Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dari Samurah bin Jundab ra, dari Rasulullah saw pada khutbah beliau sesudah
shalat gerhana matahari, beliau bersabda :
Dan sungguh demi Allah, hari Kiamat tidak akan terjadi sampai munculnya 30
tukang dusta, yang paling akhirdari mereka itu si buta sebelah, Dajjal,
terhapus mata kirinya Munculnya tukang dusta yang terakhir ini tidak akan
terjadi sampai kalian melihat perkara-perkara yang memuncak keadaannya
pada diri kalian, dan kalian saling bertanya di antara kalian, Apakah nabi
kalian telah menceritakan kepada kalian sebagian darinya?, dan sampai
gunung-gunung bergeser dari letak posisinya.
HR. Ahmad, awalMusnad Al-Bashriyyn, hadits no. 20199 [Al-Musnad (5/22).
Seorang pemikir muslim asal London, Ahmad Thomson, dalam bukunya yang
berjudul SISTEM DAJJAL menyebutkan tiga macam bentuk kelompok
sosial.Pertama, masyarakat pedalaman sederhana yang hidup selaras dengan
alam namun tidak mengikuti syariat kenabian. Kedua, masyarakat Islam yang
selaras dengan alam dan mengikuti syariat kenabian. Ketiga, masyarakat kafir
yang hidup tidak selaras dengan alam semesta dan sengaja menolak syariat
Sang Pencipta.
Masyarakat pertama perlahan semakin menghilang seiring laju perkembangan
teknologi dan informasi. Walaupun eksistensi mereka akan tetap ada namun
mayoritas kita tidak berada di kelas itu. Adapun jenis kelompok kedua,
gambaran yang paling ideal terjadi pada generasi terbaik umat
Islam; sahabat, tabiin dantabiut tabiin. Mereka bisa selaras fitrahnya dengan
lingkungan dan pada saat yang sama juga menjadikan keselerasannya dengan
alam semesta dalam bingkai ibadah kepada pencipta alam semesta. Pada
kehidupan mereka terdapat sistem hidup yang mengandung kecukupan dan
keberkahan, materil dan non materil. Kelompok kedua ini menjadikan dunia
sebagai ladang menanam amal untuk memetik kebahagiaan yang sesungguhnya
di akhirat. Karenanya mereka tidak mengeksplorasi alam semesta dengan
semangat ketamakan dan eksploitasi, melainkan agar sarana menegakkan
agama ini makin mudah dan efektif. Mereka tidak merusak hutan atau
menambang isi bumi secara liar yang di kemudian hari menyisakan persoalan
bagi anak cucu mereka. Sebaliknya langit dan bumi mendatangkan keberkahan
dalam semua yang mereka lakukan. Syariat kenabian yang mereka jadikan
sebagai dasar pijak dan petunjuk arah, telah membuat tujuan dari semua yang
mereka lakukan menjadi terang dan jelas. Karenanya mereka kaya dan makmur
dengan sebenar-benarnya. Dunia telah mengikutinya, bahkan berada dalam
genggaman tangannya. Sementara hatinya tetap bebas untuk tunduk dalam
kendali syariat pencipta dunia itu.
Adapun masyarakat ketiga, inilah jenis masyarakat yang paling mendominasi
dunia; masyarakat yang bermusuhan dengan alam semesta dengan beragam
aktivitas eksploitasi alam -juga manusianya- secara liar dan brutal. Dimana
semua itu dilakukan untuk memenuhi nafsu mereka dan dalam rangka
menentang syariat pencipta mereka. Inilah masyarakat kafir yang kehidupan
mereka tunduk di bawah kendali Iblis melalui sistem Dajjal dan kaki tangannya.
Inilah era di mana kita hidup, era yang tanpa sadar menyeret kaum muslimin
untuk masuk dalam pusaran permainan mereka untuk selanjutnya mustahil bisa
keluar darinya. Pola hidup masyarakat kelas ini telah menjadi sesuatu yang
sistemik, berlaku secara global dan menjangkau seluruh bidang kehidupan
manusia. Politik, sosial, ekonomi, budaya, militer, pemikiran dan peradaban,
semuanya berada dalam kendali sistem kufur ini.
Inilah zaman yang oleh nabi disebut sebagai zaman fitnah, zaman yang semua
sistem kenabian telah dijurkirbalikkan, norma dan nilai kebenaran dirusak
tanpa ada yang tersisa. Sangat berat hidup di era ini; era dajjal, era dimana
seluruh masyarakat dunia telah buta, yang karenanya si mata satu merasa
pantas menjadi raja. Ya, sebagian besar kalau tidak boleh disebut hampir
semua- manusia telah buta. Bukan cuma buta, tapi juga tuli dan bisu, yang
karenanya mereka tidak memahami. Sebagian besar manusia tidak sadar bila
mereka menjadi korban konspirasi Dajjal dan kroni-kroninya. Sebab, mereka
merasa mengenakan baju para raja dan tinggal di istana, walau hakikat yang
sebenarnya mereka telanjang dan terpenjara.
Betapa jujurnya sabda nabi kita yang mengingatkan datangnya masa-masa
sebelum Raja Pendusta ini menampakkan sosok fisiknya; Munculnya tukang
dusta yang terakhir ini tidak akan terjadi sampai kalian melihat perkaraperkara yang memuncak keadaannya pada diri kalian, dan kalian saling
bertanya di antara kalian, Apakah nabi kalian telah menceritakan kepada
kalian sebagian darinya?, dan sampai gunung-gunung bergeser dari letak
posisinya.
Ya, dengan seluruh sistem yang membelit kaum muslimin di seluruh lini
kehidupan mereka, lalu kita saling bertanya, Apakah Nabi kita telah
menceritakan akan datangnya peristiwa ini kepada kita? Apakah Nabi kita sudah
menjelaskan solusi menghadapi zaman fitnah ini?