Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
"Saya lihat jelas seperti ombak tsunami, besar sekali. Saya posisinya di
atas di Jalan Cimanuk ini. Banjir langsung ke dataran rendah di sekitaran
Tarogong Kidul, tepatnya ke arah rumah sakit," ujar Fikri Imanudin (36),
Daerah itu merupakan kawasan padat penduduk dan dihuni ribuan warga
sampai ke arah kantor bupati.
"Ke arah selatan itu lembah. Jadi, daerah yang terbelah Sungai Cimanuk di
kawasan kota posisinya lembah dan di bawah daripada daerah lain di
Garut. Itu daerah Tarogong Kidul," kata dia.
Fikri mengaku ketakutan dan memilih mencari orang lain untuk melihat
momen ketika jalan, rumah, dan bangunan lain diterjang banjir. Padahal,
sebelumnya, kawasan itu ramai arus lalu lintas, meski tengah malam.
Area ini sering kali macet pada siang hari.
"Kalau siang hari di lokasi ini macet sekali. (Arus lalu lintas di) jalur yang
sekarang jadi hancur ini (biasanya) padat. Malam tadi kawasan ini seperti
danau, tertutup air," ujarnya.
Saksi mata lainnya, Deni (54), asal Cidaun, Garut, mengaku sedang
melintas di perempatan Cimanuk, Garut, malam tadi. Ia panik karena
melihat kawasan yang sehari-harinya penuh sesak oleh warga dan arus
lalu lintas yang macet itu kini sudah tertutup air yang meluap dari Sungai
Cimanuk yang membelah kawasan perkotaan Garut.
"Saya mah tak tahu malam tadi harus bagaimana. Di sini itu sudah seperti
laut, Pak," kata dia.
Sampai sekarang area di Kota Garut arah Kantor Bupati via Jalan Cimanuk
lumpuh. Pencarian korban masih dilakukan pasca-banjir bandang malam
tadi. Para korban yang meninggal dan terluka langsung dibawa ke RSUD
dr Slamet, Garut, dan ditempatkan di lantai dua karena khawatir banjir
susulan akan terjadi kembali.