Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SISTEM STARTER
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi sistem starter, siswa diharapkan dapat:
Memahami dan menguraikan fungsi sistem starter dan komponen-komponen
sistem starter.
Memahami dan menguraikan prinsip kerja motor DC.
Memahami dan menguraikan fungsi dan cara kerja armatur.
Memahami dan menguraikan perbedaan berbagai jenis saklar magnet yang
digunakan.
Memahami dan menguraikan perbedaan mekanisme penggerak starter
Memahami dan menguraikan perbedaan antara pertautan positif dan pemindah
starter solenoid.
Memahami dan menguraikan cara kerja dan fitur starter magnet permanen.
Memahami dan menguraikan cara kerja motor AC tiga-fase.
Memahami dan menguraikan fungsi modul inverter.
Memahami dan menguraikan sistem generator starter terintegrasi (ISG, integrated
starter generator).
Enjin pembakaran internal harus diputarkan sebelum enjin tersebur mampu
menghasilkan daya sendiri. Sistem starter merupakan gabungan antara komponenkomponen kelistrikan dan mekanik yang bekerja bersama-sama untuk menstarter enjin.
Sistem starter dirancang untuk merubah energi listrik yang tersimpan di dalam baterai,
menjadi energi mekanik. Untuk menghasilkan perubahan ini, digunakanlah sebuah motor
starter. Komponen-komponen sistem starter terdiri dari:
1. Baterai.
2. Kabel dan kawat.
3. Kunci kontak.
4. Solenoid starter atau relai.
5. Motor starter.
6. Rodagigi penggerak starter dan rodagigi cincin rodadaya.
7. Saklar pengaman starter.
Komponen-komponen sistem starter yang disederhanakan diperlihatkan pada Gambar 11. Pada bab ini akan dibahas tentang rangkaian dan dasar-dasar cara kerja motor listrik.
Gambar 1-2
Garis-garis gaya
magnet mengalir dari kutub utara ke
kutub selatan.
KILAS SEJARAH
Pada awal mobil diciptakan,
kendaraan tersebut tidak memiliki
motor starter. Pengoperasian
dilakukan dengan menggunakan
engkol bertenaga tangan untuk
menstarter mobil. Charles
F.Kettering adalah penemu
pertama stater-mandiri listrik,
dan dibuat oleh Delco Electrical
Plant. Stater-mandiri ini pertama
kali diperlihatkan pada mobil
Cadillac tahun 1912 yang
dikombinasikan juga dengan
stater dan generator.
Sebuah
motor
starter
magnet
listrik
sederhana
diperlihatkan pada Gambar 1-5. Kumparan yang
ditempatkan di dalam dinamakan armatur. Armatur
adalah komponen motor yang bergerak yang terdiri dari
gulungan konduktor yang dilaminasi mengelilingi inti besi.
Benda ini berfungsi untuk membangkitkan medan
magnet. Armatur berputar di dalam kumparan luar tetap,
yang dinamakan kumparan medan, yang melilit pada
sepatu kutub (Gambar 1-6). Kumparan medan terbuat
dari kawat tembaga yang dililitkan mengelilingi inti besi
untuk membentuk sebuah medan magnet. Sepatu kutub
dibuat dari bahan yang dapat menghasilkan magnet-tinggi
(high-magnetic
permeability)
untuk
membantu
memusatkan dan mengarahkan garis-garis gaya pada
rakitan medan.
1. Armatur
Armatur terbentuk dari inti berlapis-lapis yang dibuat dari
kumpulan besi cetak yang ditumpuk antara satu dengan
lainnya (Gambar 1-10). Bentuk berlapis-lapis ini
digunakan karena pada inti besi padat, medan magnet
akan membangkitkan arus eddy, yaitu tegangan
tandingan (perlawanan) yang diinduksikan terhadap inti.
Hal ini akan menyebabkan terbentuknya panas pada inti
dan adanya energi sisa. Dengan menggunakan kontruksi
armatur yang berlapis, maka kemunculan arus eddy pada
inti besi dapat diminimalisir.
Celah pada laminasi diameter luar berfungsi untuk
menahan
kumparan
armatur.
Simpul
kumparan
menyelimuti inti besi dan terhubung ke komutator. Setiap
segmen komutator diberi penyekat antar segmen. Untuk
setiap komutator dapat dibuat lebih dari 30 segmen
komutator.
Sebuah poros baja ditempatkan ditengah-tengah
lubang lapisan inti. Komutatornya juga disekat terhadap
porosnya.
Ada dua pola kumparan dasar yang digunakan pada
armatur, yaitu: kumparan berjejer dan kumparan
bergelombang. Pada kumparan berjejer, kedua ujung
kumparannya dihubungkan ke segmen komutator yang
berdekatan (Gambar 1-11).Kawat melintas dibawah kutub
medan yang memiliki aliran arus pada arah yang sama.
1-11
Diagram
kumparan
medan
Gambar 1-14 Medan magnet pada
motor starter 4-kutub.
Gambar
1-16
Grafik
yang
menggambarkan hubungan antara CEMF,
kecepatan motor starter, dan pemakaian
arus. Saat kecepatan meningkat CEMF
juga meningkat, sedangkan pemakaian
arus dan torsi menurun.
7
.
Pengaturan stator dilakukan melalui rangkaian
elektronik sehingga saklar tersebut mengalirkan arus
yang diperlukan agar terjadi pemutaran pada rotor.
Transistor daya yang disambungkan dengan kawat H
sebagai gerbang aliran arus balik ke posisi rotor.
Kecepatan motor dapat diatur oleh PMW dari rangkaian
penggerak. Posisi rotor biasanya dimonitor dengan
menggunakan sensor efek-Hall. Namun demikian, posisi
rotor dapat juga ditentukan dengan memonitor CEMF
yang ada pada kumparan stator yang tidak memberikan
tenaga.
10
C. PENGGERAK STARTER
Penggerak starter merupakan bagian dari motor starter
yang dihubungkan oleh armatur ke rodagigi cincin pada
rodadaya (flywheel). Penggerak starter terdiri dari set
rodagigi pinion yang ditautkan dengan cincin rodagigi
flywheel pada poros engkol enjin (Gambar 1-22). Untuk
mencegah kerusakan pada rodagigi pinion atau rodagigi
cincin, rodagigi pinion harus bertautan dengan rodagigi
cincin sebelum motor starter berputar. Untuk membantu
terjadinya pertautan yang lembut, ujung gerigi rodagigi
pinion dibuat sedikit tirus (Gambar 1-23). Demikian juga
pergerakan armatur harus selalu terjadi dari motor ke
enjin. Enjin harus tidak boleh memutarkan armatur. Rasio
(perbandingan) jumlah gigi pada rodagigi cincin dan
rodagigi pinion penggerak starter biasanya antara 15:1
hingga 20:1. Artinya apabila motor starter berputar 15
hingga 20 kali putaran lebih cepat dibandingkan dengan
enjin. Rasio penggerak starter ditentukan oleh jumlah gigi
pada rodagigi penggerak (rodagigi pinion) terhadap
jumlah gigi pada rodagigi yang digerakkan (rodadaya).
Kecepatan pengengkolan (cranking) pada enjin sekitar 200
rpm. Jika penggerak starter memiliki rasio 18:1, maka
motor starter tersebut akan berputar dengan kecepatan
3600 rpm. Jika enjin telah distarter dengan akselerasi
2000 rpm, maka kecepatan starter meningkat menjadi
36000 rpm. Hal ini akan mengakibatkan motor starter
tersebut mengalami kehancuran apabila tidak dilepaskan
dari enjin.
11
Gambar
1-22
Rodagigi
penggerak starter digunakan
memutarkan rodadaya enjin
pinion
untuk
Gambar 1-23 Gigi pada rodagigi pinion
ditiruskan agar terjadi pertautan yang
lembut dengan gigi rodadaya.
Gambar
1-24
Kopling
overruning penggerak starter
Gambar
1-25
Ketika armatur
berputar, makan armatur tersebut
akan mengunci roler pada takikan
tirus
12
arus
saat
solenoid
starter
mengontrol rangkaian masa lilitan relai starter (Gambar 133). Dengan kontrol melalui PCM, menjadikan pabrikan
harus menginstal perintah double start override, untuk
mencegah motor starter hidup jika enjin dalam keadaan
dijalankan, dan sentry key pada PCM
Gambar
1-32
Rangkaian
kontrol
stater
yang
menggunakan sebuah relai
terpisah untuk mengontrol
arus ke solenoid starter.
Gambar
1-33
Rangkaian
kontrol starter tipe PCM
3. Kunci Kontak
Pada sebagian besar sistem kelistrikan utama
kendaraan, kunci kontak merupakan titik distribusi daya
(Gambar 1-34). Pada umumnya kunci kontak memiliki lima
posisi:
a. ACCESSORIES: Memasok arus ke rangkaian
aksesoris kelistrikan kendaraan. Titik ini tidak
memasok arus ke rangkaian kontrol enjin,
rangkaian kontrol starter, atau sistem pengapian.
18
Gambar
Pengelompokan
kunci kontak
1-34
pada
Gambar
1-39
Motor
starter
yang
menggunakan
solenoid
dari Delco seri MT.
22
Gambar
1-41
Motor
pertautan-positif
menggunakn
sepatu
mampu-gerak.
stater
yang
kutub
23
Gambar
1-42
Skema
motor stater pertautanpositif
25
26
Motor sinkronos
(serempak) bekerja
pada kecepatan
konstan tanpa
menghiraukan
beban. Sedangkan
motor induksi
membangkitkan arus
rotor segera setelah
rotor memotong
garis-garis fluks
magnet medan
stator
1. Konstruksi Motor AC
Seperti halnya motor DC, motor AC menggunakan stator
(kumparan medan) dan rotor. Jenis motor AC yang paling
banyak digunakan adalah motor sinkronos (serempak)
dan motor induksi. Pada kedua tipe motor tersebut,
stator terdiri dari magnet lisrik individual yang satu
dengan lainnya saling dihubungkan kelistrikannya atau
dihubungkan dalam grup. Perbedaanya pada bentuk rotor
motor AC dapat menggunakan arus AC satu-fase atau
tiga-fase. Yang paling banyak digunakan adalah motor AC
tiga-fase dan biasa dipakai pada kendaraan HEV dan EV,
pembahasan kita akan lebih fokus pada yang satu ini.
27
Gambar
1-48
Stator
menghasilkan
tenaga
tegangan AC tiga-fase.
motor
dengan
31
Gambar
1-52
Transistor
penguat dan daya pada modul
inverter.
H. GENERATOR STARTER TERPADU
Salah satu teknologi terbaru yang baru muncul adalah
generator starter terpadu (ISG, integrated starter
generator). Meskipun sistem ini dapat digunakan pada
kendaraan bertenaga-enjin konvensional, salah satu kunci
penyumbang terhadap efisiensi bahan bakar Hibrid adalah
kemampuannya yang secara otomatis menghentikan dan
menyalakan kembali enjin pada berbagai kondisi
pengoperasian yang berbeda-beda. Salah satu jenis
kendaraan Hibrid menggunakan motor listrik induksi 14
kilowatt (kW) diantara enjin dan transmisinya. Berbagai
kemampuan ISG antara lain lebih cepat, starter yang
tenang, stop/start enjin untuk menghemat bahan bakar,
mengisi kembali baterai, pengemudian yang lebih lembut,
dan menyediakan pengereman regeneratif.
ISG adalah motor AC tiga-fase. Pada saat kendaraan
berkecepatan rendah, ISG menyiapkan daya dan torsi ke
kendaraan. ISG juga mendukung enjin pada saat
pengemudi membutuhkan daya yang lebih besar. Selama
kendaraan diperlambat, ISG memanfaatkan daya yang
digunakan untuk mengisi baterai.
ISG juga merubah energi kinetik dari tegangan AC ke
DC. Ketika kendaraan sedang bergerak menuruni tanjakan
dan disini beban enjin dalam keadaan nol, roda-roda dapat
merubah energi melalui transmisi dan enjin ke ISG. ISG
32
Gambar
1-53
Sebuah
BAS
ditempatkan diluar dari enjin.
yang
I. RINGKASAN
J. SOAL-SOAL REVIEW
Esay jawaban singkat
1. Apa tujuan sistem starter?
2. Sebutkan dan uraikan fungsi komponen-komponen utama pada sistem starter.
3. Jelaskan prinsip kerja motor DC.
4. Uraikan jenis-jenis saklar magnet yang digunakan pada sistem starter.
5. Uraikan cara kerja penggerak kopling genggam (overrunning clutch).
6. Uraikan perbedaan antara starter pertautan-positif dan pemindah solenoid.
7. Jelaskan prinsip kerja starter magnet permanen.
8. Uraikan fungsi dan cara kerja armatur.
9. Uraikan fungsi dan cara kerja lilitan medan.
10.
Uraikan bagaimana rotor berputar pada motor AC tiga-fase.
Isian
1. Motor DC menggunakan hubungan medan magnet untuk merubah energi
_________________ menjadi energi __________________
2. _____________________ adalah komponen yang dapat bergerak pada motor,
yang terdiri dari konduktor yang mengelilingi ____________________ inti besi
dan digunakan untuk menghasilkan medan ___________________
3. Sepatu kutub dibuat dari bahan _____________________ magnet-tinggi untuk
membantu
memusatkan
dan
mengarahkan
_______________________________________ pada rakitan medan.
4. Hubungan kelistrikan pada motor starter yang menjadikan seluruh arus
melintas melewati lilitan medan kemudian melintas melalui armatur
dinamakan motor _________________
5. ___________________________ adalah tegangan yang dihasilkan pada motor
starter itu sendiri. Arus ini akan melawan tegangan pasokan yang berasal
dari baterai.
35
6. Motor starter yang menggunakan karakteristik motor seri dan motor shunt
dinamakan motor __________________
7. ____________________________ adalah bagian dari motor starter yang
mentautkan armatur ke rodagigi cincin rodadaya enjin.
8. ____________________________ adalah kopling tipe-roler yang memindahkan
torsi hanya pada salah satu arah dan berputar bebas pada arah yang lain.
9. Dua rangkaian sistem starter dinamakan rangkaian _____________________
dan rangkaian ___________________
10.
Ada dua tipe dasar saklar magnet yang digunakan pada sistem
starter: ________________________ dan _______________________
Pilihan Ganda
1. Armatur :
A. Adalah komponen stasioner pada starter untuk menghasilkan medan
magnet.
B. Adalah komponen berputar starter yang menghasilkan medan magnet.
C. Membawa arus listrik ke komutator.
D. Mencegah untuk tidak bertautan jika transmisi berada pada rodagigi.
2. Fungsi komutator adalah:
A. Untuk mencegah kumparan medan agar tidak terjadi kontak dengan
armatur.
B. Untuk mempertahankan kontak listrik dengan kumparan medan agar selalu
konstan.
C. Untuk membalikkan aliran arus dari armatur.
D. Semua hal diatas benar.
3. Lilitan medan:
A. Terbuat dari kawat yang digulung pada sepatu kutub non magnetik.
B. Gulungan yang selalu paralel dengan armatur.
C. Gulungan yang selalu seri dengan armatur.
D. Semua hal diatas benar
4. Yang manakah merupakan uraian tentang cara kerja solenoid starter?
A. Sebuah peranti magnet listrik yang menggunakan pergerakan plunyer untuk
menghasilkan gaya dorong dan tarik.
B. Kedua kumparan tarik (pull-in) dan kumparan tahan (hold-in) dibangkitkan
untuk bertautan dengan penggerak starter.
C. Ketika plunyer penggerak starter digerakkan, kumparan tarik kehilangan
daya.
D. Semua hal diatas benar.
5. Pada motor starter/generator terpadu (ISG, integrated starter/generator),
bagaimana aliran arus untuk membuat sistem bekerja sebagai motor starter?
A. Melalui
rotor
untuk
menghasilkan
medan
magnet
listrik
yang
membangkitkan starter, sehingga rotor berputar.
B. Melalui lilitan rotor, sehingga mengakibatkan medan magnet runtuh disekitar
stator dan memutarkan poros engkol.
C. Melalui kumparan stator, yang membangkitkan medan magnet pada rotor,
sehingga mengakibatkan rotor memutarkan poros engkol.
D. Dari modul kontrol generator starter ke lilitan rotor yang dihubungkan ke
kumparan delta stator.
6. Sebuah motor starter magnet permanen sedang didiskusikan.
Teknisi A mengatakan motor starter magnet permanen menggunakan rakitan
empat atau enam medan magnet permanen di tempat lilitan medan. Teknisi B
mengatakan motor stater magnet permanen menggunakan set rodagigi planet.
Siapakah yang benar?
A. Teknisi A.
B. Teknisi B.
C. Kedua Teknisi A dan B benar.
36
37