Вы находитесь на странице: 1из 14

Laporan Praktikum Fitokimia II

ISOLASI KOMPONEN KIMIA FRAKSI PULAI (Alstonia scholaris L.R.Br.)


DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR VAKUM (KCV)

Nama
Stambuk
Kelompok
Kelas
Asisten

: NURMIATI RAMLI
: 150 2012 0011
: II (DUA)
: 51
: LA HAMIDU S.Farm

Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia
Fakultas Farmasi
Universitas Muslim Indonesia
Makassar
2015

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alat Kromatografi adalah suatu alat umum yang digunakan
untuk bermacam-macam teknik pemisahan yang didasarkan atas

Kromatografi Cair Vakum

partisi sampel diantara suatu fasa gerak yang bisa berupa gas ataupun
cair dan fasa diam yang juga bisa berupa cairan ataupun suatu
padatan.

Penemu

Alat

Kromatografi

adalah Tswett yang

pada

tahun 1930, mencoba memisahkan pigmen-pigmen dari daun dengan


menggunakan suatu kolom yang barisi kapur (CaSO 4). Istilah
kromatografi diciptakan oleh Tswett untuk melukiskan daerah-daerah
yang berwarna yang bergerak kebawah kolom. Pada waktu yang
hampir bersamaan, D.T. Day juga menggukan alat kromatografi untuk
memisahkan fraksi-fraksi petroleum, namun Tswett lah yang pertama
diakui sebagai penemu alat dan yang menjelaskan tentang proses
kromatografi.
Penyelidikan tentang kromatografi kendor untuk beberapa
tahun sampai digunakan suatu teknik dalam bentuk kromatografi
padatan cair (LSC). Pada tahap awal alat kromatografi cair
menggunakan kolom dari gelas dengan diameter 1 sampat 5 cm
dengan panjang 50 sampai 500 cm dan phase diam berdiameter 150200 m. Laju alir sangat lambat, sehingga pemisahan sering sampai
berapa jam bahkan hari. Hal ini jelas kurang menguntungkan, maka
diusahakan cara-cara mempercepat pemisahan. Usaha tersebut
adalah dengan menggunakan pompa untuk mengalirkan fase gerak,
ternyata efisiensi pemisahan menjadi turun dan hal ini dapat diatasi
dengan memperkecil ukuran partikel fase diam. Sejak tahun 1960,
sudah ditemukan teknologi pembuatan partikel fase diam. Dengan fase
diam dengan diameter kecil sampai 10 partikel-partikelnya kecil

NURMIATI RAMLI
150 2012 0011

LA HAMIDU S.Farm

Kromatografi Cair Vakum

memerlukan tekanan yang tinggi agar laju alir menjadi besar. Sekarang
ini telah ditemukan alat kromatografi cair yang digunakan dalam
kondisi vakum, sehingga lebih cepat dan evisien, alat ini disebut
kromatografi vakum cair (KVC).
B. Rumusan Masalah
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mendapatkan
senyawa-senyawa

metabolit

sekunder

melalui

metode

isolasi

menggunakan KVC.
C. Maksud dan Tujuan Praktikum
1. Maksud
Adapun maksud dari praktikum ini adalah mendapatkan
senyawa-senyawa metabolit sekunder melalui metode isolasi
menggunakan KVC.
2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mendapatkan
senyawa-senyawa metabolit sekunder melalui metode isolasi
menggunakan KVC.
D. Prinsip Praktikum
Prinsip kerja dari Kromatografi Cair Vakum (KCV) adalah
adsorpsi atau serapan, sedangkan pemisahannya didasarkanp ada
senyawa-senyawa yang akan dipisahkan terdistribusi di antara fasa
diam dan fasa gerak dalam perbandingan yang berbeda-beda

NURMIATI RAMLI
150 2012 0011

LA HAMIDU S.Farm

Kromatografi Cair Vakum

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kromatografi

Suction

Column

atau

vacuum

liquid

chromatography (VLC) atau kromatografi cair vakum (KCV) adalah


bentuk kromatografi kolom khususnya berguna untuk fraksinasi kasar
yang cepat terhadap suatu ekstrak. Kondisi vakum adalah alternatif
untuk mempercepat aliran fase gerak dari atas ke bawah. Metode ini
sering digunakan untuk fraksinasi awal dari suatu ekstrak non polar
atau ekstrak semipolar (Raymond, 2006).

NURMIATI RAMLI
150 2012 0011

LA HAMIDU S.Farm

Kromatografi Cair Vakum

Kromatografi kolom cair dapat dilakukan pada tekanan


atmosfer atau pada tekanan lebih besar dari atmosfer dengan
menggunakan bantuan tekanan luar misalnya gas nitrogen. Untuk
keberhasilan praktikan di dalam bekerja dengan menggunakan
kromatografi kolom vakum cair, oleh karena itu syarat utama adalah
mengetahui gambaran pemisahan cuplikan pada kromatografi lapis
tipis (Harris, 1982).
Kromatografi
golongan

senyawa

vakum

cair

metabolit

dilakukan

sekunder

untuk

secara

memisahkan

kasar

dengan

menggunakan silika gel sebagai absorben dan berbagai perbandingan


pelarut n-heksana:etil dan asetat:metanol (elusi gradien) dengan
menggunakan pompa vakum untuk memudahkan penarikan eluen
(Helfman, 1983).
Kromatografi merupakan salah satu metode pemisahan
komponen-komponen campuran dimana cuplikan berkesetimbangan
di antara dua fasa, fasa gerak yang membawa cuplikan dan fasa diam
yang menahan cuplikan secara selektif. Bila fasa gerak berupa gas,
disebut kromatografi gas, dan sebaliknya kalau fasa gerak berupa zat
cair, disebut kromatografi cair (Hendayana, 1994).
Adapun cara kerja kromatografi cair vakum yaitu kolom
kromatografi dikemas kering (biasanya dengan penjerap mutu KLT 1040 m) dalam keadaan vakum agar diperoleh kerapatan kemasan
maksimum. Vakum dihentikan, pelarut yang kepolarannya rendah

NURMIATI RAMLI
150 2012 0011

LA HAMIDU S.Farm

Kromatografi Cair Vakum

dituangkan ke permukaan penjerap lalu divakumkan lagi. Kolom


dipisah sampai kering dan sekarang siap dipakai (Hostettman, 1986).
Kromatografi ialah cara pemisahan berdasarkan perbedaan
kecepatan zat-zat terlarut yang bergerak bersama-sama dengan
pelarutnya pada permukaan suatu benda penyerap. Cara ini umum
dilakukan pada pemisahan zat-zat berwarna (bahasa Yunani :
chromos = warna) (Kennedy, 1990).
Kromatografi vakum cair merupakan salah satu jenis dari
kromatografi kolom. Kromatografi kolom merupakan suatu metode
pemisahan campuran larutan dengan perbandingan pelarut dan
kerapatan dengan menggunakan bahan kolom. Kromatografi kolom
lazim digunakan untuk pemisahan dan pemurnian senyawa (Schill,
1978).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan yaitu
seperangkat alat KVC, erlenmeyer, batang pengaduk.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan yaitu silika
gel, n-heksana, etil asetat, metanol, fraksi daun pulai (Alstonia
folium) dan tissue.
B. Prosedur Kerja
a. Disiapkan alat dan bahan

NURMIATI RAMLI
150 2012 0011

LA HAMIDU S.Farm

Kromatografi Cair Vakum

b. Kolom kromatografi dikemas kering dengan penjerap silika


geldalam keadaan vakum agar diperoleh kerapatan kemasan
maksimum.
c. Vakum dihentikan, pelarut yang kepolarannya rendah (n-heksana)
dituangkan ke permukaan penjerap lalu divakumkan lagi.
d. Sampel dilarutkan dalam pelarut yang cocok, dimasukkan langsung
pada bagian atas kolom dan dihisap perlahan-lahan ke dalam
kemasan dengan mengvakumkannya.
e. Kolom dielusi dengan campuran pelarut yang cocok, mulai dengan
pelarut yang kepolarannya rendah (n-heksana) lalu kepolaran
ditingkatkan perlahan-lahan dengan cara elusi gradien antara nheksana:etil,

kolom

dihisap

sampai

kering

pada

setiap

pengumpulan fraksi.
f. Setiap perbandingan eluen ditampung di dalam wadah yang sama.

NURMIATI RAMLI
150 2012 0011

LA HAMIDU S.Farm

Kromatografi Cair Vakum

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PRAKTIKUM
Gambar hasil isolasi dengan Metode Kromatografi Cair Vakum
(KCV).

NURMIATI RAMLI
150 2012 0011

LA HAMIDU S.Farm

Kromatografi Cair Vakum

B. PEMBAHASAN
Kromatografi adalah pemisahan berdasarkan distribusi dua fase
yaitu fase diam dan fase gerak. Salah satu contoh kromatografi adalah
kromatografi vakum cair (KVC) dan kromatografi gas (KG). Perbedaan
dari kedua kromatografi ini yaitu pada proses kromatografi gas itu
menggunakan gaya grafitasi untuk menarik sampel artinya sampel akan
keluar dengan sendirinya atau tanpa paksaan. Sedangkan kromatografi
vakum cair sampel itu dipaksa atau dihisap dengan menggunakan silang
dan tanpa tekanan dalam kondisi vakum.
Pada KVC, fase diamnya menggunakan silika gel yang diletakkan
di dalam kolom kromatografi. Pada mulanya silika gel masih belum aktif,
dan untuk mengaktifkannya sebaiknya setelah dicampurkan dengan nheksana lalu dipanaskan pada suhu diatas 45 oC. Namun, pada percobaan
ini tidak dilakukan pemanasan. Ada dua cara melapisi kolom dengan silika

NURMIATI RAMLI
150 2012 0011

LA HAMIDU S.Farm

Kromatografi Cair Vakum

gel yaitu proses basah dan proses kering. Proses basah yaitu silika gel
ditambahkan dengan n-heksana hingga berbentuk seperti bubur, lalu
dituangkan kedalam kolom, dan dihisap pelarutnya dengan mesin vakum,
dan dihentikan sampai panjang kolom sesuai dengan yang diinginkan,
maka diperoleh silika gel yang padat pada kolom. Yang kedua proses
kering yaitu memasukkan silika gel yang dalam bentuk padat langsung
kekolom lalu dipadatkan. Pada percobaan ini, pembuatan kolom dengan
silika gel dilakukan dengan cara proses basah. Pada saat silika gel
dicampurkan dengan n-heksana terlihat bahwa kedua senyawa ini tidak
bercampur, hal ini dikarenakan n-heksana dan silika gel berbeda
kepolarannya, yaitu n-heksana merupakan non polar dan silika gel polar.
Adapun KVC ini merupakan pemisahan fraksi berdasarkan
pelarutnya.

Agar

fraksi

tertentu

turun,

maka

harus

ditingkatkan

kepolarannya dari non polar, sedikit polar, semi polar, agak polar sampai
100% polar, hal ini dikarenakan didalam sampel itu terdapat senyawa
yang berbeda kepolarannya. Untuk meningkatkan kepolaran pelarut
dilakukan perbandingan campuran pelarut, pada mulanya pelarut non
polar dicampur dengan pelarut semi polar dengan perbandingan tertentu,
dan sampai nanti pelarut semipolar dicampur dengan pelarut polar dengan
perbandingan tertentu. Sampel atau fraksi yang turun itu sesuai dengan
kepolaran pelarut yang digunakan. Bila pelarut yang digunakan adalah nheksana (non polar) maka fraksi yang akan turun adalah senyawa non
polar, sedangkan senyawa polar tidak turun karena tidak larut dengan

NURMIATI RAMLI
150 2012 0011

LA HAMIDU S.Farm

Kromatografi Cair Vakum

pelarut n-heksana. Sebelum fraksi itu diturunkan, kita akan melihat pitapita warna pada kolom kromatografi.
Dari percobaan ini didapatkan bahwa jumlah fraksi yang terbentuk
adalah 11 fraksi, kemudian fraksi tersebut di tampung dalam botol UC dan
ditutup menggunakan aluminium foil.
.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari percobaan ini dapatlah disimpulkan bahwa jumlah
fraksi yang terbentuk adalah 11 fraksi
B. Saran
Sebaiknya kerja sama antar praktikan lebih ditingkatkan lagi
agar praktikum berjalan lancar dan selesai tepat waktu.

NURMIATI RAMLI
150 2012 0011

LA HAMIDU S.Farm

Kromatografi Cair Vakum

DAFTAR PUSTAKA
Harris.1982. An Introduction to Chemical Analysis, Savders College
Publishing Philadelpia, Holt-Savders: Japan.
Heftmann, E. 1983. Steroids dalam Kromatograf. Fundamentals and
Aplication: Amsterdam.
Hendayana, Sumar, dkk. 1994. Kimia Analitik Instrumentasi. IKIP
Semarang Press: Semarang.
Hostettmenn, K, dkk. 1986. Cara Kromatografi Preparatif. ITB: Bandung.
Kennedy,
John.
1990.
Analytical
Sounders College Publishin: New York.

Chemistry

Principles.

Raymond G. Reid and Satyajit D. Sarker. 2006. Isolation of Natural


Products by Low-Pressure Column Chromatography. Humana
Press Inc. Totowa: New Jersey.s
Schill, Goran. 1978. Separation Methods.Swedish PhasmaCentrical
Press: Stockholm.

NURMIATI RAMLI
150 2012 0011

LA HAMIDU S.Farm

Kromatografi Cair Vakum

LAMPIRAN
Skema kerja
Dirangkai alat KCV

Dibilas dengan methanol

Dihubungkan dengan pompa vakum

Dimasukkan silica gel kasar : silica halus

Ditambahkan eluen n-heksan lalu dinyalakan pompa vakum untuk


memampatkan
Dimasukkan kertas saring

Dimasukkan ekstrak

NURMIATI RAMLI
150 2012 0011

LA HAMIDU S.Farm

Kromatografi Cair Vakum

Dimasukkan eluen menurut perbandingan

Dinyalakan pompa vakum

Ditampung di botol UC.

NURMIATI RAMLI
150 2012 0011

LA HAMIDU S.Farm

Вам также может понравиться

  • 2307 8793 1 PB PDF
    2307 8793 1 PB PDF
    Документ6 страниц
    2307 8793 1 PB PDF
    Yaya Kelautan Stitek
    Оценок пока нет
  • 96 202 1 SM
    96 202 1 SM
    Документ14 страниц
    96 202 1 SM
    Rizal Nur Huda
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum Kromatografi Cair Vaku
    Laporan Praktikum Kromatografi Cair Vaku
    Документ16 страниц
    Laporan Praktikum Kromatografi Cair Vaku
    Rizal Nur Huda
    Оценок пока нет
  • KLASIFIKASI LIPID
    KLASIFIKASI LIPID
    Документ3 страницы
    KLASIFIKASI LIPID
    Rizal Nur Huda
    100% (1)
  • Flu Ore Sensi
    Flu Ore Sensi
    Документ2 страницы
    Flu Ore Sensi
    Rizal Nur Huda
    Оценок пока нет
  • Jurnal
    Jurnal
    Документ3 страницы
    Jurnal
    Richy Baller
    Оценок пока нет
  • Kurva PKA3
    Kurva PKA3
    Документ5 страниц
    Kurva PKA3
    Rizal Nur Huda
    Оценок пока нет
  • Kompos EM
    Kompos EM
    Документ7 страниц
    Kompos EM
    Rizal Nur Huda
    Оценок пока нет
  • Ma Triks
    Ma Triks
    Документ11 страниц
    Ma Triks
    Rizal Nur Huda
    Оценок пока нет
  • Arifin C
    Arifin C
    Документ4 страницы
    Arifin C
    Rizal Nur Huda
    Оценок пока нет
  • Uas Semester 1
    Uas Semester 1
    Документ2 страницы
    Uas Semester 1
    Rizal Nur Huda
    Оценок пока нет
  • Uas Semester 1
    Uas Semester 1
    Документ2 страницы
    Uas Semester 1
    Rizal Nur Huda
    Оценок пока нет
  • Fisika Kuantum
    Fisika Kuantum
    Документ4 страницы
    Fisika Kuantum
    Rizal Nur Huda
    Оценок пока нет