Вы находитесь на странице: 1из 5

.8.

Efek Therapeutic Anestesi Lokal


Anestesi lokal digunakan secara umum untuk meringankan rasa sakit.
Selain itu berguna untuk menghilangkan rasa sakit terbakar, sakit gigi, atau
rasa sakit lainnya.
.8.1. Teknik Anestesi
Onset, kualitas, dan durasi dari anestesi lokal tergantung dari
teknik yang digunakan
1. Surface Application
Aqueous solutions dan spray cocok digunakan pada
permukaan yang besar; sedangkan untuk permukaan yang kecil
dapat digunakan salep atau sediaan gel. Walaupun penetrasi
dari teknik ini tidak begitu berarti, tetapi dapat diserap dengan
cukup cepat. Tetracaine dan lidocaine berguna sebagai single
agent sedangkan mepivacaine, prilocaine, dan procaine tidak.
Benzocaine tidak efektif secara parenteral, tetapi cocok sebagai
anestesi permukaan karena sifatnya yang lambat saar absorpsi
sistemik dan bersifat aman.
2. Infiltrasi dan Nerve Block
Anestesi infiltrasi adalah menyuntikan lokal anestesi ke
area yang akan dianestesi. Akibatnya, akhiran saraf menjadi
tidak responsif. Setelah beberapa waktu, penetrasi anestesi
lokal menuju inerior saraf, sensasi akan hilang.
3. Anestesi Spinal
Penyuntikan anestesi lokal pada subarachnoid

dapat

digunakan pada operasi semua struktur tubuh dibawah


diafragma. Dalam sekali penyuntikan, obat akan bercampur
dengan cairan cerebrospinal melalui subarachnoid space.
Contoh anestesi spinal adalah tetracaine, lidocaine, dan
bupivacaine.
4. Epidural Block

Merupakan anestesi lokal pada ruangan antara dura mater


dengan jaringan konektif di vetebral canal. Waktu onset dari
epidural block terbilang lama, level anestesi kurang bisa
diprediksi, dan lebih sulit untuk dikontrol. Contoh dari epidural
block adalah bupivacaine, ropivacaine, dan lidocaine.
5. Injeksi Intravascular
Anestesi lokal biasanya dilakukan secara intravascular
untuk mendapatkan efek jangka pendek anestesi regional. Jalan
keluar dari anestesi lokal intravascular sangat cepat, hanya
membutuhkan 5 menit setelah injeksi dan tidak meracuni
konsentrasi darah.

2.9. Kegunaan dalam Kedokteran Gigi


Dengan mengeliminasi sensasi tidak menyenangkan, anestesi lokal dapat
meningkatkan penerimaan pasien dalam dental treatment dan hasilnya adalah
peningkatan kesehatan oral. Anestesi lokal pada kedokteran gigi sering
dianggap lebih aman daripada kedokteran umum, namun kenyataanya tidak.
Dosis anestesi lokal dalam infiltrasi dan nerve block pada rongga mulut lebih
rendah dibanding injeksi epidural.
Pemilihan obat untuk anestesi lokal dental harus melihat efisiensi,
keamanan, individu pasien, dan kebutuhan operasi. 2% lidokain hidroklorid
dengan 1:100,000 epinephrine merupakan standar untuk anestesi lokal dental.
Mepivacaine secara umum memiliki profil farmakologi dari lidokain, tidak
efektif secara topikal, dan digunakan sebanyak 3% tanpa vasokontriktor.
Prilocaine, tidak digunakan secara topikal dan efektif digunakan tanpa
epineprine. Articaine, merupakan golongan amida. 4% articaine dengan
1:100,000 epinephrine setara atau lebih superior dari golongan amida lain dan
dapat menghilangkan rasa sakit saat anestesi lokal lain tidak berhasil.
Bupivacaine, memiliki waktu onset yang lebih lama tetapi memiliki durasi

aksi yang lama, cocok untuk post-operasi dalam bedah mulut. Bupivacaine
untuk penggunaan dental adalah 0.5% cairan dengan 1:200,000 epinephirne.

Tabel Perbandingan Penggunaan Anestesi Lokal di Kedokteran Gigi

Sumber: Yagiela. Pharmacology and Therapeutics for Dentistry 5th Edition. Page
265

2.10. Preparat dan Dosis


2.10.1. Anestesi Lokal Parenteral
Anestesi lokal disuntikan ke rongga mulut dalam 1.8 ml (1.7
untuk articaine) untuk dosis single.
1.

Mepivacain Hidroklorida
Merupakan anestesi dengan golongan amida dati xylidin
dan asam N-metilpekolik. Memiliki profil yang sama dengan
lidokain, mepivacain berbentuk sediaan 2% dengan 1:20,000
levonoderfin dan 3% tanpa vasokontriktor

2. Prilokain Hidroklorid
Merupakan derivat sekunder dari toluidin, pontensinya
lebih rendah dibanding lidokain. Sediaan dalam bentuk 4%
cairan prilokain hidroklorid dengan 1:200,000 epinephrine.
3. Artikain Hidroklorida
Merupakan anestesi golongan amida, berasal dari cincin
tiofen. Sediaan dalam bentuk 4% artikain hidroklorida dengan
1:100,000 epinephrine. Sifat hidrolisinya cepat tetapi absopsinya
lambat menghasilkan bahaya digunakan dalam dosis tinggi
karena dapat menyebabkan kerusakan saraf pada area yang
diinjeksi.
4. Bupivacain Hidroklorida
Merupakan homolog dari mepivacain dan memiliki sifat
kelarutan yang tinggi dalam lemak. Profi bupivacaine hampir
sama dengan mepivacain termasuk dalam potensi toksisitas.
Digunakan dalam sediaan 0.5% bupivacain dengan 1:200,000
epinephrine.

2.10.2. Anestesi Lokal Parenteral


Digunakan dengan tujuan tertentu misalnya untuk radiografi
intraoral dalam sediaan spray. Cairan topikal digunakan untuk
mencegah inspirasi aerosol, selain itu berfungsi untuk permukaan
yang luas
1.

Benzokain
Merupakan anestesi lokal golongan ester, tidak dapat larut
dalam air, dan tidak mudah diserap oleh tubuh ke sistem
sirkulasi. Biasanya benzokain digunakan dalam anestesi
permukaan yang luas karena sifat toksisitasnya yang rendah.
Tersedia dalam berbgai preparat yaitu aerosol spray, gel, salep,
pasta.
2. Tetrakain Hidroklorid

Merupakan derivat ester dari asam p-aminobenzoic dan


memiliki pontensi 10 kali lebih besar toksisitasnya. Sediaan
dalam bentuk 2% garam hidroklorid dengan 14% benzokain dan
2% butemben dalam bentuk aerosol spray, cairan, gel, dan salep.
3. Kokain Hidroklorid
Merupakan sediaan anestesi yang pertama kali digunakan
dalam kedokteran gigi. Kokain memiliki potensi dalam
midriasis pupil, kontriksi pembuluh darah, dan mamifestasi lain
dalam aktifitas sistem saraf simpatik.
4. Klorobutanol
Memiliki sifat anestetik yang lema dan biasanya digunkan
dalam penghilang rasa sakit karena pulpitis akut dan sakit pasca5.

ekstraksi.
Lidokain/ Prilokain
Sediaan dalam 2.5% lidokain dan 2,5% prilokain dalam
bentuk krim topikal. Biasanya berubah menjadi gel elastis
setelah diaplikasikan pada sulkus gingiva untuk anestesi scaling
periodontal dan root planing.

Вам также может понравиться