Вы находитесь на странице: 1из 25

Nama : ERVIN ELMAKHVUDZ

NIM : 1309012039
SUBUNIT : DUSUN II DESA BONE
2. URAIAN KEGIATAN
Kegiatan kuliah kerja nyata pembelajaran pemberdayaan masyarakat (KKNPPM) setiap mahasiswa bertanggung jawab dalam melaksanakan minimal 5 program
individu yang terbagi dalam program pokok tema, program pokok non tema dan
program bantu.berikut uraian kegiatan mahasiswa Ervin Elmakhvudz yang
dilaksanakan sesuai dengan basic ilmu saya di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Nusa Cendana :
Program pokok tema :
1. Workshop pembuatan pupuk kompos di dusun 3 desa Bone
2. Survey populasi ternak di dusun 2 desa Bone
3. Peningkatan daya tahan tubuh dan nafsu makan pada ternak di dusun 2 desa Bone
4. Pencegahan penyakit yang disebabkan endoparasit pada sapi muda di dusun 2
5. Pemeliharaan microorganism baik pada usus ternak di dusun 2 desa Bone
6. Pembuatan pakan fermentasi dari batang pisang dengan EM4 di dusun 2 desa
Bone
7. Pengurangan bau pada kandang di dusun 2 desa Bone
8. Sosialisasi pengenalan obat herbal daun gewang sebagai obat endoparasit di
dusun 2 desa Bone
Program pokok non tema :

9. Pengenalan dunia hewan dengan menggambar di SD bone dan rumah warga di


dusun 2 desa Bone
Program bantu :
10. Mencari dan memotong pisang untuk pembuatan kripik aneka rasa.
11. Mengupas sabut kelapa dan pengemasan sabut kelapa ke sarung bantal
12. Menyalakan kompor dan membantu mengiris teng-teng
13. Mengecat kantor desa
14. Membuat kandang ternak babi
15. Mencari kayu bakar
3. PELAKSANAAN PROGRAM INDIVIDU
A. PROGRAM POKOK TEMA
1.Workshop pembuatan pupuk kompos di dusun 3 desa Bone
Sapi yang setiap hari mengeluarkan feses atau kotoran 10-25 kg/hari
merupakan potensi yang besar sehingga perlu pelatihan untuk pembuatan
pupuk kompos. Tanaman tidak dapat menyerap hara dari bahan organic yang
masih mentah, apapun bentuk dan asalnya. Masyarakat desa Bone
memanfaatkan kotoran secara langsung tanpa pengolahan padahal kotoran
ternak yang masih segar tidak bisa diserap haranya oleh tanaman secara
langsung maka dari itu perlu di lakukan pelatihan pembuatan pupuk kompos
karena pupuk kompos dari kotoran ternak dapat diserap haranya secara
langsung sehingga tanaman lebih subur. Pembuatan pupuk kompos bertujuan
untuk memanfaatkan feses atau kotoran ternak yang tidak dimanfaatkan oleh
masyarakat karena kurangnya informasi tentang bagaimana pembuatan
pupuk kompos dan juga meningkatkan ekonomi masyarakat lewat daya jual

feses atau kotoran yang meningkat. Pelaksanaan pembuatan pupuk di dusun


3 pada tanggal 27 agustus 2016 dan tanggal 3 september 2016.
Adapun proses pembuatanya yaitu dimulai dengan mencari searching
tinjauan cara pembuatan pupuk kompos. Persiapan alat dan bahan seperti
pembelian terpal dan EM4 pertanian, peminjaman sekop dan linggis, mencari
feses, mencari semak bunga putih, mencari sekam, mencari serbuk kayu.
Prosedur kerjanya meliputi konfirmasi ke bapak dusun 3, bapak RT 9,bapak
RT 10, bapak RT 11, bapak RT 12, pembuatan lubang panjang 2 meter dan
lebar 1 meter kedalaman 30 cm, cincang dedauanan disini kami
menggunakan

daun

semak

putih

karena

daun

ini

mengandung

Calium,Nitrogen dan Phospor yang tinggi baik untuk tanah , campur


feses,sekam

dan

serbuk

kayu

digunakan

sebagai

makanan

untuk

microorganism, pembuatan larutan EM4 yang ditambahkan dengan gula,


masukan semua bahan kedalam lubang yang telah dilapisi terpal, aduk
dengan sekop sambil percikan larutan EM4 sampai adonan apabila diremas
tidak menetes, ketika genggaman dilepas adonan menggumpal. EM4 adalah
microorganism yang baik berfungsi untuk memfermentasi semua bahan yang
tercampu.Setelah berhasil membuat pupuk maka di aplikasikan ke tanaman
warga.
Sasaran kegiatan ini adalah petani di desa bone pada dusun 3. Respon
masyarakat pada kegiatan ini beragam ada yang bersemangat karena semua
bahan bisa di dapat dengan mudah.namun ada juga yang kurang bersemangat
karena pernah dilakukan pelatihan serupa. Hambatan yang di hadapi adalah
pengumpulan warga yang susah Karena setiap hari berkerja memotong daun.
Pupuk yang telah jadi dimanfaatkan penduduk untuk menanam sayuran dan
bunga menurut hasil wawancara tanaman lebih cepat subur.

Gambar 1.1 potensi feses atau kotoran Gambar 1.2 pengambilan daun semak
bunga putih
ternak dusun 3

Gambar 1.4 pengambilan daun semak


bunga putih
Gambar 1.3 pengambilan serbuk kayu dari
penebangan pohon

Gambar 1.6 pengambilan kotoran sapi


Gambar 1.5 pengambilan sekam padi

Gambar 1.8 penggalian lubang 2x1 m


Gambar 1.7 penggalian lubang 2x1 m
dengan kedalaman 30 cm di dusun 3

dengan kedalaman 30 cm di kantor


desa

Gambar 1.9 pembuatan pupuk kompos di Gambar 1.10 pembuatan


kantor desa Bone
kompos di dusun 3

pupuk

Gambar 1.11 pengepakan hasil pembuatan


pupuk

Gambar 1.12 pemercikan air satu


minggu untuk menjaga kelembapan(50 derajat C)

Gambar 1.13 pemberian pupuk kepada

Gambar 1.14 pengaplikasian pupuk

warga

Gambar 1.15 pemberian pupuk pada warga

Gambar 1.16 pengaplikasian pupuk

Gambar 1.17 pengaplikasian ke lahan Gambar 1.18 pengaplikasian pupuk ke


pertanian penduduk

lahan pertanian penduduk

2. Survey populasi ternak


Populasi ternak di dusun 2 Bone cukup banyak namun banyak yang
dilepaskan atau berternak secara extensive sehingga perawatan kurang
dengan survey ini diharapkan kesadaran masyarakat tentang potensi
peternakan di Desa Bone. Survey populasi ternak bertujuan untuk
mengetahui jumlah ternak yang dimiliki sehingga muncul potensi yang harus
dikembangkan oleh daerah dan dapat di jadikan sebagai data untuk desa dan
kedepannya

dapat sebagai acuan kegiatan dari pemerintah ataupun

perguruan tinggi dan menyadarkan warga desa Bone dusun 2 bahwa bila
dapat berfokus dalam bidang ternak dapat di jadikan sumber pendapatan
yang sangat besar. Kegiatan ini dilakukan selama 18,19,20,21,22 dan 23 juli
2016 pada dusun 2 Bone.
Proses survey dilakuan dengan jalan kaki menuju setiap rumah dan
melakukan wawancara kepada warga dan dicatat pada buku. Kemudian
dilakukan rekaptulasi pada Microsoft word. Respon masyarakat bagus
terlihat semua warga menerima kedatangan dirumahnya. Hambatan yang

dihadapi adalah kurangnya kejujuran untuk mengatakan jumlah ternak yang


dimiliki. Hasil survey populasi ternak di dusun 2 desa Bone.
RT 05

Nama Kepala Keluarga

o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Sem Jabi
Petrus Jabi
Yorim Amnesi
Agus Olla
Yakobis Jabi
Marta Jabi
Yudas Jabi
Yermias Amnesi
Boas Jabi
Nahor Jabi
Yermias Kolmate
Nahor Bana
Jumlah
RT 06
No

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Jumlah ternak intensif

Ternak

Sapi

Kambing

Babi

extensive
Sapi

8
4
4
2
7
10
2
2
20
3
6
68

5
5
2
4
20
5
41

1
2
2
1
1
2
2
1
1
4
2
1
20

6
5
8
5
6
5
3
5
6
7
5
7
68

Nama Kepala Keluarga

Lorens Jabi
Yesaya Totibun
Susana Taneonfunan
Kornalia Buan
Kornelis Nenosaban
Tersia Oabi
Lodia Jabi
Yakomina Jabi
Oktofianus Jabi
Yohanis Jabi
Seprianus Jabi
Nikolas Luan
Onisimus Kolmate

Sapi
4
3
5
2
2
4
5
4
5
2
3
4
5

Jumlah ternak intensif

Ternak

Kambing
5
2
3
2
2
1
3
5
2

extensive
Sapi
5
5
5
5
4
3
3
4
5
4
6
5
6

Babi
2
3
2
2
4
3
4
1
2
2
4

Jumlah

48

25

29

60

RT 07
No

Nama Kepala Keluarga

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Agus Totibun
Baltasar Kase
Amos Kase
Anderias Nesi
Diminggus Nesi
Yoce Totibun
Wempi Amalo
Abraham Manil
Angrionus Laipuda
Baltasar Nesi
Zet Nesi
Kefas Totibun
Orfa Lopmeta
Filman Hoinbava
Marselinus Nitbani
Kornalius Nitbani
Edvar Lobobo
Sofia Bota
Yakob Arifin
Jumlah
RT 08
No

1
2
3
4
5

Jumlah ternak intensif


Sapi
4
5
4
4
4
4
2
2
2
4
5
4
3
5
3
3
4
4
5
71

Nama kepala keluarga

Ofensius Taopan
Yesua Kase
Rosalin Kase
Agustinus Hoinbala
Anaci Takaeb Bana

Sapi
1
1
6
-

Kambing
2
5
4
2
6
4
3
4
6
2
4
5
2
2
4
55

Ternak

Babi
2
2
4
1
2
4
6
5
5
2
4
5
5
3
5
3
53

extensive
Sapi
3
4
3
2
5
5
6
8
5
5
3
4
3
5
5
6
2
4
4
82

Ternak intensif

Ternak

kambing
6
-

extensive
Sapi
5
4
5
6
8

Babi
1
2
-

6 Sarlin Manil
7 Filipus Bota
8 Yakob Nitbani
9 Agustinus Manil
10 Simson Manil
11 Nikodemos Nitbani
12 Welen Jabi
13 Yusuf Bota
14 Bastian Bota
15 Yuliana Lasboy Bota
16 Absalom Baun
Jumlah

4
2
3
2
2
5
2
5
33

Gambar 2.1 proses wawancara dan

4
1
3
10
6
4
34

2
3
3
2
3
2
1
1
20

Gambar 2.2 proses wawancara

pecatatan

Gambar 2.3 proses wawancara ke kandang


ternak

Gambar 2.4 Rekaptulasi data

5
3
6
6
5
2
6
8
5
5
4
83

3. Peningkatan daya tahan tubuh dan nafsu makan pada ternak di


dusun 2 desa Bone
Berdasarkan hasil observasi dari ternak warga dusun 2 terlihat
ternak yang kurang nafsu makan, pertumbuhan yang relative lambat dan
kematian yang terjadi pada anak babi yang baru melahirkan karena
anemia atau kurang darah. Sehingga dilakukan penyuntikan vitamin B12
dan vitamin B kompleks ini untuk menambah nafsu makan, kekebalan
tubuh, menghindari anemia, daya tahan tubuh meningkat pada hewan
ternak di dusun 2 desa Bone pada tanggal 9,8,10,11,12,13,14,15,16,17,18
dan 19 agustus 2016.
Proses pemberian vitamin B12 dan vitamin B kompleks pada
ternak di dusun 2 desa Bone persiapan alat dan bahan : pembelian obat
dan spoit, pemotongan tutup jarum sehingga penyuntikan hewan muda
tidak dalam. Prosedur kerja : berjalan kaki ke setiap rumah warga dusun 2
desa bone, melakukan penyuntikan. Dosis pemberian untuk sapi muda
adalah 3-5 ml, babi muda 1-1,5 ml, untuk kambing 2-3 ml, dan untuk
babi dewasa 2-3 ml.
Respon masyarakat sangat baik karena ternak milik mereka jarang
dilakukan penyuntikan vitamin. Hambatan beberapa warga memberi obat
dengan dosis tinggi pada saat hewan sakit. Hasil dari penyuntikan
menurut hasil wawancara ternak lebih bernafsu untuk makan, anak babi
sehat dan peningkatan berat pada ternak.

Gambar 3.1 penyuntikan babi dewasa Gambar 3.2 penyuntikan vit.B kompleks
dengan vitamin B kompleks

pada sapi muda

Gambar 3.3 penyuntikan vitamin B 12 pada Gambar 3.4 penyuntikan vitamin B 12


babi muda

pada kambing

Gambar 3.5 penyuntikan babi dewasa Gambar 3.6 penyuntikan vitamin B 12


pada kambing
dengan vitamin B kompleks

4. Pencegahan penyakit yang disebabkan endoparasit pada sapi muda di


dusun 2

Endoparasit adalah parasit yang hidup didalam tubuh inang, endoparasit


pada sapi seperti strongylus ,ascaris, toxocaris, tricuris, fasciola dan lain-lain.
Endoparasit akan merusak mokusa usus bahkan bila ternfeksi lama bisa sampaim
hati,jantung dan paru-paru, merugikan peternak karena nutrisi yang diberikan
akan kurang diserap sehingga ternak kelihatan kurus. Sapi muda rentan sekali
terhadap cacingan karena belum terbentuknya imunitas yang sempurna.
Pemberian obat antiparasit (albendazol) pada sapi muda bertujuan untuk
menghilangkan endoparasit pada sapi muda karena sapi muda rentan terhadap
endoparasit Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 24 dan 25 juli 2016.
Ciri ciri sapi yang terkena endoparasit adalah kekurusan, rambut atau
bulu berdiri, dan mencret. Proses pemberian obat ini dengan cara restrain agar
tidak ada gerakan. Pegang rahang atas kemudian buka mulut, masukan obat
dengan dosis bolus ke kerongkongan sampai ada reflek menelan.
Respon masyarakat terhadap kegiatan ini cukup bagus, namun
hambatanya ketika banyak ternak muda yang dilepas liarkan, sehingga sulit
untuk direstrain. Hasil dari kegiatan ini menurut hasil wawancara dengan
peternak, ternak lebih sehat tidak mencret.

4.1 pemberian obat albendazole

5. Pemeliharaan microorganism baik pada usus ternak di dusun 2 desa


Bone

Fisiologi usus pada ternak hampir sama dengan manusia untuk menyerap
sari-sari

makanan

membutuhkan

microorganism

yang

memecah

dan

memfermentasi. Tujuan pemberian EM4 pada ternak untuk memelihara


microorganism baik pada usus sehingga membantu penyerapan nutrisi dan
menyeimbangkan mikroorganisme yang menguntungkan dalam tubuh ternak,
sehingga Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 30,31 juli,1,2,3,4, 5 agustus di
dusun 2 desa Bone.
Proses pemberian larutan EM4, jalan kaki menuju rumah warga dusun 2
desa Bone, mencampurkan cairan EM4 dengan dosis 1 cc : 1 liter air minum
ternak.respon masyarakat sangat baik. Hambatan dalam kegiatan ini kurangnya
air karena musim kemarau. Hasil dari kegiatan ini lebih cepatnya penggemukan
pada ternak karena penyerapan nutrisi yang cepat.

5.1 pemberian larutan EM4 ke air


minum

5.2 pemberian campuran EM4 ke


air minum ternak

6. Pembuatan pakan fermentasi dari batang pisang dengan EM4 di dusun 2


desa Bone

. Pakan fermentasi lebih baik diberikan pada ternak dari pada pakan
hijauan yang tidak di fermentasi karena fisiologi dari sapi yang memfermentasi
di lambungnya yaitu rumen, apabila kita memfermentasikan pakan dari luar
maka penyerapan nutrisi lebih cepat sehingga pembentukan daging lebih cepat
terbentuk. Kegiatan pembuatan pakan fermentasi agar memudahkan warga dalam
memberikan pakan ternak karena pakan bisa bertahan selama 1 minggu dan
memanfaatkan batang pisang yang jarang digunakan dan sangat melimpah di
Desa Bone. Kegiatan ini pada tanggal 1-2 agustus 2016.
Proses pembuatan dimulai dengan searching tinjauan, kemudian mencari
batang pisang, pemotongan batang pisang, pencacahan batang pisang, konfirmasi
ke bapak dusun 2, bapak RT 05, bapak RT 06, bapak RT 07, bapak RT 08.
Pembelian dedak padi dan garam, setelah warga berkumpul penjelasan tentang
manfaat pakan fermentasi. Pencampuran cacahan batang pisang dengan garam
sampai merata, campur juga dedak padi halus, larutkan EM4 pada air dan
tambahkan air molas (air gula) dengan perbandingan 1 : 1 : 100,siramkan larutan
EM4 ke pakan kemudian tutup dengan plastic selama 24 jam. Apabila ternak
tidak memakan pakan fermentasi ini cobalah untuk memuasakan ternak tersebut
kemudian berikan pakan fermentasi ini.
Respon masyarakat sangat baik karena baru pertama kali dilakukan di
desa bone dan banyak peternak yang susah dalam mencari pakan. Hambatan
adalah kesadaran masyarakat yang kurang karena merasa pakan fermentasi ini
kurang praktis.

Gambar 6.1 pencacahan batang pisang

Gambar 6.2 penggunaan EM4 sebagai


microorganism fermentasi

Gambar 6.3 penambahan dedak sebagai

Gambar 6.4 proses fermentasi didalam

kantong plastic ditutup rapat


makanan microorganism
7. Pengurangan bau pada kandang di dusun 2 desa Bone
Kurangnya

air

di

desa

bone

mengakibatkan

jarangnya

warga

membersihkan kandang sehinggga dan dekatnya posisi pembuatan kandang di


dekat perumahan warga juga mengganggu karena polusi udara yang dihasilkan
oleh limbah hasil berternak. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengurangi bau tidak
sedap dari kandang karena kebanyakan kandang berdekatan dengan pemukiman
warga dengan penyemprotan larutan EM4. Larutan EM4 dapat mengurangi bau
amoniak dari kotoran ternak. Kegiatan ini dilakukan padda tanggal
18,19,20,21,22,23 dan 24 agustus 2016.

Proses penyemprotan persiapkan alat dan bahan: pembelian alat sprayer,


pembuatan larutan tambahkan 5 cc EM4 : 5 liter larutan : 5 cc air molas tutup
dengan plastic tunggu 24 jam. Jalan kaki menuju rumah warga dusun 2,
penyemprotan pada tumpukan kotoran, dinding dan lantai kandang. Respon
kegiatan ini cukup baik,hambatan yang dialami adalah kuranganya air karena
pada musim kemarau.

Gambar 7.1 proses pembuatan larutan

Gambar 7.2 fermentasi larutan selam 24


jam

Gambar

7.3

penyemprotan

kandang

dinding

Gambar

7.4

penyemprotan

lantai

kandang
8. Sosialisasi pengenalan obat herbal daun gewang sebagai obat endoparasit
di dusun 2 desa Bone

Melihat sebagian masyarakat membiarkan ternaknya menderita cacingan


ditandai dengan bulu yang berdiri, kekurusan dan mencrett. Harga obat cacing
yang mahal dan akses ke kota yang sulit maka masyarakat harus pandai
memanfaatkan kearifan local. Tujuan dari kegiatan ini adalah memanfaatkan
tanaman local yang murah dan melimpah sebagai obat herbal, kebanyakan
masyarakat kurang tahu tentang kegunaan daun gewang sebagai obat
antiendoparasit. Proses kegiatan ini dengan konfirmasi ke bapak dusun 2 RT 05,
RT,06, RT 07, RT 08 setelah itu penjelasan manfaat, cara penggunaan dan cara
kerja kemudian Tanya jawab dengan warga. Penggunaanya dengan cara
ditumbuk sampai halus kemudian tambahkan air, ambil air setelah pemerasan.
Minumkan pada ternak untuk mencegah minumkan 3 bulan sekali, untuk
mengobati minumkan 1-2 hari sekali.
Respon kegiatan ini baik dengan ada masyarakat yang bertanya.
Hambatan yang dialami adalah mengumpulkan warga, bahkan saya harus
mengikuti kegiatan warga sehingga bisa berbagi ilmu. Hasil dari kegiatan ini
warga tidak selalu harus mengandalkan

8.1 pengenalan daun gewang sebagai


obat endoparasit di kantor desa

8.2 ngobrol santai sekaligus mengenalkan


daun gewang sebagai obat endoparasit

8.3 sosialisasi manfaat daun gewang dan cara penggunaanya

B.PROGRAM POKOK NON TEMA


9.Pengenalan dunia hewan di SD bone dan rumah warga di dusun 2 desa
Bone
Kegiatan ini mengajarkan anak-anak belajar menghitung dengan bermain
dan menggambar, zaman sekarang anak-anak kurang mengetahui hewan. Tujuan
dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan dunia hewan yang hampir punah
seperti rusa timor, elang bondol, hiu dan dunia ternak seperti ayam, sapi sehingga
anak-anak lebih peduli terhadap lingkungan.
Proses kegiatan ini dimulai dengan searching tentang bagaimana
menggambar hewan yang diawali sebuah angka, kemudian konfirmasi ke kepala
sekolah bone, mengajar pada hari sabtu dan jumat sore pada tanggal 2-3 agustus
dan 23-24 agustus 2016, proses mengajar menggambar buat angka kemudian
ditambah garis dan lengkung jadilah hewan yang di inginkan kemudian
penjelasan tentang tingkah laku, lingkunganya dan manfaat kenapa hewan ini
hidup.
Respon dari kegiatan ini sangat bagus anak-anak banyak bertanya.
Hambatan dari kegiatan ini kurangnya media seperti pensil warna dan kertas.

Hasil dari pembelajaran ini anak-anak SD lebih peduli terhadap lingkungan dan
hewan sekitar.

9.1

proses

pembuatan

media

9.2 proses mengajar di sd bone

pembelajaran

9.pembelajaran menggambar di rumah


9.3 pembelajaran tentang rusa timor yang warga
hampir punah

Gambar 9.5 media pembelajaran


C.PROGRAM BANTU

Gambar 9.6 media pembelajaran

10. Mencari dan memotong pisang untuk pembuatan kripik pisang aneka
rasa
Pisang di desa bone sangat melimpah bahkan harga satu tandan Rp.5.000
Rp.25.000,-, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan daya jual dari pisang
sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat desa Bone. Pada kegiatan ini saya
berperan untuk membantu mencari pisang yang sudah siap diolah masih mentah
mau matang ke rumah warga, dan memotong batang pisang untuk mengambil
tandan kemudian membawanya ke tempat pengolahan.

Gambar 10.1 pemotongan tandan pisang

Gambar 10.2 pemotongan batang pisang

11. Mengupas sabut kelapa dan pengemasan sabut kelapa ke sarung bantal
untuk dijadikan bantal aroma terapi
Sabut kelapa di Desa Bone tidak dimanfaatkan hanya menjadi sampah,
pada kegiatan ini sabut kelapa di ubah menjadi isi bantal dan di rebus dengan
kayu manis sehingga menjadi bantal aroma terapi. Sabut kelapa juga aman dari
kutu kasur,saya pada kegiatan ini membantu mengupas dan pengemasan ke
sarung bantal.

Gambar 11.1 pengupasan sabut kelapa

Gambar 11.2 pengemasan sabut kelapa

12. Menyalakan kompor dan membantu mengiris teng-teng


Kacang tanah di desa bone merupakan komoditas utama di desa Bone,
dalam satu tahun bisa panen 3 kali dengan produktifitas mencapai 1,5 ton per
keluarga. Namun kacang tanah di desa Bone kebanyakan dijual dalam bentuk
mentah, belum ada pengolahan. Pada kegiatan ini kami membuat teng-teng dan
rempeyek kacang tanah sehingga dapat membantu meningkatkan daya jual
kacang tanah. Pada kegiatan ini saya membantu dalam menghidupkan kompor,
mengiris teng-teng dan dokumentasi.

Gambar 12.1 menyalakan kompor

Gambar

12.2

membantu

memotong

kunyit

Gambar 12.3 dokumentasi teng-teng

Gambar 12.4 memotong teng-teng

13. Memperbaiki kantor desa


Program ini merupakan program yang disiapkan oleh desa untuk mengisi
kegiatan mahasiswa KKN. Tujuan program ini untuk memperbaiki warna dinding dan
atap kantor desa agar lebih indah, lebih bersih, dan lebih nyaman. Program ini berupa
pengecetan ini dilakukan pada minggu terakhir sebelum penarikan.

Gambar 13.1 pengecatan dinding

Gambar 13.2 pengecatan dinding

14. Membuat kandang ternak babi


Pembuatan kandang babi di rumah bapak kepala desa setelah babinya
partus atau melahirkan 10 anak babi. Pada kegiatan ini saya membantu
mengaduk pasir dan semen, membuat lantai dari adonan semen dan mendirikan
kayu.

Gambar 14.1 pembuatan lantai kandang

Gambar 14.2 pengukuran kayu tongkat

15. Mencari bahan untuk menyalakan api


Kegiatan ini bertujuan untuk membantu untuk memasak sabut
kelapa dengan kayu manis, menggoreng kripik pisang dan sangria kacang
tanah.

Gambar 15.1 mencari kayu bakar

Вам также может понравиться