Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis/ Desain/ Rancangan Penelitian
Research design yaitu rancangan penelitian atau ada yang menyebut
model penelitian adalah rencana atau struktur dan strategi penelitian yang
disusun demikian rupa agar dapat memperoleh jawaban mengenai
permasalahan penelitian dan juga untuk mengontrol varians. Varians adalah
penyimpangan penyimpangan standard (Machfoeds, 2005: 99).
Dalam penelitian ini, desain yang digunakan yaitu desain penelitian
kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian deskriptif
hanya memaparkan situasi atau peristiwa, tidak mencari atau menjelaskan
hubungan, tidak menguji hipotesa atau membuat prediksi. Penelitian
deskriptif bukan hanya menjabarkan (analistis), namun juga memadukan
(sintesis) bukan saja melakukan klasifikasi tetapi juga organisasi (Rakhmat,
2001).
Menurut Moleong (2005) dalam Herdiansyah, 2010: 9, mengatakan
bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomenaa tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian,
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya.
Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk
memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan
mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti
dengan fenomena yang diteliti.
Sedangkan penelitian menurut Cresswell (1998) dalam Herdiansyah,
2010: 76, mengatakan bahwa studi kasus (case study) adalah suatu model
yang menekankan pada eksplorasi dari suatu sistem yang berbatas
(bounded system) pada suatu kasus atau beberapa kasus secara mendetail,
disertai dengan penggalian data secara mendalam yang melibatkan berapa
sumber informasi yang kaya akan konteks.
Penelitian kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif
terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi,lembaga, atau gejala tertentu.
Ditinjau dari wilayahnya, maka penelitian kasus hanya meliputi daerah atau
subjek yang sangat sempit (Arikunto, 2006: 142).
Yin (dalam Bungin, 2005) menyatakan bahwa studi kasus adalah suatu
inquiry empiris yang mendalami fenomena dalam konteks kehidupan nyata,
ketika batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas. Salah
satu ciri khas dari studi kasus aadalah adanya sistem yang
berbatas(bounded system). Hal yang dimaksud dengan sistem yang berbatas
adalah adanya batasan dalam hal waktu dan tempat serta batasan dalam hal
kasus yang diangkat( dapat berupa program, kejadian, aktivitas, atau subjek
penelitian)(Herdiansyah, 2010: 76).
Berdasarkan pernyataan di atas, maka batasan masalah dari penelitian
ini yaitu pada ibu hamil dengan usia kisaran 20 - 35 tahun, usia kehamilan
minimal 36 minggu, dengan kehamilan normal yang berada di wilayah kerja
BPM Sri Sukawati Junrejo, Batu.Secara umum metode penelitian kualitatif
Pengolahan data
Kesimpulan
Bagan 3.1 Kerangka Operasional Asuhan Kebidanan Komprehensif
3.3 Subjek Penelitian
Menurut Arikunto, 2006:16, salah satu karakteristik dari penelitian
kualitatif adalah menggunakan non-probablilitas sampling. Hal ini
disebabkan karena peneliti tidak bermaksud menarik generalisasi atas hasil
3.5.4 Asuhan bayi baru lahir adalah pemberian asuhan yang diberikan pada
bayi baru lahir satu jam pertama sampai 24 jam setelah kelahiran
sehingga bayi dapat melewati masa kritis dengan sehat ketika
mengalami adaptasi di lingkungan baru luar kandungan.
3.5.5 Asuhan KB adalah asuhan yang diberikan pada Pasangan Usia
Subur(PUS), utamanya ibu pasca melahirkan dimana mengalami
pengembalian masa kesuburan sejak masa nifas berakhir sehingga perlu
di lakukan asuhan berupa konseling KB untuk penundaan kehamilan
dengan menggunakan metode SATU TUJU sehingga klien dapat
memutuskan pilihan penggunaan kontrasepsi yang tepat.
3.6 Kriteria Subjek
3.6.1 Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah:
a. Ibu hamil dengan rentang usia 20-35 tahun
b. Ibu dengan usia kehamilan minimal 36 minggu
c. Ibu dengan riwayat kehamilan normal dan atau dengan SPR 2.
d. Ibu bersedia menjadi subjek penelitian.
3.6.2 Kriteria eksklusi dari penelitian ini adalah:
a. Ibu hamil dengan usia kehamilan < 36 minggu
b. Ibu hamil dengan resiko tinggi(SPR> 2)
c. Ibu dengan riwayat persalinan operasi sesar
d. Ibu tidak bersedia menjadi subjek penelitian.
3.7 Instrumen penelitian
Menurut Arikunto, 2006: 160, mengatakan bahwa instrumen
penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Variasi jenis instrumen penelitian adalah: angket, ceklis(check list) atau daftar
centang, pedoman wawancara, pedoman pengamatan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.7.1 Instrumen utama dari penelitian ini adalah peneliti. Hal ini sesuai dengan
yang dikemukakan oleh Arikunto, 2006: 16 bahwa peneliti sebagai
instrumena. Makna dari kalimat tersebut adalah bahwa peneliti tersebut:
a. Memiliki daya responsive yang tinggi, yaitu mampu merespon
sambil memberikan intepretasi terus menerus pada gejala yang
dihadapi.
b. Mmemilliki sifat adaptable, yaitu mampu menyesuaikan diri ,
mengubah taktik atau strategi mengikuti kondisi lapangan yang
dihadapi.
c. Memiliki kemampuan untuk memandang objek penelitiannya secara
holistik, mengaitkan gejala dengan konteks saat itu, mengaitkan
dengan masa lalu, dan dengan kondisi lain yang relevan. Sanggup
terus menerus menambah pengetahuan untuk bekal dalam
melakukan intepretasi terhadap gejala.
d. Memiliki kemampuan untuk melakukan klasifikasi agar dengan
cepat mengintepretasi. Selanjutnya peneliti juga diharapkan memiliki
kemampuan menarik kesimpulan mengarah pada perolehan hasil.
Wawancara
Menurut Stewart & Cash(2008) dalam Herdiansyah,2010:118,
mengatakan bahwa wawancara diartikan sebagai sebuaah interaksi yang
di dalamnya terdapat pertukaran atau berbagi aturan, tanggung jawab,
perasaan, kepercayaan, kepercayaan, motif, dan informasi. Dalam
penelitian kualitatif, wawancara menjadi metode pengumpulan data yang
utama. Sebagian besar data yang diperoleh melalui wawancara. Untuk
itu, penguasaan teknik wawancara sangat ,mutlak diperlukan.
Wawancara harus dilaksanakan dengan efektif, artinya dalam kurun
waktu yang sesingkat singkatnya dapat diperoleh dari sebanyak
banyaknya. Bahasa harus jelas, terarah, dan suasana harus tetap rileks
agar data yang diperoleh data yang objektif dan dapat
dipercaya(Arikunto,2006:228).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pedoman wawancara
semi terstruktur. Dalam hal ini maka mula mula interviewer
menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu
per satu di perdalam dengan mengorek keterangan lebih
lanjut(Arikunto,2006:227).
Penggunaan pedoman wawancara tersebut dimaksudkan agar data
dasar yang dibutuhkan tidak ada yang terlewati serta pewawancara juga
tetap dapat mengkaji lebih dalam tentang subjek penelitian dengan
mengembangkan pedoman yang ada.
Menurut Herdiansyah, 2010: 123, mengatakan bahwa beberapa ciri
ciri dari wawancara semi terstruktur dijelaskan sebagai berikut.
a. Pertanyaan terbuka, namun batasan tema dan alur pembicaraan.
b. Kecepatan wawancara dapat diprediksi.
bayi baru lahir) yang telah tercantum pada tinjauan pustaka, sehingga di
dapatkan model pengolahan data sebagai berikut:
a. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan format yang telah
ditentukan.
b. Reduksi data
Inti dari reduksi data adalah proses penggabungan dan
penyeragaman segala bentuk data yang diperoleh menjadi satu bentuk
tulisan (script) yang akan dianalisis. Dari hasil wawancara, hasil observasi,
hasil studi dokumentasi diubah menjadi bentuk tulisan(script) sesuai
dengan formatnya masing masing (Herdiansyah, 2010:165).
Pada penelitian ini peneliti akan melakukan penggabungan
dengan metode deskripsi, selanjutnya mengubah hasil reduksi ke dalam
bentuk matriks yang telah ditetapkan pada pedoman penelitian dengan
pendekatan metode SOAP agar mempermudah peneliti dan pembaca untuk
melihat data secara lebih sitematis.
c. Proses pengodean
Inti proses pengodean adalah memasukkan atau mencantumkan
pernyataan pernyataan subjek dan / atau informan sesuai dengan kategori
tema dan subkategori temanya ke dalam matriks kategorisasi serta
memberikan kode tertentu pada setiap pernyataan- pernyataan subjek dan
informan tersebut( Herdiansyah,2010:177).
Dalam penelitian ini, peneliti mencantumkan kode pada matriks
sesuai dengan subkategori tema dengan pendekatan metode SOAP.
d. Kesimpulan
Menurut Miles & Huberman (1984) dalam Herdiansyah, 2010: 179
mengatakan bahwa kesimpulan dalam rangkaian analisis data kualitatif
secara esensial berisi tentang uraian dari seluruh subkategorisasi tema
yang tercantum pada table kategorisasi dan pengkodean yang sudah
terselesaikan disertai dengan quote verbatim wawancaranya.
Sehubungan dengan pengambilan kesimpulan, peneliti mengacu
pada tujuan penelitian yang dikemukakan pada bab I yang berlandaskan
pada manajemen pengkajian data pendekatan manajemen kebidanan
Varney dan pendokumentasian dengan metode SOAP.
3.11 Etika Penelitian
Penelitian yang menyertakan manusia memerlukan adanya etika
penelitian. Adapun etika penelitiannya meliputi:
3.11.1 Lembar Persetujuan menjadi responden(Inform Consent) yang
diberikan sebelum penelitian. Apabila responden setuju maka
lembar persetujuan tersebut dapat ditandatangani
3.11.2 Tanpa nama (Anonimity). Dalam menjaga kerahasiaan identitas
responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada
lembar pengumpulan data dan cukup hanya memberikan kode
3.11.3 Kerahasiaan (Confidential). Kerahasiaan informasi yang telah
dikumpulkan dari subyek dijamin oleh peneliti.
Menurut Sudarwan 2003: 323, mengatakan bahwa
beberapa kewajian yang harus dipenuhi oleh peneliti kebidanan