Вы находитесь на странице: 1из 4

Cara Menggunakan/Mengukur :

a. Cara Mengukur Tegangan AC :

Putar Posisi Saklar Selektor ke ACV.

Pilih skala yang cocok dengan perkiraan tegangan yang ingin diukur, yang kira-kira lebih
tinggi dari tegangan listrik yang akan diukur. contohnya jika ingin mengukur 220 V, atur
saklar selector ke 300 V (Cara ini digunakan hanya untuk Multimeter jenis Analog).

Hubungkan Probe pada terminal tegangan yang mau diukur. Probe Merah pada terminal
Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negative (-). Untuk tegangan AC tidak ada polaritas
(-) Negative dan (+) Positif.

Lihat hasil pengukuran pada display Multimeter.

b. Cara Mengukur Tegangan DC :

Putar Posisi Saklar Selektor ke DCV.

Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang mau diukur , yang kira-kira lebih tinggi
dari tegangan listrik yang akan diukur. Jika ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12
Volt (khusus Multimeter Analog), Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur,
maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi
kerusakan pada multimeter.

Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif
(+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Perhatikan dengan seksama jangan sampai
terbalik.

Lihat hasil pengukuran di Display Multimeter.

c. Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)

Putar Posisi Saklar Selektor ke DCA.

Pilihlah Skala sesuai dengan kebutuhan. Misalkan jika Arus yang akan diukur adalah 100mA
maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala yang
dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan putus. Kita wajib menggantinya sebelum
kita bisa menggunakannya lagi.

Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban.

Setelah itu hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe
Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban
ataupun Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini.

Lihat hasil pengukuran pada display Multimeter.

d. Cara Mengukur Resistor (Ohm)

Putar Posisi Saklar Selektor ke Ohm ().

Pilihlah skala yang sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke
tanda X yang artinya adalah Kali. (khusus Multimeter Analog).

Hubungkan probe ke komponen Resistor, menghubungkannya boleh terbalik, karena tidak


ada polaritas.

Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. (Khusus untuk Analog Multimeter, diperlukan
pengalian dengan setting di langkah ke-2).

Cara Membaca Skala dan Hasil :

Carilah skala yang tepat pada multimeter analog, Multimeter analog mempunyai jarum
penunjuk di belakang jendela kaca, yang bergerak untuk menandakan hasilnya. biasanya,
ada tiga busur yang tercetak di belakang jarum penunjuk.

Baca skala voltase berdasarkan jangkauan pengukuran, Perhatikan dengan cermat skala
voltase, baik DC maupun AC. Ada beberapa baris angka di bawah skala. Periksa jangkauan
pengukuran mana yang Anda pilih pada sakelar jangkauan ukur (misalnya, 10V), dan lihat
label yang sesuai di sebelah baris-baris itu. Ini adalah baris yang seharusnya Anda baca
untuk hasil pengukuran.

Perkirakan nilai di antara angka, Skala voltase pada multimeter analog sama seperti pada
penggaris biasa. Tapi skala untuk hambatan listrik adalah logaritmik, yang artinya jarak yang
sama mewakili perubahan yang berbeda pada nilai tergantung di mana jarum berada pada
skala.

Kalikan pembacaan hambatan listrik pada multimeter analog. Lihat pada pengaturan
jangkauan yang ditunjukkan pada sakelar jangkauan ukur. Hal ini seharusnya memberi Anda
sebuah angka untuk dikalikan dengan pembacaan hasil pengukuran. misalnya, jika
multimeter diatur pada R x 100 dan jarum menunjuk pada 50 ohm, maka hambatan listrik
sebenarnya adalah 100 x 50, yaitu 5000.

Вам также может понравиться