Вы находитесь на странице: 1из 2

Hari Pangan Sedunia XXVI Tahun 2016

Hari Pangan Sedunia (HPS) diperingati pada tanggal 16 Oktober setiap tahunnya, yang sekaligus merupakan
tanggal didirikannya Organisasi Pangan dan Pertanian atau Food and Agriculture Organization (FAO), yaitu
pada tanggal 16 Oktober 1945. Di Indonesia, Peringatan Hari Pangan Sedunia yang ke-36 tahun 2016
diselenggarakan di Boyolali. Perhelatan yang akan diisi dengan pameran teknologi dan Demonstrasi usaha tani
gabungan kelompok (Dem Area) tersebut akan menggunakan lahan di Boyolali seluas 100 hektare di
Kecamatan Banyudono, Desa Trayu. Pemilihan lokasi di Boyolali didorong pertimbangan banyaknya
keanekaragaman pangan yang tumbuh di tanah Boyolali. Hal tersebut menunjukkan bukti diversifikasi pangan
yang bisa dikembangkan untuk menopang kedaulatan pangan.
Peringatan Hari Pangan Sedunia berawal dari konferensi FAO ke-20 pada bulan Nopember 1976 di Roma,
dimana Dr. Pal Romany sebagai Menteri Pertanian dan Pangan Hongaria saat itu berhasil mencetuskan resolusi
No.179 mengenai World Food Day ( Hari Pangan Sedunia ). Resolusi ini kemudian disetujui oleh 147 negara
anggota FAO termasuk Indonesia, yang memutuskan bahwa mulai tahun 1981 semua negara anggota FAO
akan memeperingati Hari Pangan Sedunia pada tanggal 16 Oktober. Tujuan peringatan HPS adalah untuk
meningkatkan kesadaran dan perhatian penduduk dunia akan pentingnya penanganan masalah pangan baik
ditingkat regional, nasional maupun global. Selain itu, penyelenggaraan peringatan HPS merupakan suatu hal
yang wajib sebagai bentuk keikutsertaan Indonesia sebagai anggota FAO. Peringatan HPS nantinya akan
diselenggarakan dalam lintas departemen dan sebagai vocal point FAO di Indonesia, Menteri Pertanian
memutuskan Departemen Pertanian sebagai leading institution (departemen utama) dalam penyelenggara Hari
Pangan Sedunia.
Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004, pangan merupakan segala sesuatu yang berasal dari
sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain
yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman. Pangan
yang sehat adalah pangan yang mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh seperti karbohidrat, protein,
lemak, mineral, dan vitamin, serta bebas dari kuman, bahan berbahaya, bahan cemaran dan bahan tambahan
makanan yang tidak diperbolehkan seperti formalin, boraks, dan lain-lain. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa

pangan yang sehat adalah makanan dan minuman yang seimbang kandungan zat gizinya serta

memperhatikan faktor kesehatan.


Jenis-jenis pangan dapat dibedakan menjadi pangan segar dan pangan olahan. Pangan segar adalah pangan
yang belum mengalami pengolahan, dapat dikonsumsi langsung atau dijadikan bahan baku pengolahan.
Misalnya beras, gandum, segala macam buah, ikan, air segar, dan sebagainya. Sedangkan pangan
olahan adalah pangan atau minuman hasil proses dengan cara atau metode tertentu, dengan atau tanpa bahan
tambahan. Pangan olahan dibedakan lagi menjadi dua jenis, yaitu; pangan olahan tertentu merupakan pangan
olahan yang diperuntukkan bagi kelompok tertentu, dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas

kesehatan kelompok tersebut; dan pangan siap saji merupakan makanan atau minuman yang sudah diolah
dan bisa langsung disajikan ditempat usaha atau di luar tempat usaha atas dasar pesanan.
Terkait dengan tujuan adanya peringatan HPS sebagai bentuk peningkatan kesadaran penduduk dunia akan
pentingnya penanganan masalah pangan, maka setiap negara dituntut untuk memantapkan ketahanan
pangannya. Indonesia sebagai negara agraris dan pernah mencapai swasembada pangan, diharapkan dapat
memantapkan ketahanan pangan bagi penduduknya. Undang-undang No.7 Tahun 1996 tentang Pangan,
mengartikan ketahanan pangan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga, yang
tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau.
Pada tingkat nasional, ketahanan pangan diartikan sebagai kemampuan suatu bangsa untuk menjamin seluruh
penduduknya memperoleh pangan yang cukup, mutu yang layak, aman; dan didasarkan pada optimalisasi
pemanfaatan dan berbasis pada keragaman sumber daya lokal.
Di Indonesia, sumber kerawanan ketahanan pangan terkait dengan ; Pertama, jumlah penduduk miskin masih
cukup banyak sehingga akses terhadap pangan rendah; Kedua, produksi pangan belum cukup untuk
membentuk cadangan pangan yang memenuhi persyaratan status ketahanan pangan yang mantap; Ketiga,
konsumsi pangan pokok sangat terfokus pada beras, kurang berkembangnya diversifikasi ke arah pangan
lokal, dan perbaikan pola konsumsi ke arah pola pangan harapan berlangsung lambat. Pengembangan
diversifikasi pangan ke arah bahan pangan lokal merupakan salah satu cara yang dipandang efektif untuk
mengatasi sejumlah kerawanan tersebut sekaligus untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan yang
mantap.
Perwujudan ketahanan pangan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah namun diperlukan

juga

partisipasi dari masyarakat. Dalam jangka panjang, upaya pemantapan ketahanan pangan dan penanganan
rawan pangan di tingkat rumah tangga dapat dilakukan melalui :
1.

menjaga stabilitas harga pangan

2.

perluasan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan

3.

pemberdayaan masyarakat miskin dan rawan pangan

4.

peningkatan efektivitas program raskin

5.

penguatan lembaga pengelola pangan di pedesaan

6.

Pengamanan Ketahanan Pangan di Negara Lain

Secara khusus tantangan pembangunan ketahanan pangan Indonesia ke depan antara lain: mengembangkan
budidaya komoditas di on-farm yang sesuai dengan persyaratan agroindustri skala besar, memperbaiki
infrastruktur transportasi hingga ke sentra produksi, mengembangkan agroindustri skala kecil di pedesaan
yang terintegrasi dalam pengembangan berskala kawasan, kerja sama antar kawasan untuk menumbuhkan
agregat permintaan pasar dalam skala wilayah, dan mengembangkan agroindustri yang berlokasi di pusatpusat pertumbuhan baru.

Sumber :
http://www.litbang.pertanian.go.id/berita/one/74/
http://bkp.pertanian.go.id/bkp-sumsel/berita-215-sejarah-hari-pangan-sedunia.html
http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-pangan-dan-jenis-jenis-pangan.html#
http://www.mentari-dunia.com/2013/01/pengertian-ketahanan.html

Вам также может понравиться