Вы находитесь на странице: 1из 13

STUDI TENTANG GAMBARAN PENGETAHUAN IBU

TENTANG KONTRASEPSI PIL DI PUSKESMAS


MULYOREJO MALANG
Ludwiq Allan Mamolla
Akademi Keperawatan Panti Waluya, Jl Yulius Usman 62 Malang
Email: Jurnal_akpwmalang@yahoo.co.id
Abstrak: Studi Tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kontrasepsi Pil Di
Puskesmas Mulyorejo Malang. Kontrasepsi pil merupakan salah satu metode keluarga
berencana yang populer, ada beberapa kemungkinan kurang berhasilnya program KB
diantaranya dipengaruhi oleh pengetahuan ibu dan faktor pendukung Desain penelitian
deskriptif. Variabel penelitian adalah pengetahuan ibu tentang kontrasepsi pil. Populasi semua
ibu yang menggunakan kontrasepsi pil di Puskesmas Mulyorejo Malang tanggal 09-23 April
2013 sejumlah 50 orang. Didapatkan sampel 21 responden dengan teknik Accidental Sampling.
Instrumen penelitian kuesioner. Data diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.
Didapatkan sebanyak 3 responden (14%) berpengetahuan baik,

11 responden (52%)

berpengetahuan cukup dan 7 responden (33%) berpengetahuan kurang. Oleh karena itu sebagai
perawat harus meningkatkan pengetahuan ibu melalui penyuluhan dan konseling tentang
kontrasepsi pil.
Kata kunci: Pengetahuan, Ibu, Kontrasepsi Pil.
Abstract: Study About The Description Mothers' Knowledge Of Contraceptive Pills In
Puskesmas Mulyorejo Malang. Contraceptive pill is one of the popular methods of family
planning and family planning became a national movement as well as demand from year to year
increase. The purpose of research describing mothers' knowledge of contraceptive pills.
Descriptive research design. Variables of knowledge mother of contraceptive pills. Population of
all women who use birth control pills at the health center some 50 people Mulyorejo Malang.
Obtained samples of 21 respondents who fit the inclusion criteria with purposive sampling
technique. Questionnaire research instruments. The data is processed and presented in tabular

form and narrative. Gained as much as 3 respondents (14%) good knowledge, 11 respondents
(52%) knowledgeable enough and 7 respondents (33%) are less knowledgeable. Suggested for
nurses improve the delivery of information through education and counseling about
contraception pill.
Keyword: Knowledge, Mother, Contraception Pills.

LATAR BELAKANG
Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah Indonesia telah menerapkan program
Keluarga Berencana (KB) yang dimulai sejak tahun 1968 dengan mendirikan Lembaga Keluarga
Berencana Nasional (LKBN) yang kemudian dalam perkembangannya menjadi Badan
Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN). Gerakan Keluarga Berencana Nasional bertujuan
untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduk dan juga untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia (BKKBN, 2004). Didalam BKKBN telah diprogramkan berbagai macam jenis
kontrasepsi, salah satunya adalah kontrasepsi pil.
Metode kontrasepsi pil merupakan salah satu metode keluarga berencana yang popular
dan menjadi gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya dari tahun ke tahun semakin
bertambah. (Hartanto, 2004).
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi terbesar terjadinya efek
samping gangguan siklus haid adalah pada suntik (79,7%), peningkatan tekanan darah pada pil
(12,5%), peningkatan berat badan pada suntik (16,6%) dan produksi ASI berkurang pada jenis pil
kombinasi(25,0%) (Afni, 2005).
Metode kontrasepsi hormon berada pada posisi ketiga di seluruh dunia, yang
menggunakan pil sebanyak 85%, sedangkan kontrasepsi implant dan suntik hanya 15% (Glasier,
2005). Di negara maju metode kontrasepsi yang paling populer adalah kontrasepsi pil (16%).
Sebaliknya dinegara-negara sedang berkembang sterilisasi wanita (20%), AKDR (13%),
kontrasepsi oral (6%) dan vasektomi (5%) (Glasier, 2005).
Fenomena yang peneliti temukan pada saat peneliti mengantar teman ke Puskesmas
Mulyorejo Malang pada tanggal 2 Juni 2012, peneliti menjumpai 3 orang ibu sedang
membicarakan tentang pil KB dan keluhan yang dirasakan setelah minum pil KB yang tidak
teratur.
Fenomena tersebut melatar belakangi peneliti untuk melakukan studi pendahuluan selama
2 hari pada tanggal 3 4 juli 2012 di Puskesmas Mulyorejo Kota Malang. Peneliti melakukan
wawancara kepada 5 orang ibu yang menggunakan kontrasepsi pil KB tentang keteraturan
pengkonsumsian pil KB. 3 orang ibu menjawab tidak minum pil KB secara teratur, 2 orang ibu
menjawab minum pil KB secara teratur setiap hari, kemudian peneliti bertanya tentang alasan 5
orang ibu tersebut mengapa minum pil KB secara teratur dan tidak teratur, 3 orang ibu yang
tidak teratur minum pil KB beralasan karena suaminya bekerja diluar kota dan ibu tersebut

mengkonsumsinya hanya pada saat suaminya pulang saja, 2 orang ibu yang minum pil KB secara
teratur beralasan takut hamil lagi.
Ada beberapa kemungkinan kurang berhasilnya program KB diantaranya dipengaruhi
oleh pengetahuan ibu dan faktor pendukung lainnya. Untuk mempunyai sikap yang positif
tentang KB di perlukan pengetahuan yang baik, demikian sebaliknya bila pengetahuan kurang
maka kapatuhan menjalani program KB berkurang (Notoadmojo, 2007).
Untuk itu sebagai seorang Perawat atau Tenaga Kesehatan, harus memberikan
pengetahuan kepada ibu-ibu yang menggunakan alat kontrasepsi pil (BKKBN, 2004), dengan
cara memberikan pengertian tentang kontrasepsi pil, jenis kontrasepsi pil, dampak penggunaan
kontrasepsi pil dan cara penggunaan kontrasepsi pil.
Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti tentang bagaimana gambaran
pengetahuan ibu tentang kontrasepsi Pil di Puskesmas Mulyorejo Malang.
Secara umum, tujuan dari peneliti adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu
tentang kontrasepsi pil di Puskesmas mulyorejo Malang.
Manfaat akademis dari penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan data untuk
melakukan upaya peningkatan pengetahuan kepada mahasiswa tentang penggunaan kontrasepsi
pil dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memberikan penyuluhan tentang
kontrasepsi pil khususnya kepada ibu rumah tangga.
Sedangkan manfaat praktis, penelitian ini dapat memberikan data kepada lahan penelitian
mengenai gambaran pengetahuan kepada ibu yang memiliki keluhan karena minum kontrasepsi
pil yang tidak teratur, sehingga data ini dapat memberi masukan dalam memberikan penyuluhan
kepada ibu yang memiliki keluhan karena minum kontrasepsi pil yang tidak teratur. Hasil
penelitian ini digunakan sebagai data dasar untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut yang
berkaitan dengan penggunaan kontrasepsi pil. Peneliti dapat memperdalam pengetahuan dan
meningkatkan kemampuan peneliti dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam bentuk
riset keperawatan di lahan penelitian sehingga memperoleh pengalaman dalam melaksanakan
penelitian.

METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif.
Dalam penelitian ini peneliti bertujuan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu tentang
Kontrasepsi Pil di Puskesmas Mulyorejo Malang.
Untuk tempat dan waktu penelitian ini hanya dilakukan di Puskesmas Mulyorejo Malang
dan dilakukan pada tanggal 09 April- 23 April 2013.
Skala variabel dalam penelitian ini adalah ordinal, yaitu tingkat pengetahuan ibu tentang
kontrasepsi pil yang dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu pengetahuan baik (76-100%), pengetahuan
cukup (56-75%), dan pengetahuan kurang (<56%).
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang menggunakan
kontrasepsi pil di Puskesmas Mulyorejo Malang sejumlah 50 responden.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling.
Pengambilan sampel dilakukan terhadap ibu yang menggunakan kontrasepsi pil dan bersedia
menjadi responden di Puskesmas Mulyorejo Malang.
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang menggunakan kontrasepsi pil dan bersedia
menjadi responden di Puskesmas Mulyorejo Malang sejumlah 21 responden.
Dianalisa sebagai berikut hasil dari jawaban responden dan dibandingkan dengan jumlah
jawaban yang diharapkan kemudian dikalikan dengan 100% dengan rumus :

Keterangan :
N

: Presentasi/hasil

SP

: Nilai yang didapat dari responden

SM

: Skor tinggi maksimal


Menurut Wawan (2010) setelah data terkumpul kemudian di interprestasikan dengan

menggunakan skala kualitatif sebagai berikut :


1. Pengetahuan baik

: 76-100%

2. Pengetahuan cukup

: 56-75%

3. Pengetahuan kurang

: < 56%

Dari hasil analisis data tersebut akan didapatkan kesimpulan penelitian terhadap tingkat
pengetahuan ibu tentang kontrasepsi pil.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 Gambaran pengetahuan ibu tentang kontrasepsi pil
Frekuensi

Prosentase

Baik

(responden)
3

(%)
14 %

Cukup Baik

11

52 %

No

Pengetahuan

1
2

3
Kurang Baik
7
Sumber:Kuesioner Penelitian, April 2013

33 %

Berdasarkan hasil interpretasi data pada tabel 1 dari 21 responden diketahui 3 responden
(14%) memiliki pengetahuan baik dan sebanyak 11 responden (52%) memiliki pengetahuan
cukup. Hal ini didukung oleh data yang menunjukkan bahwa masing-masing sebanyak 19
responden (90%) pernah mendapat informasi tentang kontrasepsi pil. Seseorang yang pernah
mendapat informasi akan lebih mempunyai pengetahuan daripada orang yang tidak pernah
mendapat informasi khususnya tentang kontrasepsi pil. Hal ini sesuai yang yang disampaikan
oleh Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa dengan memberikan informasi akan meningkatkan
pengetahuan. Selanjutnya dengan pengetahuan-pengetahuan itu akan menimbulkan kesadaran
mereka dan akhirnya akan menyebabkan orang berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang
dimilikinya.

Berdasarkan hasil interpretasi data pada tabel 1 dari 21 responden didapatkan sebanyak 7
responden (33%) memiliki pengetahuan kurang tentang kontrasepsi pil. Hal tersebut didukung
data menunjukkan bahwa dari 21 responden didapatkan sebanyak 5 responden (24%) tidak
bekerja. Orang yang memiliki pengalaman bekerja sedikit cenderung memiliki informasi yang
kurang karena kurangnya komunikasi dengan orang lain yang merupakan sarana untuk
menambah pengetahuan. Karena mereka tidak berinteraksi dengan orang lain yang memiliki latar
belakang beraneka ragam. Sehingga orang yang memiliki pengalaman kerja sedikit kurang
mendapat informasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Notoadmodjo (2003) mengatakan bahwa
lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang. Lingkungan
memberikan pengaruh sosial pertama kali bagi seseorang dimana seseorang dapat mempelajari
hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya.

Tabel 2 Gambaran pengetahuan ibu tentang pengertian kontrasepsi pil


Frekuensi

Prosentase

Baik

(responden)
17

(%)
81 %

Cukup Baik

0%

No

Pengetahuan

1
2

3
Kurang Baik
4
Sumber:Kuesioner Penelitian, April 2013

19 %

Berdasarkan hasil interpretasi data pada table 2 dari 21 responden didapatkan sebanyak 17
responden (81%) memiliki pengetahuan baik tentang pengertian kontrasepsi pil. Hal tersebut
didukung data yang menunjukkan bahwa dari 21 responden didapatkan sebanyak 12 responden
(57%) berpendidikan SMA, dan 3 responden (14%) berpendidikan Perguruan Tinggi/Akademi.
Responden yang memiliki pengetahuan baik dapat disebabkan karena responden memiliki latar
belakang pendidikan menengah keatas. Dengan banyaknya responden yang memiliki pendidikan
menengah keatas, maka banyak pula responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik
tentang kontrasepsi pil. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Nursalam (2008) bahwa
jenjang pendidikan tinggi dapat menambah wawasan responden karena responden memiliki
kemampuan yang baik untuk menerima informasi dan mengikuti perkembangan yang
berlangsung. Dengan demikian ia akan cenderung untuk mendapat informasi, baik dari orang
lain maupun media masa sehingga semakin banyak pula pengetahuannya.
Berdasarkan hasil interpretasi data pada table 2 dari 21 responden didapatkan sebanyak 4
responden (19%) memiliki pengetahuan kurang tentang pengertian kontrasepsi pil. Hal tersebut
didukung data yang menunjukkan bahwa dari 21 responden didapatkan sebanyak 5 responden
(24%) tidak bekerja. Responden yang memiliki pengetahuan kurang dapat disebabkan karena
responden tidak bekerja. Orang yang tidak bekerja cenderung memiliki informasi yang kurang
karena kurangnya komunikasi dengan orang lain yang merupakan sarana untuk menambah
pengetahuan. Karena mereka tidak berinteraksi dengan lingkungan luar atau tempat kerja.
Sehingga orang yang tidak bekerja kurang mendapatkan informasi. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Notoadmodjo (2003) yang mengatakan bahwa lingkungan merupakan faktor yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh sosial pertama kali
bagi seseorang dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang
buruk tergantung pada sifat kelompoknya.
Tabel 3 Gambaran pengetahuan ibu tentang jenis kontrasepsi pil

Frekuensi

Prosentase

Baik

(responden)
2

(%)
10 %

Cukup Baik

12

57 %

No

Pengetahuan

1
2
3

Kurang Baik
7
Sumber:Kuesioner Penelitian, April 2013

33 %

Berdasarkan hasil interpretasi data pada table 3 dari 21 responden didapatkan 12 responden
(57%) memiliki pengetahuan yang cukup dan 2 responden (10%) memiliki pengetahuan baik
tentang jenis kontrasepsi pil. Hal tersebut didukung data yang menunjukkan bahwa dari 21
responden didapatkan sebanyak 12 responden (57%) memiliki jenjang pendidikan SMA. Setiap
orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain sesuai tingkat
pendidikannya. Dengan pendidikan menengah ke atas maka responden mendapat pengetahuan
baru sehingga dapat mempengaruhi

pengetahuannya. Dengan banyaknya responden yang

memiliki pendidikan menengah ke atas maka banyak pula responden yang memiliki tingkat
pengetahuan yang baik tentang jenis kontrasepsi pil. Hal ini sesuai yang disampaikan oleh
Nursalam (2008) bahwa jenjang pendidikan tinggi dapat menambah wawasan responden karena
responden memiliki kemampuan yang baik untuk menerima informasi dan mengikuti
perkembangan yang berlangsung. Dengan demikian ia akan cenderung untuk mendapat
informasi, baik dari orang lain maupun media massa sehingga semakin banyak pula
pengetahuannya.
Berdasarkan hasil interpretasi data pada table 3 dari 21 responden didapatkan 7 responden
(33%) mempunyai pengetahuan kurang tentang jenis kontrasepsi pil. Hal tersebut didukung data
yang menunjukkan bahwa dari 21 responden didapatkan sebanyak 8 responden (38%)
mempunyai 1 anak. Responden yang memiliki pengetahuan kurang dapat disebabkan karena
kurangnya pengalaman dalam penggunaan dan jenis kontrasepsi pil karena masih mempunyai 1
anak. Diperlukan pengalaman yang baik dari seorang ibu yang berhubungan dengan jenis
kontrasepsi pil. Jika ibu mempunyai anak lebih dari 1, ibu pasti sudah mempunyai pengalaman
tentang penggunaan dan jenis kontrasepsi pil yang digunakan setelah melahirkan anak
pertamanya dahulu. Dibandingkan dengan ibu yang baru mempunyai anak pertama, ibu tersebut
masih belum memiliki pengalaman tentang penggunaan dan jenis kontrasepsi pil, sehingga ibu
masih mempunyai pengalaman baru dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi khususnya

tentang penggunaan kontrasepsi pil. Pengalaman yang kurang juga dapat disebabkan karena
kurangnya pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo ( 2005)
bahwa pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung
maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan
suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang
kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa
yang lalu.
Tabel 4 Gambaran pengetahuan ibu tentang cara penggunaan kontrasepsi pil
Frekuensi

Prosentase

Baik

(responden)
4

(%)
19 %

Cukup Baik

10

48 %

No

Pengetahuan

1
2

3
Kurang Baik
7
Sumber:Kuesioner Penelitian, April 2013

33 %

Berdasarkan hasil interpretasi data pada table 4 dari 21 responden didapatkan 10 responden
(48%) mempunyai pengetahuan cukup dan 4 responden (19%) memiliki pengetahuan baik
tentang cara penggunaan kontrasepsi pil. Hal tersebut didukung data yang menunjukkan bahwa
dari 21 responden didapatkan sebanyak 18 responden (86%) berusia 20-34 tahun (masa dewasa
muda). Responden yang memiliki pengetahuan cukup dapat disebabkan karena responden
berusia dewasa muda. Pada usia dewasa, mereka memiliki pola pikir yang lebih matang daripada
yang usianya masih remaja. Sehingga kemampuan orang yang lebih dewasa dalam menangkap
informasi juga lebih baik, dan hal tersebut dapat menambah pengetahuan yang diperolehnya. Hal
ini sesuai dengan Menurut Hurlock dalam Wawan (2010) semakin cukup umur, tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Dari segi
kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih dewasa dipercaya daripada orang yang belum
tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya.
Berdasarkan hasil interpretasi data pada table 4 dari 21 responden didapatkan 7 responden
(33%) memiliki pengetahuan kurang tentang cara penggunaan kontrasepsi pil. Hal tersebut
didukung data yang menunjukkan bahwa dari 21 responden didapatkan sebanyak 5 responden
(24%) tidak bekerja. Responden yang memiliki pengetahuan kurang dapat disebabkan karena
responden tidak bekerja. Orang yang memiliki pengalaman bekerja sedikit cenderung memiliki
informasi yang kurang karena kurangnya komunikasi dengan orang lain yang merupakan sarana

untuk menambah pengetahuan. Karena mereka tidak berinteraksi dengan orang lain yang
memiliki latar belakang beraneka ragam. Sehingga orang yang memiliki pengalaman kerja
sedikit kurang mendapat informasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Notoadmodjo (2003)
mengatakan bahwa lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang.
Lingkungan memberikan pengaruh sosial pertama kali bagi seseorang dimana seseorang dapat
mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya.
Tabel 5 Gambaran pengetahuan ibu tentang efek samping kontrasepsi pil
Frekuensi

Prosentase

Baik

(responden)
3

(%)
14 %

Cukup Baik

38 %

No

Pengetahuan

1
2

3
Kurang Baik
10
Sumber:Kuesioner Penelitian, April 2013

48 %

Berdasarkan hasil interpretasi data pada tabel 5 dari 21 responden didapatkan 10 responden
(48%) mempunyai pengetahuan kurang tentang efek samping penggunaan kontrasepsi pil. Hal
tersebut didukung data yang menunjukkan bahwa dari 21 responden didapatkan sebanyak 5
responden (24%) tidak bekerja. Responden yang memiliki pengetahuan kurang dapat disebabkan
karena responden tidak bekerja. Orang yang memiliki pengalaman bekerja sedikit cenderung
memiliki informasi yang kurang karena kurangnya komunikasi dengan orang lain yang
merupakan sarana untuk menambah pengetahuan. Karena mereka tidak berinteraksi dengan
orang lain yang memiliki latar belakang beraneka ragam. Sehingga orang yang memiliki
pengalaman kerja sedikit kurang mendapat informasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Notoadmodjo (2003) mengatakan bahwa lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh sosial pertama kali bagi seseorang
dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung
pada sifat kelompoknya.
Berdasarkan hasil interpretasi data pada tabel 5 dari 21 responden didapatkan 8
responden (38%) memiliki pengetahuan cukup dan 3 responden (14%) memiliki pengetahuan
baik tentang efek samping penggunaan kontrasepsi pil. Hal tersebut didukung data yang
menunjukkan bahwa dari 21 responden didapatkan sebanyak 6 responden (28%) pernah
mendapatkan informasi lebih dari dua sumber informasi. Seseorang yang pernah mendapat
informasi akan lebih mempunyai pengetahuan dari pada orang tidak yang pernah mendapat

informasi khususnya tentang efek samping penggunaan kontrasepsi pil. Dengan demikian
semakin banyak informasi yang diperoleh, maka semakin cukup pula wawasan mereka tentang
hal tersebut. Sehingga dengan informasi yang telah diperoleh dapat meningkatkan pengetahuan
responden. Hal ini sesuai yang disampaikan oleh Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa
dengan memberikan informasi akan meningkatkan pengetahuan. Selanjutnya dengan
pengetahuan-pengetahuan itu akan menimbulkan kesadaran mereka dan akhirnya akan
menyebabkan orang berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik suatu kesimpulan: (1) Didapatkan 3 responden
(14%) memiliki pengetahuan baik tentang kontrasepsi pil. (2) Didapatkan 11 responden (52%)
memiliki pengetahuan cukup tentang kontrasepsi pil. (3) Didapatkan

7 responden (33%)

memiliki pengetahuan kurang tentang kontrasepsi pil.


Sedangkan gambaran pengetahuan Ibu tentang kontrasepsi pil tujuan khusus dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebanyak 17 responden (81%) memiliki pengetahuan baik tentang pengertian kontrasepsi pil.
2. Sebanyak 12 responden (57%) memiliki pengetahuan cukup tentang jenis kontrasepsi pil.
3.

Sebanyak 10 responden (48%) memiliki pengetahuan cukup tentang cara penggunaan


kontrasepsi pil.

4. Sebanyak 10 responden (48%) memiliki pengetahuan kurang tentang efek samping penggunaan
kontrasepsi pil.
SARAN
Bagi Lahan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ini, secara umum didapatkan pengetahuan responden cukup,
sehingga diharapkan data yang telah diperoleh dapat dipergunakan pihak Puskesmas untuk
meningkatkan pemberian informasi melalui penyuluhan dan konseling tentang kontrasepsi pil.
Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini dapat dijadikan data awal tentang kontrasepsi pil. Sehingga Akademi
Keperawatan Panti Waluya Malang dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa melalui materi
perkuliahan terutama tentang kontrasepsi pil.
Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini digunakan sebagai data dasar untuk melaksanakan penelitian lebih
lanjut yang berkaitan dengan kontrasepsi pil.

Khususnya penelitian tentang hubungan

pengetahuan ibu tentang kontrasepsi pil dengan kepatuhan terhadap penggunaan kontrasepsi pil.
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN, 2004. Informasi Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: BKKBN.
Glasier, A. 2005. Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.
Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
____________. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
Wawan, A dkk. 2010. Teori dan pengukuran Pengetahuan, Sikap, Prilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha
Medika.

Вам также может понравиться

  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ2 страницы
    Daftar Isi
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • BAB V Mini Project
    BAB V Mini Project
    Документ3 страницы
    BAB V Mini Project
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • Portofolio - Intoksikasi
    Portofolio - Intoksikasi
    Документ20 страниц
    Portofolio - Intoksikasi
    Inez Wijaya
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ2 страницы
    Daftar Isi
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • Tabel 4 Kuesioner
    Tabel 4 Kuesioner
    Документ9 страниц
    Tabel 4 Kuesioner
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • Portofolio - Visum (Luka Tusuk)
    Portofolio - Visum (Luka Tusuk)
    Документ21 страница
    Portofolio - Visum (Luka Tusuk)
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • Absen Jaga Igd Dokter Internsip Gelombang 4
    Absen Jaga Igd Dokter Internsip Gelombang 4
    Документ1 страница
    Absen Jaga Igd Dokter Internsip Gelombang 4
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • Absen Jaga Igd Dokter Internsip Gelombang 4
    Absen Jaga Igd Dokter Internsip Gelombang 4
    Документ1 страница
    Absen Jaga Igd Dokter Internsip Gelombang 4
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • TATALAKSANA TERKINI DIABETES MELITUS TIPE 2
    TATALAKSANA TERKINI DIABETES MELITUS TIPE 2
    Документ8 страниц
    TATALAKSANA TERKINI DIABETES MELITUS TIPE 2
    dydy_7193
    Оценок пока нет
  • Mini Project
    Mini Project
    Документ26 страниц
    Mini Project
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • Bab 1 Pendahuluan
    Bab 1 Pendahuluan
    Документ9 страниц
    Bab 1 Pendahuluan
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • Portofolio - Gastritis Erosif
    Portofolio - Gastritis Erosif
    Документ12 страниц
    Portofolio - Gastritis Erosif
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • TP Trauma Abdomen
    TP Trauma Abdomen
    Документ34 страницы
    TP Trauma Abdomen
    Kelly Reese
    Оценок пока нет
  • Rencana Program Penanggulangan
    Rencana Program Penanggulangan
    Документ1 страница
    Rencana Program Penanggulangan
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • Otak Yang Beratnya 2
    Otak Yang Beratnya 2
    Документ11 страниц
    Otak Yang Beratnya 2
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ2 страницы
    Bab I
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • Mini Project Pil KB
    Mini Project Pil KB
    Документ29 страниц
    Mini Project Pil KB
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • Lembar Kuisonner
    Lembar Kuisonner
    Документ3 страницы
    Lembar Kuisonner
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • Blok 20
    Blok 20
    Документ41 страница
    Blok 20
    mirayunitha
    Оценок пока нет
  • Case Jiwa Fix (Edited)
    Case Jiwa Fix (Edited)
    Документ43 страницы
    Case Jiwa Fix (Edited)
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ2 страницы
    Bab I
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • Mini Project Pil KB
    Mini Project Pil KB
    Документ29 страниц
    Mini Project Pil KB
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • Pernyataan
    Pernyataan
    Документ1 страница
    Pernyataan
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • Bab Ii 2
    Bab Ii 2
    Документ17 страниц
    Bab Ii 2
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • Bukti Penyerahan Skripsi
    Bukti Penyerahan Skripsi
    Документ1 страница
    Bukti Penyerahan Skripsi
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • Case DBD Anak
    Case DBD Anak
    Документ46 страниц
    Case DBD Anak
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ3 страницы
    Bab Iii
    M Taufiq Alamsyah
    Оценок пока нет