Вы находитесь на странице: 1из 3

Detik-detik Menjelang Banjir Mengerikan di Garut

Rabu, 21 September 2016 | 15:19 WIB


12395
Shares

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO


Banjir Bandang Garut - Sejumlah pemukiman dan benda milik warga
Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, masih porak poranda pasca
diterjang banjir bandang, Rabu (21/9/2016). Banjir bandang luapan SUngai
Cimanuk yang terjadi pada Selasa (20/9/2016) sekitar pukul 23.00 ini
menewaskan sekitar 30 warga dan hingga kini beberapa korban lain
dinyatakan hilang.
Terkait
Banjir di Garut, Pasien RSUD Diungsikan ke Lantai Dua Korban Tewas
akibat Banjir Garut Terus Bertambah Belum Bertemu Paman dan Bibi
Pasca-Banjir Garut, Agus Terduduk Lemas Banjir Garut, Rumah di Tepi
Sungai Hanyut, RS dan Kantor Polisi Terendam Ini Banjir di Garut Paling
Parah Ketua DPR Minta Penanganan Cepat Banjir Longsor di Garut dan
Sumedang Korban Tewas Banjir di Garut Bertambah Jadi 16 Orang

GARUT, KOMPAS.com Banjir bandang di Garut yang terjadi pada Rabu


(21/9/2016) dini hari tadi terlihat mengerikan. Kejadian ini bisa disaksikan
oleh mereka yang berada dari dataran tinggi.

"Saya lihat jelas seperti ombak tsunami, besar sekali. Saya posisinya di
atas di Jalan Cimanuk ini. Banjir langsung ke dataran rendah di sekitaran
Tarogong Kidul, tepatnya ke arah rumah sakit," ujar Fikri Imanudin (36),

salah seorang pedagang mi ayam keliling yang berdagang tengah malam


di sekitar Jalan Cimanuk, Garut, Rabu (21/9/2016).

"Di sana kan lokasi permukimannya di bawah dan samping Sungai


Cimanuk persis. Jembatan Sungai Cimanuk ini ke dasar sungai itu ada
sekitar 15 meter dan luas. Terbayang kan air meluapnya sangat besar.
Kalau ke atas cuma cipratannya saja, tetapi tetap ada air besar masuk ke
jalan atas ini," lanjut Fikri.

Baca juga: Ini Banjir Paling Parah di Garut

Saat kejadian, Fikri mengaku sedang berada di sekitar perempatan


Cimanuk atau tak jauh dari jembatan Cimanuk arah RSUD dr Slamet dan
Kantor Bupati Garut. Ia mengaku kaget saat melihat gumpalan air besar
menutup jembatan dan jalan menuju RSUD Garut yang posisinya menurun
atau di bawah Jalan Cimanuk.

Daerah itu merupakan kawasan padat penduduk dan dihuni ribuan warga
sampai ke arah kantor bupati.

"Ke arah selatan itu lembah. Jadi, daerah yang terbelah Sungai Cimanuk di
kawasan kota posisinya lembah dan di bawah daripada daerah lain di
Garut. Itu daerah Tarogong Kidul," kata dia.

Fikri mengaku ketakutan dan memilih mencari orang lain untuk melihat
momen ketika jalan, rumah, dan bangunan lain diterjang banjir. Padahal,
sebelumnya, kawasan itu ramai arus lalu lintas, meski tengah malam.
Area ini sering kali macet pada siang hari.

"Kalau siang hari di lokasi ini macet sekali. (Arus lalu lintas di) jalur yang
sekarang jadi hancur ini (biasanya) padat. Malam tadi kawasan ini seperti
danau, tertutup air," ujarnya.

Baca juga: Korban Tewas Banjir di Garut Bertambah Jadi 16 Orang

Saksi mata lainnya, Deni (54), asal Cidaun, Garut, mengaku sedang
melintas di perempatan Cimanuk, Garut, malam tadi. Ia panik karena
melihat kawasan yang sehari-harinya penuh sesak oleh warga dan arus
lalu lintas yang macet itu kini sudah tertutup air yang meluap dari Sungai
Cimanuk yang membelah kawasan perkotaan Garut.

"Saya mah tak tahu malam tadi harus bagaimana. Di sini itu sudah seperti
laut, Pak," kata dia.

Sampai sekarang area di Kota Garut arah Kantor Bupati via Jalan Cimanuk
lumpuh. Pencarian korban masih dilakukan pasca-banjir bandang malam
tadi. Para korban yang meninggal dan terluka langsung dibawa ke RSUD
dr Slamet, Garut, dan ditempatkan di lantai dua karena khawatir banjir
susulan akan terjadi kembali.

Baca juga: Banjir di Garut, Pengungsi Capai 1.000 Orang

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:


Banjir Bandang di Garut

Вам также может понравиться