Вы находитесь на странице: 1из 9

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah


Pendidikan islam adalah salah satu sarana untuk mengembangkan seluruh
kepribadian manusia yang berlangsung seumur hidup dan pelaksanaannya dimulai
sejak anak dilahirkan sampai akhir hayat.
Peran Perempuan selalu menjadi pembahasan disetiap zaman. Para
Perempuan ini sangat dipengaruhi oleh pandangan masyarakat terhadap
perempuan.
Dalam pandangan islam seorang Perempuan memiliki peran yang sama
dengan laki-laki. Akan tetapi dilihat dari sudut penciptaan, kemuliaan, hak
mendapatkan balasan atas amal usahanya perempuan memiliki kelebihan
dibandingkan dengan kaum laki-laki.
Pendidikan Islam dalam menatap masa depan harus memiliki ciri-ciri
kemajuan dan kemoderenan, sehingga dapat mewujudkan generasi muslim yang

bersifat ulul absor dan ulul albab.


B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di rumuskan rumusan
1.
2.
3.
4.

masalah sebagai berikut:


Bagaimana Pandangan Islam Terhadap Perempuan?
Bagaimana Partisipasi Perempuan dalam Pendidikan Islam?
Bagaimana Pandangan Islam dalam Menatap Masa Depan?
Bagaimana Konsepsi Pendidikan Islam Untuk Menatap Masa Depan?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pandangan Islam Terhadap Perempuan
Pada masa kejayaan bangsa Yunani Perempuan dipandang sebagai benda mati
yang dapat di perjualbelikan dipasaran. Sebagian mereka memandangnya sebagai

penyebab persengketaan, Perempuan dipandang sebagai lambang kekejian dari


perbuatan syaithan.
Menjelang islam datang harkat dan martabat Perempuan masih dianggap
rendah, karena Bangsa Arab meyakini bahwa anak perempuan tidak dapat
berperang dimedan laga, sehingga apabila mereka mempunyai anak bayi
perempuan, maka dikuburnya hidup-hidup. Tetapi dengan datangnya islam
didunia ini membawa perubahan baru terhadap status dan peran Perempuan.
Didalam Al-Quran didapati suratun Nisa artinya surat perempuan, surat yang
mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan Perempuan baik yang
menyangkut urusan pribadi maupun yang berhubungan dengan rumah tangga,
masyarakat, bangsa dan Negara.
Dalam hadist dijelaskan bahwa Perempuan (ibu) adalah orang yang lebih
diutamakan dibanding dengan bapak dan anggota keluarga lainnya. Rasulullah
SAW bersabda:

):
(
Dari Abu Hurairah ra. Telah bersabda bahwa seorang laki-laki telah datang
menghadap kepada Rasulullah SAW. Dan berkata: siapakah orang yang berhak
untuk dipergauli sebaik-baiknya? Rasulullah SAW. Menjawab: ibumu. Orang
laki-laki itu bertanya lagi kemudian siapa lagi! Rasulullah SAW. Menjawab:
ibumu. Orang laki-laki itu bertanya lagi: kemudian bertanya lagi: kemudian
siapa lagi? Rasulullah menjawab: kemudian bapakmu (HR. Bukhari-dan
Muslim).
Dari hadist diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pergaulan yang harus
didahulukan dan diutamakan adalah ibu, dengan demikian menurut pandangan
islam Perempuan mempunyai kedudukan dan martabat yang tinggi dibandingkan
dengan laki-laki.
Sayid Amir Ali melukiskan kedudukan Perempuan dengan sangat tepat sebagai
berikut:
Dalam peraturan-peraturan yang diumumkan oleh Rasulullah, Ia dengan keras
melarang kebiasaan kawin bersyarat dan meskipun pada mulanya perkawinan
sementara diam-diam dibenarkan, pada tahun ketiga Hijriyah itupun dilarang.
Dalam sistem agama Rasulullah memberikan kepada kaum Perempuan hak-hak
yang sebelumnya tidak mereka dapatkan. Diberinya mereka kedudukan yang tidak
2

beda sama sekali dengan kaum pria dalam menjalankan segala kekuasaan hukum
dan jabatan. Maka sejak itu muncullah tokoh-tokoh penting Perempuan dalam
berbagai bidang ilmu pengetahuan terutama dibidang pendidikan islam. Tokohtokoh Perempuan tersebut antara lain yaitu:
1.
Aisyah, isteri tecinta dari Nabi Muhammad SAW.
2.
Fathimah, anak puteri Nabi dari istrinya Khadijah.
3.
As-Syifa, yang terkenal dengan Ummu Sulaiman, binti Abdellah bin
Abde Syamsin Al-Adawiyah al-Qureisyiyah.
4.
Rufaydah, pendiri rumah sakit yang pertama di zaman Nabi.
5.
Khansa, penyair pejuang Perempuan yang berhati tabah.
6.
Gazaleh, pahlawan Perempuan yang gagah berani.
7.
Zubaidah, permaisuri ke V Harunur Rasyid yanng termasyhur.
8.
Aliyah binti Al-Mahdi
9.
Fadhlun
10. Aisyah binti Ahmad bin Qadim Al-Qurthubiyah
11. Lubna
12. Walladah binti Al-Khalifah Al-Mustakfi Billah
B.

Partisipasi Perempuan dalam Pendidikan Islam


Sejak beberapa waktu lalu, Perempuan telah memainkan peran penting
dalam pendidikan islam, baik langsung maupun tidak langsung, individu atau

1.

kelompok, dimasa Nabi masih hidup maupun masa-masa sesudahnya.


Pandangan ilmu pendidikan dibagi menjadi 3 yaitu:
Pendidikan Informal
Yaitu pendidikan yang dilaksanakan dalam keluarga, Rasulullah SAW.
Bersabda: setiap anak dilahirkan menurut fitrahnya, maka orang tuanyalah yang
menjadikannya Yahudi, Nasrani ataupun Majusi, sebagaimana halnya binatang
yang dilahirkan dengan sempurna. (HR. Bukhari-dan Muslim).
Manusia itu diciptakan dengan diberikan bekal persediaan yang sempurna
untuk menerima ajaran agama (islam). Persediaan ini merupakan potensi yang ada
pada setiap anak, karena itu adanya didikan dan bimbingan dari orang tua atau
orang lain yang mengasuhnya.
Dari kedua orang tua itu ibu mempunyai pengaruh dan kesan lebih mendalam
dibandingkan dengan yang lainnya termasuk ayah. Seorang ibu harus tepat

2.

mengatur nada dan irama dalam bergaul dan membelai kasih kepada anaknya.
Pendidikan Formal
Yang dimaksud pendidikan formal yaitu pendidikan yang diselenggarakan
dilembaga pendidikan formal seperti sekolah, madrasah dan lain-lain. Adapun

a.

ciri-ciri pendidikan ini adalah:


Mempunyai progam yang telah direncanakan

b.
c.
3.

Mempunyai kelas-kelas tertentu yang merupakan jenjang-jenjang pendidikan


Diadakan evaluasi hasil belajar siswa
Pendidikan Non Formal
Pendidikan ini dilaksanakan diluar keluarga dan sekolah seperti musholla,
masjid, tempat pertemuan, pesantren dan lain-lain. Tingkat kepandaiannyapun
bermacam-macam: rendah, menengah atau tinggi. Materi yang diajarkan meliputi
akidah, ibadah, akhlak, muamalah dan tarikh Nabi.
Oleh karena itu umumnya tidak diadakan absensi daftar hadir hasil belajar.
Motivasi utama dalam pendidikan ini baik pendidikan maupun terdidik yaitu
kewajiban mengajar dan belajar serta imbalan pahala bagi mereka yang mau
melaksanakannya.

C.

Pandangan Islam dalam Menatap Masa Depan


Islam selalu menuntun kepada pemeluknya untuk mencapai kemajuan.
Menurut Drs. Rohadi Abdul Fatah dan Drs. Sudarsono, SH. mengatakan: bahwa
nilai-nilai ajaran islam sangat penting, selalu tepat dan sesuai dengan
perkembangan pemikiran manusia dari masa ke masa; pada dasarnya ajaran islam
tidak mengalami kemunduran dan degredasi. Islam sebagai agama yang universal
dapat ditempatkan dimana saja, mempunyai pola dan nilai-nilai kebaikan dan
kebenaran yang kuat dan tidak boleh diabaikan oleh setiap muslim yang
mengetahui akan hak dan kewajibannya.
Selanjutnya Drs. Rohadi Abdul Fatah dan Drs. Sudarsono mengemukakan
tentang ciri-ciri islam untuk membawa pemeluknya kepada kemajuan dan

1.

kemoderenan. Diantara ciri-ciri tersebut menurut pendapat kedua sarjana itu ialah:
Islam memang sangat mencela manusia yang berfikir sempit dan fanatik buta.
Karena hal ini akan mengendurkan dan melemahkan manusia dan menjadikannya

2.

terisolir dari dunia kehidupan yang sangat kompleks.


Ciri yang kedua islam memang lebih tegas lagi menekankan kepada pemeluknya
untuk mempunyai pikiran yang sangat luas maka jangkauan cakrawala pemikiran

dan peninjauan terhadap sejarahnya juga harus matang.


3.
Ciri yang ketiga dari orang modern adalah selalu menghargai waktu dan jika
melakukan sesuatu pekerjaan selalu disiplin dan teratur dalam menyusun progamprogamnya. Penyusunan progam yang semakin terarah itu akan menjadikan
perbuatan tersebut rapi, hasilnyapun baik.
4.
Ciri yang keempat dari orang modern adalah selalu terlibat dalam suatu
aktivitas/ kegiatan yang menuju kepada dinamisasi pola berpikir dan pola

kehidupannya dan selalu mengadakan perencanaan yang baik, teratur dan


5.

mengena sehingga tercipta suatu organisasi dan rencana kerja yang mantap.
Ciri kelima dari orang modern ialah percaya pada diri sendiri, mampu
mengatasi persoalan dengan sebaik-baiknya dan mempunyai keyakinan,
kepecayaan yang mantap bahwa dirinya mampu menguasai alam lingkungan

6.

(masyarakat) demi meningkatkan mutu, tujuan dan sasaran hidupnya.


Ciri yang keenam dari orang modern ialah selalu memperhitungkan dalam
kehidupan diri pribadinya maupun kehidupan yang berhubungan dengan alam

7.

sekitarnya.
Ciri yang ketujuh dari manusia modern adalah menunjukkan adanya sifat
menghargai orang lain (menghargai sesama manusia) dan ia merasa sadar bahwa
dirinya itu tidak akan hidup sendirian saja, melainkan harus selalu berhubungan

8.

dengan orang lain.


Ciri yang kedelapan dari manusia modern ialah senantiasa meningkatkan ilmu

pengetahuan dan teknologi.


9.
Ciri yang kesembilan dari manusia modern adalah selalu berbuat adil dan
memeratakan persoalan apapun dihadapan manusia lain.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa islam memiliki ciri-ciri
yang dapat mengantarkan pemeluknya untuk mencapai kemajuan dan
kemoderenan.
D.

Konsepsi Pendidikan Islam Menatap Masa Depan


Konsepsi pendidikan islam dalam menatap masa depan perlu diusahakan

pendekatan dan langkah sebagai berikut:


1.
Pendidikan islam dalam bekerja dan berusaha selalu mengacu kepada cita-cita
yang selalu menghendaki terbentuknya manusia yang mampu mempunyai sifat
2.

ulil absor dan ulil alab.


Pendidikan yang membina kedisiplinan menepati waktu serta memanfaatkan
waktu tersebut guna melakukan amal sholeh berwasiat dengan kebenaran dan

3.

kesabaran.
Materi pendidikan islam selalu diorientasikan kepada kejayaan budaya islam
masa lampau, menghayati/ memahami masa sekarang dan memandanng masa

depan.
4.
Pendidikan islam supaya selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan
tuntutan peserta didik yang hakikatnya sebagai makhkuk yang monodualis.
5.
Pendidikan islam harus dapat menciptakan suasana untuk suka belajar, bekerja,
melakukan penelitian dengan sungguh-sungguh dan tidak mudah putus asa.

Selanjutnya orientasi pendidikan islam yang dapat mengarah kepada citacita hidup islam untuk seluruh bidang kehidupan umat manusia menurut Prof.
H.M. Arifin
1.
2.

M.Ed

adalah

pendekatan

sistem pendidikan

islam yang

dikembangkan kearah model-model sebagai berikut:


Secara sistematik
Secara pedagogis
BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan
Pada zaman Jahiliyyah atau Yunani Perempuan dianggap sebagai benda
mati yang dapat diperjulbelikan karna asumsi mereka bahwa Perempuan itu
dipandang sebagai penyebab persengketaan dan juga sebagai lambang kekejian.
Namun Setelah datangnya islam di dunia ini membawa perubahan baru terhadap
status dan peran Perempuan. Islam menyatakan bahwa Perempuan mempunyai
status dan peran yang sama dengan pria, begitu tingginya penghormatan islam
terhadap Perempuan.
Sehubungan dengan pendidikan islam dalam menatap masa depan harus
memiliki ciri-ciri kemajuan dan kemoderenan sehingga dapat mewujudkan
generasi muslim yang bersifat Ulul Absor dan Ulil Albab.

DAFTAR PUSTAKA

Husein, Ibrahim, LML, Peran Perempuan Dalam Majelis Ulama, dalam Mimbar Ulama,
V, No. 39.
Amir, Sayid ali, Api Islam, (Terjemahan HB Yasin), PT. Pembangunan, Jakarta, 1967, hal.
93.
Abidin, Zainal Ahmad, Memperkembangkan dan Mempertahankan Pada Islam di
Indonesia, Bulan Bintang, 1976, hal.351-354.
Hasan, Asma Fahmi, Sejarah dan Filsafat Islam, 1979, hal. 186-187.
Abdul, Rohadi Fatah dan Drs. Sudarsono, SH, Ilmu dan Teknologi dalam Islam, Rineka
Cipta, Jakarta, 1990, hal. 47
Shodiq, SE dan H. Shalahuddin Chairi, BA, Kamus Istilah Agama, CV. Sunttarama, 1983,
hal. 382
Arifin, M.Ed. Ilmu Pendidika Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1991, hal. 123.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah
tentang ISLAM DAN PEREMPUAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang ber sifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita Amin.

Bima,

september 2016

Penulis

i
8

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN.
A. LatarBelakang................................................................................
B. RumusanMasalah...........................................................................

1
1

BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.

Pandangan islam terhadap Perempuan.....................................


Partisipasi Perempuan dalam pendidikan islam......................
Pandangan islam dalam menatap masa depan.........................
Konsepsi pendidikan islam menatap masa depan ...................

2
3
4
6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................

ii
9

Вам также может понравиться