Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1.
Latar Belakang
Hidrologi (berasal dari Bahasa Yunani: Yoo, Y+oos, Hydrologia,
"ilmu air") dalam arti luas dapat diartikan bahwa hidrogeologi itu mengkaji tentang
distribusi, gerakan, maupun unsur kimia yang terdapat di dalam air yang mengalir di
permukaan bumi.
Pengertian hidrologi menurut Singh (1992), adalah ilmu yang membahas
karakteristik menurut waktu dan ruang tentang kuantitas dan kualitas air dibumi
termasuk proses hidrologi, pergerakan, penyebaran, sirkulasi tampungan, eksplorasi,
pengembangan dan manajemen. Menurut Marta dan Adidarma (1983) hidrologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya pergerakan dan distribusi air di
bumi baik diatas maupun di bahwa permukaan bumi, tentang sifat kimia dan fisika air
dengan reaksi terhadap lingkungan dan hubungannya dengan kehidupan. Sedangkan
menurut Ray K. Linsley dalam Yandi Hermawan (1986) pengertian hidrologi
adalah ilmu yang membicarakan tentang air yang ada dibumi yaitu mengenai
kejadian, perputaran dan pembagiannya, sifat fisika dan kimia serta reaksinya
terhadap lingkungan termasuk hubungan dengan kehidupan.
Dalam acara lapangan ini kita melakukan pengukuran debit sungai yang
bertujuan untuk mengetahui berapa banyak air yang mengalir pada sungai tersebut
dalam satuan waktu tertentu.
I.2.
Rumusan Masalah
a. Apa ada perbedaan hasil pada kedua metode tersebut?
b. Bagaimana cara menjalankan metode itu dengan benar?
c. Dimana saja kita dapat memakai metode tersebut?
I.3.
mengukur debit aliran sungai yang baik dan benar dengan tujuan yaitu agar praktikan
Nama : Dendy Nur Firmansyah
NIM
: 111.141.006
Plug : 1
Page 1
mampu mengukur debit aliran sungai yang nantinya digunakan untuk mengetahui
berapa volume air yang mengalir pada sungai tersebut per satuan waktu.
I.4.
Lokasi Pengamatan
Lokasi pengamatan berada di selatan jembatan babarsari di sebelah
tenggara pemancingan
BAB II
DASAR TEORI
Nama : Dendy Nur Firmansyah
NIM
: 111.141.006
Plug : 1
Page 2
I. 2.
Dasar Teori
Percobaan ini menggunakan rumus dasar dari hukum Darcy yang
menyatakan bahwa besarnya debit air itu adalah hasil kali antara kecepatan aliran
dengan luas penampang. Dapat ditulis dengan rumus :
Q = v. A
Dimana :
Q : debit aliran
v : kecepatan aliran
A : luas penampang
Agar hasil yang didapat akurat maka pengukuran yang dilakukan ngga boleh
hanya di satu tempat, paling tidak kita mengukur di titik awal, tengah, dan titik ahir
sungai agar mendapatkan hasil yang maksimal dan mendekati akurat.
Metode Pengukuran Debit yang dipakai
Metode pengukuran yang dipakai termasuk kedalam metode tak langsung
karena kita belum mengetahui besarnya debit pada saat pengukuran langsung, jadi
kita harus melakukan perhitungan perhitungan agar mendapatkan debit aliranya,
metode nya adalah :
1. Pengapung (Float)
Pengukuran kecepatan aliran dengan cara ini hanya untuk menaksir secara
kasar, karena hanya meliputi kecepatan aliran di permukaan saja. Padahal
sesungguhnya kecepatan rerata aliran di sungai tidak hanya terdiri atas kecepatan
aliran bagian zat cair yang ada dipermukaan saja, tetapi juga kecepatan di setiap
kedalaman sungai, padahal besar kecepatan itu berbeda-beda. Dimana V
s
t
2. Current meter
Prinsip kerja dari alat current meter adalah mengukur besarnya kecepatan arus
berdasarkan jumlah putaran kipas dalam alat.
Setelah dihitung dari persamaan :
Nama : Dendy Nur Firmansyah
NIM
: 111.141.006
Plug : 1
Page 3
v=a+b.N
Dimana :
v
kecepatan aliran
2.2
Page 4
Persiapan dan
Briefing
pengambilan
data lapangan
pengolahan
data di lapangan
Penyusunan
data formal
2.4
Langkah kerja :
Page 5
BAB III
PEMBAHASAN
IV 2. 1. Pembahasan
Penelitian dilakukan di Sungai Babarsari, acara ini dilaksanakan pada jam
setengah 11 siang dan selesai sampai jam setengah 12 siang. Pada acara penelitian ini
metode pengukuran yang dipakai adalah Metode Current Meter dan Metode Float.
Pengukuran menggunakan Metode Current Meter didapatkan data kecepatan
aliran secara langsung dengan menggunakan alat yang bernama Current Meter,
sedangkan data kedalaman didapat dari pengukuran menggunakan penggaris di setiap
segmen yang telah ditentukan. Disini kita membuat 3 penampang sungai dengan 15
segmen pada penampang pertama, kemudian 13 segmen pada penampang kedua dan
ketiga. Hal ini dilakukan agar kita mendapat rata rata debit sehingga dapat
menentukan besarnya debit yang mendekati akurat.
Pengukuran metode Float didapatkan data kecepatan aliran dan jarak lintasan,
data kecepatan aliran didapatkan dari bola pingpong yang dialirkan pada titik awal
Nama : Dendy Nur Firmansyah
NIM
: 111.141.006
Plug : 1
Page 6
dan titik ahir yang telah ditentukan lalu diukur menggunakan stopwatch, dan data
panjang lintasan didapat dari bentangan meteran dari titik awal dan titik akhir. Disini
kita membagi lintasan menjadi 3, yaitu di pinggir kiri sungai,tengah sungai, dan
kanan sungai, tujuan dari pengukuran seperti ini adalah agar kita mengetahui debit
aliran yang mengalir di sungai tersebut dengan detail.
IV 2. 2. Perhitungan
a. Metode Current meter
Penampang 1
. 5 m
0
. 5 m
0
0 .1 2
m
0 .5
0 .1
4 m
0 . 5 m
. 1 8 m
0
0 . 5
m
0 . 2
1 m
0 .5
0 .2 2 m
0 .5
0 .2
0 .5
. 1
0
5
0 . 5 m
. 2 4 m
0
. 5 m
0
0 .2
6 m
0 . 5 m
0 . 2 9 m
. 5 m
0
. 2
0
9
0 . 5
m
0 .2 4 m
0 .5 m
0 .2 m
.5
0
. 1 5 m
0
. 3 m
0
No
1.
Lebar
sunga
i (m)
7.5
v
Lebar
(m)
Dalamnya
kincir (m)
Waktu
(dt)
Luas
Penampang
(m2)
Pada titik
(m/dt)
Debit
Dalam
sungai
(m)
(m3/dt)
0,5
0.06
10
0.2
0.03
0.006
0.12
2.
0,5
0.07
10
0.065
0.065
0.14
3.
0,5
0.09
10
0.7
0.08
0.056
0.18
4.
0,5
0.105
10
0.6
0.0975
0.0585
0.21
5.
0,5
0.11
10
0.6
0.1075
0.0645
0.22
6.
0,5
0.11
10
0.6
0.11
0.066
0.22
7.
0,5
0.075
10
0.0925
0.0925
0.15
8.
0,5
0.12
10
1.1
0.0975
0.1072
0.24
Page 7
5
9.
0,5
10.
0,5
11.
0,5
0.145
12.
0,5
13.
0,5
14.
0,5
15.
0,5
10
0.13
1.4
0.125
0.175
0.26
0.7
0.1375
0.0962
5
0.29
10
1.3
0.145
0.1885
0.29
0.12
10
0.1325
0.1325
0.24
0.11
10
0.8
0.115
0.092
0.22
1.3
0.0925
0.1202
5
0.15
0.2
0.045
0.009
0.03
10
0.145
10
0.075
10
0.015
Debit Air
Q1 = (0,2 X 0,03) = 0,006 m3/dt
A1 =
A2 =
A3 =
A4 =
A5 =
A7 =
A8 =
A10 =
A6 =
A9 =
Page 8
A11 =
A12 =
A13 =
A14 =
A15 =
Penampang 2
P EN AM P AN G SU N GAI BABAR SARI
MET ODE C URRE NT MET ER
SA YATAN B- B
SKALA 1 : 50
H : V= 1 : 1
0.5 m
0 .5 m
0. 15 m
No
1.
1
0.5 m
0.16 m
0. 5m
0 . 1 8m
0 .5 m
0 . 2 2m
0. 5m
0.1 8 m
0 .5 m
0.2 0 m
0.5 m
0. 26m
0 .5 m
0 .28 m
0.5 m
0 .34 m
0. 5m
0.34 m
0. 5m
0. 2 3m
0.8 m
0. 16m
0 . 1 7m
Lebar
sungai
(m)
6.8
Lebar
(m)
0,5
Dalamnya
kincir (m)
0.075
Waktu
(dt)
Pada titik
(m/dt)
Rata-rata
10
Luas
Penampang
(m2)
Debit
Dalam
sungai
(m)
(m3/dt)
0.3
0.0375
0.0112
5
0.15
2.
2
3.
3
4.
0,5
0.08
10
0.8
0.0775
0.062
0.16
0,5
0.09
10
0.085
0.085
0.18
0,5
0.11
10
0.9
0.1
0.09
0.22
5.
0,5
0.09
10
1.2
0.1
0.12
0.18
6.
0,5
0.1
10
1.1
0.095
0.1045
0.2
7.
0,5
0.13
10
1.1
0.115
0.1265
0.26
8.
0,5
0.14
10
0.135
0.135
0.28
9.
0,5
0.17
10
0.155
0.155
0.34
Page 9
0,5
11.
0,5
0.17
0.115
10
1.4
10
0.17
0.238
0.34
1.3
0.1425
0.1852
5
0.23
12.
0,5
0.08
10
1.2
0.0975
0.117
0.16
13.
0,8
0.085
10
0.2
0.132
0.0264
0.17
Luas Penampang
Debit Air
A2 =
A3 =
A4 =
A5 =
A6 =
A7 =
A8 =
A9 =
Page 10
A10 =
A11 =
A12 =
A13 =
Penampang 3
PEN AMPANG SU NGAI BABARSARI
M ETODE CU RRENT M ETER
SAYATAN C - C
SKAL A 1 : 2 5
H :V = 1 : 1
0. 5 m
0.5 m
0.09 m
0.5 m
0.14 m
No
1.
1
0 .5 m
0. 24m
0 . 5m
0 . 19m
0. 5 m
0. 25m
0. 5m
0. 32 m
0 . 5m
0. 33 m
0. 5 m
0. 24 m
0.5 m
0. 21 m
0. 5 m
0. 2 4m
0.5 m
0. 15m
0.4 m
0.06 m
Lebar
sungai
(m)
6.4
Lebar
(m)
0,5
2.
2
0,5
3.
3
4.
0,5
0,5
Dalamnya
kincir (m)
0.045
0.07
0.12
0.095
Waktu
(dt)
Pada titik
(m/dt)
Rata-rata
10
10
10
10
Luas
Penampang
(m2)
Debit
Dalam
sungai
(m)
(m3/dt)
0.1
0.0225
0.0022
5
0.09
0.5
0.0575
0.0287
5
0.14
0.9
0.095
0.0855
0.24
0.9
0.1075
0.0967
5
0.19
5.
0,5
0.125
10
1.1
0.11
0.121
0.25
6.
0,5
0.16
10
1.1
0.1425
0.1567
5
0.32
Page 11
0,5
8.
0,5
9.
0,5
10.
0,5
11.
0,5
0.165
0.12
0.105
0.12
0.075
10
10
10
10
10
1.3
0.1625
0.2112
5
1.4
0.1425
0.1995
0.24
1.1
0.1125
0.1237
5
0.21
1.4
0.1125
0.1575
0.24
1.1
0.0975
0.1072
5
0.15
0.33
12.
0,5
0.03
10
0.6
0.0525
0.0315
0.06
13.
0,4
10
0.012
Luas Penampang
Debit Air
Q1 = (0,1 X 0,0225) = 0,00225 m3/dt
A4 =
A5 =
A6 =
A7 =
Page 12
A8 =
A9 =
A10 =
A11 =
A12 =
A13 =
t1 = 5,86 dt
k bola = 1
t2 = 3,88 dt
s=5m
t3 = 3,57 dt
A = 1,4725 m2
Ditanya : Q = ?
Jawab
: v1 = s/t1
=
m/dt
= 0,853242 m/dt
v2 = s/t2
=
v3 = s/t3
m/dt
1,28866 m/dt
v rata rata =
= 1,180821 m/dt
Q = kAv
Nama : Dendy Nur Firmansyah
NIM
: 111.141.006
Plug : 1
Page 13
m/dt
1,40056 m/dt
B. Sayatan 2 - 3
Diketahui :
t1 = 5,18 dt
t2 = 4,48 dt
t3 = 4,71 dt
Ditanya : Q = ?
Jawab : v1 = s/t1
=
k bola = 1
s = 4,8 m
A = 1,442 m2
v2 = s/t2
v3 = s/t3
m/dt
= 0,926641 m/dt
m/dt
1,071429 m/dt
v rata rata =
m/dt
1,019108 m/dt
= 1,005726 m/dt
Q = kAv
Q = (1 x 1,442 x 1,005726) m3/dt
Q = 1,450257 m3/dt
TABEL PERHITUNGAN
DEBIT RATA-RATA
Metode Current Meter
Metode Float
Q = (Q1 + Q2 + Q3)/3
= (1,32925 + 1,4559 + 1,32175) /3
= 1,368966 m3/dt
Page 14
Q = (Q1+Q2)/2
= (1,738759 + 1,450257)/ 2
= 1,594508 m3/dt
BAB VI
KESIMPULAN
Pada acara lapangan ini kita melakukan pengukuran untuk mendapatkan data debit
sungai. Metode yang dilakukan adalah current meter dan metode float. Untuk metode current
meter dan float didapat debitnya adalah
Metode Current Meter
Q = (Q1 + Q2 + Q3)/3
= (1,32925 + 1,4559 + 1,32175) /3
= 1,368966 m3/dt
Metode Float
Q = (Q1+Q2)/2
= (1,738759 + 1,450257)/ 2
= 1,594508 m3/dt
Untuk akurasi hasil yang didapat itu lebih akurat metode current meter karena pada
metode itu pengukuran yang dilakukan per segmen yang mempunyai perbedaan morfologi
sehingga debit yang dihasilkan juga persegmen dan kemudian baru ditotal untuk mendapatkan
debit penampang, sedangkan metode float itu pengukuranya perlintasan dengan jarak yang jauh
sehingga hasil yang didapat kurang tepat daripada metode current meter.
Page 15