Вы находитесь на странице: 1из 3

BAB 2

PENGENDALIAN
A. PENTINGNYA PENGENDALIAN BAGI AUDITOR INTERNAL
Mengendalikan, sebagai kata kerja, berarti memaksakan. Pengendalian memastikan
bahwa ada hal-hal yang dikerjakan atau tidak dikerjakan. Pengendalian, sebagai kata benda,
berarti sarana fisik untuk mewujudkan pemaksaan tersebut. Keduanya digunakan oleh
manajer untuk memastikan bahwa tujuan operasional mereka tercapai.
Setiap kegiatan dalam organisasi memiliki dua tingkatan, yang berada dalam dua
sistem. Pertama adalah sistem operasi, yang dirancang untuk memenuhi tujuan yang telah
ditetapkan seperti memproduksi 100 unit yang memenuhi standar biaya, kualitas, dan jadwal.
Yang lainnya adalah sistem Pengendalian, yang terdapat dalam sistem operasi.
Auditor internal mungkin tidak bisa sepenuhnya memahami sistem operasi; dan
kalaupun mereka memahami, mereka mungkin tidak bisa menilainya secara objektif. Tetapi
auditor internal dididik untuk bisa mengevaluasi sistem Pengendalian secara objektif. Hal ini
masih bisa dipahami dan diperiksa auditor internal. Pengetahuan ini merupakan pintu
masuk bagi auditor internal.
B. DEFINIS PENGENDALIAN
1. Definisi Awal
Istilah kontorl pertama kali muncul dalam kamus bahasa Inggris sekitar tahun
1600 dan didefinisikan sebagai salinan dari sebuah putaran (untuk akun), yang kualitas
dan isinya sama dengan aslinya. Samuel Johnson menyimpulkan pengertian awal ini
sebagai daftar atau aku yang dipegang oleh seorang pegawai, yang masing-masing
dapat diperiksa oleh pegawai lain.
2. Definisi untuk Akuntan Publik
Pengendalian

internal

dipecah

menjadi

Pengendalian

administratif

dan

Pengendalian akuntansi :
Pengendalian administratif mencakup, tetapi tidak terbatas pada, rencana
organisasi, prosedur dan catatan yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan
yang tercermin dalam otorisasi manajemen atas transaksi.

Pengendalian akuntansi terdiri atas rencana organisasi, prosedur dan catatan yang
berkaitan dengan pengamanan aktiva dan keandalan pencatatan keuangan yang
dirancang untuk memberikan keyakinan yang wajar.
3. Definisi Auditor Internal
Pengendalian adalah penggunaan semua sarana perusahaan untuk meningkatkan,
mengarahkan, mengendalikan, dan mengawasi berbagai aktivitas dengan tujuan untuk
memastikan bahwa tujuan perusahaan tercapai. Sarana Pengendalian ini meliputi, tetapi
tidak terbatas pada, bentuk organisasi, kebijakan, sistem, prosedur, instruksi, standar,
komite, bagan akun, perkiraan, anggaran, jadwal, laporan, catatan, daftar pemeriksaan,
metode, rencana, dan audit internal.
C. MODEL-MODEL PENGENDALIAN INTERNAL
1. Model COSO
Model COSO terdiri atas lima komponen Pengendalian internal:
a. Lingkungan Pengendalian
b. Penetuan Risiko
c. Aktivitas Pengendalian
d. Informasi dan Komunikasi
e. Pengawasan.
2. Model CoCo
Sebuah model yang lebih berorientasi pada prosedur audit internal dan kelihatan
lebih mudah dipahami, serta bisa menjadi pedoman untuk aktivitas audit internal.
Model CoCo mencakup empat komponen. Komponen-komponen tersebut
digunakan untuk mengklasifikasikan 20 kriteria, yang bisa menjadi bagian dari program
audit.
D. PENGENDALIAN PREVENTIF, DETEKTIF, DAN KOREKTIF
Pengendalian

dapat

dirancang

untuk

memiliki

berbagai

fungsi.

Beberapa

Pengendalian diterapkan untuk mencegah hasil-hasil yang tidak diharapkan sebelum terjadi
(Pengendalian preventif). Pengendalian lain dirancang untuk menemukan hasil-hasil yang
tidak diharapkan pada saat terjadinya (Pengendalian detektif). Masih ada Pengendalian lain
yang dirancang untuk memastikan bahwa tindakan korektif diambil untuk memperbaiki halhal yang tidak diharapkan atau untuk memastikan bahwa hal-hal tersebut tidak terulang

(Pengendalian korektif). Semua Pengendalian, secara bersama-sama, berfungsi untuk


memastikan bahwa tujuan atau sasaran manajemen akan tercapai.
E. SISTEM PENGENDALIAN
Elemen-elemen sistem pengendalian :
Sarana pengendalian meliputi orang, peraturan, anggaran, jadwal dan analisis
komponen-komponen lainnya yang bila digabungkan akan membentuk sistem pengendalian.
Sistem ini dapat memiliki subsistem-subsistem dan bisa menjadi bagian dari sistem
yang lebih besar.
Bentuk sistem pengendalian :
a. Sistem tertutup (Closed system) : tidak berinteraksi dengan lingkungan, sejak pemakaian
komputer secara luas, sistem ini sering digunakan.
b. Sistem terbuka (Open system) : memiliki interaksi dengan lingkungan.
c. Sistem umpan balik : sistem lingkaran tertutup (closed-loop system) yang lebih umum,
misalnya sistem pemesanan ulang persediaan.
Semua sistem operasi memiliki bagian dasar yang terdiri atas : Masukan (input).
Pemrosesan (processing). Keluaran (output).

Вам также может понравиться