contohnya saja bila kerang dibudidayakan dan dipanen
sekitar bulan Juni, pendapatan dapat mencapai 5 juta, sedangkan bila bulan
lainnya hanya 2 juta hingga 3 juta karena hanya sisa-sisa panen.
Penanggulangan penyakit
Analisis Usaha
Berikut merupakan contoh analisa usaha untuk kerang hijau:
REFERENSI
Anonim.
Diakses
pada
tanggal
29
september
2016.
http://www.berkebunonline.com/2015/08/trik-budidaya-kerang-hijau/
Anonim.
Diakses
pada
tanggal
29
september
http://1001budidaya.com/budidaya-kerang-hijau/
2016.
Anonim.
Diakses
pada
tanggal
29
september
http://probisnis.net/budidaya-kerang-hijau-menguntungkan/
2016.
Eshmat, Ervany M., Gunanti Mahasri, dan Boedi Setya Rahardja. 2014.
Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) pada
Kerang Hijau (Perna viridis L.) di Perairan Ngemboh Kabupaten Gresik
Jawa Timur. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 6. No. 1, April.
Padjali, Imran Ode, dan Nofdi Usman. 2012. Budidaya Kerang Hijau (Perna
viridis). Laporan: Ternate.
Rustam, M. Hatala. 2015. Kerang hijau, bibitnya dari alam. WWF-Indonesia.
Jakarta Selatan
Tim Perikanan WWF-Indonesia. 2015. Budidaya Kerang Hijau (Perna viridis).
WWF-Indonesia: Jakarta Selatan
Warta Agro. Diakses tanggal 29 september 2016. Untung dari Budidaya
Kerang
Hijau.
http://wartaagro.com/berita-untung-dari-budidayakerang-hijau/