Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
Ikrima Ainal Qalbi 1210312087
Nesha Pratiwi
1210313018
Preseptor:
Dr. Ferdinal Ferry, Sp.OG (K)
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Konseling pra konsepsi merupakan serangkaian intervensi yang ditujukan
untuk menemukan dan memodifikasi risiko biomedis, perilaku, dan social terkaiy
kesehatan wanita sebelum kehamilan melalui pencegahan dan penatalaksanaan.
(Center for Disease Control and Prevention).
2.2 Tujuan
Konseling pra kehamilan bertujuan untuk dapat memperbaiki hasil akhir
kehamilan. Tujuan konseling pra konsepsi menurut CDC:
1. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku pria dan wanita yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi.
2. Memastikan bahwa semua wanita usia subur menerima layanan perawatan
konsepsi, antara lain penapisan risiko, promosi kesehatan, dan intervensi
agar wanita dapat memasuki kehamilan dengan kesehatan yang optimal.
3. Mengurangi risiko yang diindikasikan oleh adanya penyimpangan pada
hasil akhir kehamilan sebelumnya melalui mencegah dan memperkecil
berulangnya penyimpangan tersebut.
4. Mengurangi kelainan pada kehamilan yang menyimpang.
2.3 Pemeriksaan
Hal-hal yang dilakukan pada kunjungan konseling pra konsepsi, antara lain:
1. Anamnesis
Yang perlu ditanyakan dalam anamnesis:
a. Identitas pasien dan suami
Identitas meliputi nama, usia, pekerjaan, agama, dan alamat lengkap
b. Riwayat menstruasi
perdarahan
pada
kehamilan
pembagian kuesioner.
Adanya infertilitas, abortus, kehamilan ektopik, kematian janin
berulang.
Apakah keluarga terdekat ada yang mengalami abortus berulang, atau
premature,
restriksi
konseling
Remaja masih tumbuh dan berkembang sehingga butuh kalori yang
lebih besar daripada wanita yang lebih tua berat badan sering
kurang.
Kehamilan usia > 35 tahun saat ini 10% dengan penyulit obstetri
solusio plasenta
Konseling kurangi / bahkan hentikan merokok prakehamilan
pada
ibu
termasuk
malformasi
traktus
genitourinari.
Resiko
abnormalitas
dan hepatitis B.
Vaksin : tetanus toksoid, bakteri atau virus mati (influenza,
pneumokokus, hepatitis B, meningokokus, rabies), atau virus hidup
yang sudah dilemahkan (campak, gondongan, polio, rubela, cacar air,
demam kuning).
keju.
Konsumsi vitamin A tidak dianjurkan karena mempunyai efek teratogenik
terhadap manusia pada dosis 20.000 50.000 IU per hari, diantaranya
malformasi janin.
DAFTAR PUSTAKA