Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
(mahasiswa).misalnya;wartawan,dosen,cendekiawan,pengusaha,manajer,senjman,dan lain-lain.
Keempat,kelompok golpit yang tidak mau mengambil reseko karena alasan malah untuk
memberikan hak suara, tanpa mau dilibatkan dalam proses pemilu,
Domokrasi dan sestem pemilu,
Persoalan sestem pemilu di indinesia sering dikaitkan dengan alasan demokrasi dalam
penggertian sampai seberapa jauh suara rakyat dapat masuk dan terwakihin oleh shah satu
(OPP)untuk mempersoalan kan kedua sestem itu bukan lah suatu masalah.dalam konteks mi saya
setujuh dengan sestem distrik.karena calon tidak boleh clatang dan pihak luar.penggunaan sestem
distrik dapat menghasil kan demokrasi bertanggung jawab,arti nya seorang wakil yang dipilih
lebih di tuntut bertangung jawab terhadp daerah yang diwakihin.
Mengenai peluang dan tantangan masah depan,maka tidak tertutup kemungkina kelompok sipil
akan merebut dan berkompetisi dalam masalah kepempinan nasional,kecuahi untuk bidang
pertahanan dan keamanan dan (Hankam).
Potensi dan kalangan sipil pun sudah cukup banyak.kenapa tidak dikembangkan? mi lab
persoalan yang hams di perbatikan,dan bukannya malah menyebut-nyebut ada krisis
kepempinana.
2.EKSISTENSI PARPOL DALAM KONSER
KEPEMIMPINAN*)
Oleh: Alex Asmasoebrata
Kepemimpinan dalam demokrasi di indonesia, kalau kita analisis secara mendalain, sebenarnya
cukup sulit kita takar dan kacamata ilmu politik.dalam susunan dilapangan seperti itu,tentu bagi
sebagai orang partai,langkah terbaik dalam menyelanggarkan kampanye maupun pemilu
semuanya terjadi memang karena sestem politik.
PD! sudah melalui menerapkan ada nya manajer kampanye tapi belum seefektifdi luar negeri.
Di PD! biasanya calon pemimpin muncul dan bawah.dana pemilu PD! antara lain berasal dan
tingkat keluruhan, kecamatan cabang dan seterusnya.dana pemilu PD! antara lain berasal dan
sumbangan pemerintah daerah (pemdah). Selam kampanya PD! tidak memakai artis karena
mereka bukan figur pemimpin masa.
Partai kesakitan
Parpol di indonesia ibarat partai persakitan.penggertiannya, partai polotik Cuma perlengkap
penderitah saja.
kepemimpinan nasional untuk masa mendatang. Dengan perkataan lain,yang ideal adlah yang
cocok dengan kepribadian bangsa, berbudaya,disepakati secara demokrasi berdasarkanhukum
dan konstitisi.* * *
BABU
PEMILU 1992 DAN LEGITIMASI
KEPEMIMPINAN NASIONAL
1.KUALITAS PEMILU DITENTUKAN
KEPEMIMPINA OPP*)
OIeh: jakob Tobing
Secara nasional,tingkat apresiasi masyarakat terhadap pemilu 1992 bisa disebut mengalammmi
banmyak kemajuan.yang kita butuhkan sebetulnya bukan saksi formal,melainkan saksi
masyarakat. Sistem kita bangun mampu menumbuhkan budaya politik yang baik,mengingatkan
budayapada dasarnya tidak mungkin tumbuh dalam suatu sistem yang tidak tepat.
Kampanye tak menentukan
Teknis pelaksanaan pemilu 1992 sebenarnya sudah lebih baju dibanding pemilu pemilu
sebelumnya.kualitas kepemimpinan OPP tidak bisa disebut sebagai penyebab munculnya
golongan putih (golput).
Kampanyc diotogis
Konsep kampanye dialogis justru menjamin tumbuhnya kesadaran berikut kemampuan untuk
memilih secara selektif.
APRESIASI KAUM TUA
Keterlibatan kaum tua dalam pemilu telah terlukis selama kampanye brlangsung.mereka saudah
cukup memberikan apresiasi,cukup menghargai,dan menghormati.di kalangan omng tua,tingkat
penggunaan suara maupun memiiih juga cukup tinggi.sedangkan kaum muda belajar dan
mereka. Adanya asumsi kesamaan pemihi kita dengan pemilu negara lain,yang paling pokok ada
pada asas luber.akan tetapi kita menpunya ciri khas yang terletak path gaya
kekeluargaan.walaupun selama kampanye beringas,ada tanda-tanda mengoper sistem liberal
namun secara keseluruhan kita selalu menemukan jalan ke arah kekeluargaan,ada
musyawarah.fungsi pendidikan politik kita pemilu berlangsung telah menjadi ciri jati
diri.sedangkan dalam pengbangun politik secara nasionaijuga sudah tanpa kelihatan saya nasa
realitas semacam itu sudah cukup punya nilai lebih.
Pemilu sebagai momentum memilih pm wakil rakyat punya dimensi strategis untuk menguji
sekaligus mencani figur pam calon pemimpin yang dipercayakan rakyat untuk megang tampuk
kekuasaan menjalankan roda pemerintahan.dengan demikiian kualitas pemilu 1992 sebagai masa
transisi mencari pemimpin nasional generasi baru bobotnya sangat terrasa.
BAB III
MENCARI IDENTITAS KEPEMIMPINAN
BANGSA
1.DELAPAN KEBAJIKAN BAGIN SEORANG
PEMIMPIN 1)
Oleh : Soeharto
Saya melakukan pengamatancukup lama secara cermat terhadap para calon pembantu dalam
pemerintah. Semua tidak secara tiba-tiba. Sedangkan calon wakil presiden, sesuai dengan
konstitusi,karena hal itu wewenang Majelis permusaywaratan rakyat(MPR),saya hanya
melakukan conditionin.
1.disarikan dan Harian Republik ,21 januari 1993,yang merupakan basil wawancara dengan
presiden soeharto.
2.seorang pemimpin harus dapt:menjadi sun tauladan,mebangkitkan semanggat dan dinamika
,serta menjadi pembimbing sekaligus berani membeni pendelegesain wewenang secara
bertangung jawab.
Hasta brata itu dan dapat menjadi landasan kepemimpina n yang mumpuni.
Wakil presiden
Terhadap berbagai uara dan luar yang ramai membicarakan siapa orang nomor dua,itu hams kita
selesaikan secara konstitusional melalui MPR.itu juga prinsif saya sesuai dengan indetitas dan
kepemimpinan saya.saya akan melaksanakannya sesuia pancasila dan UUD 1945.
Kewajiban saya adalah bekerja sesuai dengan kepercayaan MPR.
Kewajiban saya adalah untuk menyiapkan conditioning bagisetiap pemimpin untuk
berprestasi,supayananti dinilai oleh rakyat atas dasar berprestasinya itu, bukan atas dasar paksaan
saya.