Вы находитесь на странице: 1из 2

ARSITEKTUR BERGAYA BARAT

Monumen Simpang Lima Gumul atau biasa disingkat SLG adalah salah satu bangunan
yang menjadi ikon Kabupaten Kediri yang bentuknya menyerupai Arc de Triomphe yang berada
di Paris, Perancis. Bangunan ini terletak di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten
Kediri, Jawa

Timur,

tepatnya

di

pusat

pertemuan

lima

jalan

yang

menuju

ke Gampengrejo, Pagu, Pare, Pesantren dan Plosoklaten, Kediri. Monumen Simpang Lima
Gumul merupakan sebuah monumen di Kediri yang didirikan dengan tujuan memajukan
perekonomian masyarakat Kediri. Jika Arc de Triomphe dibangun untuk menghormati para
pejuang yang bertempur dan mati bagi Perancis dalam Revolusi Perancis dan Perang Napoleon,
dalam beberapa sumber menyebutkan, bahwa didirikannya monumen ini dikarenakan terinspirasi
dari Jongko Jojoboyo, raja dari Kerajaan Kediri abad ke-12 yang ingin menyatukan lima wilayah
di Kabupaten Kediri.
Secara fisik, monumen Simpang Lima Gumul memiliki luas bangunan 37 hektar secara
keseluruhan, dengan luas bangunan 804 meter persegi dan tinggi mencapai 25 meter monumen
ini terdiri dari 6 lantai, serta ditumpu 3 tangga setinggi 3 meter dari lantai dasar. Angka luas dan
tinggi monumen tersebut mencerminkan tanggal, bulan dan tahun hari jadi Kabupaten Kediri,
yaitu 25 maret 804 Masehi. Pembangunan monumen ini telah menghabiskan biaya lebih dari Rp
300 milyar.
Walaupun pada dasarnya monumen Simpang Lima Gumul berbentuk bangunan
monumen sederhana, tapi keseluruhan desain dan juga arsitekturnya mirip dengan monumen Arc
de Triomphe yang ada di Paris. Seperti yang kita tahu bahwa arsitektur khas bangsa Eropa adalah
arsitektur yang lebih mengutamakan nilai sejarah dan kekuatan. Oleh karena itu kebanyakan
bangunan Eropa adalah bangunan minimalis yang tersusun dari material-material yang kokoh.
Beberapa bangunan Eropa didesain menggunakan kubah dibagian atapnya.
Di sisi monumen dapat dijumpai reliefrelief yang menggambarkan tentang sejarah
Kediri hingga kesenian dan kebudayaan yang masih ada dan letari hingga saat ini. Di salah satu
sudut monumen terdapat sebuah arca (patung) Ganesha, Ganesha merupakan salah satu dewa
yang banyak dipuja oleh umat Hindu dengan gelar sebagai Dewa Pengetahuan dan Kecerdasan,
Dewa Pelindung, Dewa Penolak Bala dan Dewa Kebijaksanaan. Selain itu, Ganesha adalah anak
dari Dewi Parwati dan Dewa Siwa dengan gelar Dewa Pelebur yang termasuk ke dalam trimurti
atau tiga dewa utama yang dipuja oleh umat Hindu.
Secara umum karakteristik monumen Simpang Lima Gumul menyerupai bangunan
Eropa. Di dalam bangunan monumen terdapat ruang-ruang untuk pertemuan di gedung utama
dan ruang auditorium di lantai atas yang beratapkan mirip kubah (dome), ruang serba guna di
ruang bawah tanah (basement), diorama di lantai atas, dan minimarket yang menjual berbagai

souvenir di lantai bawah. Bangunan ini juga memiliki tiga akses jalan bawah tanah untuk
menuju monumen.

Вам также может понравиться