Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Dispepsia fungsional (DF) merupakan keluhan tidak enak pada
perut bagian atas yang bersifat intermitten sedangkan pada pemeriksaan
tidak didapatkan kelainan organik.1 Delapan puluh persen dari populasi di
beberapa titik hidup individu pernah mengalami dispepsia, maka dispepsia
sebenarnya adalah suatu keadaan atau kondisi yang umum dialami oleh
seorang individu. Akan tetapi masih banyak yang belum mengetahui
penyebab dari dispepsia khususnya DF.
Nyeri perut pada penyakit gastrointestinal (GI) fungsional biasa
terlihat pada kelompok usia anak dan remaja dan menurun seiring dengan
pertambahan umur.2 Kelainan GI fungsional dan motilitas pada anak-anak
dan remaja yang dimaksud adalah kelainan digestif yang terjadi pada anak
baru lahir sampai 18 tahun.3-5 3 kelainan GI yang umum terjadi adalah
regurgitasi bayi, retensi fekal fungsional, dan dispepsia fungsional dimana
gejala yang mayoritas sering timbul adalah sakit berulang pada daerah
abdomen bagian atas.6
Diantara beberapa mekanisme patofisiologi utama DF yang
memiliki dampak paling signifikan adalah faktor psikososial seperti
anisetas. Meskipun gangguan ini merupakan kelainan yang fungsional atau
berasal dari non-organik dan dianggap dapat sembuh sendiri namun hal ini
memiliki beberapa dampak yaitu mengganggu aktivitas sehari-hari,
kehadiran di sekolah dan kesejahteraan anak dan remaja tersebut. Oleh
karena itu, intervensi terapeutik pada usia anak dan remaja lebih baik
dilakukan, tidak hanya untuk mengatasi gejala
Di daerah
Asia Pasifik dispepsia juga merupakan keluhan yang juga bisa dijumpai,
prevalensinya sekitar 10-20%.9 Profil kesehatan tahun 2010 menyatakan
bahwa dispepsia menempati urutan ke-5 dari 10 besar penyakit dengan
pasien dirawat inap dan urutan ke-6 untuk pasien yang rawat jalan.10 Di
Indonesia sendiri belum didapatkan data epidemiologi yang pasti.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah diteliti bahwa prevalensi
dispepsia pada remaja sebesar 64,4%. Berdasarkan data tersebut, ternyata
pasien yang mengalami sindrom dispepsia cukup tinggi di Indonesia. 11
Penyebab keluhan non-organik adalah multifaktorial. Di antara
beberapa mekanisme patofisiologi utama DF yang memiliki dampak
paling signifikan adalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu
faktor psikis dan emosi seperti ansietas. Tetapi baik itu orang tua maupun
anak-anak atau remaja yang mengalami keluhan tersebut banyak yang
tidak memahami atau menyadari bahwa manifestasi somatis DF ternyata
juga bisa disebabkan oleh faktor diluar fisik yaitu ansietas. Dan seringkali
pasien dengan gangguan somatoform sering datang ke praktek dokter
dengan keluhan somatiknya.12 Tentunya hal ini akan menimbulkan
gangguan terhadap aktifitas pada anak-anak jika dihadapkan dengan
situasi yang dapat menimbulkan kecemasan di sekolah misalnya saat
menjelang ujian.
Penelitian yang terkait memperoleh hasil adanya hubungan yang
positif antara tingkat kecemasan dengan tingkat dispepsia pada siswa kelas
1.3
1.3.1
Perumusan masalah
Apakah tingkat kecemasan berhubungan dengan kejadian dispepsia
fungsional pada anak SMP?
Tujuan penelitian
Tujuan umum
Untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran terhadap kejadian
dispepsia fungsional pada anak SMP dengan menentukan adanya
1.3.2
1.4
1.5
Manfaat penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan : mengetahui dampak dari kecemasan yang
dapat menimbulkan keluhan dispepsia.
2. Bagi profesi : memberikan informasi tentang faktor faktor di luar
fisik yaitu