Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bila anda mengalami perubahan pada kebiasaan buang air kecil,
misalnya merasakan nyeri atau panas saat berkemih, atau rasa sakit pada suatu
daerh tertentu dari salah satu sisi panggung sedikit di atas pinggng, atau
keluarnya urin lebih banyak dari biasanya, maka anda perlu mencurigai ada
gangguan pada ginjal anda. Misalnya, bila anda nyeri pada waktu buang air
kecil dan terasa sakit pada pinggang, kemungkinan terjadi infeksi ginjal akut
yang perlu segera diperiksakan ke dokter. Bila tidak disertai dengan nyeri pada
pinggang, kemungkinan terjadi infeksi pada saluran kemih (VitaHealth, 2007)
Bila tidak terasa nyeri sewaktu buang air kecil, tetapi keluarnya urin
lebih banyak dri biasanya, perhatikanlah apakah ada satu atau lebih dari gejalagejala berikut: letih yang tidak jelas sebabnya. Gejala-gejala tersebut
mengindikasikan
anda
mengalami
diabetes
melitus,
yang
berpotensi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi
Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang
progresif dan lambat (biasanya berlangsung beberapa tahun). Gagal ginjal
kronik terjadi setelah bebagai macam penyakit yng merusak massa nefron
ginjal.ebagian besar penyakit ini merupakan gagal ginjal parenkin ginjal traktus
dan bilateral meskipun lesi obstruktif pada traktus urinarus juga dapat
menyebabkan gagal ginjal kronik (Price,2006).
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi
yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan
pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Selanjutnya, gagal ginjal adalah
suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang
ireversible, pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang
tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal. Uremia adalah suatu sindrom
klinik dan laboratorik yang terjadi pada semua organ, akibat penurunan fungsi
ginjal pada penyakit ginjal kronik (Sudoyo, 2007).
B. Anatomi dan Fisiologi
1. Anatomi Ginjal
renis.
Disebelah
anterior
ginjal
dipisahkan
dari
kavum
inci)
menjadi
biji segitiga
yang disebut
piramid,
banyak
nefron
yang
merupakan
satuan
fungsional
ginjal,
jumlahnya sekitar satu juta pada setiap ginjal yang pada dasarnya
mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Setiap nefron terdiri dari
kapsula bowmen yang mengintari rumbai kapiler glomerulus, tubulus
kontortus proksimal, lengkung henle dan tubulus kontortus distal yang
mengosongkan diri ke duktus pengumpul. Kapsula bowman merupakan
suatu invaginasi dari tubulus proksimal. Terdapat ruang yang mengandung
urine antara rumbai kapiler dan kapsula bowman dan ruang yang
mengandung urine ini dikenal dengan nama ruang bowmen atau ruang
kapsular. Kapsulabowman dilapisi oleh sel - sel epitel. Sel epitel parielalis
berbentuk gepeng dan membentuk bagian terluar dari kapsula, sel epitel
veseralis jauh lebih besar dan membentuk bagian dalam kapsula dan juga
melapisi bagian luar dari rumbai kapiler. Sel viseral membentuk tonjolan tonjolan atau kaki -kaki yang dikenal sebagai pedosit, yang bersinggungan
dengan membrana basalis pada jarak - jarak tertentu sehingga terdapat
daerah-daerah yang bebas dari kontak antar sel epitel. Daerah - daerah
yang terdapat diantara pedosit biasanya disebut celah pori - pori.
jalinan
vena
menuju
vena
intelobaris
dan
vena
renalis
C. Etiologi
Menurut Sudoyo (2007) Etiologi penyakit gagal ginjal kronik sangat bervariasi
anata satu Negara dengan Negara lain. Tabel menunjukkan penyebab utama dan
insiden penyakit ginjal kronik di amerika.
Sedangkan perhimpungan nefrologi indonesi (pernefri) tahun 2000
mencatat penyebab gagal ginjal yang menjalani hemodialysis di Indonesia, seperti
pada tabel.
Dikelompokkan pada sebab lain antara lain diantranya, nefritis lupus,
nefropati urat, intoksikasi obat, penyakit ginjal bawaan, tumor ginjal, dan
penyebab yang tidak diketahui
Penyebab penyakit Ginjal Kronik Di Amerika Serikat (1995-1999)
Penyebab
Diabetes mellitus
- Tipe 1 (7%)
- Tipe 2 (337%)
Insiden
44%
27%
10%
4%
Nefritis interstitialis
3%
2%
2%
Neoplasma
4%
Tidak diketahui
4%
Penyakit lain
Penyebab Gagal Ginjal yang menjalani hemodialysis di Indonesia tahun 2000
Penyebab
Insiden
Glomerulunefritis
46,36%
Diabetesmelitus
18,65%
12,85%
Hipertensi
8,46%
Sebab lain
13,65%
Menurut Price dan Wilson (2005) klasifikasi penyebab gagal ginjal kronik
adalah sebagai berikut :
1. Penyakit infeksi tubulointerstitial: Pielonefritis kronik atau refluks
nefropati
2. Penyakit peradangan: Glomerulonefritis
3.
Penyakit
vaskuler
hipertensif:
Nefrosklerosis
benigna,
Nefrosklerosis
maligna, Stenosis arteria renalis
4. Gangguan jaringan ikat: Lupus eritematosus sistemik, poliarteritis
nodosa, sklerosis sistemik progresif
5. Gangguan congenital dan herediter: Penyakit ginjal polikistik,
asidosis
tubulus ginjal
6. Penyakit metabolik: Diabetes mellitus, gout, hiperparatiroidisme,
amiloidosis
7. Nefropati toksik: Penyalahgunaan analgesi, nefropati timah
8. Nefropati obstruktif: Traktus urinarius bagian atas (batu/calculi,
neoplasma, fibrosis, retroperitineal), traktus urinarius bawah
(hipertropi
prostat, striktur uretra, anomaly congenit al leher vesika urinaria dan
uretra)
D. Patofisiologi
Patofisiologi penyakit ginjal kronik pada awalnya tergantung pada
penyakit yang mendasarinya, tapi dalam perkembangan selanjutnya proses
yang terjadi kurang sama. Pengurangan massa ginjal
mengakibatkan
aktivitas
aksis
renin-agiotensin-aldosteron
internal,
ikut
mencakup
perubahan
tingkat
kesadaran,
tidak
mampu
mengekskresi
ion
hydrogen
hematologic.
Anemia
normokrom
normisitik
akibat
dalam
(pengeluaran
tubuh.
kemih)
Penderita
kurang
dari
biasanya
500/hari
menjadi
karena
oliguri
kegagalan
kompleks
perubahan
biokimia
dan
gejala
gejala
yang
a) Hipertensi
diberikan
(Aldomet), Propanolol
Klonidin
antihipertensi
(Inderal),
yaitu
Metildopa
Minoksidil
(Loniten),
Bumetanid
(Bumex),
Torsemid,
3x
seminggu),
kompleks
besi
(imferon),
androgen
Pyelography,
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Mubin, Halim. 2013. Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam: Diagnosis
dan Terapi Ed 2. Jakarta: EGC
Smeltzer dan Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC
Price dan Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit ed. 6. Jakarta: EGC
Nasar, dkk. 2010. Buku Ajar Patologi II (Khusus) Ed. 1. Jakarta: Sagung
Seto
Vitahealth. 2007. Gagal Ginjal. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Sudoyo, Aru W. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: EGC