Вы находитесь на странице: 1из 2

Outline Penulisan

Tema

: Pengaruh Agama sebagai Jembatan Komunikasi di kalangan Remaja

Cabang Ilmu : Psikologi Komunikasi


Outline

1. Agama sebagai awal tonggak komunikasi antara orang tua dengan remaja
2. Kaitannya Agama dengan komunikasi sebagai pembangun mental remaja
3. Fungsi komunikasi sebagai pengaplikasi dari pendidikan agama
4. Menjadikan remaja yang berperilaku baik dan kreatif
Pengaruh Agama sebagai Jembatan Komunikasi di kalangan Remaja
Remaja merupakan bagian dari masa pubertas yang akan dialami oleh setiap orang. Sebagian
orangpun menyebut masa ini dengan masa pemberontak. Dikarenakan dimasa ini seorang
anak akan mengalami bentrokan kerikil tajam yang akan dilaluinya. Seorang anak akan lebih
ekspresif dalam menjalani kehidupannya, cenderung memberontak dan hanya memikirkan
kemauannya saja tanpa memikirkan dampak yang akan dia dapati dari tindakannya.
Menurut A.R Shaleh dalam bukunya yang berjudul Ilmu Jiwa Perkembangan mengatakan
bahwa remaja itu bermula dari kisaran usia 14 sampai 18 tahun dengan ciri-ciri yang
tersendiri pula. Yaitu, remaja merupakan seseorang yang belum dewasa dan bukan pula anakanak. Ia merupakan orang dewasa yang mempunyai ciri-ciri anak serta ia juga merupakan ank
yang mempunyai ciri-ciri dewasa.
Dengan mempunyai ciri-ciri tersebut, remaja dikategorikan sebagai seseorang yang belum
mempunyai pegangan pendirian. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Zubaedah dalam
wawancara yang penulis lakukan ( 4 /1). Beliau mengatakan, banyak hal yang terjadi didalam
diri remaja dikarenakan adanya dorongan serta keingintahuan yang besar. Cenderung tidak
mau mendengarkan perkataan orang lain bisa juga termasuk orangtuanya. Maka disinilah
peran agama sebagai jembatan komunikasi orangtua ke anak.
Agama adalah sebuah ajaran yang membahas peraturan baik dan benar. Ajaran yang
diturunkan kepada Nabi dan Rasulnya. Erat kaitannya dengan remaja adalah, menjadikan
fungsi agama sebagai pagar pembatas agar yang dilakukan oleh remaja tidak melenceng dari
batasan agama. Bagaimana cara agama mengatur tindak tanduk kita? Ibu Zubedah
mengatakan, agama merupakan tonggak awal dari sebuah keluarga. Komunikasi awal tercipta
dari pemberian pendidikan agama sebagai komunikasi antara orang tua dengan anak. Jika
pemberian pendidikan agama serta komunikasi terbilang lancar, kita mampu mengendalikan
jiwa para remaja tersebut agar dapat berperilaku sesuai ajaran agama dan seusianya. (Fera
Tiara Syahida, artikel 2011).
Ini pun didukung oleh kejiwaan remaja yang telah mampu mempunyai pandangan hidup dari
segi kualitas dunia batin dengan dua hal yang menjadi sumber bagi perkembangan yaitu,

munculnya norma dn kategori untuk menanggapi soal-soal rohaniah dan perkembangan


kemampuan anak menggunakan bahasa untuk menyatakan keadaan rohaniah yang dialami
dan diketahuinya, Prof. I.P Simandjuntak, M. A dalam bukunya Psikologi Perkembangan.
Disinilah fungsi komunikasi bermula. Dengan adanya agama merupakan wacana awal untuk
mengarahkan moral remaja kearah yang lebih baik. Fungsi komunikasi disini adalah sebagai
alat penyampaian pesan moral agar maksud tercipta kesamaan persepsi antara orangtua
dengan remaja. Banyak kesalahan dalam menangkap maksud orang tua sehingga remaja
cenderung berpikir bahwa mereka dikekang dan dilarang. Semuanya tidak akan terjadi jika
kita sebagai orangtua bisa mengkomunikasikan apa yang ada dipikiran kita kepada anak-anak
remaja sesuai dengan pemikiran mereka Ibu Zubaedah dalam wawancaranya.
Inilah yang disebut komunikasi sebagai pengaplikasian agama didalam diri remaja.
Contohnya adalah, kita dapat menyelaraskan keingingan remaja dengan tetap memasukan
nilai-nilai agama sebagai pengontrol perilaku. Seperti, jika anak suka dengan tayangan konser
musik di televisi, ungkapkanlah oleh orangtua bahwa kreativitas itu boleh ditunjukan dan
diasah tetapi dengan tidak meninggalkan kewajiban kita sebagai makhluk rabbani.
Cara ini mampu meredam emosi remaja yang cenderung ekspresif dan berontak. Agar remaja
pun tidak merasa keinginannya ditentang tetapi ia pun merasa dihargai dengan diperhatikan
kewajibannya. Memang pada awalnya susah memberikan pengertian, tapi bermula dari hal
yang kecil Insya Allah kita mampu lanjut Ibu Zubaedah.
Dengan agama sebagai komunikasi awal orangtua kepada remaja maka akan menciptakan
remaja-remaja yang dapat mengendalikan jiwa dan perilakunya. Ini bisa diperlihatkan dengan
adanya remaja yang mampu berkembang seimbang antara pendidikan agamanya dengan
pendidikan luar agama yang dapat menambah kreativitasnya. Manfaat dari komunikasi
yang baik adalah terciptanya kesinambungan antara maksud orangtua kepada keinginan anak.
Menciptakan remaja yang berperilaku baik dan kreatif dimulai dengan komunikasi yang baik
serta adanya pendidikan agama sebagai pembatas rel perilaku. Mengapa agama yang menjadi
tolak ukur? Sebab dengan adanya pendidikan agama moral perilaku seseorang akan
terkontrol dengan baik. Sebab di agama akan tercipta rasa mana yang benar dan mana yang
salah.
Kreatif akan menjadikan nilai lebih bagi remaja, sebab jika orangtua memberikan kebebasan
anak untuk berekspresif sesuai dengan bakatnya maka kreatif itu akan terasah dengan baik.
Tetapi tetap kebebasan yang bertanggung jawab dan masih dalam lingkup orangtua. Dengan
begitu anak tidak melenceng dan masih dalam pengawasan orangtua.

Вам также может понравиться