Вы находитесь на странице: 1из 3

C.

METABOLISME TUMBUHAN
Tumbuhan juga mengahasilkan senyawa metabolit sekunder yang berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari
serangan serangga, bakteri, jamur dan jenis patogen lainnya serta tumbuhan itu mampu menghasilkan vitamin untuk
kepentingan tumbuhan itu sendiri serta hormon hormon yang merupakan sarana bagi tumbuhan untuk
berkomunikasi antara organnya atau jaringannya dalam mengendalikan dan mengkoordinasi pertumbuhan dan
perkembangannya.
Dalam tumbuhan pun terdapat proses metabolisme tumbuhan yang terdiri dari anabolisme ( pembentkan senyawa
yang lebih besar dari molekul molekul yang lebih kecil, molekul ini terdiri dari pati, selulose, protein, lemak dan
asam lemak. Prioses ini membutuhkan energi).Sedang katabolisme merupakan senyawa dengan molekul yang besar
membentuk senyawa senyawa dengan molekul yang lebih kecil dan menghasilkan energi.
Sel dalam tubuh tumbuhan mampu mengatur lintasan lintasan metabolik yang dikendalikannnya agar terjadi dan
dapat mengatur kecepatan reaksi tersebut dengan cara memproduksi suatu katalisator dalam jumlah yang sesuai dan
tepat pada saat dibutuhkan. Katalisator inilah yang disebut denagn enzim yang mampu mempercepat laju reaksi
yang berkisar antara 108 sampai 1020.

E. SIFAT SIFAT ENZIM


Sifat-sifat enzim adalah sebagai berikut:

Biokatalisator. Enzim mempercepat laju reaksi, tetapi tidak ikut bereaksi.

Termolabil. Enzim mudah rusak bila dipanaskan sampai dengan suhu tertentu.

Merupakan senyawa protein

Bekerja secara spesifik.Satu jenis enzim bekerja secara khusus hanya pada satu jenis substrat. Misalnya
enzim katalase menguraikan Hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2), sedangkan
enzim lipase menguraikan lemak dan air menjadi gliserol dan asam lemak.

Enzim dibentuk dalam protoplasma sel

Enzim beraktifitas di dalam sel tempat sintesisnya (disebut endoenzim) maupun di tempat yang lain diluar
tempat sintesisnya (disebut eksoenzim)

Sebagian besar enzim bersifat endoenzim

Enzim bersifat koloid, luas permukaan besar, bersifat hidrofil

Dapat bereaksi dengan senyawa asam maupun basa, kation maupun anion

Enzim tidak ikut terlibat dalam reaksi, struktur enzim tetap baik sebelum maupun setelah reaksi
berlangsung

Enzim sangat peka terhadap faktor-faktor yang menyebabkan denaturasi protein misalnya suhu, pH dll

Enzim dapat dipacu maupun dihambat aktifitasnya

Enzim bermolekul besar

rangkaian reaksi fotosintesis dibagi dua bagian utama yaitu reaksi terang (memerlukan cahaya) dan reaksi gelap
(tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).
1. Reaksi Terang
Reaksi terang merupakan proses menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2 yang memerlukan molekul air.
Proses ini dimulai dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena. Pigmen klorofil menyerap lebih
banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer)
dibandingkan hijau (500-600 nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita
sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis menghasilkan lebih banyak energi
pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang pendek
menyimpan lebih banyak energi. Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk
dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai
pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil
yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer.
Kedua fotosistem ini bekerja secara simultan dalam fotosintesis dan saling memperkuat.
Cahaya yang mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II akan membuatnya melepaskan elektron
yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron. Energi elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang
menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami
defisit atau kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron
ini dipenuhi elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi
air ini adalah elektron dan oksigen. Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari
karbon dioksida. Pendapat ini pertama kali diungkapkan oleh C.B. van Neil yang mempelajari bakteri
fotosintetik pada tahun 1930-an. Bakteri fotosintetik, selain sianobakteri, menggunakan tidak menghasilkan
oksigen karena menggunakan ionisasi sulfida atau hidrogen.
Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan
elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi
NADPH.
2. Reaksi Gelap
ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu proses biokimia. Pada tumbuhan
proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin yang mengikat karbon dioksida untuk membentuk
ribulosa (dan kemudian menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak
bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya).

Cahaya sangat besar artinya bagi tumbuhan, terutama karena perannya dalam kegiatan fisiologis
seperti fotosintesis, respirasi, pertumbuhan serta pembuangaan, pembukaan dan penutupan

stomata, perkecambahan dan pertumbuhan tanaman. Penyinaran matahari mempengaruhi


pertumbuhan, reproduksi dan hasil tanaman melalui prose fotosintesis (Nurshanti, 2011

Klorofil adalah pigmen pemberi warna hijau pada tumbuhan, alga dan bakteri
fotosintetik. Senyawa ini yang berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan den
gan menyerap dan mengubah tenaga cahaya matahari menjadi tenaga kimia. Dalam poses fotesintesis
klorofil berfungsi sebagai :
1. Memanfaatkan energi matahari.
2. Memicu fiksasi CO2 menjadi karbohidrat dan menyediakan dasar energetik bagi ekosistem secara
keseluruhan.
3. Karbohidrat yang dihasilkan fotosintesis melalui proses anabolisme diubah menjadi protein, lemak, asam
nukleat dan molekul organik lainnya.
4. Menjaga agar kloroplas tidak mengalami degenerasi

Fotolisis merupakan proses reaksi kimia yaitu berupa pelisisan senyawa kimia dengan bantuan sinar atau
foton.[1] Terdapat berbagai proses reaksi kimia yang melibatkan fotolisis seperti:

Mungkin masalah ini pernah diperdebatkan atau dipertanyakan di bangku sekolah atau kuliah. Salah satu
hipotesis mengatakan bahwa dalam reaksi terang fotosintesis terjadi yang namanya FOTOLISIS, yaitu
penguraian air (H2O) menjadi H2 dan O. Disebut fotolisis karena penguraian ini terjadi dengan bantuan
energi cahaya (foton). Maka reaksi terang disebut sebagai Reaksi Fotolisis.

Вам также может понравиться