Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
67 |
Metode
Untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut akan digunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif. Pengumpulan data tentang
kemampuan membaca dilaksanakan menggunakan teknik tes. Tes dilakukan terhadap siswa kelas 5 sekolah dasar di kecamatan Langkai, kota Palangka Raya.
Pengolahan data ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh kemampuan
siswa membaca cepat dan memahami isi wacana terhadap kemampuan siswa
membaca efektif. Kategorisasi kecepatan membaca yang digunakan berdasarkan
ketentuan di dalam Permendiknas nomor22 Tahun 2006, yaitu kecepatan tinggi
jika lebih atau sama dengan 150 Kpm, sedang jika kecepatannya berkisar antara
75 sampai dengan 149 Kpm, dan rendah jika kecepatannya di bawah 75 Kpm.
Di samping itu, data tentang kemampuan siswa memahami isi wacana
diklasifikasi berdasarkan standar ketuntasan ideal sebagai berikut.
Klasifikasi
1. Pemahaman 75 %
2. Pemahaman antara 60 % 74 %
3. Kecepatan < 60 %
68 |
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
45.6516
93.2234
4.7319
Std. Deviation
23.351
23.06149
2.12493
N
188
188
188
69 |
Matrik 2
Korelasi antara kemampuan Membaca Cepat dan Kemampuan
Memahami Isi Wacana dengan Kemampuan Membaca Efektif
MEMBACA MEMBACA
EFEKTIF
CEPAT
Pearson
MEMBACA
Correlation EFEKTIF
Sig. (1tailed)
MEMAHAM
I ISI
WACANA
1.000
.601
.885
MEMBACA CEPAT
.601
1.000
.240
MEMAHAMI ISI
WACANA
MEMBACA
EFEKTIF
MEMBACA CEPAT
MEMAHAMI ISI
WACANA
MEMBACA
EFEKTIF
MEMBACA CEPAT
MEMAHAMI ISI
WACANA
.885
.240
1.000
.000
.000
.000
.000
.
.000
.000
.
188
188
188
188
188
188
188
188
188
Dalam matrik di atas dinyatakan bahwa nilai korelasi antara variabel kemampuan
membaca cepat dengan variabel membaca efektif adalah 0,601 dan nilai korelasi
antara kemampuan memahami isi wacana dengan membaca efektif adalah 0,885.
Hal ini menunjukkan bahwa korelasi kemampuan memahami isi wacana lebih
besar dari korelasi kemampuan membaca cepat dengan kemampuan membaca
efektif. Koefisien korelasi antar variabel diukur dengan membandingkan nilai
signifikansi (Sig) sebagai probabilitas pada output hasil perhitungan SPSS (0,00)
dengan nilai deflaut SPSS (0,05). Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05 berarti
terdapat korelasi yang signifikan antara kemampuan membaca cepat dan
kemampuan memahami isi wacana dengan kemampuan siswa membaca efektif.
Jika dikaitkan dengan isi matrik kedua, pengaruh kemampuan memahami isi
wacana terhadap pembentukan kemampuan membaca efektif lebih besar
dibanding pengaruh kemampuan membaca cepat terhadap pembentukan kemampuan membaca efektif. Korelasi kemampuan memahami isi wacana dengan
70 |
kemampuan membaca efektif sebesar 0,885. Ini berarti kemampuan memahami isi
wacana memiliki koefisien determinasi atau penentu 0,8852 100% = 78,32%.
Nilai tersebut menunjukkan pengaruh kemampuan memahami isi wacana terhadap
kemampuan membaca efektif sebesar 78,32%. Di sisi lain, korelasi kemampuan
membaca cepat dengan kemampuan membaca efektif sebesar 0,601. Ini berarti
kemampuan membaca cepat memiliki koefisien penentu 0,601 2 100% = 0,3612.
Nilai tersebut menunjukkan pengaruh kemampuan membaca cepat terhadap
kemampuan membaca efektif sebesar 36,12%.
Matrik tiga di bawah menunjukkan koefisien penentu sebagai berikut.
Matrik 3
Model Ringkasan
Model
Adjusted R
Square
R Square
Std. Error of
the Estimate
1
.971a
.943
.942
5.72359
a. Predictors: (Constant), MEMAHAMI ISI WACANA,
MEMBACA CEPAT
b. Dependent Variable: MEMBACA EFEKTIF
Pada matrik di atas nilai RSquare 0,943. Hal ini berarti bahwa kemampuan
membaca cepat dan kemampuan memahami isi wacana, secara bersama-sama,
mempengaruhi terbentuknya kemampuan membaca efektif sebesar 94,30 %.
Matrik 4
Hasil Uji ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Regression
Residual
Df
Mean Square
100251.424
50125.712
6060.506
185
32.759
F
1530.113
Sig.
.000a
Total
106311.930
187
a. Predictors: (Constant), MEMAHAMI ISI WACANA, MEMBACA CEPAT
b. Dependent Variable: MEMBACA EFEKTIF
Dalam kolom F pada matrik di atas menunjukkan bahwa dari uji ANOVA
di-peroleh Fhitung 1530,113 dengan tingkat signifikansi 0,00 lebih kecil dari probabilitas deflaut SPSS, yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan membaca cepat dan kemampuan memahami isi wacana secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan siswa membaca efektif. Pengaruh
71 |
(Constant)
Std. Error
Standardize
d
Coefficients
Beta
Sig.
-35.794
1.825
-19.614
.000
.426
.019
.412 22.787
.000
MEMAHAMI ISI
8.819
.203
WACANA
a. Dependent Variable: MEMBACA EFEKTIF
.786 43.462
.000
MEMBACA CEPAT
73 |
berkonsentrasi untuk melatih siswa teknik membaca yang benar, guru kelas lima
dan enam akan dapat berkonsentrasi melatih siswa membaca yang efektif,
membaca pemahaman dengan kecepatan yang tinggi.
Simpulan
Berdasarkan pembahasan terhadap fakta-fakta hasil penelitian ini, pada
akhir artikel ini peneliti ingin memaparkan simpulan sebagai berikut :
1. Kemampuan membaca cepat berpengaruh terhadap kemampuan siswa
membaca efektif. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh kemampuan
membaca cepat terhadap kemampuan membaca efektif sebesar 36,12%.
2. Kemampuan siswa memahami isi teks yang telah dibacanya ternyata juga
berpengaruh terhadap kemampuan siswa membaca efektif. Hasil penelitian ini
menunjukkan pengaruhnya sebesar 78,32%.
3. Hasil uji Anova menunjukkan bahwa secara bersama-sama, kemampauan
membaca cepat dan kemampuan memahami wacana yang dibacanya,
berpengaruh secara signivikan. Kekuatan pengaruhnya mencapai 94,30 %.
Daftar Pustaka
Wood, Derek, dkk. (2005) Kiat Mengatasi Gangguan Belajar. (terjem) Ivan
Taniputera dan Emestina Vena. Jogjakarta: Katahati.
Latief, M. (Senin,15 Maret 2010). Kemampuan Anak Indonesia Masih Rendah.
(online). http//www.Kompas.Com.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
74 |